• Tidak ada hasil yang ditemukan

Eksplorasi Penyebab Masalah Ilmu pengetahuan Alam dan Sosial ( IPAS )

N/A
N/A
Dwi Isworo

Academic year: 2024

Membagikan "Eksplorasi Penyebab Masalah Ilmu pengetahuan Alam dan Sosial ( IPAS ) "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

LK 1. 2 Eksplorasi Penyebab Masalah Nama Guru : AMIN MASRURI

Asal Institusi: SD NEGERI 1 JOMBORAN

Mapel : Ilmu pengetahuan Alam dan Sosial ( IPAS ) Kelas : IV (empat).

CP : Peserta didik mengidentifikasi proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari – hari.

Tujuan : 1. Mengenali materi dan karakteristik.

2 . mempelajari karakteristik wujud zat / materi

3. mencari tahu bagaimana perubahan wujud zat terjadi.

Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

N o

Masalah yang Telah Diidentifikas

i

Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah

1. Rendahnya ketrampilan siswa kelas 4 dalam

pembelajaran perubahan wujud benda.

(Pedagogik).

a. Guru menerapkan model pembelajaran yang masih monoton,hal ini termasuk proses pembelajaran.

Penyebab masalah berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat :

1) Guru masih nyaman menggunakan model pembelajaran yang sering diterapkan.

2) Kurangnya pelatihan dalam menggunakan model-model pembelajaran yang baru sesuai dengan perkembangan.

Berdasarkan kajian literasi jurnal:

Kendala Guru Dalam Menerapkan Model-Model Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Pada Sd Negeri 62 Banda Aceh. Pada saat mengajar guru diharuskan untuk menerapkan model pembelajaran yang sama untuk

Berdasarkan hasil kajian literatur dan diskusi maka dapat disimpulkan bahwa penyebab guru menerapkan model pembelajaran monoton dan kurang inovatif dalam membuat media pembelajaran yaitu :

a. Masih nyaman

menggunakan model pembelajaran yang lama.

b. Kurangnya pelatihan dan penggunaan model pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan.

c. Tidak adanya dana dalam membuat media

(2)

mengajarkan pelajaran berbeda seperti matematika, IPA, IPS maupun pelajaran lainnya. Hal inilah yang menimbulkan permasalahan bagi guru. Sehingga, guru tidak konsisten dalam menerapkan model pembelajaran. Kurikulum 2013 merupakan suatu hal yang relatif baru, sehingga dalam implementasinya belum sebagaimana yang diharapkan. Masih banyak guru yang merasa sulit dalam melaksanakan pembelajaran 2013 ini.

Hal ini terjadi antara lain karena guru belum mendapat pelatihan.

b. Guru kurang inovasi dalam membuat media pembelajaran.

Jurnal : Kreativitas Guru Dalam Menggunakan Media Pembelajaran SD No.67/ VII/ Pulau Aro I Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun Oleh Mohamad Muspawi dan Maryono

Pemahaman guru SD No.67/ VII Pulau Aro I Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun tentang mediapembelajaran cukup bervariasi, pada intinya mereka cukup baik dalam memahami tentang media, walaupun ada diantara mereka memahami media pembelajaran dalam artian yang terlalu sempit. Media yang gunakan oleh guru SD No.67/ VII/ Pulau Aro I Kecamatan. Pelawan Kabupaten Sarolangun dalam mengajar adalah berupa: a. Papan tulis, b. Spidol, c. Buku paket. Faktor penghambat bagi guru SD No.67/ VII Pulau Aro I Kecamatan

pembelajaran.

d. Keterbatasan fasilitas yang diberikan oleh sekolah.

(3)

Pelawan Kabupaten Sarolangun dalam

menggunakan media

pembelajaranadalah: a. keterbatasan finansial, b. kurang menguasai cara penggunaan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka penulis memberikan saran kepada pihak guru SD 67/VII Pulau Aro 1 agar lebih kreatif dalam memanfaatkan media pemblajaran agar proses berjalan semakin baik dan menarik, yang pada akhirnya memberi keuntungan kepada para siswa dengan hasil belajar yang semakin meningkat.

2. Kurangnya motivasi belajar siswa

Motivasi belajar peserta didik rendah.

Kajian Literatur :

pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal organisme baik manusia maupun hewan untuk mendorongnya untuk berbuat sesuatu.

Motivasi berarti pemasok dayauntuk bertingkah laku secara terarah. Sejalan dengan pengertian di atas Hamzah B.

Uno (2007: 23) mengemukakan motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.

Hal ini mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Adapun indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai

Setelah dilakukan analisis terhadap hasil kajian literatur dan hasil wawancara,dapat diketahui bahwa penyebab motivasi belajar siswa rendah adalah:

a. Kondisi fisik yang sering sakit

b. Kurangnya perhatian keluarga terhadap peserta didik

c. Kurangnya sarana

prasarana yang

menunjang pembelajaran.

Upaya untuk meningkatkan motivasi belajar adalah:

a. Guru menggunakan metode danmedia pembelajaran yang

(4)

berikut: (1)adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil; (2) adanya dorongan dankebutuhan untuk belajar; (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan;

(4)adanya penghargaan dalam belajar;

(5) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; (6) adanya lingkungan belajar

(https://jurnal.umj.ac.id/index.php/fbc/a rticle/download/1730/1763)

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru lain :

a. Lingkungan yang buruk

b. Kurang perhatian dari orang tua c. Guru tidak menggunakan media

pembelajaran yang menarik d. Siswa kurang konsentrasi

menarik

b. Guru mengaitkan materi

matematikadengan dunia nyata

c. Guru memberikan reward kepada siswa yang menyelesaikan tugas dengan baik

3. Peserta didik yang belum terbiasa dalam

menyelesaika

n soal

berbasis HOTS.

Hasil kajian literatur :

Ahmad, S. (2014) menyatakan untuk menerapkan pembelajaran berbasis HOTS maka kesiapan guru untuk

meningkatkan kompetensi mereka harus diutamakan terlebih dahulu sebelum menerapkan kurikulum yang berbasis HOTS.

ü Rapih, S & Sutaryadi, S (2018) mengemukakan bahwa Pembelajaran yang biasa dilaksanakan belum berbasis HOTS disebabkan :

1. guru yang masih kebingungan dalam penerapan pembelajaran berbasiskan HOTS

2. guru yang menganggap bahwa HOTS belum bisa diajarkan pada peserta didik Sekolah dasar

3. guru sudah mulai menerapkan nilai- nilai HOTS dalam kegiatan

pembelajaran. Namun hal ini tidak

Setelah dianalisis lebih lanjut diperoleh:

a.Guru jarang mendapat pelatihan dalam merancang pembelajaran berbasis HOTS.

b.Guru cukup puas dengan pengetahuan yang dimiliki.

(5)

sejalan dengan temuan dilapangan bahwa masih banyak peserta didik yang belum memiliki HOTS

4. kesulitan merancang media dalam implementasi nilai nilai HOTS

Berdasarkan hasil wawancara dengan teman sejawat :

1. Guru cukup puas dengan pengetahuan yang dimiliki.

2. Guru tidak membiasakan siswa dalam mengerjakan soal HOTS.

3. Siswa kurang memahami materi.

4. Pemanfaatan teknologi/ino vasi dalam pembelajaran.

a. Guru kurang mengembangkan teknologi/inovasi dalam pembelajaran

b. Sekolah masih terbatas dalam menyediakan fasilitas teknologi di sekolah.

Kajian litertatur :

Seorang guru harus memiliki kemampuan dalam memanfaatkan teknologi pada saat mengajar. Dalam pembelajaran abad ke-21 para siswa mendapatkan akses tak terbatas terhadap informasi yang ada dengan kualitas yang berbeda-beda dan guru menggunakan berbagai macam teknologi untuk menerangkan

mendemonstrasikan dan

menggambarkan berbagai macam topik maka dari itu guru harus dapat mempersiapkan materi dengan cakupan luas dengan berbagai

Setelah dilakukan analisis terhadap hasil kajian literatur dapat diketahui bahwa

penyebab kurangnya

pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran yaitu :

a. Keterbatasan

pemahaman guru dalam menggunakan atau mengintegrasikan teknologi.

b. Kurangnya inovasi guru dalam membuat media pembelajaran yang memanfaatkan

teknologi.

c. Fasilitas dari sekolah yang belum memadai.

d. Anggaran biaya.

(6)

sumber. Terdapat hambatan dalam pengintegrasian teknologi yaitu hambatan dari guru sendiri dan hambatan dari sekolah. Hambatan terkait guru meliputi fasilitas pribadi guru, keterbatasan waktu dan keterbatasan kemampuan guru, sedangkan hambatan terkait sekolah meliputi fasilitas sekolah, kebijakan sekolah, pelatihan yang efektif, dan aksebilitas guru menggunakan teknologi.

Jurnal : Analisis Hambatan Guru Dalam Pengintegrasian Teknologi Amalia Styaningrum, Mila Chrismawati Paseleng, S.Si., M.Pd.

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl.

Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia.

Berdasarkan hasil wawancara dengan teman sejawat :

1 .kemampuan guru dalam menggunakan teknologi masih rendah.

2.guru kurang maksimal dalam memanfaatkan media pembelajaran.

Daftar pustaka :

1. Kendala Guru Dalam Menerapkan Model-Model Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 Pada Sd Negeri 62 Banda Aceh.

2. Kreativitas Guru Dalam Menggunakan Media Pembelajaran SD No.67/ VII/ Pulau Aro I Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun Oleh Mohamad Muspawi dan Maryono.Pemahaman guru SD No.67/ VII Pulau Aro I Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun.

(7)

3. (https://jurnal.umj.ac.id/index.php/fbc/article/download/1730/1763)

4. Ahmad, S. (2014) menyatakan untuk menerapkan pembelajaran berbasis HOTS maka kesiapan guru untuk meningkatkan kompetensi mereka harus diutamakan terlebih dahulu sebelum menerapkan kurikulum yang berbasis HOTS.

5. ü Rapih, S & Sutaryadi, S (2018) mengemukakan bahwa Pembelajaran yang biasa dilaksanakan belum berbasis HOTS disebabkan :

6. Analisis Hambatan Guru Dalam Pengintegrasian Teknologi Amalia Styaningrum, Mila Chrismawati Paseleng, S.Si., M.Pd. Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

 Pencemaran yang disebabkan oleh pestisida adalah bersifat akumulatif. Pestisida sengaja ditebarkan dengan tujuan untuk mengontrol hama tanaman

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial IPAS Fase A – Fase C untuk SD/MI/Pr Fase AFase BFase C Di akhir Fase A, peserta didik mengidentifikasi dan

Teman Sejawat : minimnya usaha guru dalam mengulang pembelajaran yang sudah diajarkan Dari hasil kajian literatur dan hasil wawancara yang didapat serta dikonfirmasi melalui observasi

Kesulitan dalam mengintegrasikan inovasi Hasil wawancara dengan guru Yesi Cahyani, M.Pd Setelah di analisis akar penyebab masalah guru belum menerapkan model pembelajaran inovatif

2015, faktor penyebab kurangmya pemanfaatan TIK dalam pembelajaran anatara lain: Guru kurang memahami TIK dan tidak ada kemauan untuk belajar Ketersedian sarana TIK, sumber listrik

Berdiskusilah dengan guru, staf sekolah, atau kepala sekolah untuk menentukan peraturan apa yang perlu dibuat dalam poster kalian.. Buatlah sketsa terlebih

Modul ini berisi materi pelajaran IPA dan IPS untuk siswa kelas X, mencakup berbagai topik seperti penyelidikan ilmiah, fenomena alam, makhluk hidup, zat dan perubahannya, serta interaksi