• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

D. Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.8 Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak.9

Kriteria data dalam penelitian kualitatif adalah data yang pasti, yaitu data yang sebenarnya terjadi sebagaimana adanya, bukan data yang sekadar terlihat dan terucap tetapi data yang mengandung makna dibalik yang terlihat dan terucap tersebut. oleh karena itu, pengumpulan data dilakukan secara triangulasi yang menggunakan berbagai sumber dan berbagai teknik pengumpulan data secara simultan agar memperoleh data yang pasti.

2. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian evaluasi. Jenis penelitian evaluasi adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program dan menilai apakah program telah

8

Prof. Dr. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: CV Alfabeta, 2009) Cet.5, h1.

9

dilaksanakan sesuai rencana.10 Jenis penelitian evaluasi juga digunakan untuk mengetahui efektifitas program dan hambatan-hambatan yang terdapat di dalamnya melalui rangkaian informasi yang diperoleh evaluator yang diharapkan dapat membantu para pengambil keputusan untuk menetapkan apakah program akan dihentikan, diperbaiki, dimodifikasi, diperluas atau ditingkatkan.11 Jadi manfaat metode evaluasi adalah untuk memberikan rekomendasi pelaksanaan program yang lalu dan untuk memperbaiki pelaksanaan program yang akan dilaksanakan selanjutnya.12

Penelitian ini menggunakan model evaluasi yang dikemukakan oleh Daniel Stufflebeam, dkk (1967) yaitu model evaluasi Context Input Process

Product (CIPP). Model ini menjelaskan evaluasi terhadap konteks, evaluasi

terhadap masukan, evaluasi terhadap proses dan terakhir evaluasi terhadap hasil.13

Sesuai dengan jenis penelitian yang digunakan, maka dalam penelitian ini digambarkan tentang bagaimana evaluasi program pendidikan non formal melalui rumah belajar di Yayasan Keluarga Anaklangit Kota Tangerang.

10

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Rosdakarya, 2007), Cet Ke-2, h.158.

11

Djuju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h.24.

12

Wirawan, Evaluasi Teori Model Standar Aplikasi dan Profesi (Jakarta: Rajawali Press 2011), h.16.

13

3. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2016 sampai dengan bulan Juli 2016, sedangkan lokasi penelitian dilaksanakan di Yayasan Keluarga Anaklangit, Jl Akses Tanah Gocap, Karawaci Hilir, Kota Tangerang.

4. Teknik Pemilihan Informan

Teknik yang digunakan oleh peneliti untuk pemilihan informan dalam penelitian ini adalah teknik snowball sampling dimana teknik pemilihan informan mula-mula jumlahnya sedikit, kemudian dari informan ini selanjutnya dipilih orang-orang tertentu yang dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan penelitian, dan begitu seterusnya hingga data yang didapatkan sudah mencapai tingkat jenuh. Teknik ini juga disebut sebagai teknik bola salju karena diibaratkan seperti bola salju yang menggelinding semakin lama semakin besar.14 Konsep sampel dalam penelitian kualitatif berkaitan erat dengan bagaimana memilih informan, misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan mempermudah peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti. Yang terpenting disini bukan jumlah informannya, melainkan potensi dari setiap kasus untuk dapat memberikan pemahaman secara teoritis mengenai aspek yang dipelajari.15

14

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: CV Alfabeta, 2009), Cet ke-5, h.53.

15

Prof. Dr. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: CV Alfabeta, 2009), Cet ke-5, h.54.

Dalam penelitian ini, informan penelitian adalah satu orang ketua Yayasan Keluarga Anaklangit, dua orang pengurus program rumah belajar, dan tiga orang anak didik rumah belajar. Ketua Yayasan Keluarga Anaklangit dipilih sebagai informan karena merupakan orang yang paling mengetahui tentang Yayasan Keluarga Anaklangit dari awal berdiri hingga saat ini, serta dianggap mengetahui tentang keseluruhan program-program yang dijalankannya dan mengetahui kondisi anak didik Anaklangit. Pengurus atau koordinator program dipilih sebagai informan karena dianggap paling memahami tentang masing-masing program yang dijalankannya, program yang akan peneliti fokuskan dalam penelitian ini adalah program pendidikan non formal khususnya pelatihan keterampilan seni tari dan perkusi. Tiga anak didik dipilih dari 66 anak didik mulai dari tingkat PAUD sampai dengan SMA yang mengikuti program rumah belajar. Tiga anak didik yang akan dipilih adalah satu anak dari tingkat SMP dan dua anak dari tingkat SMA. Ketiga anak didik tersebut juga dipilih karena merupakan anak didik yang aktif dan memiliki prestasi sejak dibukanya program rumah belajar hingga saat ini, sedangkan banyak anak didik yang keluar masuk dan tidak mau menetap untuk mengikuti program rumah belajar. Orang-orang tersebut dipilih oleh peneliti karena orang-orang tersebut kredibel dan memiliki informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Jumlah total informan yang dijadikan sample penelitian adalah enam orang, yang terdiri dari satu orang ketua Yayasan Rumah Belajar Keluarga Anaklangit, dua orang pengurus program rumah belajar, dan tiga anak didik.

Tabel 1

Rancangan Penelitian

No. Informan Informasi yang dicari Jumlah

Metode Pengumpulan Data 1. Ketua Yayasan Keluarga Anaklangit

Gambaran umum mengenai rumah belajar di Yayasan Anaklangit dan program-program apa saja yang diberikan kepada anak-anak jalanan Kota Tangerang, tujuan didirikannya Yayasan Klangit, strategi dan proses pembelajaran, hasil pembelajaran, serta pengaruh program yang diperoleh anak didik. 1 Wawancara bebas terstruktur, dokumentasi. 2. Pengurus atau pengajar Program di rumah Belajar Keluarga Anaklangit

Pendekatan, metode, teknik dan media pembelajaran yang diterapkan kepada andik, hasil pembelajaran yang mencakup perubahan perilaku andik, masukan lain meliputi dana belajar, fasilitas dan alat, jejaring dll, hambatan-hambatan yang terjadi pada proses belajar.

2 Wawancara bebas terstruktur, observasi dan dokumentasi 3. Anak Jalanan binaan (Anak didik Rumah Belajar Anaklangit)

Latar belakang, alasan turun ke jalan, alasan menjadi andik di rumah belajar anaklangit, respon terhadap kegiatan-kegiatan yang ada, perubahan yang dirasakan setelah mengikuti program pendidikan non formal di rumah belajar, prestasi yang diraih setelah mengikuti program belajar, dan hubungan antara andik dengan pengajar.

3 Wawancara bebas

terstruktur, observasi.

5. Sumber Data

Menurut Lofland seperti yang dikutip oleh Moleong, sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman video/audio tape. Pencatatan sumber data utama melalui wawancara dan pengamatan merupakan hasil usaha gabungan dari kegiatan melihat, mendengar dan bertanya.16 Walaupun dikatakan sebelumnya bahwa sumber di luar kata dan tindakan merupakan sumber kedua, namun hal itu tidak bisa diabaikan. Dilihat dari segi sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi.17

Data yang diperoleh dalam penelitian evaluasi program pendidikan non formal melalui rumah belajar di Yayasan Keluarga Anaklangit ini bersumber dari data primer dan data sekunder.

a. Data Primer, yaitu berupa data yang diperoleh secara langsung dari informan penelitian melalui serangkaian wawancara dan observasi. Data primer ini diperoleh dari Ketua Yayasan Keluarga Anaklangit, Ketua Divisi Program Rumah Belajar, dan juga Anak didik yang mengikuti Program di Rumah Belajar.

16

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Rosdakarya, 2007), Cet Ke-2, h.112.

17

b. Data Sekunder, yaitu berupa catatan atau dokumen yang diambil dari buku, skripsi, jurnal, artikel, buku elektronik, koran, majalah, berita atau internet yang berkaitan dengan penelitian.

6. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi partisipatif (participant observation) dimana peneliti ikut melibatkan diri dalam kegiatan sehari-hari masyarakat yang diteliti untuk dapat melihat dan memahami gejala-gejala yang ada,18 selain itu peneliti juga melakukan wawancara tak terstruktur atau wawancara mendalam (in depth

interview) dan studi dokumentasi/kepustakaan.19 Untuk memperoleh data yang

diinginkan, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi

Nasution (1988) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar dari semua ilmu pengetahuan. Istilah observasi berasal dari bahasa latin yang berarti “melihat” dan “memperhatikan”.20

Observasi merupakan salah satu cara penelitian pada ilmu-ilmu sosial, cara ini bisa menghemat biaya dan dapat dilakukan oleh seorang individu dengan menggunakan indera

18

M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2012), h. 166.

19

Prof. Dr. Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: CV Alfabeta, 2003), h.186.

20

penglihatan yaitu mata untuk melihat data dan menilai lingkungan yang diamati.

Dalam observasi ini, peneliti turun ke lapangan dan ikut terlibat dengan kegiatan yang dilakukan Rumah Belajar Yayasan Keluarga Anaklangit guna memperoleh data dan informasi yang konkret dari gejala-gejala yang diamati oleh peneliti, yang selanjutnya data tersebut menjadi objek penelitian yang akan peneliti tuliskan dalam penelitian ini. Peneliti juga melakukan pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan non formal yang dilaksanakan setiap harinya di Rumah Belajar Yayasan Keluarga anaklangit ini.

b. Wawancara

Wawancara didefinisikan sebagai diskusi antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu.21 Wawancara yang dilakukan dengan lebih dari satu partisipan disebut sebagai focus group. Dengan wawancara peneliti dapat memperoleh banyak data yang berguna bagi penelitiannya. Pada proses wawancara ini peneliti melakukan wawancara dengan delapan orang informan, diantaranya satu orang ketua Yayasan Keluarga Anaklangit, dua orang pengurus rumah belajar, dan tiga orang anak jalanan binaan (anak didik). Dalam wawancara ini, peneliti berusaha memperoleh informasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung kepada ke-enam informan tersebut. Wawancara ini dilakukan secara mendalam sehingga

21

peneliti dapat menggali dan mengetahui secara lengkap informasi yang dibutuhkan.

c. Studi Kepustakaan/Dokumentasi

Dokumen adalah segala sesuatu materi dalam bentuk tertulis yang dibuat oleh manusia. Dokumen yang dimaksud adalah segala catatan baik berbentuk catatan dalam kertas (hardcopy) maupun elektronik (softcopy). Dokumen dapat berupa buku, artikel media massa, catatan harian, manifesto, undang-undang, blog, halaman web, foto, dan lainnya.22 Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data melalui pengumpulan dokumen-dokumen yang dimiliki Yayasan Keluarga Anaklangit seperti buku, brosur, arsip, foto dsb.

7. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini proses analisis data dilakukan sebelum peneliti memasuki lapangan dan selama peneliti berada dilapangan. Analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk ke lapangan dan selama berada di lapangan. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum

22

memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu diperoleh data yang dianggap kredibel.23

Setelah peneliti mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisa data dengan menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu data yang sudah terkumpul selanjutnya peneliti jabarkan dengan memberikan analisa-analisa untuk kemudian peneliti ambil kesimpulan akhir, agar peneliti mengetahui bagaimana Evaluasi Program Pendidikan Non Formal melalui Rumah Belajar bagi Anak Jalanan di Yayasan Keluarga Anaklangit.

8. Teknik Keabsahan Data

Untuk menguji keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.24

Teknik triangulasi dapat dilakukan dengan cara:25

a. Membandingkan data hasil wawancara subjek penelitian dengan pengamatan dilapangan. Peneliti membandingkan data hasil wawancara antara informan dengan hasil temuan pengamatan lapangan (observasi) tentang program

23

Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods) (Bandung: Alfabeta, 2011) Cet. Ke-1, h.334.

24

Ibid., h.327.

25

pendidikan non formal melalui rumah belajar bagi anak jalanan di Yayasan Keluarga Anaklangit.

b. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain. Peneliti membandingkan jawaban yang diberikan oleh ketua divisi rumah belajar dengan jawaban dari anak didik yang mengikuti program rumah belajar di Yayasan Keluarga Anaklangit. c. Membandingkan hasil wawancara dengan hasil dokumen yang berkaitan

dengan masalah yang sedang diteliti. Wawancara tersebut untuk pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang diperoleh. Peneliti membandingkan hasil wawancara informan dengan data dokumen yang berada di Yayasan Keluarga Anaklangit.

9. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian skripsi ini, peneliti mengadakan studi kepustakaan terhadap skripsi-skripsi terdahulu dengan tujuan untuk memastikan bahwa penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Adapun setelah peneliti mengadakan suatu kajian kepustakaan, peneliti menemukan beberapa skripsi yang memiliki judul atau tema yang hampir sama dengan peneliti, yaitu:

Tabel 2

Tinjauan Pustaka (Literature Review)

Judul Skripsi Peneliti Pembahasan

Evaluasi Program Bimbingan Keterampilan Menjahit untuk Anak Putus Sekolah di PSBR Bambu Apus Jakarta Timur

Pinasti Septhian (1110054100028)

Kesejahteraan Sosial

- Skripsi ini membahas tentang bagaimana evaluasi program bimbingan keterampilan menjahit untuk anak putus

UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

sekolah di PSBR Bambu Apus, Jakarta Timur.

- Perbedaan skripsi ini dengan skripsi peneliti adalah dari segi variabel, objek penelitian, dan lokasi penelitian. Skripsi ini mengevaluasi bimbingan keterampilan menjahit, objek penelitiannya adalah anak putus sekolah, dan lokasinya di PSBR Bambu Apus Jaktim, sedangkan skripsi peneliti mengevaluasi tentang

pendidikan non formal, objek penelitiannya adalah anak jalanan, dan lokasinya di Yayasan Keluarga Anaklangit Tangerang.

Evaluasi Pelaksanaan Program Sekolah Gratis Bagi Keluarga Miskin di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro. Ranny Yulia (11110584100021) Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

- Skripsi ini membahas tentang bagaimana evaluasi

pelaksanaan program sekolah gratis bagi keluarga miskin di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro.

- Perbedaannya adalah dari segi metode evaluasi, objek

penelitian dan lokasi

penelitian. Skripsi ini hanya mengevaluasi hasil

pelaksanaan program saja, sedangkan peneliti

menggunakan metode evaluasi CIPP, yang mengevaluasi konteks, masukan, proses dan hasil. Kemudian yang menjadi objek dalam skripsi ini adalah keluarga miskin dan

mengambil lokasi di Bintaro sedangkan peneliti mengambil objek penelitian yaitu terhadap anak jalanan di Tangerang. Implementasi Program Kelas

Belajar Rumah Baca Paguyuban Terminal (PANTER) dalam Pengembangan Kapasitas Anak Jalanan melalui Pendidikan Non Formal di Kota Depok.

Ni‟matul Farida (109054100002) Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

- Skripsi ini membahas mengenai bagaimana pelaksanaan Program Kelas Belajar yang dilakukan Rumah Baca Panter untuk anak

jalanan kota Depok.

- Perbedaannya dengan skripsi peneliti adalah, skripsi ini hanya membahas mengenai bagaimana pelaksanaan suatu program namun tidak

mengevaluasi program tersebut. Lokasi penelitian yang diambil adalah di rumah baca di kota Depok, sedangkan peneliti mengambil lokasi Rumah belajar Yayasan Keluarga Anaklangit Kota Tangerang.

Evaluasi Program Pendidikan Non Formal melalui Rumah Belajar bagi Anak Jalanan di Yayasan Keluarga Anaklangit Kota Tangerang” membahas bagaimana evaluasi program pendidikan non formal melalui rumah belajar bagi anak jalanan yang ada di Yayasan Keluarga Anaklangit Tangerang.

Skripsi ini tidak hanya mendeskripsikan tentang bagaimana program pendidikan non formal tersebut berjalan, namun juga mengevaluasi dan menggali permasalahan ataupun hambatan-hambatan yang ada pada program tersebut

sehingga dapat diperbaiki dikemudian hari. Hal inilah yang belum pernah ada pada skripsi sebelumnya dan menjadi perbedaan signifikan dari penelitian ini.

10. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi) yang disusun oleh Hamid Nasuhi, Ismatu Ropi, Oman Fathurahman, M.Syairozi Dimiyati, Netty Hartati dan Syopiansyah Jaya Putra yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality

Development and Assurance) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, cetakan ke-2 tahun 2007.

Dokumen terkait