• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bentuk Wanprestasi yang terdapat dalam suatu kontrak penyiaran iklan produk barang dan/atau jasa pada PT. Radio Start Srasi Swara

PELAKSANAAN KONTRAK PENYIARAN IKLAN PRODUK BARANG DAN/JASA DI RADIO KABUPATEN MANDAILING NATAL

B. Bentuk Wanprestasi yang terdapat dalam suatu kontrak penyiaran iklan produk barang dan/atau jasa pada PT. Radio Start Srasi Swara

Kabupaten Mandailing Natal.

Sebelum membahas bentuk wanprestasi yang terdapat dalam suatu kontrak penyiaran iklan produk barang dan/atau jasa pada PT. Radio Start Srasi Swara di Kabupaten Mandailing Natal terlebih dahulu mengetahui dan akan membahas apa yang dimaksud dengan prestasi dan wanprestasi tersebut.

Prestasi merupakan sesuatu yang wajib dipenuhi oleh para pihak dalam perjanjian. Berdasarkan Pasal 1234 KUHPerdata, ada tiga macam prestasi yang dapat diperjanjikan yaitu memberikan sesuatu, berbuat sesuatu, dan tidak berbuat sesuatu:97

1. MenurutPasal 1235 ayat (1) KUHPerdata, pengertianmemberikansesuatuadalahmenyerahkankekuasaannyataatassuatube

97Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Pasal 1234

ndadaridebiturkepadakreditur, contoh :dalamjualbeli, sewa-menyewa, hibah, gadai, hutang-piutang.

2. Perikatan yang objeknya “berbuatsesuatu”, debiturwajibmelakukanperbuatantertentu yang telahditetapkandalamperikatan,

contoh :membangunrumah / gedung, mengosongkanrumah.

3. Perikatan yang objeknya “tidakberbuatsesuatu”, debiturtidakmelakukanperbuatan yang telahditetapkandalamperikatan, contoh

:tidakmembangunrumah, tidakmembuatpagar, tidakmembuatperusahaan yang sama, dsb.98

Prestasi sama dengan objek perikatan. Dalam hukum perdata kewajiban memenuhi prestasi selalu disertai jaminan harta kekayaan debitur. Dalam pasal 1131 dan 1132 KUHPerdata dinyatakan bahwa semua harta kekayaan debitur baik bergerak maupun tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang akan ada, menjadi jaminan pemenuhan hutangnya terhadap kreditur. Tetapi jaminan umum ini dapat dibatasi dengan jaminan khusus berupa benda tertentu yang ditetapkan dalam perjanjian antara pihak-pihak.

Wanprestasi didefinisikan sebagai “ingkar janji atau prestasi yang tidak semestinya”.Namun para ahli hukum masing-masing memiliki definisi terhadap wanprestasi. Secara umum, “wanprestasi merupakan suatu kondisi dimana debitur tidak melaksanakan kewajibannya dan bukan karena keadaan memaksa”.99

98Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, Op., Cit hal 69

99Danang Sunyoto dan Wika Harisa Putri, Op.,Cit hal 94

Istilah ingkar janji juga disebut dengan istilah wanprestasi. Bentuk wanprestasi adalah:

1. Debitur sama sekali tidak melakukan prestasi atau;

2. Keliru melakukan wanprestasi dan 3. Terlambat melakukan prestasi.

Ingkar janji mengakibatkan lahirnya hak dari pihak yang dirugikan untuk menuntut ganti rugi. Saat dimulainya ingkar janji adalah setelah debitur dinyatakan lalai oleh kreditur dan telah lampau waktu untuk memenuhi perikatan-perikatan. 100

1. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukan;

Subekti memberikan definisi wanprestasi sebagai peristiwa dimana siberutang tidak melakukan apa yang dijanjikannya.

Pelanggaran janji tersebut dapat berbentuk:

2. Melaksanakan apa yang dijanjikan, tetapi tidak sebagaimana dijanjikan;

3. Melakukan apa yang dijanjikan tetapi terlambat;

4. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan.101

Kelalaian ini harus dinyatakan secara resmi, yaitu dengan peringatan/samotie oleh juru sita di pengadilan atau cukup dengan surat tercatat atau kawat, supaya tidak mudah dipungkiri oleh si berhutang sebagaimana diatur dalam Pasal 1238 KUHPerdata, dan peringatan tersebut harus tertulis.

Ada berbagai kemungkinan tuntutan terhadap debitur yang lalai:102

1. Kreditur dapat meminta pelaksanaan perjanjian, meskipun pelaksanaan ini sudah terlambat.

2. Kreditur dapat meminta penggantian kerugian saja, yaitu kerugian yang di deritanya, karena perjanjian tidak atau terlambat dilaksanakan tetapi sebagai mestinya.

100Mariam Darus Badruzaman, Op., Cit, hal 30

101Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata (Jakarta: PT. Intermassa,1970), hal 95

102Ibid., hal 20

3. Kreditur dapat menuntut pelaksanaan perjanjian disertai dengan penggantian kerugian yang diderita olehnya sebagai akibat terlambatnya pelaksanaan perjanjian.

4. Hal suatu perjanjian yang meletakkan kewajiban timbal balik, kelalaian satu pihak yang lain untuk meminta kepada hakim supaya perjanjian dibatalkan, disertai dengan permintaan penggantian kerugian (Pasal 1266 KUHPerdata).

Suatu perjanjian kontrak bisnis ada juga yang disebut dengan prestasi yaitu pihak debitur berhak untuk mendapatkan perlakuan baik dari pihak debitur untuk memenuhi suatu prestasi yang sudah disepakati. Jika prestasi tersebut tidak terpenuhi maka pihak kreditur mempunyai hak untuk menuntut debitur agar prestasi yang sudah disepakati dapat terpenuhi.

Atas wanprestasi salah satu pihak atau bahkan kedua belah pihak tidak melaksanakan kewajiban atau prestasi sesuai dengan kontrak yang telah dibuat maka hal ini disebut dengan wanprestasi. Pihak yang melakukan wanprestasi dalam kontrak dapat dituntut oleh pihak kreditur yang merasa dirugikan, namun pihak yang dituduh wanprestasi dapat dilakukan pembelaan-pembelaan tertentu.103

1. Pemenuhan perjanjian;

Kemudian wanprestasi yang dilakukan debitur maka yang dapat dilakukan oleh kreditur dapat menuntut:

2. Pemenuhan perjanjian dan ganti rugi;

3. Ganti rugi (Pasal 1234 sampai dengan Pasal 1252 KUHPerdata);

4. Pembatalan persetujuan timbal balik;

5. Pembatalan dan ganti rugi;

6. Peralihan resiko;

7. Pembayaran biaya perkara, jika diajukan di persidangan.

103Aulia Muthiah, Hukum Dagang dan Pelaksanaannya di Indonesia (Yogyakarta, Pustaka Baru Pres, 2016), hal 86

Jumlahnya ditentukan dengan suatu perbandingan diantara keadaan kekayanaan sudah terjadinya ingkar janji dan keadaan kekayaan seandainya tidak terjadi ingkar janji (sebelum wanprestasi terjadi).

Wanprestasi dimungkinkan terjadi karena sebab-sebab sebagai berikut:104

1. Kesengajaan (Dolus), bahwa wanprestasi memang diketahui dan dikehendaki oleh debitur;

2. Kelalaian (Culva), bahwa wanprestasi disebabkan karena debitur melakukan kesalahan meskipun tidak berniat mengakibatkan wanprestasi

Debitur dapat dinyatakan lalai apabila memenuhi syarat, yaitu dengan terlebih dahulu melalui lembaga penetapan lalai (ingerbrekestelling). Penetapan lalai/pernyataan lalai/somasi (ingebregelling somatie) merupakan pesan dari kreditur kepada debitur, dimana kreditur memberitahukan pada saat kapankah selambat-lambatnya ia mengharapkan pemenuhan prestasinya.

Sesuai dengan pasal 1238 KUHPerdata “debitur dinyatakan lalai apabila ia dengan surat perintah atau dengan sebuah akta sejenis telah dinyatakan lalai atau demi perikatannya sendiri menetapkan bahwa debitur dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang telah ditentukan”.

Selain wanprestasi, yang menjadi penyebab seseorang tidak bisa memenuhi prestasiadalah keadaan memaksa (overmacht) atau keadaan dimana

104Ibid.

debitur tidak bisa malaksanakan prestasi karena ketidakmampuannya yang disebabkan oleh suatu peristiwa yang diluar kendalinya dan dengan demikian diluar dari kesalahan maupun kehendak pribadinya yang tidak diduga pada waktu melakukan perjanjian. Overmacht/ Force Majure dibagi dalam 2 jenis, yaitu:

1. Overmacht absolut, dimana secara mutlak debitur tidak dapat menghindar (resiko ditanggung kreditur);

2. Overmacht relatif, di mana harus dibuktikan melalui pengadilan, apabila ada kelalaian yang dapat mengakibatkan wanprestasi maka resiko pun harus ditanggung debitur.105

Pelaksanaan kontrak iklan produk barang dan/atau jasa yang terdapat dalam suatu perjanjian antara para pihak terdapat risiko yang harus diterima, pembahasan selanjutnya yaitu mengetahui apa yang dimaksud dengan risiko dalam wanprestasi.

Risiko adalah “kewajiban memikul kerugian yang disebabkan suatu kejadian diluar salah satu pihak yang menimpa benda yang dimaksudkan dalam perjanjian”. Kesimpulannya, pokok pangkalnya adalah “keadaan memaksa”, titik pangkalnya yaitu risiko dan titik pangkal daripada wanprestasi adalah ganti rugi.106

Risiko diatur dalam Pasal 1237 KUHPerdata yang berbunyi: “bahwa dalam hal adanya perikatan untuk memberikan suatu barang tertentu maka barang

105Danang Sunyoto dan Wika Harisa Putri, Op.,cit hal 96

106Kartini Muljadidan Gunawan Widjaja, Perikatan Pada Umumnya (Jakarta: PT.

RajaGrafindo, 2004), hal 93

tertentu tersebut semenjak perikatan dilahirkan adalah atas tanggungan si berpiutang.

Perikatan dalam memberikan sesuatu barang tertentu jika barang ini sebelum diserahkan musnah karena suatu peristiwa diluar kesalahan salah satu pihak, kerugian ini harus dipikul oleh si berpiutang yaitu pihak yang menerima barang itu. Pasal 1237 KUHPerdata ini hanya dapat dipakai untuk perjanjian yang sepihak.107

Debitur dikatakan lalai, apabila ia:

Kelalaian atau disebut dengan wanprestasi yaitu adalah seorang debitur yang lalai atau melakukan wanprestasi dapat digugat di depan hakim dan hakim akan menjatuhkan putusan yang merugikan pada tergugat itu.

108

1. Debitur tidak memenuhi kewajiban, 2. Debitur terlambat memenuhinya, atau

3. Debitur memenuhinya tetapi tidak seperti yang telah diperjanjikan/tidak sempurna.

4. Debitur melaksanakan sesuatu yang tidak diperbolehkan atau perbuatan yang dilarang oleh Undang-undang.

Apabila dalam Undang-Undang menyebutkan rugi (scahde), biaya, bunga, dan pentingnya keuntungan maka yang dimaksud adalah kerugian nyata yang

107Lukman Santoso, Op,cit., hal 18

108Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, Op.Cit., hal 70

dapat diduga atau diperkirakan pada saat perikatan itu diadakan, yang timbul akibat ingkar janji.

Ganti rugi dalam konteks tersebut, menurut Subekti mencakup tiga hal yaitu:

1. Biaya adalah segala pengeluaran atau ongkos-ongkos yang nyata-nyata lebih dikeluarkan satu pihak.

2. Kerugian adalah kerugian terhadap biaya-biaya yang sungguh telah dikeluarkan (kosten), kerugian yang sungguh-sungguh menimpa harta benda si berpiutang (schaden) dan kerugian yang berupa kehilangan keuntungan (interessen) yang akan didapat seandainya si berutang tidak lalai (winstderving).

3. Bunga adalah kerugian yang berupa kehilangan keuntungan yang sudah dibayangkan atau dihitung oleh kreditur.109

Berdasarkan ketentuan pasal 1243 KUHPerdata, maka pengganti kerugian dapat dituntut menurut undang-undang, yaitu berupa:

1. Biaya-biaya yang sesungguhnya telah dikeluarkan (konsten) atau,

2. Kerugian yang sesunguhnya menimpa harta benda si berpiutang (schaden)

3. Kehilangan keuntungan (interessen), yaitu keuntungan yang akan didapatseandainya si berhutang tidak lalai.110

Selanjutnya masuk kepembahasan selanjutnya yaitu bentuk wanprestasi yang terdapat dalam PT. Radio Start Srasi Swara yaitu ada beberapa iklan yang tidak memenuhi prestasinya yaitu:

Tabel 2.1

Daftar atau bentuk iklan yang Wanprestasi No Nama Iklan Tahun Spot Keterangan

109Subekti, Op.cit., hal 349

110Ibid., hal 21

1 Dinas kesehatan kelas khusus oleh kepala dinas kesehatan

2012 6 Piutang yang belum dibayar oleh pihak pemesan iklan, sedangkan iklan sudah tayang.

2 CV. Kembar Putera Tama

2013 7 Melakukan wanprestasi atau ingkar janji setelah iklan yang ditayangkan telah habis masa tayang, iklan tersebut tidak dibayar oleh pemesan iklan.

3 Turnamen Sepak Bola Piala Bupati Mandailing Natal oleh PSSI Mandailing Natal.

2013 2 Tidak membayar iklan yang sudah ditayangkan dan tidak sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

4 Ucapan Ulang Tahun Madina oleh Bupati Mandailing Natal.

2013 1 Iklan sudah tayang, tetapi tidak ada pembayaran yang seharusnya dibayarkan oleh Pihak pemesan iklan kepada Radio Start Fm.

5 Ucapan Ramadhan oleh Ketua Muhammadiyah

2013 1 Iklan yang sudah ditayangkan tidak ada timbal balik dari pihak pemesan iklan yaitu dengan membayarkan sisa

piutang yang seharusnya dibayarkan oleh pihak pemesan iklan sesuai dengan kewajibannya.

6 Ucapan Ramadhan oleh H. Sahminan

2013 2 Iklan sudah tayang, tetapi tidak ada pembayaran yang seharusnya dibayarkan oleh Pihak pemesan iklan kepada Radio Start Fm.

7 Ucapan Ramadhan dan Idul Fitri Ketua DPRD

2013 1 Tidak membayarkan iklan yang sudah tayang berdasarkan yang disepakati oleh para pihak.

8 Ucapan Ramadhan oleh Departemen pengadilan agama.

2013 1 Ingkar janji terhadap apa yang sudah diperjanjikan, dan pihak pemesan iklan masih mempunyai sisa piutang di radio start srasi swara.

9 Ucapan Ramadhan oleh bapak sobir selaku pemilik KKM

2013 2 Iklan sudah tayang, tetapi pihak pemesan iklan tidak memenuhi kewajibannya

(kampung kaos madina).

sesuai dengan kesepakatan yang sudah disepakati sebelum iklan ditayangkan.

10 Turnamen MPI Cup 2014 2 Melakukan wanprestasi atas perjanjian yang telah disepakati oleh pihak radio, pihak pemesan iklan tidak membayar iklan sesuai dengan harga yang telah disepakati.

Sumber: Diambil dari data PT. Radio Start Srasi Swara Mandailing Natal.

Data yang telah disebutkan diatas yaitu menjelaskan bahwa pihak-pihak yang bersangkutan telah melakukan wanprestasi atau ingkar janji terhadap apa yang disepakati oleh pihak pemesan iklan dengan PT. Radio Start Srasi Swara kemudian bentuk wanprestasi yang telah dilakukan oleh para pihak pemasang iklan yang sudah disebutan diatas yaitu dengan tidak membayarkan iklan yang sudah ditayangkan di Radio Start Srasi Swara, iklan yang sudah pernah tayang di radio ini melakukan wanprestasi pada Tahun 2012 sampai dengan 2013, tetapi mengutip data dari laporan piutang iklan pada bulan Juni Tahun 2015.

C. Upaya Hukum Penyelesaian Sengketa Apabila Terjadi Wanprestasi