• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENERIMA JALAN-NYA Kaylene Hall

Dalam dokumen Instruksi untuk Kehidupan Orang Kristen (Halaman 85-89)

Elohim telah menetapkan bagi setiap orang, suatu periode waktu tertentu untuk hidup di bumi. Dia melakukan hal ini untuk suatu alasan khusus. Dia merindukan banyak anak.1 Waktu di bumi ini adalah kesempatan kita untuk mengenal Dia sebagai Bapa sorgawi kita dan menjadi anak laki-laki dan anak perempuan-Nya untuk kekekalan.

Elohim tidak menciptakan kita dan hanya „membiarkan kita‟, untuk melihat apa yang akan terjadi

dengan kehidupan kita di bumi. Sebaliknya, Dia merancang kehidupan kita dan menciptakan sebuah jalan yang bisa kita ikuti setiap hari dan jalani dalam setiap musim kehidupan kita.

Alkitab mengatakan kepada kita bahwa sesungguhnya ada dua jalan. Ada jalan orang benar dan jalan orang fasik.2 Jalan orang fasik adalah jalan yang mereka buat sendiri. Ini adalah jalan yang hanya akan memimpin kepada maut dan pengasingan penuh dari Elohim. Jalan orang benar memimpin kepada hidup kekal dan hubungan dengan Elohim. Ini adalah jalan yang ditegakkan Elohim. Jalan Elohim adalah kehendak-Nya untuk kehidupan kita. Dengan kasih karunia-Nya, Dia memberikan kita segala yang kita perlukan untuk berjalan dengan pengertian dan keyakinan di sepanjang jalan ini.

Dalam Mazmur 139, kita membaca bahwa Elohim merancang hari-hari kehidupan kita sebelum permulaan waktu.3 Bayangkan itu! Setiap masa dalam kehidupan kita telah diciptakan oleh Elohim bahkan sebelum kita ada. Dia bukan hanya mengawasi kita dari jauh, mengamati segala yang terjadi kepada kita. Dia telah merencanakan setiap detil perjalanan kita di sepanjang hidup. Meskipun pengalaman kehidupan setiap orang berbeda, sebagai orang Kristen, Elohim memanggil kita semua untuk berjalan di jalan yang sama. Yaitu, jalan kebenaran.4 Ini haruslah menjadi keseluruhan sikap hidup kita sementara kita berjalan di jalan Elohim.

Kita membaca dalam Alkitab bahwa orang-orang yang berjalan di jalan kebenaran adalah orang- orang yang akan datang ke hadapan Elohim di Sion.5 Sion adalah kota rohani Elohim, tempat di mana Dia berdiam. Jika kita mengikuti Dia di sepanjang jalan yang Dia telah tegakkan untuk kita, maka

1 Ibr 2:10 2 Ams 4:18. Mzm 1:1 3 Mzm 139:16 4 Ams 8:20 5 Mzm 84:7

84

kita akan menjadi orang-orang yang mengambil bagian dalam Sion.6 Meskipun sekarang kita hidup di dalam dunia ini, kita bukan bagian dari dunia ini. Kita dipisahkan untuk Elohim, untuk tinggal bersama dengan Dia di Sion.

Jelas bahwa banyak yang harus kita pelajari tentang jalan yang Elohim tetapkan untuk kita. Jalan kebenaran-Nya tidak secara alamiah lahir di dalam kita. Kita harus mempelajari realita-realita yang sangat praktis dari apa artinya berjalan di jalan Elohim bagi kita. Amsal mengatakan kepada kita bahwa orang yang mendengarkan instruksi adalah orang yang berada di jalan kehidupan.7 Jika kita memperhatikan instruksi, kita bisa menjadi yakin bahwa kita berjalan di jalan Elohim. Kita harus menjadi jelas, kuat, dari apa yang kita pelajari. Pengajar-pengajar kita haruslah orang-orang yang menolong kita untuk memahami apa kehendak Elohim untuk kehidupan kita. Kita tahu bahwa mereka mengasihi kita. Mereka juga berjalan bersama di jalan Elohim dan mampu mengajar kita, melalui teladan, jalan yang harus kita hidupi sebagai orang-orang Kristen.8

Nabi Yesaya berbicara tentang Jalan Raya Kekudusan dan menasehati kita bahwa tidak ada yang najis yang bisa melalui jalan itu.9 Kita harus menanggalkan segala hal-hal najis yang akan menghalangi perjalanan kita di jalan Elohim. Alkitab menyebut hal-hal ini keinginan daging.10 Hal-hal seperti kemarahan, iri hati, ambisi yang egois, percakapan yang sia-sia atau mengolok-olok, hawa nafsu orang muda dan amoralitas seksual tidak beroleh tempat di jalan raya kekudusan.11 Alkitab mengatakan kepada kita bahwa orang-orang yang melakukan hal-hal ini tidak akan mewarisi kerajaan Elohim.12

Ketika kita menanggalkan hal-hal najis dalam kehidupan kita, jelas kita akan menjadi berbeda dari orang-orang di sekitar kita, yang tidak mengenal Elohim. Ada suatu perubahan nyata dalam cara kita hidup sebagai orang-orang Kristen. Sebagai contoh, sikap kita dalam berbicara, cara kita berpakaian, dan cara kita berhubungan dengan orang lain tidak akan sesuai dengan cara-cara dunia, karena kita bukan bagian dari dunia.

Rasul Paulus mengatakan, „Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih (terj. Bhs, Ing. „with grace’

artinya „dengan kasih karunia‟), jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang‟.13

Perkataan kita adalah cara dimana kita berkomunikasi. Komunikasi penting untuk jalan kebenaran, dan cara kita berkomunikasi perlu dikuduskan. Kita hidup dalam zaman dimana kegunaan alat-alat komunikasi digital dan media sosial telah menjadi biasa dalam setiap rumah tangga. Kita perlu belajar batasan dan ukuran dari alat-alat komunikasi ini, sehingga tidak menjadi suatu alternatif untuk pertemuan muka dengan muka dan berhubungan yang sebagaimana mestinya. Kita tidak boleh memilih kenyamanan di atas hubungan yang seharusnya. Kita perlu memahami apa kehendak Elohim, dalam setiap situasi dan dalam setiap interaksi. Bukanlah kehendak Elohim bagi kita untuk menjadi seperti dunia, yang terobsesi dengan hal-hal ini. Demikian juga cara kita berpakaian dan sikap kita dalam berhubungan dengan yang lain seharusnya memberikan contoh akan suatu budaya ilahi. Kita perlu belajar apa yang Tuhan definisikan sebagai terhormat dalam berpakaian dan hubungan-hubungan kita. Cara dunia adalah mendefinisikan orang lain berdasarkan penampilan luar atau perilaku mereka. Penerimaan dan nilai diukur berdasarkan

pada apa yang dunia anggap sebagai „diidamkan‟. Hal ini menjadi suatu tekanan yang berlebihan, jika

6 Mzm 87:5 7 Ams 10:17 8 Yes 30:2021 9 Yes 35:8 10 Ef 2:3

11 Kol 3:58. Gal 5:20. Ef 5:4. 2Tim 2:22. 1Tes 4:3 12 Gal 5:21

13 Kol 4:6

85

kita mengukur diri kita kepada standar ini. Kita perlu menjadi bijaksana sehubungan dengan hal-hal ini. Kita bukan milik dunia dan tidak didefinisikan oleh nilai-nilai dunia. Kita didefinisikan oleh Elohim. Dia mengajar kita untuk berjalan dengan kebijaksanaan dan memberikan penghormatan kepada diri kita dan orang lain dalam berhubungan.

Ketika kita berjalan di jalan yang Elohim tetapkan untuk kita, benar bahwa kita bisa diolok-olok, dikucilkan atau bahkan dibenci oleh dunia. Jalan yang kita jalani adalah jalan yang sulit dan kita menghadapi tekanan yang sangat nyata setiap hari ketika kita pergi ke sekolah, universitas atau bekerja.14 Tetapi, kita tidak perlu takut. Alkitab mengatakan kepada kita bahwa takut akan manusia akan membuat kita tersandung dan jatuh, tetapi takut akan Tuhan akan memimpin kita kepada hidup.15 Tuhan tidak menginginkan kita untuk menjadi tidak aman dan tidak pasti. Jalan-Nya adalah pasti, dan Dia rindu mengokohkan dan menguatkan kita dalam jalan-jalan-Nya.

Sebagai orang-orang yang adalah bagian dari Sion, kita percaya kepada Tuhan dengan segenap hati kita.16 Dia ada bersama dengan kita, membimbing dan menolong kita di setiap langkah yang kita jalani. Marilah kita tidak menyerah ketika jalan ini menjadi sulit. Kita perlu untuk bertekun sementara kita terus belajar tentang jalan Elohim dan mendengarkan suara pengajar-pengajar kita yang berjalan bersama dengan kita. Kita tidak boleh dibodohi bahwa hanya diperlukan komitmen satu kali dan selesai. Kita menyerahkan diri kita untuk mengikuti Dia setiap pagi dan petang, dan melalui setiap keadaan hidup kita, sementara kita menerima jalan-Nya untuk kita.

14 Mat 7:14

15 Ams 29:25. Ams 19:23 16

86

Pertanyaan-pertanyaan untuk pembelajaran

Menerima jalan-

Nya

Elohim memanggil kita untuk berjalan di jalan kebenaran. Jalan ini tidak lazim bagi kita, jadi kita harus menerima instruksi sehubungan dengan realita-realita praktis tentang berjalan di jalan Elohim.

 Dalam musim sekarang ini, aspek-aspek praktis apa dari jalan kebenaran yang anda sedang pelajari?

_____________________________________________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________________________________________

 Jelaskan bagaimana anda telah mempelajari realita-realita kehidupan orang Kristen ini?

_____________________________________________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________________________________________ Berjalan di jalan kebenaran memiliki banyak implikasi untuk standar-standar budaya kita, termasuk cara kita berkomunikasi dengan orang lain, cara kita berpakaian, tingkah laku kita, dan hubungan kita dengan orang lain.

 Aspek-aspek praktis apa dari budaya anda yang Tuhan sedang tangani? Bagaimana anda meresponi firman Elohim yang memimpin kepada perubahan dalam cara hidup anda?

_____________________________________________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________________________________________

 Dalam cara-cara apa anda mengenali tekanan untuk menyimpang dari jalan kebenaran? Bagaimana anda meresponi sumber-sumber tekanan ini?

_____________________________________________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________________________________________

87

BERJALAN DENGAN

Dalam dokumen Instruksi untuk Kehidupan Orang Kristen (Halaman 85-89)

Dokumen terkait