• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERJALAN DENGAN KEBIJAKSANAAN

Dalam dokumen Instruksi untuk Kehidupan Orang Kristen (Halaman 89-92)

Lisa Hay

Orang-orang yang bertumbuh dalam dunia didorong untuk menggunakan kebijaksanaan mereka ketika membuat pilihan-pilihan hidup. Hal ini dianggap kebebasan dan kuasa mereka untuk menentukan suatu jalan bagi kehidupan mereka. Namun, seorang Kristen tidak hidup dengan cara ini. Pilihan-pilihan yang kita buat bukan berdasarkan pada apakah suatu arahan tertentu itu baik atau buruk untuk kita. Tetapi, kerinduan kita adalah berjalan sesuai dengan kehendak Elohim dan di dalam batasan yang Elohim telah tempatkan dalam kehidupan kita. Kita menyadari bahwa kebijaksanaan adalah suatu kemampuan yang Elohim berikan kepada kita supaya kita bisa hidup menyenangkan Dia. Ketika kita berjalan dengan kebijaksanaan Elohim, kita memahami siapa kita dan kita sadar akan dampak kita atas orang-orang di sekitar kita.

Kitab Suci jelas dalam perihal: Elohim memberikan pengetahuan dan kebijaksanaan kepada orang- orang muda.17 Secara sederhana, kebijaksanaan adalah mengetahui bagaimana berjalan dengan hikmat dan pengertian Elohim. Kitab Suci mengatakan kepada kita bahwa ketika hikmat masuk ke dalam hati, maka kebijaksanaan akan memelihara kita.18 Adapun Elohim dengan murah hati memberikan hikmat-Nya kepada kita ketika kita berseru meminta hikmat kepada-Nya!19 Ketika kita memiliki kebijaksanaan, kita tahu bagaimana berjalan di jalan Elohim dalam segala situasi. Hal ini bisa terjadi hanya oleh Roh yang memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran. Setiap hari dan dalam setiap keadaan, kita bisa membuat pilihan-pilihan yang bijak dan masuk akal yang konsisten dengan apa yang Elohim rencanakan untuk kita. Inilah bagaimana kita menunjukkan kebijaksanaan.

Untuk alasan ini, Pemazmur mendorong kita untuk bersukacita dalam batasan dan garis yang Elohim telah berikan untuk kita.20 Kadang kala, kita bisa mulai menggerutu dan mengeluh tentang batasan- batasan atas kita. Namun, Raja Salomo mengingatkan kita bahwa semua musim dan peristiwa dalam kehidupan kita direncanakan oleh Elohim.21 Ketaatan kita kepada firman-Nya mampu menegakkan dan melindungi kita, di dalam musim apapun yang kita alami. Ingat, Elohim telah menetapkan bagian 17 Ams 1:4 18 Ams 2:11 19 Yak 1:5 20 Mzm 16:6 21 Pkh 3:1

88

kita, dan Dia telah membuat bagian kita aman/ terjamin! Ini artinya bahwa kita tidak perlu menjadi gelisah tentang hidup kita. Sebagai orang-orang muda, anda bisa katakan, „Tali pengukur (terj. Bhs.

Ing. „the boundary lines‟ artinya „garis-garis batas‟) jatuh bagiku di tempat-tempat yang permai; ya, milik

pusakaku menyenangkan hatiku‟.22

Anda bisa menjadi bahagia dan bersyukur pada masa muda anda, mengetahui bahwa Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktu-Nya.23

Roh dunia ini mendorong orang muda untuk mendefinisikan diri mereka sendiri dan masa depan mereka. Mereka diminta untuk meninggalkan batasan apapun dan mengejar keinginan hati mereka. Suatu realita yang menyedihkan bahwa semakin mereka melakukan hal ini, maka mereka menjadi semakin tidak aman. Bagi anak-anak Elohim, tidak seharusnya terjadi demikian. Sebagai anak-anak Elohim, kita mampu mengasihi garis dan batasan yang Dia berikan untuk kita. Batasan yang Tuhan tempatkan atas kita mendefinisikan siapa kita dan apa yang seharusnya kita lakukan. Kitab Suci

menyebut hal ini „kehendak Elohim: pengudusanmu’.24

Garis ini memisahkan kita untuk menjadi pribadi yang Elohim telah namakan untuk kita jadi!

Kitab Amsal mengajarkan kita bahwa pengertian-Nya akan memelihara kita dan kebijaksanaan-Nya akan menjaga kita.25 Ketika kita memahami dampak dari tingkah laku kita atas semua hubungan-

hubungan kita, kita akan menjadi berhati-hati untuk menghormati dan menjaga garis-garis ini. Kita menghargai dan menjaga nama orang lain, mengetahui bahwa mereka juga adalah milik Elohim! Kita tahu di mana kita selesai dan di mana orang lain memulai. Komitmen kita adalah supaya setiap hubungan akan dijaga dengan cara ini. Kebijaksanaan akan menjadi jelas; sebagai contoh, dalam hubungan kita dengan orang tua, sahabat-sahabat kita dalam tubuh Kristus, dalam interaksi kita sebagai laki-laki dan perempuan, sebagai orang muda dengan yang lebih tua dan yang lebih muda, dengan atasan kita dan orang-orang yang melayani di dalam tubuh Kristus.

Kita mengamati bahwa air tanpa batas akan menyebabkan banjir, dan banjir bisa mengakibatkan kerusakan yang membahayakan. Prinsip melanggar batas yang sama ini bisa terjadi dalam cara kita mengekspresikan diri kita kepada yang lain. Sebagai contoh, mengenakan pakaian yang terbuka atau menggoda, atau menggunakan ucapan yang menggoda, tidak akan mengkomunikasikan nama yang Bapa telah berikan kepada kita, dan bisa menyebabkan orang lain tersandung. Kita tidak bebas menginjak atau bahkan memindahkan garis yang Elohim telah tentukan untuk kita atau untuk orang lain. Dalam kitab Titus, rasul Paulus menginstruksikan kita dalam sikap ini. Dia mendorong perempuan muda untuk bijaksana dan murni, dan laki-laki muda untuk peka dan menguasai diri.26 Kita harus memahami bahwa ini bukanlah suatu ideal yang tidak bisa dicapai, tetapi bahwa firman Elohim mampu membuat kita sanggup hidup dengan cara ini sebagai seorang anak Elohim. Dia menyanggupkan kita oleh Roh-Nya ketika kita menerima firman-Nya dan menaati-Nya.

Memahami batasan dan garis yang Elohim telah berikan kepada kita berdampak atas karakter dan sikap kita. Hal ini akan memisahkan kita dari orang-orang dunia. Secara praktisnya, kita akan kelihatan berbeda dengan orang-orang di sekitar kita. Motivasi kita dalam semua tingkah laku kita akan menghormati pribadi yang Tuhan ingin kita jadi, sehingga kita akan berpikir dengan cara berbeda, bertindak dengan cara berbeda, berpakaian dengan cara berbeda dan berkomunikasi dengan cara berbeda dengan orang-orang yang tidak mengetahui hal ini. Dari waktu ke waktu, kita bisa menjadi tidak yakin tentang batasan kehidupan kita. Menemukan persekutuan dengan orang-orang

22 Mzm 16:56 23 Pkh 11:9. Pkh 3:11 24 1Tes 4:3 25 Ams 2:11 26 Tit 2:5‑7

89

yang menjaga kehidupan kita adalah sebuah kunci. Kita perlu untuk berjalan dengan orang-orang bijak

jika kita mau bertumbuh dalam hikmat dan pengertian Elohim.27

Sebagai suatu generasi, kita sedang dipanggil untuk menjunjung suatu standar yang akan mengidentifikasi kita sebagai orang Kristen.28 Standar ini adalah suatu standar perilaku kudus yang mengidentifikasi kita sebagai umat E lohim, dimana dunia akan melihat Kristus datang dalam daging kita. Ini adalah standar yang mendefinisikan batasan budaya dari kehidupan orang Kristen yang akan bertahan selamanya.

Kadang kala, kita memberikan kelonggaran untuk perilaku yang tidak kudus, dan mengkompromikan pribadi yang Elohim telah namai. Sebagai contoh, seseorang mungkin lebih nyaring dan ramai untuk mendapatkan perhatian daripada memberikan diri mereka untuk mengenal orang lain dalam persahabatan orang Kristen. Contoh lain adalah bahwa kita mengejar hubungan laki-laki/ perempuan secara eksklusif ketika kita belum waktunya berada dalam hubungan yang memimpin kepada suatu perjanjian pernikahan. Garis pengudusan menjadi kabur jika kita mencoba untuk hidup dengan prinsip-psinsip dunia. Yesus Sendiri telah memerintahkan kita untuk berjaga- jaga! Kita harus berjaga-jaga supaya hati kita tidak disibukkan dengan kekuatiran dunia ini, yang mengalihkan perhatian kita untuk menjadi pribadi yang Elohim telah jadikan untuk kita jadi.29 Kitab Suci mengingatkan kita bahwa „barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya

musuh Elohim‟.30

Elohim telah meminta kita untuk memiliki garis batas yang jelas dalam budaya kita.

Sebagai anak Elohim, kita tidak bisa „mencapai‟ warisan kita dengan ide-ide baik kita sendiri, kita juga tidak bisa memiliki suatu sikap yang mendua hati dan membuat kita menjadi bimbang dalam jalan-jalan kita.31 Tetapi, seperti yang firman-Nya ajarkan kepada kita, Tuhan membawakan hikmat- Nya kepada kita dan kita bisa berjalan dengan kebijaksanaan-Nya! Ketika kita memiliki kebijaksanaan-Nya, maka kebijaksanaan akan menjadi bagian dari siapa kita dan suatu motivasi dasar di dalam kita.

Sebagai orang muda Kristen yang berjalan di jalan status anak kita, kita menerima hikmat Elohim supaya kita mampu mengetahui jalan yang harus kita jalani dan bagaimana kita bisa sampai di sana. Elohim setia untuk memperlengkapi kita dalam setiap hal yang baik untuk melakukan kehendak- Nya sehingga kita didapati berkenan di pandangan-Nya.32 Ketika kita menerima firman kebenaran masa kini, kita mendapati bahwa Roh Kudus memberikan kita kuasa untuk berjalan dengan arif dan bijaksana. 27 Ams 13:20 28 Yes 49:22. Ams 11:12 29 Luk 21:34 30 Yak 4:4 31 Yak 1:8 32 Ibr 13:21

90

Pertanyaan-pertanyaan untuk pembelajaran

Berjalan dengan

Dalam dokumen Instruksi untuk Kehidupan Orang Kristen (Halaman 89-92)

Dokumen terkait