• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

1. Yayasan Keluarga Anaklangit

Berdasarkan hasil evaluasi dari penelitian yang telah peneliti lakukan, peneliti menyarankan kepada Yayasan Keluarga Anaklangit untuk tetap melanjutkan program pendidikan non formal melalui rumah belajar bagi anak jalanan dan anak yang kurang mampu ini, karena menurut peneliti program tersebut bermanfaat untuk anak yang masih ingin menimba pengetahuan dan wawasan baik itu melalui pendidikan formal maupun non formal. Peneliti juga merekomendasikan kepada Yayasan Keluarga Anaklangit untuk lebih meningkatkan kuantitas tenaga pengajar dan menambah sarana dan fasilitas yang mendukung keberhasilan program ini. Peneliti menyarankan agar Yayasan Keluarga Anaklangit merekrut relawan-relawan dari kampus ataupun sekolah tinggi untuk menjadi tenaga pengajar atau pelatih untuk

program-program yang ada di anaklangit. Selain itu, peneliti menyarankan agar Yayasan Keluarga Anaklangit mencari dan menetapkan donatur untuk keberlangsungan program yang ada. Sehingga apabila ada donatur tetap yang memberikan bantuan pendanaan secara rutin, maka permasalahan kebutuhan program serta sarana dan fasilitas yang belum tercukupi bisa terselesaikan dengan baik.

2. Pengurus

Peneliti berharap kepada pengurus untuk terus solid dan bersatu dalam mengelola dan mengembangkan Yayasan Keluarga Anaklangit, karena pengurus merupakan suatu motor penggerak lembaga yang sangat penting. Peneliti menyarankan agar pengurus meningkatkan kinerjanya dengan merekrut kader-kader baru yang berkompeten dan berdedikasi tinggi terhadap lembaga. Karena peneliti melihat kurangnya jumlah pengurus di Yayasan Keluarga Anaklangit yang menyebabkan satu orang pengurus harus menangani lebih dari satu tugas (multitasking) dimana hal ini kurang berdampak baik untuk pengembangan program kedepannya. Peneliti juga merekomendasikan agar dibuat sebuah divisi fundraising yang bertugas untuk mencari donatur tetap dan membangun kemitraan yang lebih luas lagi.

3. Klien/Anak Didik

Peneliti menyarankan kepada anak didik agar konsisten untuk terus belajar, berkembang dan menjadi bagian dari Yayasan Keluarga Anaklangit. Apabila sudah merasa mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan

pengalaman yang cukup, jangan lantas meninggalkan anaklangit tetapi kembalilah dan berkontribusi menggantikan kakak-kakak pendahulu untuk kemajuan anaklangit kedepannya.

151

Abdulhak, Ishak dan Suprayogi, Ugi. Penelitian Tindakan dalam Pendidikan

Nonformal. 2012. Jakarta: PT Raja Grafindo Pustaka.

Adi, Isbandi Rukminto. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas

(Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis). Jakarta. 2001.

Aliminsyah dan Patji. 2004. Kamus Istilah Manajemen. Bandung: CV. Yrama Widya.

Ardi, Tristiardi. 2003. Observasi dan Wawancara. Malang: Bayumedia Publishing.

Arieffuzaman , Siti Napsiyah dan Fuaida, Lisma Dyawati. 2011. Belajar Teori

Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Arikunto, Suharsimi dan Safrudin, Cepi. 2009. Evaluasi Program Pendidikan:

Pedoman Teoritis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Brosur Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial Anak Jalanan (P3SA) atau Social Development Center for Children.

Departemen Agama Republik Indonesia. 1992. Himpunan Peraturan

Perundang-undangan Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Dirjen Binnaga Islam.

Faisal, Sanapiah. 1981. Pendidikan Nonformal di dalam Sistem Pendidikan dan

Pembangunan Nasional. Surabaya: Usaha Offset Printing.

Ghony, M. Djunaidi dan Almanshur, Fauzan. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.

Hasan, Hamid. 2009. Evaluasi Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Irawan, Soeharto. 2004. Metode Penelitian Sosial, Suatu Teknik Penelitian

Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Joesoef, Soelaiman. 2004. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif . Bandung: PT. Rosdakarya. Muhsin, Kalida. 2005. Sahabatku Anak Jalanan. Yogyakarta: Aliefpress.

Prayitno. 2009. Dasar Teori dan Praksis Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

Sabri, H.M. Alisuf. Pengantar Ilmu Pendidikan. 2005. Jakarta: UIN Jakarta Press. Sarosa, Samiaji. 2012. Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar. Jakarta: Indeks.

Soetarso. Praktik Pekerjaan Sosial. 1996. Bandung: Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial.

Sudjana, Djuju. 2006. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta. Sugiyono. 2003. Statistika Untuk Penelitian . Bandung: CV Alfabeta.

Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat, Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Suharto, Edi. 2011. Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.

Suyanto, Bagong. Masalah Sosial Anak Edisi Revisi. 2010. Jakarta: Kencana. Tayibnapis, Farida Yusuf. 2008. Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk

Program Pendidikan dan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: PT Imperial Bhakti Utama.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1998. Kamus

Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

UUD nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Wirawan. 2011. Evaluasi Teori Model Standar Aplikasi dan Profesi. Jakarta: Rajawali Press.

Artikel

Al Husain, Makmun Achmad. “Pentingnya Pendidikan bagi Anak Jalanan,”

https://noorwangsanegara1sm.wordpress.com/2012/03/28/pentingnya-pendidikan-bagi-anak-jalanan/

Hamid, Andy Abdul. “Pemkab Tangerang Siapkan Rumah Singgah untuk Anjal,” artikel diakses pada tanggal 22 Januari 2016 dari www.aktual.com/pemkab-tangerang-siapkan-rumah-singgah-untuk-anak-jalanan/.

Haryadi, Didid. “Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial”, artikel ini diakses pada 22 April 2016 dari kahaba.net/berita-bima/23802/pendidikan-dan-kesejahteraan-sosial.html

Keluarga Anak Langit, “Tentang Kami”, artikel diakses pada 20 April 2016 dari www.keluarga-anaklangit.or.id/siapa_kami.php

Setyawan, David. “Potret Kesenjangan Perlindungan Anak dari Regulasi Hingga Implementasi,” artikel diakses pada 29 September 2015 dari www.kpai.go.id/artikel/potret-kesenjangan-perlindungan-anak-dari-regulasi-hingga-implementasi/

Jurnal

Leksono, RB. “Anak Jalanan dan Rumah Singgah” jurnal diakses pada 25 Maret 2016 dari e-journal.uajy.ac.id

Setiawan, H.H. “Anak Jalanan di Kampung Miskin Perkotaan” jurnal diakses

pada 21 Januari 2016 dari

http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/123073240_2086-3004.pdf

Modul

Suharto, Edi. “Pendampingan Sosial dalam Pengembangan Masyarakat”, Modul

diakses pada 23 April 2016 dari

www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_31.html

Website

BKKBN, “Batasan dan Pengertian MDK”, website diakses pada 27 Agustus 2016 dari aplikasi.bkkbn.go.id/mdk/BatasanMDK.aspx

Hasil Wawancara

Wawancara pribadi dengan Kak Sulthan. Sekretaris Yayasan Keluarga Anaklangit. Pada tanggal 18 Mei 2016.

Wawancara pribadi dengan Kak Iman. Ketua Divisi Pendidikan Kesejahteraan Sosial Anak. Pada tanggal 24 Januari 2016.

Wawancara pribadi dengan Dita Agustina. Pengajar Seni Tari Tradisional. Pada tanggal 25 Mei 2016.

Wawancara pribadi dengan Ellisa Melinia. Anak Didik yang mengikuti kegiatan Perkusi. Pada tanggal 25 Mei 2016.

Wawancara pribadi dengan Dela Ameliana. Anak didik yang mengikuti kegiatan seni tari tradisional. Pada tanggal 25 Mei 2016.

BAGI ANAK JALANAN DI YAYASAN KELUARGA ANAKLANGIT

Pedoman Wawancara untuk Kepala Yayasan Keluarga Anaklangit

Informan :

Jabatan :

Hari/Tanggal Wawancara :

Waktu Wawancara :

Situasi Informan saat Wawancara :

No. Pertanyaan Jawaban

A. Evaluasi Konteks

1. Bagaimana latar belakang berdirinya Yayasan Keluarga Anaklangit? 2. Apa tujuan dan visi misi dibentuknya

Yayasan Keluarga Anaklangit? 3. Apa latar belakang serta tujuan

dibentuknya program pendidikan non formal di rumah belajar Yayasan Keluarga Anaklangit?

4. Kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi dalam mencapai tujuan program?

5. Tujuan pengembangan seperti apa yang belum tercapai oleh anaklangit hingga saat ini?

B. Evaluasi Input

1. Bagaimana pembagian tugas dan fungsi serta struktur organisasi yang dijalankan oleh Yayasan ini?

2. Berapa jumlah staff dan pengajar di Yayasan Keluarga Anaklangit serta bagaimana latar belakang pendidikannya? 3. Program/layanan seperti apa yang

diberikan oleh Rumah Belajar Keluarga Anaklangit?

4. Bagaimana Yayasan Keluarga Anaklangit dalam menjalin kemitraan dan mencari donatur?

6. Apa saja sarana dan fasilitas pendukung yang ada di Yayasan Keluarga

Anaklangit?

7. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk mendanai program pendidikan non formal?

8. Siapa yang menjadi sasaran utama

program dan bagaimana kriteria penerima program?

9. Berapa jumlah anak didik yang ada di Yayasan Keluarga Anaklangit?

10. Dari rentang usia berapa anak didik yang ada di Yayasan Keluarga Anaklangit? 11. Dari wilayah mana saja anak didik

berasal?

C. Evaluasi Proses

1. Bagaimana proses awal perekrutan anak didik di Yayasan Keluarga Anaklangit? 2. Bagaimana strategi dalam mengelola

program yang ada di anaklangit? 3. Bagaimana strategi pengajaran atau

pelatihan program yang dilakukan untuk anak didik?

4. Siapa penanggungjawab program pendidikan non formal khususnya untuk keterampilan seni?

5. Apa saja hambatan selama proses pelaksanaan program?

D. Evaluasi Produk/Hasil

1. Prestasi apa saja yang telah diraih oleh Yayasan Keluarga Anaklangit?

3. Seperti apa dampak yang diperoleh dari anak didik dalam jangka panjang dengan adanya program ini?

4. Adakah manfaat yang didapat bagi lingkungan masyarakat sekitar dengan adanya Yayasan Keluarga Anaklangit ini?

5. Bagaimana keberlanjutan program pendidikan non formal di Yayasan Keluarga Anaklangit kedepannya?

BAGI ANAK JALANAN DI YAYASAN KELUARGA ANAKLANGIT

Pedoman Wawancara untuk Penanggungjawab Program

Informan :

Jabatan :

Hari/Tanggal Wawancara :

Waktu Wawancara :

Situasi Informan saat Wawancara :

No. Pertanyaan Jawaban

A. Evaluasi Konteks

1. Apakah tujuan yang ingin dicapai yang telah dirumuskan dalam program pendidikan nonformal ini benar-benar dibutuhkan oleh anak didik?

2. Sasaran apa yang ingin dicapai oleh program pendidikan nonformal seperti kesenian tari dan perkusi?

3. Kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi oleh program kesenian tari dan perkusi? 4. Tujuan pengembangan apakah yang

belum tercapai oleh program kesenian tari dan perkusi?

5. Tujuan pengembangan apakah yang dapat membantu mengembangkan masyarakat sekitar melalui seni tari dan perkusi ini?

B. Evaluasi Input

1. Berapa jumlah anak didik yang mengikuti program seni tari dan perkusi?

2. Dari rentang usia berapa saja anak didik yang mengikuti program tersebut? 3. Apa saja sarana atau fasilitas yang sudah

terpenuhi?

4. Apa saja sarana dan fasilitas penunjang yang belum terpenuhi?

pengajar?

C. Evaluasi Proses

1. Hari apa dan pukul berapa kegiatan pelatihan keterampilan seni tari/perkusi ini dilakukan?

2. Bagaimana strategi dalam melatih atau mengajarkan tari/perkusi ini pada anak didik?

3. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melatih anak didik?

4. Hambatan apa saja yang dirasakan selama proses pelaksanaan program? 5. Bagaimana prosedur agar anakdidik bisa

mengikuti kesenian tari dan perkusi di yayasan keluarga anaklangit?

D. Evaluasi Produk/Hasil

1. Pengalaman/prestasi apa saja yang sudah pernah didapat dari kesenian tari/perkusi di anaklangit ini?

2. Perubahan perilaku seperti apa yang dialami oleh anak didik setelah mengikuti program di anaklangit?

3. Apakah dampak yang diperoleh siswa dalam waktu yang relatif panjang dengan adanya program seni tari dan perkusi ini? 4. Apakah sejauh ini tujuan-tujuan program

yang ditetapkan sudah tercapai? 5. Adakah manfaat yang didapat bagi

masyarakat sekitar dari program yang dijalankan?

6. Apa harapan anda kedepan dengan

BAGI ANAK JALANAN DI YAYASAN KELUARGA ANAKLANGIT

Pedoman Wawancara untuk Klien/Anak Didik Yayasan Keluarga Anaklangit

Informan : Hari/Tanggal Wawancara : Waktu Wawancara : Motto Hidup : Sekolah : Alamat :

No. Pertanyaan Jawaban

A. Evaluasi Konteks

1. Sudah berapa lama anda bergabung menjadi anak didik disini?

2. Darimana anda mendengar tentang adanya Yayasan Rumah Belajar Keluarga Anaklangit?

3. Menurut anda, bagaimana program pendidikan nonformal yang ada di Yayasan Keluarga Anaklangit?

B. Evaluasi Input

1. Apakah anda mengikuti program seni tari atau perkusi?

2. Apa alasan anda mengikuti program tersebut?

3. Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti program tersebut

4. Bagaimana kesan anda terhadap pengajar atau pelatih program?

5. Kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi pada program tersebut?

C. Evaluasi Proses

1. Hari apa dan pukul berapa kegiatan pelatihan keterampilan seni tari/perkusi ini dilakukan?

2. Bagaimana suasana belajar atau suasana latihannya?

selama proses latihan?

5. Apa yang anda dapatkan selama proses latihan?

D. Evaluasi Produk/Hasil

1. Pengalaman/prestasi apa saja yang sudah pernah anda dapat dari kesenian

tari/perkusi di anaklangit ini? 2. Perubahan perilaku seperti apa anda

dialami setelah mengikuti program keterampilan di anaklangit?

3. Manfaat apa yang anda peroleh setelah mengikuti program tersebut?

4. Apakah kedepannya anda akan terus mengikuti program tersebut?

5. Apa harapan anda kedepan untuk Yayasan Keluarga Anaklangit ini?

BAGI ANAK JALANAN DI YAYASAN KELUARGA ANAKLANGIT No. Subyek Observasi Tanggal Observasi Hasil Observasi A. Konteks 1. Kegiatan pendidikan non formal yang ada di Yayasan Keluarga Anaklangit B. Input 1. Fasilitas sarana dan prasarana dalam program pendidikan non formal khususnya keterampilan seni 2. Keterjangkauan lokasi C. Proses 1. Pelaksanaan program pendidikan non formal yaitu pelatihan keterampilan seni tari 2. Pelaksanaan program pendidikan non formal yaitu pelatihan keterampilan musik perkusi

keterampilan seni tari dan musik perkusi

D. Hasil

1. Perubahan perilaku anak didik

BAGI ANAK JALANAN DI YAYASAN KELUARGA ANAKLANGIT

No. Dokumen Dokumen

terlampir Dokumen hanya dilihat (tidak dilampirkan) Kesimpulan terhadap dokumen A. Konteks 1. Tujuan program pendidikan non formal 2. Konteks/isi program

yang diberikan

B. Input

1. Data dan identitas anak didik yang aktif mengikuti program 2. Proposal program

pendidikan non formal 3. Profil Yayasan

Keluarga Anaklangit

C. Proses

1. Daftar hadir anak didik dalam program seni tari dan perkusi 2. Nama anak didik yang

mengikuti program seni tari dan perkusi

D. Hasil

1. Laporan hasil

BAGI ANAK JALANAN DI YAYASAN KELUARGA ANAKLANGIT

Pedoman Wawancara untuk Kepala Yayasan Keluarga Anaklangit

Informan : Sulthan Nasir

Jabatan : Sekretaris Yayasan

Hari/Tanggal Wawancara : Rabu, 18 Mei 2016

Waktu Wawancara : 14.30 s.d 15.00 WIB

No. Pertanyaan Jawaban

A. Evaluasi Konteks

1. Bagaimana latar belakang berdirinya Yayasan Keluarga Anaklangit?

Jadi awal mula yayasan ini berdiri itu tahun 2004, dulu itu belum berbentuk yayasan tapi masih komunitas aja. Jadi para pendirinya itu ada sebelas orang dan rata-rata berlatarbelakang dari komunitas rescue atau tanggap siaga bencana. Nah para pendiri ini peduli akan permasalahan kemanusiaan di Kota Tangerang khususnya masalah anak jalanan, maka dari itu mereka sepakat untuk membuat sebuat wadah atau tempat agar anak-anak jalanan ini bisa belajar dan mengasah kreatifitasnya melalui sebuah rumah belajar. Mereka menamai tempat belajar ini dengan sebutan anaklangit, sebenernya bukan anak langit ya.. tapi ana klangit, jadi ana atau saya.. ke langit begitu.. makanya kan pada logo anaklangit itu tulisannya disambung dan kata ana-nya berlatarbelakang warna merah sedangkan klangit-nya itu warna hitam kan. Nah jadi gitu, tapi kesini-sini karena banyak yang menyebut anaklangit anaklangit, jadilah penyebutan itu menjadi anaklangit juga sih. Kalau namanya itu sendiri terinspirasi dari kisah salah satu sahabat rasul yaitu Uwais al-Qarny yang menjadi penghuni langit.. beliau ini bukan siapa-siapa di dunia, tapi di langit beliau amat terkenal karena ibadah dan kepatuhannya pada ibunya. Nah makanya itu kami berharap sih ya.. andaikan anak-anak ini tidak bisa meraih apa yang mereka cita-citakan atau mereka inginkan di dunia, Insya Allah mereka bisa memilikinya saat di akhirat nanti..

cerdas, kreatif, mandiri, dan berbudi mulia. Kalau untuk visi dan misinya bisa kakak liat langsung di webnya anaklangit..

3. Apa latar belakang serta tujuan dibentuknya program pendidikan non formal di rumah belajar Yayasan Keluarga Anaklangit?

Kita ingin membantu anak-anak ini melalui pendidikannya.. karena dengan latar belakangnya mereka, mereka gak sanggup menjangkau pendidikan formal. Oleh karena itu disini kita berikan mereka beasiswa bagi yang mau sekolah, kemudian kita juga berikan mereka pendidikan non formal yang gak ada di sekolah supaya mereka punya skill dan keahlian dibidang yang mereka sukai seperti itu.

4. Adakah kebutuhan yang belum terpenuhi dalam mencapai tujuan program?

Alhamdulillah sih kalau dari fasilitas, sarana serta prasarana yang ada disini sudah dimanfaatkan dengan maksimal dari dulu sampai sekarang, seperti saung-saung ini buat belajar.. taman bermain dengan ayunan perosotan dsb, kantor, ruang belajar, panggung seni udah dipakai dari dulu sampai sekarang. Mungkin perlu penambahan ruang ya.. karna kita kan hanya memiliki ruang yang terbatas disini. 5. Tujuan pengembangan seperti

apa yang belum tercapai oleh anaklangit hingga saat ini?

Sebenernya banyak ya.. kita aja sampai saat ini belum terealisasi untuk mempunyai lahan sendiri yang bisa kita kelola secara mandiri, baik lahan yang berbentuk tanah kosong maupun lahan yang sudah berbentuk rumah gitu kan. Karena ini kan tanah pemerintah, tadi balik lagi saya bilang, Garis Sepadan Sungai.. itu gimana caranya supaya kita bisa merelisasikan bangunan tersebut.. apakah ada program-program lain untuk csr mendengar keluh kesah kita ini untuk mempunyai fasilitas atau sarana yang kita miliki sendiri gitu sih.. paling kurangnya disitu, dan InsyaAllah masih kita rumuskan lagi. Sama ini juga.. jumlah SDM sih, sumber daya manusianya yang sedikit banget disini gitu kan.. kalau untuk mahasiswa kan setelah kelar tugas mereka cabut, kadang jarang kesini.. sama sih saya juga dulu seperti itu. Tapi kita mengharapkan sumber daya manusia tuh selalu hadir ketika acara selesai mereka datang lagi kesini, menanyakan aja perkembangannya seperti apa.. seperti itu. Karena kita kan udah

selesai, mereka datang lagi kita terima lagi bukan sebagai tamu tapi sebagai keluarga, itu sih yang belum tercapai.

B. Evaluasi Input

1. Bagaimana pembagian tugas dan fungsi serta struktur organisasi yang dijalankan oleh Yayasan ini?

Kalau untuk struktur organisasinya bisa diliat aja di webnya anaklangit. Jadi disini ada dewan pembina, dewan pengawas, dewan pengurus dan anggota pengurus. Lengkapnya bisa diliat langsung di web..

2. Berapa jumlah staff dan pengajar di Yayasan Keluarga Anaklangit serta bagaimana latar belakang

pendidikannya?

Staff dan pengajar itu.. kita sebutnya relawan sih jadi ketika ada yang datang ke anaklangit untuk mengajukan tenaga atau pikirannya ya itulah tenaga pengajar kita.. jadi ya engga bisa kita batasin.. boleh disebutkan nama-nama kampusnya? Contoh.. kayak anak UPH, paling sering UPH, Binus, itu udah sama kita bersahabat sekali atau berkeluarga gitu.. UPH, Binus, UNTAR bahkan sampai dosen-dosennya kesini.. Esa Unggul juga, BSI.. banyaklah swasta-swasta sih khususnya, UIN juga ada sampe sekarang sih, nah kan koordinator GAS (Gerakan Anak Sehat) itu alumni UIN.. itu dari Kesehatan Masyarakat UIN Jakarta. Jadi tenaga pengajar atau relawannya tidak tetap sih.. kadang kan program mereka sebulan penuh.. kadang sekali pertemuan.. itu kita kondisikan aja sih seperti itu untuk tenaga pengajarnya. Kalau pengurus itu jumlahnya sekitar 15 atau 10, tapikan dari 15 itu kadang aktif, kadang jarang.. Kalau untuk latar belakang pendidikan disini sih banyak pengurusnya tuh yg berpendidikan.. yaa berpendidikan kan bukan berarti cuma sampai sarjana.. kan SMA juga udah termasuk berpendidikan.. yang penting telah lulus sekolah dan telah mampu mengajarkan andik-andik disini sih.. terus bisa kita jadikan pengurus yaitu ketika koordinasi atau kontribusinya terhadap anaklangit lumayan bisa dibilang aktif.. aktif hadirnya, aktif ikut kegiatan, aktif bertukar pikiran. Tapi dari situ juga gak bisa langsung

kaya di kantor-kantor psikotest gak ada, tes tulis atau wawancara gak ada, jadi di anaklangit itu seleksi alam aja.. ketika dia tidak mampu menyatu dengan alam ya mereka mental sendiri.. paling gitu sih yang bisa saya ceritakan tentang tenaga pengajar serta pengurus.

3. Program/layanan seperti apa yang diberikan oleh Rumah Belajar Keluarga Anaklangit?

Program.. kalau untuk DKM (Dewan

Kemakmuran Musholla) udah pasti kan kalau setiap PHBI (Peringatan Hari Besar Islam) dia mengadakan acara karena mayoritas.. bukan mayoritas lagi sih karena semua andik-andik kita dan pengurus beragama islam jadi selalu diadakan acara-acara saat PHBI itu sih.

Kalau PKSA (Program Kesejahteraan Sosial Anak) itu menyalurkan dana-dana yang diturunkan oleh Kemensos maupun Dinsos itu untuk Kesejahteraan Anak baik itu keperluan anak, maupun keperluan sekolah.. tapi itu dananya tidak dikeluarkan semua, dan itu tergantung dan diurus sama koordinator PKSA yang ada di kita

Kalau koordinator GAS (Gerakan Anak Sehat)itu menangani soal pembenahan gizi anak yang ada di kita, jadi setiap sebulan sekali atau minggu awal itu ada program makan bersama peningkatan gizi baik, misalnya contoh makan ikan, makan sayur, minum susu, olahraga bersama nah itu program dari GAS.

Kalau IT khusus di website… Kalau kreatifitas dan Art mereka memfokuskan di seni sih kayak tari, recycle, perkusi anaklangit.. dan berhubungan dengan kemampuannya anak-anak, kemampuan yang gak didapatkan di sekolah.. untuk koordinatornya itu dipegang oleh Kak Rudy, karena beliau sudah aktif sejak lama dan sering mengurusi kegiatan seni di anaklangit, maka dari itu kita memilih dia sebagai koordinator.. seperti itu.

salah pertama kalinya banget di sini tuh dari PT. Dynaplast dan sampai sekarang terjalin baik, tidak ada kekecewaan. Waktu itu bapaknya Dynaplastlah atau salah satu pendiri Dynaplast melihat kondisi anaklangit lagi sedang pembangunan, pembangunan saung di depan tuh yang tinggi.. ditanyalah lagi sedang apa.. turun langsung tuh turun langsung beliau.. ini lagi

Dokumen terkait