• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berarti ia tidak bisa disebut sebagai zat

skala utama bertambah 0,5 mm. Sehingga 1 skala putar = 1/100 mm = 0,01 mm

Zat atau yang dalam Bahasa Inggris adalah matter merupakan segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa.

Semua zat terdiri dari atom, yang di dalamnya ada proton, neutron, dan elektron. Kalau kamu mau tau lebih jauh tentang atom, baca artikel : Struktur Atom.

Kamu pasti tau „kan wujud zat ada apa aja : padat, cair, dan gas. Kita bahas satu per satu ya.

1. Zat Padat

• Kalau kita lihat struktur atomnya, zat padat memiliki struktur partikel yang paling rapat dibandingkan dengan zat lainnya. Karena strukturnya yang rapat itulah membuat partikelnya sulit bergerak dan posisinya tetap. Bentuk, massa, dan volume zat padat juga selalu tetap, sehingga tidak bisa menyesuaikan wadah tempat ia ditempatkan.

• Coba deh kamu perhatikan, balok kayu atau dadu kamu tempatkan di gelas, maka bentuknya akan tetap, tidak menyesuaikan bentuk gelasnya.

2. Zat Cair

• Selanjutnya ada zat cair. Partikel zat cair ini dikemas lebih longgar dibandingkan zat padat, pergerakan antar partikelnya juga lebih leluasa. Itulah mengapa zat cair bisa menyesuaikan dengan bentuk wadahnya.

• Contohnya begini, kamu menuangkan air mineral dari galon ke dalam botol, maka air akan menyesuaikan bentuk botolmu. Kemudian, kamu tuangkan lagi air tersebut ke dalam gelas, maka air akan menyesuaikan bentuk gelas.

3. Zat Gas

• Terakhir adalah zat gas. Zat inilah yang memiliki partikel paling rendah dibandingkan kedua zat lainnya. Partikel yang sangat rendah itu membuat gas tidak memiliki bentuk atau volume yang pasti. Nah, kalau gas tidak dibatasi, tentu saja partikelnya akan menyebar tanpa batas. Ketika gas

dibatasi atau dimasukkan dalam suatu wadah atau ruang, maka gas akan mengembang mengisi wadahnya. Contohnya ketika kamu sedang meniup balon, maka gas akan mengisi ruang balon dan membuat balon mengembang.

Pada perubahan wujud zat, kita mengenal dua jenis perubahan zat, yaitu perubahan fisika dan kimia. Apa perbedaan keduanya? Perlu kamu ingat, bahwa pada perubahan fisika itu dapat dilihat dan diamati perubahannya dari keadaan fisiknya. Sedangkan pada perubahan kimia, yang dapat dilihat dan diamati adalah perubahan kimianya. Untuk lebih jelasnya, yuk baca penjelasan di bawah ini!

1. Perubahan Fisika

• Perubahan fisika adalah perubahan yang hanya bisa dilihat dari tampilan fisiknya atau penampakan luarnya, jadi ia tidak mengubah komposisi kimianya. Perubahan fisika memiliki sifat bisa dilihat dan diamati dari luar. Sifat fisika lainnya adalah ketika zat tersebut telah berubah, maka dapat kembali ke keadaan semula. Kita ambil contoh es batu yang telah mencair, ia akan bisa berubah lagi menjadi es batu ketika kamu memasukkannya ke dalam freezer.

• Contoh perubahan fisika terjadi pada proses membeku, menyublim, mencair, menguap, mengkristal, dan mengembun. Bisa kamu lihat pada diagram di bawah ini.

• Nah, dari diagram di atas kita bisa lihat bahwa proses perubahan wujud zat dari cair menjadi gas disebut menguap. Contoh perubahan fisika ketika kamu merebus air dan menyemprotkan pengharum ruangan. Perubahan lainnya adalah ketika zat padat menjadi cair yang disebut dengan proses mencair. Contohnya es batu yang dibiarkan di udara terbuka dengan suhu ruangan, lama- lama es batu tersebut akan mencair.

• Kenapa proses di atas tidak dinamakan perubahan kimia? Tentu saja, karena tidak ada perubahan kimia di sana. Komponen kimia yang terkandung pada zat masih tetap sama. Contohnya merebus air. Komponen kimia air adalah H2O. Ketika terjadi proses penguapan air, komponennya tetap sama, yaitu H2O → H2 dan O2. Oleh sebab itu, proses merebus air bukan termasuk perubahan kimia.

2. Perubahan Kimia

• Perubahan kimia adalah perubahan bentuk dan ukuran zat yang menghasilkan zat baru. Perubahan kimia menyebabkan substansi atau komposisi penyusun suatu zat berubah menjadi rumus kimia yang baru. Dengan berubah menjadi rumus kimia yang baru, berarti ada yang namanya reaksi

kimia. Nah, perubahan kimia juga biasa disebut sebagai reaksi kimia.

• Contoh reaksi kimia :

Unsur suatu reaksi disebut sebagai reaktan, sedangkan hasil akhirnya disebut produk. Dari gambar di atas, bisa kita lihat bahwa telah terjadi perubahan reaksi kimia. Campuran hidrogen dan oksigen ternyata akan menjadi air.

• Contoh perubahan kimia antara lain :

a. Pembusukkan makanan atau buah-buahan, ini terjadi ketika buah kita biarkan terlalu lama, maka akan mengalami pembusukan yang ditandai dengan perubahan tampilan (warna, tekstur) dan perubahan bau. Perubahan tersebut menunjukkan adanya perubahan zat baru.

b. Memasak, memanggang, atau memanaskan gula menjadi karamel. Ketiganya dikatakan sebagai perubahan kimia, karena terdapat banyak molekul yang akan berubah. Misalnya ketika menggoreng tempe, tempe matang ditandai dengan warnanya yang berubah menjadi coklat.

Perubahan warna itu akibat adanya ikatan-ikatan karbon pada bahan makanan tersebut.

c. Pelapukan kayu. Coba deh kamu amati kalau kayu terus-menerus ditetesi air hujan bisa menyebabkan kayu tersebut rapuh/lapuk. Hal ini dikarenakan adanya kenaikan tingkat keasaman pada kayu, sehingga kayu menjadi lapuk.

d. Pembakaran. Proses pembakaran akan menghasilkan zat baru, yaitu abu. Contohnya kertas, ketika kertas dibakar, maka akan menjadi abu. Sedangkan dari abu sudah tidak bisa lagi menjadi kertas.

e. Besi berkarat. Ini terjadi karena besi bereaksi terhadap cuaca, suhu, oksigen, dan air.

• Contoh-contoh di atas menyebabkan komponen kimia penyusun zat berubah. Selain itu, ketika zat telah berubah menjadi suatu zat yang baru, maka ia tidak akan bisa berubah menjadi keadaan semula. Kita ambil contoh pada besi yang berkarat. Yuk, tonton video berikut ini untuk mengetahui kenapa kok besi bisa berkarat.

• Ciri-ciri perubahan kimia lainnya adalah adanya perubahan warna. Nah, kalau kamu melihat adanya perubahan warna pada suatu zat, maka dapat dikatakan itu termasuk perubahan kimia. Gak percaya? Coba kamu lihat apel yang membusuk atau yang dibiarkan begitu saja di udara terbuka setelah kamu gigit, maka akan terjadi perubahan warna menjadi kecoklatan pada apel yang telah digigit tadi. Hal itu biasa disebut dengan oksidasi. Tapi lain halnya ketika kamu melakukan pengecatan pada mobil atau dinding ya, itu bukan merupakan perubahan kimia, melainkan perubahan fisik. Karena perubahannya bisa dilihat, dan tidak ada perubahan komponen

Mengenal 3 Klasifikasi Materi

kimia selama prosesnya.

Materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan volume. Oleh karena memiliki volume, maka materi juga menempati ruang tertentu. Berdasarkan sifat kimianya, materi dibagi menjadi beberapa golongan atau lebih dikenal sebagai klasifikasi materi. Ini meliputi unsur, senyawa dan campuran.

1. Unsur

• Unsur adalah zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana. Contoh dari unsur adalah emas, aluminium, besi, tembaga, dan lain-lain.

• Berdasarkan sifat fisika dan sifat kimianya, unsur-unsur dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu unsur logam, unsur non logam (bukan logam), dan unsur metaloid (unsur semi logam) :

1) Unsur Logam

 adalah unsur-unsur yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

a. wujud zat pada suhu kamar (25oC) adalah padat, kecuali raksa dan sesium berbentuk cair

b. bersifat konduktor atau penghantar listrik yang baik c. mengkilap jika di gosok

d. dapat ditempa dan dapat diregangkan

 Contoh unsur logam adalah aluminium, besi (ferrum), emas (aurum), tembaga (cuprum), perak (argentum), dan raksa (hydrargirum).

2) Unsur Non Logam

 adalah unsur-unsur yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

a. pada suhu kamar, wujud zat ada yang berbentuk zat padat, zat cair, dan gas

b. unsur yang berupa zat pada umumnya rapuh atau getas (mudah patah), contohnya karbon

c. bersifat isolator atau tidak menghantarkan listrik, kecuali grafit atau karbon, dan tidak mengkilap meskipun digosok, kecuali intan

 Beberapa contoh unsur non logam adalah hidrogen, nitrogen, oksigen, karbon, belerang, fosfor, klorin, iodin, dan helium.

3) Unsur Semilogam (Metaloid)

 adalah unsur-unsur yang mempunyai sifat peralihan dari logam ke non logam sehingga mempunyai sebagian sifat logam maupun sifat non logam.

 Unsur ini umumnya bersifat semikonduktor, sehingga banyak digunakan sebagai bahan

pembuat komponen elektronik seperti transistor, IC dan dioda.

 Contoh unsur metaloid adalah silikon, boron, dan arsen.

2. Senyawa

• Senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi dua buah unsur atau lebih secara kimia. Contoh senyawa adalah Air (H2O), garam dapur (NaCl), Asam cuka (CH3COOH), dan lain- lain.

• Jenis-jenis senyawa : 1) Senyawa Asam

 Asam adalah suatu senyawa yang memiliki tingkat keasaman di bawah 7 (<7). Senyawa asam dapat mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.

 Suatu zat bersifat asam jika memiliki sifat-sifat sebagai berikut : a. Rasanya asam

b. Dapat mengubah warna lakmus biru menjadi merah

c. Biasanya, asam mineral bersifat korosif karena dapat mengiritasi dan merusak jaringan kulit serta melubangi benda yang terbuat dari kayu atau kertas jika konsentrasinya pekat

d. Larutan asam dapat bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen dan larutan garam

2) Senyawa Basa

 Basa adalah senyawa yang memiliki tingkat keasaman di atas 7 (>7). Senyawa basa dapat membuat kertas lakmus merah menjadi biru.

 Zat yang bersifat basa dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sabun mandi, detergen, pasta gigi, pemutih, dan lain sebagainya.

 Zat yang bersifat basa memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Pahit dan licin di kulit

b. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru c. Dapat menetralkan sifat asam

d. Bersifat kaustik atau dapat merusak kulit.

3) Garam

 Garam adalah senyawa yang di bentuk dari reaksi antara larutan asam dan basa. Garam berwujud padatan kristal yang diperoleh dari penguapan air laut berasal dari larutan garam yang bercampur dengan air laut dan mineral lainnya yang terdapat di dalam air laut.

 Karena mengalami penguapan, air laut yang semula berwujud cair akan menguap dan yang tertinggal hanya butiran garamnya saja yang berwujud padat kristal.

 Garam memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Larutan garam dapat menghantarkan listrik

b. Garam memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi c. Umumnya, garam dapat larut dalam air

d. Bersifat kaustik atau dapat merusak kulit