MODUL AJAR
SMK NEGERI 1 KERSANA IPAS(ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL)
Kelas/Fase : X/E Semester : Ganjil
I. INFORMASI UMUM : A. Identitas Modul
Nama Penyusun : FARKHANUDDIN, S.Si.
Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 KERSANA Tahun Penyusunan 2022
Jenjang Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan Alokasi Waktu : 810 menit (3 pertemuan @6x45‟) Elemen : Menjelaskan fenomena secara ilmiah
Capaian Pembelajaran : Peserta didik menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya dilihat dari berbagai aspek seperti makhluk hidup dan lingkungannya
B. Kompetensi Awal
Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang memahami pengertian makhluk hidup C. Profil Pelajar Pancasila
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan muncul pada peserta didik adalah :
Peserta didik akan mengembangkan kemampuan bernalar kritis dan mandiri dalam menyelesaikan masalah
D. Sarana & Prasarana
Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini antara lain : - Laptop / HP
- Internet - LKPD - Alat Tulis
E. Target Peserta Didik
- Peserta didik reguler/tipikal : 75%
- Peserta didik dengan kesulitan belajar : 15%
- Peserta didik dengan pencapaian tinggi : 10%
F. Model Pembelajaran yang Digunakan Discovery Learning
II. KOMPONEN INTI : A. Tujuan Pembelajaran
- Peserta didik menjelaskan hubungan makhluk hidup dan lingkungannya dapat digambarkan sebagai individu – populasi – komunitas – ekosistem – biosfer. (Pertemuan 1)
- Peserta didik mengidentifikasi masalah yang terdapat pada ekosistem. (Pertemuan 2)
- Peserta didik menentukan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut di tingkat lokal dalam perspektif global. (Pertemuan 3)
B. Pemahaman Bermakna
Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik diharapkan dapat mengatasi dampak perubahan lingkungan yang terjadi dalam lingkungan
C. Pertanyaan Pemantik
1. Apakah kamu suka lingkungan yang bersih?
2. Apa yang kamu rasakan atau kamu dapatkan dari hasil pengamatan tentang fenomena alam yang ada dalam modul ajar?
3. Apa harapanmu saat kamu mempelajari dampak perubahan lingkungan dan upaya mengatasinya?
4. Bagaimana dampak perubahan lingkungan yang kamu ketahui? Upaya apa yang dapat kamu atasi?
5. Bagaimana upaya mengatasi dampak perubahan demi menjaga keseimbangan lingkungan?
D. Persiapan Pembelajaran
1. Guru membuat presentasi tentang hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya 2. Guru membuat contoh-contoh masalah yang terjadi di ekosistem mencari upaya yang
dapat dilakukan untuk mengtasi masalah tersebut di tingkat lokal dalam perspektif global E. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 1
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu Pendahuluan Orientasi
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik Apersepsi
4. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal peserta didik terkait materi makhluk hidup dan lingkungannya Motivasi
15 menit
5. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu Pemberian Acuan
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang akan berlangsung
Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection M = (Mulai Diri)
Menggunakan pertanyaan pemantik untuk dikerjakan yaitu : 1. Apakah kamu suka lingkungan yang bersih?
2. Apa yang kamu dapatkan dari hasil pengamatan tentang fenomena alam yang ada dalam modul ajar?
3. Apa harapanmu saat kamu mempelajari dampak perubahan lingkungan dan upaya mengatasinya?
E = (Eksplorasi Konsep)
Peserta didik menggali konsep tentang perubahan lingkungan dengan mempelajari modul (P3 Bernalar Kritis)
Fase 2 : Research R = (Ruang Kolaborasi)
Guru membagi peserta didik membagi menjadi beberapa kelompok.
Masing-masing kelompok akan berdiskusi tentang permasalahan dalam LKPD 1 (P3 Gotong royong)
R = (Refeleksi Terbimbing)
Guru membimbing peserta didik untuk dapat menemukan konsep perubahan lingkungan melalui pertanyaan
D = (Demonstrasi Konstektual)
Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih memahami perubahan lingkungan (P3 Mandiri)
E = (Elaborasi Pemahaman)
Guru membimbing peserta yang mengalami kesulitan
Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan
210 menit
Penutup K = (Koneksi antar Materi Peserta Didik Bersama)
Peserta didik dapat menanyakan hal- hal yang belum dipahami melalui forum
Peserta didik mengerjakan assesmen sumatif berupa kuis tentang perubahan lingkungan
45 menit
Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Penutup A = (Aksi Nyata)
Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang berkaitan dengan materi
Guru memberikan motivasi
Guru menutup dengan memberikan salam
45 menit
Pertemuan 2
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu Pendahuluan Orientasi
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik Apersepsi
4. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal peserta didik dampak perubahan lingkungan
Motivasi
5. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari
Pemberian Acuan
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang akan berlangsung
15 menit
Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection M = (Mulai Diri)
Menggunakan pertanyaan pemantik untuk dikerjakan yaitu :
1. Bagaimana dampak perubahan lingkungan yang kamu ketahui?
2. Upaya apa yang dapat kamu atasi?
E = (Eksplorasi Konsep)
Peserta didik menggali konsep tentang upaya mengatasi perubahan lingkungan dengan mempelajari modul (P3 bernalar kritis)
Fase 2 : Research R = (Ruang Kolaborasi)
Guru membagi peserta didik membagi menjadi beberapa kelompok.
Masing-masing kelompok akan berdiskusi tentang permasalahan
210 menit
dalam LKPD 2 (P3 Gotong royong)
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu R = (Refeleksi Terbimbing)
Guru membimbing peserta didik untuk dapat memahami tentang Upaya mengatasi perubahan lingkungan
D = (Demonstrasi Konstektual)
Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih memahami upaya mengatasi perubahan lingkungan (P3 mandiri)
E = (Elaborasi Pemahaman)
Guru membimbing peserta yang mengalami kesulitan
Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan
Penutup K = (Koneksi antar Materi Peserta Didik Bersama)
Peserta didik dapat menanyakan hal- hal yang belum dipahami melalui forum
Peserta didik mengerjakan assesmen sumatif berupa kuis tentang perubahan lingkungan
A = (Aksi Nyata)
Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang berkaitan dengan materi
Guru memberikan motivasi
Guru menutup dengan memberikan salam
45 menit
Pertemuan 3
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu Pendahuluan Orientasi
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik Apersepsi
4. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal peserta didik terkait materi upaya mengatasi perubahan lingkungan Motivasi
15 menit
5. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu Pemberian Acuan
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang akan berlangsung
Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection M = (Mulai Diri)
Menggunakan pertanyaan pemantik untuk dikerjakan yaitu : Bagaimana upaya mengatasi dampak perubahan demi menjaga keseimbangan lingkungan?
E = (Eksplorasi Konsep)
Peserta didik menggali materi tentang upaya menjaga keseimbangan lingkungan dengan mempelajari modul (P3 bernalar kritis)
Fase 2 : Research R = (Ruang Kolaborasi)
Guru membagi peserta didik membagi menjadi beberapa kelompok.
Masing-masing kelompok akan berdiskusi tentang permasalahan dalam LKPD 3 yang telah diupload guru (P3 Gotong royong)
R = (Refeleksi Terbimbing)
Guru membimbing peserta didik untuk dapat memahami konsep upaya menjaga keseimbangan lingkungan melalui pertanyaan D = (Demonstrasi Konstektual)
Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih memahami materi (P3 Mandiri)
E = (Elaborasi Pemahaman)
Guru membimbing peserta yang mengalami kesulitan
Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan
210 menit
Penutup K = (Koneksi antar Materi Peserta Didik Bersama)
Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang belum dipahami melalui forum
A = (Aksi Nyata)
45 menit
Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang berkaitan dengan materi
Guru memberikan motivasi
Guru menutup dengan memberikan salam ASSESMENT
a. Penilaian pengetahuan b. Penilaian Performa c. Penilaian Sikap
: Tes Tulis pilihan ganda
: Membuat laporan diskusi dan presentasi : Observasi
PENGAYAAN DAN REMIDIAL
Ketuntasan proses pembelajaran dapat ditunjukkan dengan pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Siswa yang belum mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan maka dapat dikatakan siswa tersebut belum mencapai ketuntasan. Pokok bahasan atau materi yang belum mencapai batas KKM harus dianalisis serta dilaksanakan program pendalaman materi dan selanjutnya diadakan program remedial atau perbaikan. Pada prinsipnya program remedial atau perbaikan dilaksanakan untuk menuntaskan tujuan pembelajaran yang belum dicapai siswa.
METODE 1. Menjelaskan
kembali materi atau soal-soal yang dijawab salah 2. Mengerjakan
soal-soal latihan
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Mengumpulkan siswa yang remidi, untuk memperoleh tambahan pelajaran/pengayaan 2. Mengerjakan kembali materi yang belum dimengerti atau dijawab oleh siswa
3. Mempersiapkan soal-soal untuk siswa
4. Siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal yang telah disiapkan 5. Guru memeriksa hasil pekerjaan
6. Siswa yang memperoleh nilai ≥ 60 melaksanakan tutor sebaya
7. Siswa yang memperoleh nilai < 60 dinyatakan belum kompeten dan diberi tugas atau soal-soal lebih lanjut REFLEKSI PESERTA DIRI DAN GURU
1. Apa yang kamu peroleh dari pembelajaran?
2. Apa kesulitan yang kamu hadapi dalam mengerjakan LKPD?
3. Hal apa saja yang kamu lakukan untuk memudahkan belajar Makhluk Hidup dan Lingkungannya?
4. Apa harapanmu?
LAMPIRAN
Organisasi Kehidupan
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
Makhluk hidup dan lingkungan sangat erat kaitannya. Semua makhluk menjalani hidup dan semua kegiatannya akan berkaitan dengan lingkungan. Makhluk hidup bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Makhluk hidup makan, minum, dan melakukan kegiatannya semuanya memerlukan
lingkungan.
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bernapas, bergerak, dan berkembang biak. Seperti yang diketahui bahwa tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup sendiri di alam kehidupan ini, tetapi selalu terjadi saling ketergantungan di antara makhluk hidup tersebut.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan LAMPIRAN 1
Ringkasan Materi Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
lingkungan fisik tersebut.
Tidak ada makhluk hidup yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, termasuk manusia.
Misalnya, agar dapat bertahan hidup manusia perlu makan. Makanan manusia berasal dari tumbuhan dan hewan. Sementara itu hewan peliharaan dan tumbuhan tidak dapat hidup dengan baik tanpa bantuan manusia. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya dapat digambarkan sebagai berikut : Individu – populasi – komunitas – ekosistem – biosfer.
1. Individu
Individu adalah setiap anggota populasi yang dalam kehidupan sehari-hari, akan ditemukan berbagai mahluk hidup. Terkadang juga akan sulit dalam untuk menentukan individu dalam kelompok organisme, misalnya memisahkan individu rumput dari lapangan rumput atau individu bambu dari serumpun bambu. Namun harus diingat bahwa individu selalu bersifat tunggal.
Contoh : seorang manusia, seekor tikus, seekor harimau, dan seekor burung.
2. Populasi
Populasi adalah kumpulan makhluk hidup sejenis yang tinggal di suatu tempat. Yang dimaksud sejenis yaitu mempunyai persamaan sifat morfologi dan fisiologi dan dapat mengadakan perkawinan secara alamiah menghasilkan keturunan.
Contoh : pupulasi manusia, populasi tikus, pupulasi harimau, dan populasi gajah.
3. Komunitas
Komunitas adalah kehidupan bersama antara makhluk hidup yang terdiri dari beberapa populasi yang hidup bersama di suatu tempat. Suatu komunitas terikat sebagai suatu unit oleh saling ketergantungan anggota-anggotanya. Para ahli ekologi menyebut kelompok organisme tertentu dalam suatu habitat juga sebagai komunitas, misalnya komunitas burung di Pulau Burung, komunitas tumbuhan di Tangkuban Perahu. Komunitas tersusun dari dua atau lebih populasi.
Komunitas dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : a. Komunitas Akuatik
Yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di perairan. Misalnya, parit, kolam, sungai, danau, dan laut.
Contoh komunitas laut yang terdiri dari populasi ikan hiu, populasi ikan pari, pupulasi gurita, populasi ubur-ubur, populasi udang, populasi kepiting, populasi cumi-cumi, populasi rumput laut, populasi kerang.
b. Komunitas Terestrial (komunitas darat)
Yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di daratan. Misalnya, di hutan, gunung, padang rumput, padang pasir, dan padang es.
Contoh komunitas hutan yang terdiri dari populasi pohon pinus, populasi alang-alang, populasi pohon cemara, populasi harimau, populasi rusa, dan populasi gajah.
4. Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem ditempati oleh banyak jenis makhluk hidup yang disebut komponen biotik, contohnya yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan.
Hubungan Antar Makhluk Hidup
Ekosistem juga ditempati oleh benda mati yang disebut komponen abiotik, contohnya yaitu suhu, kelembaban, sinar matahari, dan mineral.
Ekosistem dibedakan menjadi :
a. Ekosistem Alam yaitu ekosistem yang terbentuk dengan sendirinya (secara alami). Contoh : danau, sungai, padang rumput, padang pasir, dan hutan
b. Ekosistem Buatan yaitu ekosistem yang sengaja dibuat. Contoh : sawah, ladang, kolam, dan akuarium
5. Biosfer
Kesatuan berbagai ekosistem, yang meliputi semua organism dan lingkungan yang berinteraksi untuk berlangsungnya kehidupan disebut biosfer. Dapat disimpulkan biosfer adalah permukaan bumi dimana semua mahluk hidup dapat melangsungkan semua kehidupannya.
Contoh : bumi tempat tinggal kita
Hubungan khusus antar makhluk disebut simbiosis. Simbiosis dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme.
1. Simbiosis Mutualisme
Bila dua spesies mahluk hidup, hidup bersama maing-masing mendapat keuntungan dan kedua polpulasi dapat berkembang dengan baik tetapi jika keduanya terpisahkan masing-masing tidak dapat menjalankan hidup dengan baik. Dalam mutualisme hubungan tersebut mutlak diperlukan bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup kedua populasi.
Contoh :
a. Simbiosis antara kerbau dengan burung jalak. Burung jalak memperoleh makanan berupa serangga-serangga kecil yang menempel pada tubuh kerbau, sedangkan kerbau diuntungkan dengan hilangnya serangga-serangga kecil yang mengganggu tubuhnya.
b. Simbiosis antara lebah dengan bunga. Lebah mengambil nektar dari bunga sebagai makanan, sedangkan bunga diuntungkan karena lebah membantu terjadinya penyerbukan.
2. Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan antar makhluk hidup yang hanya menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak lain.
Contoh :
a. Tanaman benalu yang menempel pada pohon lain. Benalu yang menempel pada tanaman inang akan menyerap makanan yang dihasilkan tanaman inang, akibatnya tanaman inang akan mati karena makanannya diserap oleh benalu.
b. Kutu yang hidup pada tubuh hewan. Kutu yang hidup di tubuh hewan mendapatkan makanan dengan menyedot darah hewan, akibatnya hewn akan kehilangan darah dan merasa gatal karena ada kutu di tubuhnya.
3. Simbiosis Komensalisme
Rantai Makanan
Simbiosis komensalisme adalah hubungan antar makhluk hidup yang menguntungkan satu pihak sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
Contoh :
a. Simbiosis antara tanaman anggrek dengan pohon inangnya. Anggrek membutuhkan pohon yang tinggi sebagai tempat menempel agar memperoleh sinar matahari, sedangkan pohon tidak diuntungkan dan tidak dirugikan karena anggrek hanya menempel dan dapat membuat makanannya sendiri.
b. Simbiosis antara ikan remora dengan ikan paus. Ikan remora berada dekat tubuh ikan paus agar memperoleh makanan yang berupa ikan-ikan kecil, sedangkan ikan paus tidak merasa dirugikan karena ikan remora yang ukuran tubuhnya kecil tidak mengambil semua makanannya.
4. Simbiosis Netralisme
Bila antara dua spesies individu baik dalam keadaan terpisah maupun berkumpul tidak terjadi saling merugikan atau saling menguntungkan.
Contoh : ayam dengan kambing di halaman rumput 5. Predasi
Interaksi dari dua individu dalam populasi berbeda spesies berupa makan dan dimakan atau satu spesies memakan spesies lainnya, individu yang memakan disebut predator dan yang dimakan disebut mangsa.
Perbedaan simbiosis predasi dengan simbiosis parasitisme yaitu pada simbiosis parasitisme, parasit biasanya tidak membunuh induk iangnya karena jika induk inang mati, maka parasit juga akan ikut mati.
Contoh : harimau memakan kelinci. Harimau sebagai predator dan kelinci sebagai mangsa 6. Kompetisi
Hubungan dua populasi yang hidup bersama dan saling mempengaruhi, akibat adanya kebutuhan-kebutuhan akan bahan yang sama, sedangkan ketersediaan bahan tersebut terbatas.
Contoh : beberapa ekor kambing dan sapi yang bersama-sama makan rumput di padang rumput.
7. Antagonisme
Hubungan antara dua populasi yang bermusuhan. Kedua populasi bias hidup sendiri-sendiri tetapi jika hidup bersama maka salah satu akan mati.
Contoh : hubungan anjing dengan kucing, jamur penghasil antibiotik dengan bakteri.
Rantai makanan adalah hubungan yang menggambarkan peristiwa makan memakan antara makhluk hidup. Produsen adalah penghasil bahan makanan untuk hewan pemakan tumbuhan atau herbivora.
Produsen
Dalam rantai makanan tumbuhan berperan sebagai produsen
Tumbuhan mampu membuat makanan sendiri
MASALAH PADA EKOSISTEM
Konsumen I
Konsumen I adalah pemakan tumbuhan (herbivora)
Konsumen I disebut konsumen primer
Contoh : belalang, ulat, sapi, kerbau, kambing, dll.
Konsumen II
Konsumen II adalah pemakan hewan lain (karnivora)
Konsumen II disebut konsumen sekunder
Contoh : singa, harimau, dll.
Konsumen III
Konsumen III adalah pemakan konsumen II (karnivora)
Konsumen III disebut konsumen tersier
Contoh : burung elang, manusia Pengurai
Pengurai adalah makhluk hidup yang menguraikan sisa-sisa tumbuhan atau hewan yang telah mati menjadi unsur-unsur pembentuknya.
Contoh : bakteri dan jamur
Kegiatan pembangunan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia sering menimbulkan perubahan lingkungan. Perubahan tersebut menjadikan kerusakan lingkunganyang terkadang dalam taraf
yang sudah mengkawatirkan. Perubahan lingkungan akibat pencemaran lingkungan saat ini sudah menjadi isu lokal, nasional dan global.
Perubahan lingkungan yang menyebabkan kerusakan lingkungan bisa terjadi karena faktor alam maupun faktor manusia.
Perubahan Lingkungan
Pencemaran Lingkungan
1. Kerusakan lingkungan karena faktor manusia
Manusia memiliki berbagai jenis kebutuhan, baik kebutuhan pokok atau kebutuhan lainnya.
Semakin banyak jumlah manusia, semakin banyak pula sumber daya alam yang digali. Dalam proses pengambilan, pengolahan, dan pemanfaatan sumberdaya alam terdapat zat sisa yang tidak digunakan oleh manusia. Sisa-sisa tersebut dibuang karena dianggap tidak ada manfaatnya lagi. Proses pembuangan yang tidak sesuai dengan mestinya akan mencemari perairan, udara, dan daratan. Sehingga lama-kelamaan lingkungan menjadi rusak.
Beberapa kegiatan manusia yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan yaitu : a. Penebangan hutan
b. Penambangan liar
c. Pembangunan perumahan d. Penerapan intensifikasi pertanian 2. Perubahan lingkungan karena faktor alam
Sadar atau tidak lingkungan yang kita tempati sebenarnya selalu berubah. Pada awal pembentukannya bumi sangat panas seehingga tidak ada satupun bentuk kehidupan yang berada didalamnya. Namun, dalam jangka waktu yang sangat lama dan berangsur-angsur lingkungan bumi berbah menjadi lingkungan yang memungkinkan adanya bentuk kehidupan. Perubahan lingkungan itu terjadi karena adanya faktor-faktor alam. Beberapa faktor alam yang dapat mempengaruhi berubahnya kondisi lingkungan antara lain bencanaalam, seperti gunung meletus, tsunami, tanah longsor, banjir, dan kebakaran hutan.
Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Bahan pencemar yang umumnya merusak lingkungan berupa limbah. Limbah adalah bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya dapat berdampak negatif bagi lingkungan.
Berdasarkan sifatnya bahan pencemar dapat dikategorikan kedalam dua macam, yaitu : 1. Biodegradabel
Yaitu bahan pencemar yang dapat terdegradasi atau teruraikan.
Biodegradabel adalah limbah yang dapat diuraikan atau didekomposisi, baik secara alamiah yang dilakukan oleh dekomposer (bakteri dan jamur) ataupun yang disengaja oleh manusia.
Contohnya adalah limbah rumah tangga, kotoran hewan, daun, dan ranting.
2. Non Biodegradabel
Bahan pencemar yang tidak dapat terdegradasi.
Non Biodegradabel adalah limbah yang tidak dapat diuraikan secara alamiah oleh dekomposer.
Keberadaan limbah jenis ini di alam sangat membahayakan. Untuk menanggulangi
menumpuknya sampah tersebut maka diperlukan upaya untuk dapat menanggulangi hal tersebut seperti proses daur ulang menjadi produk tertentu yang bermanfaat.
Contohnya adalah timbal (Pb), merkuri, dan plastik.
Berdasarkan tempat terjadinya pencemaran dibedakan menjadi : 1. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat masuknya organisme atau zat tertentu yang menyebabkan menurunya kualitas air tersebut.
Penyebab pencemaran air diantaranya :
a. Pembuangan limbah industri ke perairan (sungai, danau, laut)
b. Pembuangan limbah rumah tangga (domestik) kesungai, seperti air cucian, air kamar mandi c. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan
d. Terjadinya erosi yang membawa partikel-partikel tanah ke perairan e. Penggunaan racun dan bahan peledak dalam menangkap ikan f. Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan ke sungai
g. Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas pantai 2. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah masuknya atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.
Udara dimana di dalamnya terkandung sejumlah oksigen, merupakan komponen esensial bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara merupakan campuran dari gas, yang terdiri dari sekitar 78% Nitrogen, 20% Oksigen, 0,93% Argon, 0,03 % Karbon Dioksida (CO2), dan sisanya terdiri dari Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4) dan Hidrogen (H2).
Udara dikatakan "Normal" dan dapat mendukung kehidupan manusia apabila komposisinya seperti tersebut diatas dan seimbang. Sedangkan apabila terjadi penambahan gas-gas lain yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka dikatakan udara sudah tercemar/terpolusi. Adapun beberapa jenis bahan yang dapat mencemari udara yakni Karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (NO2), Sulfur Dioksida (SO2), Karbon dioksida (CO2), Ozon (O3), Benda Partikulat (PM), Timah (Pb) dan HydroCarbon (HC).
Akibat aktifitas perubahan manusia, udara seringkali menurun kualitasnya. Perubahan kualitas ini dapat berupa perubahan sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimiawi. Perubahan kimiawi, dapat berupa pengurangan maupun penambahan salah satu komponen kimia yang terkandung dalam udara, yang lazim dikenal sebagai pencemaran udara.
Pencemaran udara dapat diklasifikasikan kedalam 2 macam, yaitu : a. Pencemar Primer
Pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara, diantaranya kendaraan bermotor dan aktifitas mesin pembakaran pada pabrik-pabrik penghasil sulfur monoksida dan karbon monoksida akibat dari proses pembakaran yang tidak lengkap.
Jenis Limbah b. Pencemar Sekunder
Pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Contohnya gabungan sulfur dioksida, sulfur monoksida dan wap air akan menghasilkan asid sulfuric.
Tindak balas antara pencemar primer dengan gas terampai di atmosfera akan menghasilkan peroksid asetil nirat (PAN). Contoh: Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan uap air akan menghasilkan asam sulfurik.
Beberapa kegiatan yang dapat menimbulkan polusi udara diantaranya berikut ini :
a. Asap dari cerobong pabrik, kendaraan bermotor, pembakaran atau kebakaran hutan, asap rokok, yang membebaskan CO dan CO2 ke udara
b. Asap vulkanik dari aktivitas gunung berapi dan asap letusan gunung berapi yang menebarkan partikelpartikel debu ke udara. Bahan dan partikel-partikel radioaktif dari bom atom atau percobaan nuklir yang membebaskan partikelpartikel debu radioaktif ke udara. Asap dari pembakaran batu bara pada pembangkit listrik atau pabrik yang membebaskan partikel, nitrogen oksida, dan oksida sulfur
c. Chloro Fluoro Carbon (CFC) yang berasal dari kebocoran mesin pendingin ruangan, kulkas, AC mobil
3. Pencemaran Tanah
Pencemaran darat atau tanah adalah semua keadaan dimana polutan masuk kedalam lingkungan tanah sehingga menurunkan kualitas tanah tersebut. Dimana polutan bisa berupa zat-zat bahan pencemar baik berupa zat kimia, debu, panas, suara, radiasi, dan mikroorganisme.
Menurut sumbernya, penyebab pencemaran tanah dibagi menjadi 3 golongan yaitu : a. Limbah Domestik
Limbah jenis ini berasal dari pemukiman penduduk, perdagangan/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain. Kebanyakan limbah domestik merupakan sampah basah atau organik yang mudah diurai.
b. Limbah Industri
Limbah padat hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, dan ikan daging
c. Limbah Pertanian
Seperti pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) yang sering digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman juga dapat berakibat buruk terhadap tanaman dan organisme lainnya.
Berdasarkan sifatnya limbah digolongkan menjadi 5, yaitu : 1. Limbah cair
Limbah cair mengacu pada semua lemak, minyak, lumpur, air pencuci, limbah deterjen, dan air kotor yang telah dibuang. Mereka berbahaya dan beracun bagi lingkungan kita dan ditemukan di
industri maupun rumah tangga. Air limbah, demikian sering disebut adalah segala limbah yang ada dalam bentuk cair.
2. Limbah padat
Limbah padat adalah semua sisa sampah padat, lumpur, dan yang ditemukan di rumah tangga Anda dan lokasi industri dan komersial. Empat jenis utama sampah padat adalah :
a. Kaca dan Keramik, adalah bahan kaca dan keramik yang diproduksi oleh perusahaan untuk kebutuhan sehari-hari. Cara mengelolanya yang benar di sini adalah Anda harus membuangnya dengan benar supaya bisa di daur ulang.
b. Sampah plastik, adalah segala wadah, botol, dan tas yang ditemukan di perusahaan dan rumah.
Plastik tidak dapat terurai secara hayati, dan sebagian besar tidak dapat didaur ulang. Jangan mencampur sampah plastik dengan sampah biasa. Dan kurangi penggunaannya.
c. Sampah kertas, adalah limbah dari semua surat kabar, bahan kemasan, kardus, dan produk kertas lainnya. Kertas dapat didaur ulang. Penting untuk bisa memisahkan dari sampah kotor lainnya yang bisa membuatnya rusak.
d. Logam dan Kaleng, mudah ditemukan di sekitar kita karena kaleng dan logam di rumah dipakai untuk wadah makanan dan bahan rumah tangga dibuat dari keduanya. Sebagian besar logam dapat didaur ulang, jadi bisa memisahkannya dari sampah lain dan membawanya ke tempat daur ulang.
3. Limbah organik
Sampah organik mengacu pada limbah daging, kebun, dan makanan busuk. Jenis sampah ini banyak ditemukan di rumah-rumah. Seiring waktu, mereka terurai dan berubah menjadi kotoran oleh mikroorganisme.
4. Limbah daur ulang
Semua barang yang dibuang seperti logam, furnitur, sampah organik yang dapat didaur ulang termasuk dalam kategori ini.
5. Limbah berbahaya
Limbah berbahaya mencakup bahan yang mudah terbakar, korosif, beracun, dan reaktif.
Singkatnya, mereka adalah limbah yang menimbulkan ancaman signifikan atau potensial bagi lingkungan kita.
Jenis limbah berbahaya khusus meliputi :
1. E-waste, adalah limbah dari peralatan listrik dan elektronik seperti komputer, telepon, dan peralatan rumah tangga. Limbah elektronik umumnya digolongkan berbahaya karena mengandung komponen beracun, misalnya PCB dan berbagai logam).
2. Limbah Medis, berasal dari sistem perawatan kesehatan manusia dan hewan dan biasanya terdiri dari obat-obatan, bahan kimia, farmasi, perban, peralatan medis bekas, cairan tubuh dan bagian- bagian tubuh. Limbah medis dapat menular, beracun atau radioaktif atau mengandung bakteri dan mikroorganisme berbahaya (termasuk yang kebal obat).
3. Limbah Radioaktif, mengandung bahan radioaktif. Pengelolaan limbah radioaktif berbeda secara signifikan dari limbah lainnya.
Dalam etika lingkungan, pelestarian lingkungan dilakukan agar tercipta keseimbangan antara perkembangan peradaban manusia dengan pemeliharaan lingkungan. Usa tersebut dilakukan dengan konservasi, pengolahan dan daur ulang limbah, serta penggunaan bahankimia berbahaya sesuai dosis
dan peruntuknnya.
Konservasi adalah usaha untuk melindungi, mengatur, dan memperbaharui sumber daya alam.
Beberapa contoh konservasi lingkungan antara lain :
1. Konservasi sumber daya alam hayati : perlindungan tempat hidup satwa melalui tamannasional 2. Konservasi tanah : reboisasi, pembuatan sengkedan, dan rotasi tanaman
3. Konservasi hutan : peraturan penebangan hutan 4. Konservasi air : pembuatan waduk
5. Konservasi energi : pemanfaatan sumber energi alternatif
Selama ini aktivitas manusia telah menimbulkan banyak kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Bahkan para ahli ekologi memperkirakan bahwa kita akan makin banyak membuat kerusakan dan pencemaran lingkungan yang tidak dapat diperbaiki. Pada dasarnya terdapat tiga cara yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran serta untuk melestarikan lingkungan, yaitu secara administratif, secara teknologis, dan secara edukatif/pendidikan.
1. Penanggulangan secara Administratif
Penanggulangan secara administratif terhadap pencemaran lingkungan merupakan tugas pemerintah, yaitu dengan membuat peraturan-peraturan atau undang-undang. Beberapa peraturan yang telah dikeluarkan, antara lain sebagai berikut :
a. Pabrik tidak boleh menghasilkan produk (barang) yang dapat mencemari lingkungan.
Misalnya, pabrik pembat lemari es, AC dan sprayer tidak boleh menghasilkan produk yang menggunakan gas CFC sehingga dapat menyebabkan penipisan dan berlubangnya lapisan ozon di stratofer.
UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN
Pemanfaatan Limbah
b. Industri harus memiliki unit-unit pengolahan limbah (padat, cair, dan gas) sehingga limbah yang dibuang ke lingkungansudah terbebas dari zat-zat yang membahayakan lingkungan.
c. Pembuangan sampah dari pabrik harus dilakukan ke tempat tertentu yang jauh dari pemukiman.
d. Sebelum dilakukan pembangunan pabrik atau proyek-proyek industri Pemerintah mengeluarkan buku mutu lingkungan, artinya standar untuk menentukan mutu suatu lingkungan. Untuk lingkungan air ditentukan baku mutu air, sedangkan untuk lingkungan udara ditentukan baku mutu udara. Dalam buku mutua air, antara lain tercantum batasan kadar bahan pencemar logam berat, misalnya fosfor dan merkuri. Didalam buku mutu udara, antara lain tercantum batasan kadar bahan pencemar, misalnya gas CO2 dan CO. Pemerintah akan memberikan sanksi kepada pabrik yang menghasilkan limbah yang melebihi standar baku mutu.
2. Penanggulangan secara Teknologis
Penanggulangan pencemaran lingkungan secara teknologis, misalnya menggunakan peralatan untuk mengolah sampah atau limbah. Di surabaya terdapat suatu tempat pembakaran akhir sampah dengan suhu yang sangat tinggi sehingga tidak membuang asap. Tempat tersebut dinamakan insenerator.
3. Penanggulangan secara Edukatif
Penangkalan pencemaran secara edukatif dilakukan melalui jalur pendidikan baik formal maupun nonformal. Melalui pendidikan formal, disekolah dimasukkan pengetahuan tentang lingkungan hidup tentang lingkungan hidup kedalam mata pelajaran yang terkait, misalnya IPA dan Pendidikan agama. Melalui jalur pelestarian lingkungan dan pencegahan serta penanggulangan pencemaran lingkungan.
1. Pemanfaatan limbah organik
Limbah organik merupakan sisa bahan hidup seperti sampah daun, kertas, kulit, dan kotoran hewan. Karena tersusun atas bahan-bahan organik limbah jenis ini dapat mudah diuraikan oleh oraganisme pengurai. Meskipun begitu, sebenarnya limbah organik masih dapat dimanfaatkan kembali (reuse) baik dengan cara di daur ulang (recycle) maupun tanpa didaur ulang.
a. Dengan daur ulang
Limbah-limbah organik tertentu, seperti sampah sayuran, sampah daun atau sampah ranting dapat dimanfaatkan kembali dengan cara didaur ulang, misalnya menjadi pupuk kompos.
Selain itu, kertas bekas juga dapat didaur ulang menjadi kertas pembungkus, kertas tisu, kertas koran, dan kertas tulis.
b. Tanpa daur ulang
Tidak semua limbah organik padat harus didaur ulang terlebih dahulu sebelum dapat digunakan kembali. Beberapa limbah pada tersebut antara lain :
- Ban karet bekas dapat dijadikan tempat sampah, ember, sandal, meja, atau kursi
- Serbuk gregaji kayu dapat digunakan sebagi media tanam jamur - Kulit jagung dapat dijadikan bunga hiasan
2. Pemanfaatan limbah anorganik
Limbah anorganik merupakan limbah yang berasal dari bahan-bahn tak hidup atau bahansintetis seperti minyak bumi, sisa-sisa bahan kimia, kaleng alumunium, kasa dan besi. samahalnya seperti limbah organik, pada limbah anorganikpun dapat dimanfaatkan kembali dengan cara didaur ulang atau tanpa didaur ulang.
a. Dengan daur ulang
Beberapa limbah anorganik seperti kaleng, alumunium, baja, pecahan botol, toples, kaca, serta botol gelas dapat dilebur dan diolah kembali.
b. Tanpa daur ulang
Beberapa limbah anorganik dapat dimanfaatkan kembali tanpa melalui proses daur ulang, yaitu dengan dijadikan berang-barang yang terkadang memiliki harga jual tinggi. Contohnya botol dan gelas plastik bekas kemasan air mineral dijadikan mainan anak-anak, pot tanaman, atau hiasan. Begitupun dengan pecahan kaca yang dapat dijadikan hiasan dinding atau lukisan.
Untuk limbah dari bahan berbahaya dan beracun atau yang disingkat dengan B3, sebagai sisa atau limbah yang dihasilkan dari proses produksi dengan kandungan bahan berbahaya dan beracun karena memiliki jumlah dan konsentrasi toxicity, reactivity, flammability dan corrosivity yang mampu mencemari dan merusak lingkungan, serta membahayakan kesehatan manusia. Karena keberadaannya yang mengancam ekosistem di sekitarnya, limbah B3 harus ditangani dengan tepat agar tidak merusak dan membahayakan.
Kurang tepat jika beranggapan limbah B3 dapat ditimbun, dibuang, atau dibakar begitu saja.
Pengelolaan limbah B3 membutuhkan penanganan khusus dibandingkan limbah yang lain agar bisa mengurangi bahkan menghilangkan kadar racun didalamnya. Adapun metode pengelolaan limbah B3 yang umum digunakan dan terbukti efektif dalam mencegah resiko terjadinya kerusakan dan pencemaran lingkungan. Metode pengelolaanya dilakukan dengan :
1. Pengelolaan Limbah B3 secara fisik
Secara fisik, limbah B3 dapat diolah menggunakan 3 metodde yang berbeda. Sesuaikan dengan karakteristik limbah dan lingkungan Anda dalam memilih metode yang digunakan untuk pengelolaan limbah B3.
Menyisihkan komponen, meliputi stripping, dialisa, adsorpsi, electrodialisa, kristalisasi, leaching, solvent extraction, dan reverse osmosis.
Memisahkan antara padatan dengan cairan, meliputi thickening, sedimentasi, floatasi, filtrasi, koagulasi, sentrifugasi, dan klarifikasi
Membersihkan gas, meliputi wet scrubbing, elektrostatik presipitator, adsorpsi karbon aktif, dan penyaringan partikel.
2. Pengelolaan Limbah B3 secara kimia
Melalui metode kimia, akan terjadi beberapa proses seperti stabilisasi atau solidifikasi, reduksi- oksidasi, absorpsi, prolisa, penukaran ion, pengendapan, elektrolisasi, dan netralisasi.
Etika Lingkungan
Secara keseluruhan, pengelolaan limbah B3 secara fisik dan kimia yang paling umum digunakan adalah stabilisasi atau solidifikasi. Sebuah proses yang memungkinkan terjadinya perubahan sifat kimia dan bentuk fisik melalui tambahan senyawa pereaksi atau bahan peningkat tertentu yang bisa digunakan untuk membatasi dan memperkecil pelarutan, penyebaran kadar atau daya racun limbah.
Proses ini biasanya ditemukan pada bahan seperti termoplastik, kapur (CaOH2), serta semen.
3. Pengelolaan Limbah B3 secara biologi
Pengelolaan limbah B3 secara biologi paling dikenal dengan sebutan viktoremediasi serta bioremediasi. Vitoremediasi merupakan penggunaan tumbuhan dalam proses akumulasi serta absorpsi berbagai bahan beracun dan berbahaya dari tanah. Sementara bioremediasi ialah penggunaan jenis mikroorganisme dan bakteri sebagai bahan untuk mengurai atau mendegradasi limbah B3. Kedua proses tersebut tak kalah efektif untuk mengatasi permasalahan pencemaran lingkungan oleh limbah B3. Apalagi biaya yang dibutuhkan lebih terjangkau jika dibandingkan dengan metode fisik dan kimia, meski secara praktis metode biologi juga memiliki kelemahan akibat prosedur alaminya. Jika dipakai untuk pengelolaan limbah B3 dalam jumlah besar, waktu yang dibutuhkan lebih lama. Serta penggunaan makhluk hidup di dalam proses biologi juga beresiko membawa berbagai senyawa beracun yang dibawa ke dalam rantai makanan ekosistem.
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang diberi kelebihan berupa derajat, kecerdasan, budaya, dan keyakinan terhadap penciptanya. Seiring dengan perkembangan teknologi memang telah berhasil membawa manusia untuk menaklukkan dan merajai bumi. Bila manusia mempunyai pandangan seperti kalimat diatas, akan terjadilah pengeksploitasian sumber daya alam baik hayati maupun non- hayati. Hal ini menandakan manusia bukan merupakan bagian dari lingkungan dan hal ini akan menyebabkan bencana dari alam itu sendiri.
Oleh karena itu, supaya tidak terjadi bencana alam diterapkan etika lingkungan, dimana manusia mempunyai tanggung jawab dan kewajiban melestarikan keseimbangan lingkungan baik lingkungan biotik maupun lingkungan abiotik.
LEMBAR OBSERVASI
PESERTA DIDIK
LAMPIRAN 2
a. Lembar Observasi 1
Cermati berbagai gambar perubahan lingkungan berikut!
1. Sebutkan 5 faktor yang mengakibatkan perubahan lingkungan padagambar 1, 2, 3 dan 4!
2. Jelaskan jenis pencemaran yang terjadi pada gambar 3 dan 4!
3. Jelaskan 3 dampak perubahan lingkungan yang terjadi pada peristiwa di gambar 4 serta carilah
alternatif penanggulangannya!
LEMBAR OBSERVASI
PESERTA DIDIK
b. Lembar Observasi 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN
Tema Perubahan Lingkungan
Observer 1.
2.
3.
Petunjuk :
Anda dapat melakukan diskusi dengan teman kelompok anda observasi gambar pada modul ajar untuk menggali informasi.
No Komponen/Sub Komponen Hasil observasi
1 5 Faktor penyebab perubahan lingkungan pada gambar 1, 2, 3, 4!
Gambar 1 : 1.
2.
3.
4.
Gambar 2 : 1.
2.
3.
4.
Gambar 3 : 1.
2.
3.
4.
Gambar 4:
1.
2.
3.
4.
No Komponen/Sub Komponen Hasil observasi 2 Jenis pencemaran yang terjadi pada gambar 3
dan 4!
Jenis pencemaran gambar 3 :
Jenis pencemaran gambar 4 :
3 3 dampak perubahan lingkungan akibat peristiwa 4 dan alternatifpenanggulangannya!
Dampak : 1.
2.
3.
Alternatif penanggulangannya :
RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL
OBSERVASI
PERUBAHAN LINGKUNGAN INSTRUMEN PENILAIAN : PROSES DAN PRODUKAspek Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten
Menentukan 5 faktor penyebab perubahan lingkungan pada gambar 1, 2, 3, 4
Peserta didik hanya mampu menentukan sebagian kecil dari 5 faktor penyebab perubahan lingkungan dari gambar 1-4
Peserta didik hanyamampu menentukan sebagian dari 5 faktor penyebab
perubahan lingkungan dari gambar 1-4
Peserta didik mampu menentukan 5 faktor penyebab perubahan lingkungandari gambar 1-4 dengan sempurna
Menentukan jenis pencemaran yang terjadi pada gambar 3 dan 4
Peserta didik tidakdapat menentukanjenis pencemaran
Peserta didik dapat menentukan sebagianjenis pencemaran
Peserta didik dapat menentukan jenis pencemaran secara lengkap
Menentukan 3 dampakperubahan lingkunganakibat peristiwa 4 dan alternatif
penanggulangannya
Peserta didik tidak mampu/hanya 1 menentukan dampak perubahan lingkungan dan alternatif
penanggulangannya
Peserta didik tidak mampu/hanya sebagian menentukan dampak perubahanlingkungan dan alternatif
penanggulangannya
Peserta didik mampu menentukan dampak perubahan lingkungan dan alternatif
penanggulangannya dengan tepat
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remidiasi
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten
LEMBAR OBSERVASI
PESERA DIDIK
c. Lembar Observasi 3
UPAYA MENGATASI PERUBAHAN LINGKUNGAN
Tema Upaya mengatasi perubahan lingkungan
Observer 1.
2.
3.
Petunjuk :
Anda dapat melakukan diskusi dengan teman kelompok anda memahami dengan cermat uraian materi pada modul ajar untuk menggali informasi.
No Komponen/sub komponen Hasil observasi
1 5 contoh konservasi alam 1.
2.
3.
4.
2 3 cara mencegah dan
menanggulangi serta melestarikan lingkungan
1.
2.
3.
4.
3 3 pengelolaan limbah B3 secara fisik
1.
2.
3.
4.
4 4 tujuan pengelolaan lingkungan 1.
2.
3.
4.
RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI HASIL OBSERVASI UPAYA MENGATASI PERUBAHAN
INSTRUMEN PENILAIAN : PROSES
ASPEK TIDAK KOMPETEN CUKUP KOMPETEN KOMPETEN
Menentukan 5 contoh konservasi alam
Peserta didik hanya dapat menentukan 0-2 konservasi alam
Peserta didik dapat menentukan 3-4 konservasi alam
Peserta didik dapat menentukan 5 konservasi alam
3 cara mencegah dan menanggulangi serta melestarikan
lingkungan
Peserta didik
tidak/hanya 1 mampu menentukan cara mencegah dan menanggulangi serta melestarikan
lingkungan
Peserta didik mampu menentukan 2 cara mencegah dan menanggulangi serta melestarikan lingkungan
Peserta didik mampu menentukan 3 cara mencegah dan menanggulangi serta melestarikan lingkungan dengan tepat
3 pengelolaan limbahB3 secara fisik
Peserta didik tidak/ hanya 1 cara
pengelolaan limbah B3 secara fisik
Peserta didik 2 cara pengelolaanlimbah B3 secara fisik
Peserta didik mampu menetukan 3 cara pengelolaan limbah B3 secara fisik dengan baik
4 tujuan pengelolaan lingkungan
Peserta didik tidak/hanya mampu menentukan 1 tujuan dari pengelolaan lingkungan
Peserta didik hanya mampumenentukan 2 tujuan dari pengelolaan lingkungan
Peserta didik mampu menentukan 3tujuan dari pengelolaan lingkungan dengan tepat
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remidiasi
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten
LAMPIRAN 3
LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK A. Asesmen Non Kognitif
1. Coba amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut yangmewakili perasaanmu.
A B C
2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan berdampak pada semangat belajarmu?
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan belajar di rumah?
4. Apa yang kamu rasakan saat mengunjungi salon kecantikan lalu melihat kondisi yang tidak nyaman, misalnya dari segi ventilasi ataupun kebersihan lingkungannya?
5. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang dampak perubahan lingkungan dan upaya dalam mengatasi perubahan lingkungan tersebut?
B. Asesmen Kognitif Identifikasi Materi yang Akan
Diujikan Pertanyaan Kemungkinan
Jawaban Skor
(Kategori) Rencana Tindak Lanjut Peserta didik Coba amati gambar Dampak perubahan Paham utuh Pembelajaran
mampu berikut, menurut kalian, lingkungan dapat dilanjutkan
membedakan tindakan tersebut adalah keunitberikutnya
dampak perubahan tindakan sanitasi atau Solusi perubahan Paham Mengamati dan
lingkungan dan higiene? lingkungan sebagian memberikan
upaya mengatasi perubahan lingkungan
pertanyaan pada saat presentasi, jika peserta didik tidak mampu menjawab maka guru memberikan pembelajaran remedial
Identifikasi Materi yang Akan
Diujikan Pertanyaan Kemungkinan
Jawaban Skor
(Kategori) Rencana Tindak Lanjut Pengelolaan
lingkungan
Tidak paham Mengamati dan memberikan pertanyaan pada saat presentasi, jika peserta didik tidak mampu menjawab maka guru memberikan pembelajaran remedial Dampak
perubahan lingkungan
Paham utuh Pembelajaran dapat dilanjutkan keunit berikutnya Solusi perubahan
lingkungan
Paham sebagian Mengamati dan memberikan pertanyaan pada saat presentasi, jika peserta didik tidak mampu menjawab maka guru memberikan pembelajaran remedial Pengelolaan
lingkungan
Tidak paham Mengamati dan memberikan pertanyaan pada saat presentasi Dampak perubahan
lingkungan
Paham utuh Pembelajaran dapat dilanjutkan keunit berikutnya Solusi perubahan
lingkungan
Paham sebagian Mengamati dan memberikan pertanyaan pada saat presentasi, jika peserta didik tidak mampu menjawab maka
Identifikasi Materi yang Akan
Diujikan Pertanyaan Kemungkinan
Jawaban Skor
(Kategori) Rencana Tindak Lanjut guru
memberikan pembelajaran remedial Pengelolaan
lingkungan
Tidak paham Mengamati dan memberikan pertanyaan pada saat presentasi
SOAL LATIHAN PERTEMUAN KE 3
Petunjuk : Pilihlah salah pilihan jawaban yang benar!
1. Berikut ini merupakan beberapa perubahan lingkungan akibat perbuatan manusia yaitu ...
A. menurunnya hasil pertanian karena serbuan burung-burung B. berkurangnya sumber protein dari daging burung
C. berkurangnya pupuk kandang dari daging burung
D. berkurangnya populasi ulat pemakan daun sehingga hasil pertanian meningkat E. naiknya populasi ulat pemakan daun sehingga hasil pertanian turun
2. Dampak negatif pencemaran alam bila terjadi eutrofikasi adalah … A. alga dan enceng gondok mati
B. ikan dan hewan lain banyak terdapat di daerah tersebut C. bentos tidak hidup di daerah tersebut
D. meningkatnya konsentrasi CO di air E. menurunnya konsentrasi CO di air
3. Komponen industri di bawah ini yang dapat menyebabkan hujan asam adalah ...
A. produk akhir suatu industri B. limbah buangan industri
C. pembakaran yang menghasilkan SO2
D. hasil industri kosmetik dalam bentuk gas E. CFC (Chloro Fluoro Carbon)
4. Dalam ekosistem air, diketahui komponen-komponen penyusun mengandung DTT sebagai berikut : (1) fitoplangton mengandung 0,04 ppm
(2) burung pemakan ikan mengandung 6 ppm (3) air mengandung 0,00005 ppm
(4) zooplangton mengandung 0,16 ppm Hal ini dapat terjadi dikarenakan ...
A. air dapat menetralkan DTT B. burung terkena DTT langsung
C. ikan berada di permukaan air saat penyemprotan
D. zooplangton jumlahnya lebih sedikit dibanding fitoplangton E. DDT dapat terakumulasi dalam tubuh mahluk hidup
5. Meningkatmya populasi sejenis Insecta yang merusak tanaman pertanian perlu dikendalikan secara serius. Cara pengendalian yang tidak menimbulkan dampak negtif bagi lingkungan adalah ...
A. disemprot pestisida
B. radiasi dengan zat radioaktif C. ditangkap beramai-ramai D. Dilepas pejantan steril
E. dilepaskan katak hijau
6. Pencemaran sampah plastik dalam tanah selain mengurangi kemampuan daya dukung tanah juga merupakan polutan yang tidak dapat diuraikan. Sebagai upaya penanggulangannya dilakukan ...
A. penyuluhan pada masyarakat agar tidak menggunakan plastik B. penelitian cara penguraian plastik dalam tanah
C. penggantian bahan plastik D. penguraian produksi plastik E. pendaur ulang limbah plastik
7. Penggunaan kendaraan bermotor dan alat-alat yang mengandung CFC dapat mengakibatkan ...
A. peningkatan polutan biologis yan mencemari udara
B. peningkatan kadar CO2 di atmosfir dan penipisan lapisan ozon C. menurunnya kadar oksigen di atas permukan air laut
D. peningkatan kemampuan tumbuhan hijau dlam berfotosintesis E. menurunnya kualitas udara bersih di hutan hujan tropis
8. Salah satu prinsip etika lingkungan adalah : "Memelihara sumber daya alam terbatas untuk kepentingan manusia dan semua spesies lainnya". Tindakan kita dalam menerapkan prinsip etika lingkungan tersebut adalah ...
A. pemanfaatan sumber daya alam secara maksimal B. pemanfaatan sumber daya alam secara optimal
C. eksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan manusia D. eksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan pembangunan E. melindungi semua spesies untuk kepentingan manusia
9. Salah satu pengaruh hutan terhadap lingkungan adalah sifatnya yangberhubungan dengan iklim. Hal ini disebabkan karena hutan ...
A. memiliki keranekaragam tumbuhan B. memiliki keanekaragaman satwa
C. menghasilkan uap air yang membentuk hujan D. selalu terletak pada daerah pegunungan E. mampu menyimpan air yang jatuh di tanah
10. Pengadaan pohon pelindung jalan di perkotaan dapat membantu menurunkansuhu udara perkotaan.
Kenyataan itu disebabkan ...
A. penaungan oleh daun pohon
B. produksi oksigen pada proses fotosintesis C. dampak dari proses transpirasi tumbuhan
D. pemanfaatan karbondioksida pada proses fotosintesis E. dampak dari penimpanan air tanah oleh akar tumbuhan
11. Para petani menggunakan pupuk dengan harapan tanaman menjadi subur. Namun penggunaan pupuk yang berlebihan dapat menyebabkan ...
A. terbunuhnya musuh alami hama B. penyerapan unsur hara menjadi cepat C. meningkatnya produktivitas tanah D. penimbunan bahan organik dalam tanah
E. tanaman menjadi kerdil dan daunnya mengering
12. Cara menanggulangi pencemaran air yang merupakan penerapan dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah …
A. membuang limbah sedikit demi sedikit B. limbah dibuang ke tanah, bukan ke air
C. membatasi penguanaan zat kimia dalam industri D. menutup industri yang menghasilkan bahan kimia tinggi E. mengolah limbah sebelum dubuang ke lingkungan
13. Membuang sampah organik ke danau atau sungai akan berdampakburuk pada kehidupan organisme air. Hal ini karena pembusukan sampah organik dapat menyebabkan …
A. pH air akan meningkat B. air kekurangan oksigen
C. populasi cacing parasite meningkat D. tumbuhan air kekurangan unsur hara E. kandungan logam beracun meningkat 14. Gambar pembagian zona di ekosistem laut.
Alasan yang tepat terkait peristiwa yang terjadi di zonalimnetik jika ekosistem tersebut tercemar oleh berbagaimacam sampah plastiK?
A. Tumpukan berbagai sampah plastik terhempas ke pantai oleh gelombang laut sehingga organisme di zona itu ikut terdampar kepantai
B. Tumpukan sampah plastik membelokkan gelombang laut menuju ke dasar sehingga merusak susunan habitatdi zona itu
C. Tumpukan berbagai sampah plastik menghambat penetrasi sinar matahari dan mengganggu proses fotosintesis produsen di zona itu
D. Tumpukan sampah plastik yang menjadi partikel-partikel kecil menimbun di dasar laut dan merusak habitat organisme di zona itu
E. Tumpukan sampah plastik yang menjadi partikel-partikel kecilmenghambat proses penguaraian
mikroorganisme di zona itu
PEMBELAJARAN REMIDIASI
Siswa mempelajari memberikan kelengkapan uraian
Siswa mempelajari uraian dari modul ajar kemudian menguraiakan secara lisan :
• Dampak perubahan lingkungan
• Upaya mengatasi perubahan lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
Kemendikbud. Makhluk Hidup dan Lingkungannya Jilid 1 Untuk SMK. 2020. Kemendikbud – Dit.PSMK Huda Koirul, Modul Pembelajaran SMA Perubahan Lingkungan. Mapel BiologiKelas X. Lamongan www.nationalgeographic.grid.id
www.tubagus-indra.blogspot.com
Kersana, 21 Juni 2022 Mengetahui,
Kepala SMK N 1 Kersana Guru Mapel,
Aman Farikhi, M.Pd. Farkhanuddin., S.Si.
NIP. 19730318 200012 1 002 NIP. 19770626 202221 1 003
MODUL AJAR
SMK NEGERI 1 KERSANA IPAS(ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL)
Kelas/Fase : X/E Semester : Ganjil
III. INFORMASI UMUM : G. Identitas Modul
Nama Penyusun : FARKHANUDDIN, S.Si.
Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 KERSANA Tahun Penyusunan : 2022
Jenjang Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan Alokasi Waktu : 1080 menit (4 pertemuan @6x45‟)
Elemen : Mendesain dan mengevaluasi penyelidikan ilmiah
Capaian Pembelajaran : Peserta didik dapat menentukan dan mengikuti prosedur yang tepat untuk melakukan penyelidikan ilmiah, menjelaskan cara penyelidikan yang tepat bagi suatu pertanyaan ilmiah, serta diharapkan dapat mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan pada desain percobaan ilmiah
H. Kompetensi Awal
Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang jenis jenis zat dan berbagai macam besaran
I. Profil Pelajar Pancasila
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan muncul pada peserta didik adalah :
Peserta didik akan mengembangkan kemampuan Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, bernalar kritis, mandiri, dan bergotong royong dalam menyelesaikan masalah
J. Sarana & Prasarana
Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini antara lain : - Laptop / HP
- Internet - LKPD - Alat Tulis
K. Target Peserta Didik
- Peserta didik reguler/tipikal : 75%
- Peserta didik dengan kesulitan belajar : 15%
- Peserta didik dengan pencapaian tinggi : 10%
L. Model Pembelajaran yang Digunakan
Discovery Learning secara tatap muka dan daring
IV. KOMPONEN INTI : F. Tujuan Pembelajaran
- Peserta didik mampu menganalisis jenis-jenis besaran dan pengukurannya dengan mandiri.
(Pertemuan 4)
- Peserta didik dapat menjelaskan dengan menggunakan kata-kata sendiri sifat berbagai zat dan perubahannya secara fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari. (Pertemuan 5) - Peserta didik dapat menganalisis penggolongan zat menjadi unsur, senyawa, campuran
serta menarik kesimpulan dari tujuan penggolongan zat tersebut dengan menggunakan bahasa sendiri. (Pertemuan 6)
- Peserta didik dapat menganalisis cara pemisahan campuran yang bermanfaat secara ekonomis dalam kehidupan sehari-hari yang bisa ditemukan di daerah masing-masing.
(Pertemuan 7)
G. Pemahaman Bermakna
Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik diharapkan dapat menganalisis penggolongan zat dan perubahannya bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari untuk membuat energi alternatif seperti biogas
H. Pertanyaan Pemantik
6. Apakah Anda pernah mengukur berbagai macam besaran? Bagaimana cara mengukurnya?
7. Bagaimana ciri-ciri perubahan fisika dan kimia yang Anda ketahui?
8. Bagaimana ciri-ciri unsur dan senyawa?
9. Bagaimana cara memisahkan garam dengan air?
I. Persiapan Pembelajaran
3. Guru membuat presentasi tentang zat dan perubahannya
4. Guru membuat contoh hasil karya berupa alat sederhana pembuatan biogas J. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 4
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu Pendahuluan Orientasi
7. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru
8. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME)
9. Guru mengecek kehadiran peserta didik
10. Peserta didik melakukan assesment diagnostik kognitif dan non
15 menit
kognitif Apersepsi
11. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal peserta didik terkait materi besaran dan satuannya
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu Motivasi
12. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari
Pemberian Acuan
13. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang akan berlangsung
Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection M = (Mulai Diri)
Menggunakan pertanyaan pemantik untuk dikerjakan yaitu : 4. Apakah Anda pernah mengukur berbagai macam besaran?
5. Bagaimana cara mengukurnya?
E = (Eksplorasi Konsep)
Peserta didik menggali konsep tentang tentang besaran, satuan pengukuran dengan mempelajari modul (P3 Bernalar Kritis) Fase 2 : Research
R = (Ruang Kolaborasi)
Guru membagi peserta didik membagi menjadi beberapa kelompok.
Masing-masing kelompok akan berdiskusi tentang permasalahan dalam LKPD 1 yang telah dishare guru dalam WAG kelas (P3 Gotong royong)
R = (Refeleksi Terbimbing)
Guru membimbing peserta didik untuk dapat dapat menemukan konsep besaran dan pengukurannya
D = (Demonstrasi Konstektual)
Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih memahami konsep besaran dan pengukurannya (P3 Mandiri)
E = (Elaborasi Pemahaman)
Guru membimbing peserta yang mengalami kesulitan
Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan
210 menit
Penutup K = (Koneksi antar Materi Peserta Didik Bersama)
Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang belum dipahami melalui forum
A = (Aksi Nyata)
45 menit
Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang berkaitan dengan materi
Guru menutup dengan memberikan salam
Pertemuan 5
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu Pendahuluan Orientasi
7. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru
8. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME)
9. Guru mengecek kehadiran peserta didik Apersepsi
10. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal peserta didik terkait materi zat dan perubahannya
Motivasi
11. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari
Pemberian Acuan
12. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang akan berlangsung
15 menit
Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection M = (Mulai Diri)
Menggunakan pertanyaan pemantik untuk dikerjakan yaitu : Bagaimana ciri-ciri perubahan fisika dan kimia yang Anda ketahui?
E = (Eksplorasi Konsep)
Peserta didik menggali konsep tentang zat dan perubahnnya pengukuran dengan mempelajari modul (P3 bernalar kritis) Fase 2 : Research
R = (Ruang Kolaborasi)
Guru membagi peserta didik membagi menjadi beberapa kelompok.
Masing-masing kelompok akan berdiskusi tentang permasalahan dalam LKPD 2 (P3 Gotong royong)
R = (Refeleksi Terbimbing)
Guru membimbing peserta didik untuk dapat menemukan konsep zat dan perubahannya
210 menit
D = (Demonstrasi Konstektual)
Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih memahami konsep zat dan perubahannya (P3 mandiri)
E = (Elaborasi Pemahaman)
Guru membimbing peserta yang mengalami kesulitan
Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu Penutup K = (Koneksi antar Materi Peserta Didik Bersama)
Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang belum dipahami melalui forum
Peserta didik mengerjakan assesmen sumatif berupa kuis tentang zat dan perubahannya
A = (Aksi Nyata)
Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang berkaitan dengan materi
Guru memberikan motivasi
Guru menutup dengan memberikan salam
45 menit
Pertemuan 6
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu Pendahuluan Orientasi
7. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru
8. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME)
9. Guru mengecek kehadiran peserta didik Apersepsi
10. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal peserta didik terkait penggolongan zat menjadi unsur, senyawa, dan campuran
Motivasi
11. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari
Pemberian Acuan
12. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang akan berlangsung
15 menit
Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection 210 menit
M = (Mulai Diri)
Menggunakan pertanyaan pemantik untuk dikerjakan yaitu : Bagaimana ciri-ciri unsur dan senyawa?
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu Fase 2 : Research
R = (Ruang Kolaborasi)
Guru membagi peserta didik membagi menjadi beberapa kelompok.
Masing-masing kelompok akan berdiskusi tentang permasalahan dalam LKPD 3 yang telah dishare guru dalam WAG kelas (P3 Gotong royong)
R = (Refeleksi Terbimbing)
Guru membimbing peserta didik untuk dapat menemukan konsep unsur, senyawa dan campuran
D = (Demonstrasi Konstektual)
Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih memahami konsep unsur, senyawa dan campuran (P3 Mandiri)
E = (Elaborasi Pemahaman)
Guru membimbing peserta yang mengalami kesulitan
Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan
Penutup K = (Koneksi antar Materi Peserta Didik Bersama)
Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang belum dipahami melalui forum
Peserta didik mengerjakan assesmen sumatif berupa kuis tentang unsur, senyawa dan campuran
A = (Aksi Nyata)
Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang berkaitan dengan materi
Guru memberikan motivasi
Guru menutup dengan memberikan salam
45 menit
Pertemuan 7
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu Pendahuluan Orientasi
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik
15 menit