• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL EVALUASI

D. Evaluasi Hasil

1. Perubahan Perilaku Anak Didik

Program pendidikan nonformal yang ada di Yayasan Keluarga Anaklangit ini bertujuan untuk memberikan pengembangan keterampilan kepada anak didiknya dalam rangka meningkatkan mutu kehidupan dimasa depan. Program kesenian tari tradisional menjadi suatu wadah bagi anak-anak didik yang ingin belajar dan mengenal lebih jauh tentang budaya Indonesia dari segi seni tari tradisionalnya. Hal ini layak diapresiasi karena dewasa ini budaya Negara kita sendiri sudah mulai ditinggalkan dan bergeser dengan budaya-budaya asing yang masuk dengan mudah seiring adanya globalisasi. Selain untuk memberikan keterampilan, kepercayaan diri dan keberanian pada anak didik, program seni tari ini juga bermaksud untuk melestarikan warisan budaya Indonesia khususnya dibidang seni tari. Begitu pula dengan kesenian musik perkusi dimana anak-anak didik dapat mengembangkan bakat serta kreativitasnya melalui berbagai alat-alat musik bekas yang dimainkan sedemikian rupa sehingga menjadi pertunjukan yang menarik untuk dilihat.

Adapun dampak dari perubahan anak jalanan itu sendiri terlihat ketika setelah mereka bergabung menjadi bagian dari Yayasan Keluarga Anaklangit, mereka sudah mulai mengurangi aktivitasnya di jalanan, bahkan beberapa dari mereka telah berhenti turun ke jalan dan menghabiskan waktunya untuk

mengikuti kegiatan belajar, bermain ataupun mengikuti program-program keterampilan yang mereka sukai yang ada di Yayasan Keluarga Anaklangit.

Secara lebih jelasnya, perubahan perilaku atau dampak jangka panjang yang didapatkan anak-anak jalanan setelah adanya kehadiran Rumah Belajar Yayasan Keluarga Anaklangit adalah sebagai berikut.

a. Aspek Sosial

1) Meningkatnya Kepercayaan Diri dan Kesadaran Diri

Di Rumah Belajar Yayasan Keluarga Anaklangit, anak didik diberikan bekal pendidikan formal maupun nonformal yang bertujuan agar anak didik bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat baik untuk dirinya sendiri, untuk anaklangit maupun untuk masyarakat. Dengan demikian, mereka bisa mendapatkan kepercayaan diri bahwa mereka mampu melakukan atau membuat sesuatu yang bisa dibanggakannya. Selain itu, mereka juga mendapatkan kesadaran diri (self awareness) dimana mereka memahami bahwa seharusnya kewajiban utama seorang anak adalah belajar dan bermain sebagaimana anak-anak pada umumnya dan bukan menghabiskan waktunya untuk beraktivitas di jalanan. Seperti yang di utarakan salah satu andik yang mendapatkan keperayaan diri dan kebanggaan setelah mengikuti program seni tari tradisional di anaklangit berikut ini.

“Jadi semenjak ikut tari.. kita bisa tampil diluaran gitu loh banyak.. jadi tadinya Dita kan cuma main disini-sini aja, tapi terusnya karna ikut seni tari ini bisa berani tampil di Mall-mall.. perform disana,

dapet ilmu, dapet pengalaman juga.. bangga sih jadinya, belom

tentu kan anak-anak lain bisa kaya Dita.”93

Senada dengan hal tersebut, Anak didik yang mengikuti kegiatan seni musik perkusi pun merasakan hal yang sama.

“Mungkin emang saya suka seni sih.. jadi emang mau ikut, karena disini ada.. kenapa kita gak ngambil kan peluang juga. Terus kalau perkusi kan juga kreatif gitu kan dari barang-barang bekas jadi bikin saya tertarik aja.. semenjak itu saya jadi seneng aja karena jadi punya banyak temen baru, kita bisa ngumpul-ngumpul sambil selesai latihan sharing-sharing juga, jadi dapet ilmu sama pelajaran baru.. udah gitu bangga aja bisa diundang buat tampil

perkusi dimana-mana”94

2) Tumbuhnya Rasa Aman

Pada dasarnya sejak kecil anak-anak jalanan sudah sering beraktifitas di jalanan dan mereka sudah terbiasa berhadapan dengan lingkungan kota yang keras bahkan sangat tidak bersahabat. Dengan adanya tempat untuk bersinggah, bermain dan belajar seperti di Yayasan Keluarga Anaklangit ini, anak-anak tersebut dapat merasa aman dan nyaman karena di anaklangit mereka dilindungi dan diberikan kasih sayang yang tidak mereka dapatkan saat mereka di jalanan. Seperti yang diungkapkan oleh Anggi berikut ini.

“Seneng sih ikut gabung dianaklangit.. jadi punya tempat buat kita mampir, ngisi waktu, belajar, main-main bareng, istirahat, makan, ngumpul semuanya di sini.. nyaman aja daripada main-main gajelas di jalanan.”95

93

Wawancara pribadi dengan Dita Agustina, Pengajar Tari Tradisional Yayasan Keluarga Anaklangit, pada tanggal 25 Mei 2016, pada pukul 12.35 WIB.

94

Wawancara pribadi dengan Ellisa Melinia, Anak didik yang mengikuti program perkusi, pada tanggal 25 Mei 2016, pada pukul 10.30 WIB.

95

Wawancara pribadi dengan Amanda Anggita Sari, Anak didik yang mengikuti kegiatan musik perkusi, pada tanggal 25 Mei 2016, pada pukul 10.30 WIB.

3) Meningkatnya Taraf Pendidikan

Agar dapat membentuk anak didik yang cerdas dan berakhlak mulia, rumah belajar Yayasan Keluarga Anaklangit memberi pengetahuan umum untuk mengisi wawasan serta pengetahuan agama untuk bekal spiritual bagi anak didik. Semua pembelajaran di sini difokuskan agar anak didik menjadi cerdas dan memiliki pengetahuan yang luas. Untuk itu, rumah belajar ini menyediakan berbagai pendidikan dengan beragam pelajaran yang dibutuhkan dan penting untuk dipelajari anak didik. Pembelajaran yang diajarkan yaitu seperti membaca, menulis dan berhitung, sedangkan pelajaran yang diajarkan adalah pelajaran umum seperti matematika dasar, bahasa Indonesia, fisika, biologi dan sebagainya. Cerdas menurut Yayasan Keluarga Anaklangit bukan hanya sebatas dalam hal intelegensi saja, melainkan anak didik juga diajarkan untuk cerdas dalam mengatur waktunya sendiri, cerdas dalam menempatkan diri dalam sebuah situasi dan kondisi, serta cerdas dalam mengatur emosi.

4) Meningkatnya Taraf Kesehatan

Kesehatan merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi semua orang. Untuk itu demi mewujudkan anak bangsa yang cerdas dan berkepribadian mulia, perlu ditunjang dengan kesehatan yang baik pula untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Di rumah belajar Yayasan Keluarga Anaklangit, kesehatan anak didik sangat diperhatikan. Misalnya pola makan anak didik harus dijaga, kebersihan lingkungan

rumah belajar dan lingkungan sekitar harus dijaga, dan membersihkan diri harus tepat pada waktunya. Dengan begitu anak didik tetap sehat dan jarang terserang penyakit. Apabila ada anak didik yang sakit namun belum parah, maka akan dirawat dan diobati oleh kakak pengurus, tetapi jika penyakitnya sudah parah maka akan segera dibawa ke klinik atau puskemas terdekat.

b. Aspek Ekonomi 1) Kemandirian

Kemandirian adalah salah satu sikap yang penting untuk ditanamkan dalam diri anak didik agar mereka dapat mengatasi setiap masalah atau hambatan yang terjadi tanpa harus mengandalkan orang lain. Hal ini telah disiapkan oleh Yayasan Keluarga Anaklangit agar anak didik dapat siap menghadapi dan menjalani masa depan meskipun banyak kendala atau hambatan yang mungkin akan terjadi. Dengan bekal kemandirian yang diajarkan di anaklangit, anak didik diharapkan mampu untuk mengatasi semua kendala dan hambatan tersebut.

Untuk membentuk kemandirian anak didik, rumah belajar Yayasan Keluarga Anaklangit membiasakan anak-anak agar mereka melakukan segalanya sendiri, mempersiapkan diri sendiri dan membiasakan untuk tidak mengeluh dan cengeng. Misalnya ketika memulai hari, anak didik harus bangun tidur sendiri, mencuci piringnya, melakukan tugasnya, merapikan barang-barang setelah selesai digunakan, menyiapkan

peralatan belajar, mengatur kebutuhan pribadinya sendiri dan sebagainya.

2) Terampil

Keterampilan dasar adalah keterampilan tahap permulaan yang harus dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan.96 Keterampilan merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan kemampuan yang memungkinkan seseorang belajar dan dapat hidup mandiri dalam menjalani kehidupannya.

Di Yayasan Keluarga Anaklangit, anak-anak didik diberikan berbagai macam program pendidikan nonformal untuk meningkatkan keterampilan mereka sesuai dengan bidang yang diminatinya masing-masing. Mereka diajarkan untuk terampil dan menguasai suatu keahlian seperti contohnya kesenian tari, kesenian musik perkusi ataupun daur ulang sampah. Bagi anak didik yang sudah terampil dan menguasai suatu bidang, maka anak didik tersebut akan dengan sendirinya mengaplikasikannya dikehidupan sehari-hari.

3) Kreatif

Tidak hanya diajarkan untuk bersikap terampil, anak didik di rumah belajar Yayasan Keluarga Anaklangit ini juga diajarkan untuk berpikir kreatif. Anak didik dapat menuangkan dan mengembangkan segala ide-ide baru yang mereka miliki secara bebas namun tetap dalam batasan

96

Aliminsyah dan Patji, Kamus Istilah Manajemen (Bandung: CV. Yrama Widya 2004), h.194.

tertentu. Dalam mengembangkan kreativitas anak didik, rumah belajar anaklangit menyediakan media atau sarana untuk menyalurkan minat dan bakat anak didik, sehingga diharapkan semua anak didik baik yang masih anak-anak ataupun remaja dapat menjadi lebih kreatif. Kreativitas ini dapat disalurkan melalui kegiatan menggambar, menyablon, bermusik, teater, menari, daur ulang sampah dan lain-lain. Seperti yang diungkapkan oleh Elli berikut ini.

“Kenapa saya pilih perkusi, soalnya kalau perkusi menurut saya itu kreatif gitu kan alatnya diambil dari barang-barang bekas jadi bikin saya tertarik aja buat lebih ngembangin kreativitas saya kak.. bosen juga sih kalo liat musik pasti alat2nya modern terus, kalau ini kan kita kaya out of the box gitu jadi keren aja sih..”97

Karya-karya yang berbentuk barang atau kerajinan hasil dari kreativitas anak-anak didik ini akan dipamerkan di saung galeri, apabila ada yang berminat untuk memilikinya maka sebagian karya juga diperjualbelikan. Sedangkan untuk karya-karya yang berupa penampilan seperti musik perkusi dan seni tari tradisional juga telah mendapatkan banyak pengakuan dan apresiasi dari masyarakat di Kota Tangerang, terbukti dengan sering dilibatkannya anaklangit dalam setiap acara-acara yang diselenggarakan oleh lembaga atau organisasi tertentu.

Dokumen terkait