• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM

F. Bentuk Program dan Pendampingan

Dalam rangka mencerdaskan kehidupan anak bangsa, rumah belajar keluarga anaklangit memiliki beberapa program untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di kota Tangerang. Pada awalnya, rumah belajar keluarga anaklangit mencoba untuk melakukan serangkaian tindakan dalam bentuk “belajar bersama dan sama-sama belajar serta berdoa”, yang hingga saat ini masih diterapkan. Maksud dari kalimat tersebut yaitu dalam rumah belajar keluarga anaklangit tidak hanya anak didik yang belajar tetapi juga kakak-kakak belajar juga dari anak didik. Karena pada kenyataannya tidak ada manusia yang sempurna, untuk itu tidak ada salahnya bila kakak-kakak mencontoh perilaku baik anak-anak didiknya.

Pendekatan dan pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk menggali kemandirian dan solidaritas kebersamaan seperti pendekatan spiritual dan keterampilan yang mengandalkan ketersediaan potensi lokal di samping muatan-muatan lainnya yang bersifat pengembangan pengetahuan. Kreativitas mengalir disini bagi mereka yang memiliki potensi dan kemauan untuk maju. Ruang yang memungkinkan anak didik untuk berkreasi, berapresiasi, dan mendapatkan pendidikan merupakan hal yang penting disediakan. Untuk itu, program-program yang dilakukan antara lain adalah program pengembangan pendidikan, program pengembangan kemandirian, program pengembangan masyarakat dan kampanye. Program-program tersebut merupakan program yang terintegrasi, karena keberhasilan salah satu program akan sangat mempengaruhi program yang

lainnya. Adapun penjelasan masing-masing program yang dilakukan di Rumah Belajar Keluarga Anaklangit sebagai berikut.

1. Program Pengembangan Pendidikan Formal dan Nonformal

Dewasa ini, pendidikan sangat dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan ekonomi seseorang. Untuk itu, rumah belajar keluarga anaklangit mengembangkan program pendidikan dalam lingkup pendidikan formal dan nonformal. Program ini dilakukan karena pentingnya pendidikan bagi seluruh anak bangsa tanpa memandang asal usul maupun tingkat perekonomian anak tersebut. Harapan besar yang ingin dicapai oleh rumah belajar keluarga anaklangit dengan adanya program pendidikan ini, yaitu terbangunnya sekolah alternatif untuk anak-anak yang kurang mampu. Pendidikan yang menjadi fokus utama adalah pendidikan yang menyatukan pendidikan formal untuk tingkatan wajib belajar dan pendidikan nonformal berbasis pada keunikan bakat dan potensi anak didik serta pengembangan life skill, yaitu pengembangan keterampilan untuk hidup yang lebih baik. Adapun bentuk kegiatan yang dilakukan dalam program ini meliputi.

a. Kegiatan Pendidikan Formal

Kegiatan pendidikan formal dilakukan dengan cara memberikan beasiswa untuk menempuh pendidikan di sekolah formal kepada anak didik. Syarat untuk mendapatkan beasiswa pendidikan di sekolah formal di Yayasan Keluarga Anaklangit juga tidak sulit yakni beasiswa diberikan kepada anak didik yang merasa memiliki rumah belajar keluarga anaklangit sebagai identitasnya, serta memiliki niat dan semangat belajar yang tinggi untuk

mengembangkan pengetahuannya. Dengan kata lain minimal syaratnya hanyalah rajin bersekolah dan tidak membolos. Dana beasiswa ini didapatkan dari hasil kerjasama dengan beberapa perusahaan swasta yang memberikan bantuan tanggungjawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) kepada Yayasan Keluarga Anaklangit. Hingga saat ini, anak didik yang mendapatkan beasiswa di sekolah formal baik itu dari SD, SMP dan SMA berjumlah sekitar 41 orang (data terlampir).

b. Kegiatan Pendidikan Nonformal

Kegiatan pendidikan nonformal dilakukan dengan memberikan berbagai kegiatan pembelajaran berupa pengembangan keterampilan kepada anak didik. Kegiatan pengembangan keterampilan ini belum tentu didapat oleh mereka yang menempuh pendidikan di sekolah formal. Kegiatan ini lebih fokus pada keterampilan untuk mengembangkan kemandirian anak didik, di samping pendidikan yang mereka dapat di sekolah formal. Dengan demikian, anak didik dapat menerapkannya secara nyata dalam kehidupan mereka sehari-hari. Kegiatan pengembangan keterampilan ini yaitu seperti bermusik, menari, teater, daur ulang sampah (recycle robotic), IT, sablon dll.

Konsep utama pendidikan yang diberikan rumah belajar keluarga anaklangit adalah pendidikan bermutu yang menyatukan konsep pendidikan standar sesuai kurikulum nasional (formal) dengan konsep pendidikan alam dan pengembangan kemandirian serta etika personal (nonformal). Biaya pendidikan tidak dibebankan kepada anak didik, sehingga dalam konteks

pendidikan diberikan secara gratis. Hal ini dilakukan agar dapat memastikan bahwa anak-anak didik yang secara ekonomi kurang mampu dapat tetap menempuh pendidikan dan pembelajaran di rumah belajar keluarga anaklangit.

2. Program Pengembangan Kemandirian

Kegiatan pendidikan dan organisasi secara keseluruhan perlu ditunjang dengan adanya kemandirian organisasi, termasuk rumah belajar keluarga anaklangit. Oleh karena itu, program pengembangan kemandirian merupakan salah satu unsur penting dalam rangka mengembangkan kualitas pendidikan dan kegiatan yang dilakukan disini. Dalam program ini, kegiatan yang dilakukan adalah dengan mengembangkan kegiatan usaha yang ditujukan sebagai sarana untuk meningkatkan kemandirian organisasi dalam menjalankan segala macam aktivitasnya, terutama untuk menjaga keberlanjutan operasional rumah belajar keluarga anaklangit. Kegiatan pemgembangan kemandirian yang ada di Yayasan Keluarga anak langit meliputi creative music yaitu unit kreatif yang bergerak dalam bidang usaha musik terutama musik perkusi, selanjutnya creative handyraft yaitu unit kreatif yang bergerak dalam bidang pembuatan barang-barang kerajinan terutama dari bahan limbah yang didaur ulang, lalu creative gallery yaitu unit kreatif yang bergerak dalam bidang usaha pemasaran dan penjualan hasil produksi dari seluruh unit-unit kreatif yang ada.

Selain memberikan pendidikan dan pembelajaran bagi anak didik, rumah belajar keluarga anaklangit juga memberikan kesempatan kepada mereka untuk berkreasi yang dapat menghasilkan uang. Seperti misalnya, mengadakan usaha dengan menggelar pameran hasil karya lukisan, hasil daur ulang sampah, dan “mengamen” yaitu menggelar pertunjukan menyanyi, dan lain-lain.

3. Program Pengembangan Masyarakat

Program pengembangan masyarakat didasarkan pada perlunya perluasan pada lingkup masyarakat sasaran. Kegiatan yang dilakukan yaitu melalui kegiatan belajar mengajar bagi anak-anak di beberapa lokasi di sekitar rumah belajar keluarga anaklangit, selain itu ada juga kegiatan yang bersifat penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat. Kegiatan ini sengaja dilakukan di lokasi terbuka yang berdekatan dengan lingkungan tempat tinggal masyarakat sekitar agar mereka bisa dengan mudah menjangkaunya.

a. Kesehatan (Program Gerakan Anak Sehat/GAS)

Kesehatan merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi semua orang. Untuk itu demi menjadikan anak bangsa yang memiliki intelektualitas dan kepribadian yang baik, perlu didukung juga dengan kesehatan yang baik. Di rumah belajar keluarga anaklangit ini, kesehatan anak didik sangat diperhatikan. Misalnya pola makan anak didik harus dijaga, kebersihan lingkungan rumah belajar keluarga anaklangit dan lingkungan sekitar harus dijaga, dan juga mandi harus tepat pada waktunya. Dengan begitu, anak didik akan tetap sehat dan jarang terserang penyakit. Setiap satu bulan sekali

dilakukan program Gerakan Anak Sehat yang dimana program tersebut bertujuan untuk memberi informasi kepada anak-anak didik khususnya dan masyarakat umumnya tentang bagaimana menerapkan pola hidup sehat terutama pada makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Kegiatannya berupa makan makanan 4 sehat 5 sempurna secara bersama-sama di alam terbuka.

b. Identitas

Banyak dari anak didik di rumah belajar keluarga anaklangit yang pada awalnya tidak memiliki sebuah identitas, baik yang masih kecil maupun yang sudah dewasa. Untuk itu rumah belajar keluarga anaklangit juga memberikan pendampingan dalam bidang identitas. Pendampingan ini dilakukan dengan membuatkan identitas bagi yang belum memiliki akta kelahiran dan yang belum memiliki Kartu Tanda Penduduk, atau dengan mendampingi orangtua anak didik dalam mengurus identitas keluarga.

Dokumen terkait