• Tidak ada hasil yang ditemukan

Biaya instalasi dan penghematan

Dalam dokumen Buku panduan ENERGI yang terbarukan (3) (Halaman 81-83)

3

Kesimpulan

Konversi sampah menjadi energi adalah situasi win-win bagi manusia dan lingkungan. Sampah yang tidak didaur ulang dibuang di pinggir jalan atau dibakar di tempat terbuka, kedua tindakan tersebut mengarah ke pencemaran lingkungan dalam bentuk lindi yang merembes ke air tanah dan metana yang dilepas ke atmosfir. Pembakaran sampah menyebabkan polusi udara. Mengingat sumber- sumber energi terbarukan seperti pupuk kandang dan limbah rumah tangga dan pertanian

terdapat dalam jumlah besar di Indonesia, potensi sumber daya alam ini dapat dimanfaatkan secara optimal dan diubah menjadi energi. Jika kualitas konstruksi dan operasi serta prosedur

pemeliharaan dilakukan dengan tepat, biogas untuk sistem energi adalagh sumber energi berkelanjutan yang paling efisien di dunia saat ini.

Biaya instalasi dapat bervariasi dari tempat ke tempat, juga tergantung pada jenis bahan yang digunakan dalam pembangunan pembangkit biogas. Perhitungan

penghematan dan ROI (Return on Investment) tergantung pada jumlah pemakaian dan biaya energi konvensional yang tergantikan terhadap biaya pembangkit biogas.

Batasan

Keterbatasan - organisme Biologi

?Bakteri metanogen berkembang perlahan

dan peka terhadap perubahan fisika dan kimia yang mendadak. Misalnya, jatuhnya suhu secara tiba-tiba dapat mempengaruhi pertumbuhan dan laju produksi gas.

?Ketidak teraturan pasokan bahan baku

dapat menyebabkan bakteri tidak berfungsi dengan baik sehingga menyebabkan

produksi gas tidak teratur.

?Bahan baku yang berbeda dari spesifikasi

awal dapat menyebabkan kematian bakteri. Misalnya pada fasilitas biogas dalam pabrik keripik kentang di mana bahan baku yang ditentukan hanya limbah kentang dalam bentuk potongan tipis dan remahan, sejumlah besar minyak panas (bahan baku yang salah) dituangkan ke dalam

pembangkit biogas menyebabkan bakteri dalam digester akan menjadi terlalu asam, sehingga bakteri mati, penghentian produksi gas dan akhirnya pembangkit tidak dapat digunakan.

Keterbatasan - Kualitas Desain & Konstruksi pembangkit Biogas

?Adalah penting bahwa pembangkit tenaga

yang dibangun dan dioperasikan sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan. Kesalahan konstruksi digester biogas dapat mengakibatkan rembesan dan kebocoran gas. 40% dari semua pembangkit biogas bawah tanah gagal karena alasan ini.

?Pembangkit berkubah tetap bekerja lebih

baik dibandingkan jenis pembangkit seperti tipe kubah mengambang.

?Meskipun memiliki biaya investasi awal

yang rendah (tergantung ukuran dan lokasi), digester plastik tidak tahan lama dan memiliki tingkat kegagalan yang tinggi. Karena penumpukan tekanan gas yang tinggi, penyimpanan gas plastik dilaporkan sering mengalami masalah kebocoran terutama dari sendi dan sambungan.

Kekurangan dari polietilena berdensitas tinggi adalah:

?Ekspansi termal tinggi.

?Rentan pelapukan oleh cuaca. ?Mudah retak karena tekanan. ?Sulit untuk disambung. ?Mudah terbakar.

?Ketahanan terhadap suhu kurang baik. ?Kekuatan / kekakuan yang rendah.

Keterbatasan - Penggunaan & Masalah- masalah Operasional

?Dalam beberapa kasus, deposit mineral

putih yang mengandung silika terbentuk dalam digester. Ini disebut scum dan harus dihapus secara kimiawi atau mekanis. Pada pembangkit biogas yang tidak memiliki pembersih scum, gas terperangkap di dalam buih dan menyebabkan kerugian produksi.

?

?Banyak ditemukan para pengguna yang

tidak menyadari pentingnya lumpur hayati dalam meningkatkan produksi pertanian. Untuk memaksimalkan manfaat dari

pembangkit biogas, lumpur yang dihasilkan , harus dikumpulkan, dikomposkan dan ditangani dengan benar. Untuk mencapai hal ini, sebuah tangki outlet harus

disediakan di pembangkit tipe kubah tetap, dari sana lumpur langsung dibawa ke lapangan atau ke sebuah lubang lumpur. Untuk desain kubah mengambang, lumpur dibawa ke sebuah lubang tempat

pengeringan atau di bawa ke lapangan untuk langsung digunakan.

?

?Lama pembakaran kompor untuk memasak

umumnya 3-6 jam per hari per keluarga dan membuang gas ke udara cukup lazim sekiranya tidak ada sarana penyimpanan walaupun buruk dari perspektif lingkungan serta tidak menguntungkan secara

ekonomi. Oleh karena itu penyimpanan gas harus dimasukkan ke dalam desain

pembangkit biogas.

Keterbatasan - Operasi & Pemeliharaan Pembangkit Biogas

Kurangnya layanan purna jual atau pelatihan pengoperasian & Pemeliharaan untuk

pengguna adalah keterbatasan utama dalam keberhasilan usaha biogas.

?Jawa Timur - US $ 450 untuk 6 m

pembangkit; Jawa Tengah - US $ 800

3 3

untuk 6 m , dan US $ 1.200 untuk 9 m

3

pembangkit; Bali - US $ 1.500 untuk 9 m pembangkit.

?Penghematan langsung bila dibandingkan

dengan memasak menggunakan bahan bakar konvensional seperti minyak tanah berkisar antara US $ 25 sampai 50 (1 sampai 2 liter minyak tanah/ hari) per pembangkit/ bulan.

Biaya instalasi dan penghematan

3

Kesimpulan

Konversi sampah menjadi energi adalah situasi win-win bagi manusia dan lingkungan. Sampah yang tidak didaur ulang dibuang di pinggir jalan atau dibakar di tempat terbuka, kedua tindakan tersebut mengarah ke pencemaran lingkungan dalam bentuk lindi yang merembes ke air tanah dan metana yang dilepas ke atmosfir. Pembakaran sampah menyebabkan polusi udara. Mengingat sumber- sumber energi terbarukan seperti pupuk kandang dan limbah rumah tangga dan pertanian

terdapat dalam jumlah besar di Indonesia, potensi sumber daya alam ini dapat dimanfaatkan secara optimal dan diubah menjadi energi. Jika kualitas konstruksi dan operasi serta prosedur

pemeliharaan dilakukan dengan tepat, biogas untuk sistem energi adalagh sumber energi berkelanjutan yang paling efisien di dunia saat ini.

Biaya instalasi dapat bervariasi dari tempat ke tempat, juga tergantung pada jenis bahan yang digunakan dalam pembangunan pembangkit biogas. Perhitungan

penghematan dan ROI (Return on Investment) tergantung pada jumlah pemakaian dan biaya energi konvensional yang tergantikan terhadap biaya pembangkit biogas.

BIODIESEL

Biodiesel adalah bahan bakar yang terbuat dari minyak nabati baku / lemak hewan / gemuk yang didaur ulang atau limbah minyak goreng.

Jika minyak baku digunakan, biji yang mengandung minyak ditekan untuk

menghasilkan minyak nabati yang kemudian digabungkan dengan alkohol dan katalis dalam proses yang disebut transesterifikasi untuk menciptakan biodiesel dan gliserol.

Biodiesel yang dihasilkan bisa langsung digunakan atau dicampur dengan solar minyak bumi sebesar 5% biodiesel / 95% solar minyak bumi dan digunakan, mesin diesel konvensional tanpa harus dimodifikasi.

Biodiesel dapat diproduksi secara lokal dan membantu mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor minyak mentah.

Tanaman Jarak dan Kelapa Sawit adalah dua tanaman yang umum ditanam di Indonesia untuk biodiesel.

Dalam dokumen Buku panduan ENERGI yang terbarukan (3) (Halaman 81-83)