• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERBANTUAN MEDIA GRAFIS Ahmad Saiful Mirza

Dalam dokumen A B PROSIDING KBS 2 UNNES 2 1 319 (Halaman 179-183)

Handal Setyo Adi Prakoso

Program Studi Pendidikan Dasar, Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

[email protected]

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi dengan menerapkan model quantum learning berbantuan media grafis. Desain penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. . Penelitian ini melibatkan guru kelas dan 38 siswa kelas IV di sebuah sekolah dasar pinggiran kota Semarang . Latar belakang peneliti melakukan penelitian karena ditemukan data bahwa di sekolah tersebut keterampilan menulis siswa dalam hal mengarang masih kurang. Hal ini di buktikan bahwa banyak siswa ketika melaksanakan tes menulis karangan banyak ditemukan kesulitan. Tahap proses penelitian, terdiri dari 2 siklus dimana masing-masing siklus terdapat 2 pertemuan.Variabel penelitian ini adalah aktivitas siswa dan keterampilan menulis siswa. Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi. Data diolah menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor aktivitas siswa pada tahap-tahap siklus mengalami kenaikan. Pada tahap siklus terakhir menunjukkan bahwa dengan penghintungan statistik deskriptif, 92,1 % ketrampilan siswa menempati posisi di atas standar ketuntasan. Dapat disimpulkan penerapan model quantum learning berbantuan media grafis dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi mencakup aktivitas siswa dan hasil belajar. Kata kunci: Keterampilan Menulis; Media Grafis; Quantum Learning;

PENDAHULUAN

Banyak permasalahan pelaksanaan standar isi mata pelajaran bahasa Indonesia. Guru dalam menerapkan pembelajaran lebih menekankan pada metode yang mengaktifkan guru, pembelajaran yang dilakukan guru kurang kreatif, lebih banyak menggunakan metode ceramah dan kurang mengoptimalkan media pembelajaran (Depdiknas:2007).

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas IV SDN Wringinjajar 3 Kabupaten Demak, peneliti menemukan beberapa hal yang

164

ISSN 2598-0610 e-ISSN 2598-0629

menyebabkan keterampilan menulis siswa menjadi rendah. Penyebab tersebut diantaranya pembelajaran masih menggunakan satu arah, media yang digunakan kurang sesuai dengan materi yang disajikan, dan lembar kerja siswa yang kurang sesuai dengan materi pembelajaran. Dari beberapa kendala tersebut mengakibatkan keterampilan menulis di SDN Wringinjajar 3 Kabupaten Demak belum optimal dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia berupa menulis karangan masih rendah dan jauh dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal itu didukung dari data yang diperoleh hasil evaluasi proses pembelajaran bahasa Indonesia berupa keterampilan menulis siswa kelas IV masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 65.

Berdasarkan permasalahan pembelajaran tersebut, Usaha yang dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran Bahasa Indonesia adalah dengan melakukan penelitian tindakan dan melakukan inovasi dalam sistem pembelajaran. Pada pengembangan inovasi sistem pembelajaran diperlukan metode pembelajaran yang mampu mengaktifkan siswa, membuat siswa nyaman mengikuti kegiatan belajar- mengajar dan menimbulkan suasana menyenangkan di dalam kelas. Model pembelajaran quantum learning merupakan solusi untuk memecahkan masalah tersebut. Quantum Learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif disekolah dan bisnis untuk semua tipe orang dan segala usia (DePorter:2010). Pembelajaran kuantum merupakan pembelajaran yang menggabungkan rasa percaya diri, keterampilan belajar, dan keterampilan berkomunikasi dalam lingkungan yang menyenangkan.

Penerapan model Quantum Learning dalam kegiatan pembelajaran akan menjadi lebih optimal dan lebih efektif apabila didukung dengan penggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksudkan adalah media grafis. Webster dalam Sudjana (2011 : 27) mendifinisikan Graphics atau grafis sebagai seni atau ilmu menggambar, terutama penggambaran mekanik. Sudjana (2011 :3) memaparkan ada beberapa jenis media pengajaran yang biasa digunakan dalam proses pengajaran.Pertama, media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun dll. Menurut Arief (2012: 28) media grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya media yang lain media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan

165

ISSN 2598-0610 e-ISSN 2598-0629

dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indra penglihatan. Media grafis menurut Sudjana (2011 :4) memiliki kelebihan yaitu mempunyai ketepatan dengan tujuan pengajaran, kemudahan memperoleh media, dan sesuai dengan taraf berfikir siswa.

Menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan, penelitian dengan menggunakan model Quantum Learning dapat meningkatkan kualitas pembelajaran diantaranya adalah penelitian yang dilakukan Intan Kumala Sari pada tahun 2013 dengan judul “Penerapan Metode Quantum Learning dengan Teknik Pengelompokan (Clustering) Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Sekolah Dasar” yang menyatakan bahwa ada peningkatan kualitas proses pembelajaran menulis puisi setelah diadakan tindakan kelas dengan metode Quantum Learning. Adanya peningkatan kemampuan menulis puisi dilihat dari hasil belajar siswa dalam menulis puisi. Hal ini terbukti dengan meningkatnya hasil belajar siswa dalam menulis puisi yang penilaiannya didasarkan pada isi, diksi, rima, dan kesesuaian isi dengan tema. Peningkatan kemampuan siswa terjadi pada siklus I hingga siklus II yang ditunjukkan dengan semakin banyaknya siswa yang telah mencapai batas ketuntasan (KKM ≥ 65). Pada siklus I siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar sebesar 65% atau sebanyak 26 siswa dan pada siklus II meningkat menjadi 88% atau sebanyak 35 siswa.

Langkah model Quantum Learning dengan media grafis yaitu (1)Guru menyiapkan bahan ajar, media grafis berupa gambar dan LKS. (2) Guru menjelaskan model Quantum Learning dengan media grafis serta materi dan kompetensi yang akan dicapai secara umum. (3) Guru menempelkan beberapa gambar, kemudian siswa diminta untuk membayangkan tentang gambar tersebut dalam kaitannya kehidupan sehari-hari siswa. (4) Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan sedikit mengenai gambar yang di tempel di papan tulis. (5) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok heterogen ( setiap kelompok beranggota 4-5 siswa ). (6) Secara berkelompok siswa mengerjakan LKS yang diberikan guru berupa sebuah gambar yang kemudian di diskusikan dengan teman satu kelompok. (7) Perwakilan kelompok menyajikan hasil karangan kelompok, sedangkan kelompok lain diminta memberikan tanggapan. (8) Kegiatan akhir pembelajaran adalah refleksi yang dilakuakan guru bersama siswa dan simpulan atas materi yang dipelajari. (9) Evaluasi

166

ISSN 2598-0610 e-ISSN 2598-0629

akhir yaitu siswa menulis karangan deskripsi secara individu. Sedangkan tujuan penelitian adalah meningkatkan aktivitas siswa dan keterampilan menulis siswa melalui model Quantum Learning berbantuan media grafis.

METODE PENELITIAN

Subjek penelitian adalah guru kelas dan siswa kelas IV SDN Wringinjajar 3 Kabupaten Demak. Jumlah siswa yang diteliti sebanyak 38 siswa. Sumber data dalam penelitian ini meliputi siswa, guru, data dokumen, dan catatan lapangan..

Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas. Siklus yang digunakan sebanyak 2 siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Terdapat 4 tahap penting dalam pelaksanaan PTK setiap siklus, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Kegiatan tersebut dilakukan dalam siklus berulang (Arikunto : 2011). Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Variabel tindakan yaitu penerapan model pembelajaran Quantum Learning dengan media grafis siswa kelas IV SDN Wringinjajar 3 Kabupaten Demak. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik tes, dan teknik non tes yaitu observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif. Teknik analisis data kuantitatif untuk menghitung aktivitas siswa adalah sebagai berikut.

Tabel 1 Prosentase Tingkat Keberhasilan

Tingkat Keberhasilan (%) Arti

>80% Sangat tinggi 60-79% Tinggi 40-59% Sedang 20-39% Rendah <20% Sangat rendah (Aqib : 2011 )

Hasil Perhitungan dibandingkan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam kategori tuntas dan tidak tuntas sesuai dengan KKM SDN Wringinjajar 3 Mranggen Demak, yaitu dengan kriteria sebagai berikut.

Tabel 2 Kriteria Ketuntasan Minimal

% Klasikal Kriteria Ketuntasan Kualifikasi

≥ 80 ≥ 65 Tuntas

167

ISSN 2598-0610 e-ISSN 2598-0629

(Sumber : KKM SDN Wringinjajar 3)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam dokumen A B PROSIDING KBS 2 UNNES 2 1 319 (Halaman 179-183)