• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

E. Biaya Modal (Cost of Capital)

Pada saat perusahaan akan melakukan investasi dalam pusat laba

(profit center) yang dimilikinya, salah satu hal yang harus

dipertimbangkan adalah sumber dana untuk investasi tersebut. Perusahaan memiliki dua pilihan yang dapat dijadikan sumber dana, yaitu dana pinjaman (utang) dan dana yang berasal dari pemegang saham. Dari manapun dana tersebut berasal, apakah dari utang atau dari modal saham, keduanya memerlukan biaya atas penggunaan dana tersebut. Biaya atas penggunaan dana yang digunakan untuk investasi dalam suatu perusahaan itulah yang disebut dengan biaya modal (cost of capital) (Rudianto, 2013:227).

1. Pengertian Biaya Modal (Cost of Capital)

Modal yang dibutuhkan untuk membiayai opersi perusahaan terdiri atas modal asing dan modal sendiri. Modal asing merupakan modal yang berasal dari pinjaman para kreditur, supplier dan perbankan. Sedangkan modal sendiri merupakan modal yang berasal dari pihak perusahaan, baik dari pemilik perusahaan (pemegang saham) maupun laba yang tidak dibagikan (laba ditahan).

Dalam memenuhi modal yang dibutuhkan tersebut perusahaan dapat menerbitkan dan menjual surat berharga berupa obligasi (modal pinjaman) dan saham (modal sendiri). Surat berharga tersebut dijual kepada para investor yang menginginkannya. Apabila perusahaan menjual surat berharga kepada investor, maka perusahaan berkewajiban memberikan hasil (return) yang dikehendaki oleh investor tersebut. Hasil yang dikehendaki oleh investor tersebut, bagi perusahaan merupakan biaya yang disebut dengan biaya modal seperti, biaya bunga, biaya penurunan nilai surat berharga dan biaya lain yang berkaitan dengan perolehan modal tersebut. Menurut Rudianto (2013:227)

Biaya modal (cost of capital) adalah biaya rill yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana, baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan. Biaya modal merupakan biaya peluang dari penggunaan dana untuk diinvestasikan dalam proyek baru. Hal ini tepat karena biaya modal merupakan tingkat pengembalian yang disyaratkan dari semua sumber keuangan. Lebih jauh lagi, jika perusahaan menghasilkan suatu tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari pada biaya modal, maka pengembalian sisanya akan menyebabkan peningkatan nilai saham biasa perusahaan, dan selanjutnya peningkatan kekayaan pemilik saham.

Sumber dari mana modal yang akan ditanamkan dan diperoleh akan menentukan besarnya biaya modal (cost of capital) dan biaya modal ini yang digunakan sebagai dasar untuk memilih rencana investasi yang dilakukan. Suatu investasi dianggap akan menguntungkan jika investasi tersebut akan mengahasilkan tarif kembalian (rate of return) yang lebih besar dari biaya modal yang ditanamkan. Oleh karena itu analisis suatu keputusan investasi tergantung pada pengertian manajemen mengenai biaya modal.

2. Unsur-unsur Biaya Modal (Cost of Capital)

Adapun unsur-unsur biaya modal menurut Rudianto (2013:227) adalah sebagai berikut:

a. Biaya modal khusus (specific cost of capital) yaitu biaya yang berhubungan dengan sumber pembelanjaan tertentu pada saat tertentu seperti:

1) Biaya modal pinjaman atau utang (cost of debt)

Biaya modal pinjaman atau utang ialah biaya atas penggunaan dana untuk investasi yang dilakukan perusahaan yang berasal dari utang atau pinjaman pihak lain.

2) Biaya modal saham preferen (cost of preferred stock)

Biaya modal saham preferen adalah biaya atas penggunaan dana yang digunakan untuk investasi yang dilakukan perusahaan, yang berasal dari saham preferen. Karena saham preferen mewajibkan perusahaan untuk membayar dividen secara tetap, berapapun laba usaha yang diperoleh perusahaan dan apapun situasi yang dihadapi, maka saham preferen lebih memiliki sifat sebagai utang jangka panjang dibandingkan dengan saham biasa.

3) Biaya modal saham biasa (cost of common stock)

Biaya modal saham biasa adalah biaya atas penggunaan dana yang digunakan untuk investasi yang dilakukan perusahaan, yang berasal dari saham biasa.

b. Biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of

capital) adalah rata-rata tertimbang dari berbagai biaya modal

khusus pada saat tertentu. Biaya modal rata-rata tertimbang dihitung dengan cara menjumlahkan biaya modal proporsional dari setiap jenis modal yang digunakan perusahaan untuk investasi. 3. Faktor yang Mempengaruhi Biaya Modal

Menurut Martin dan Keown didalam (Susmonowati, 2018:105-106) faktor-faktor yang mempengaruhi biaya modal adalah sebagai berikut:

a. Keadaan-keadaan umum perekonomian

Faktor ini menentukan permintaan dan penawaran modal dalam perekonomian seperti halnya tingkat inflasi, variabel perekonomian tercermin pada tingkat hasil bebas resiko. Tingkat ini menggambarkan tingkat hasil atas suatu investasi bebas resiko suku bunga surat berharga jangka pendek.

b. Keadaan-keadaan pasar

Jika para investor meningkatkan tingkat hasil minimumnya, ini akan menyebabkan biaya modal serempak meningkat. Jika surat berharga tidak dipasarkan saat para investor ingin menjualnya atau bahkan jika permintaan yang berkesinambungan untuk surat ini ada, namun harga berubah secara signifikan, investor akan memerlukan tingkat hasil yang relative lebih tinggi. Dilain pihak, bila suatu surat berharga mudah dipasarkan dan harganya relative stabil para investor akan menghendaki tingkat hasil yang lebih rendah dan biaya modal perusahaan akan rendah.

c. Keputusan operasi dan pembiayaan perusahaan

Resiko atau tingkat perubahan hasil juga diakibatkan oleh keputusan-keputusan yang diambil dalam perusahaan. Resiko yang diakibatkan oleh keputusan ini secara umum dibagi menjadi dua jenis yaitu:

1) Resiko keuangan adalah meningkatnya variabilitas hasil untuk pemegang saham umum. Tingkat hasil minimum para investor (dan juga biaya modal) akan bergerak dalam arah yang sama. 2) Resiko bisnis adalah tingkat variasi hasil dari aktiva-aktiva dan

disebabkan oleh keputusan investasi perusahaan itu. d. Besarnya pembiayaan

Bila keperluan pembiayaan suatu perusahaan membesar, bobot biaya modalnya akan meningkat dengan berbagai alasan. Sebagai umpamanya, bila semakin banyak surat berharga yang diterbitkan, biaya pendirian (flotation cost) perusahaan akan mempengaruhi persentase biaya dari modal untuk perusahaan. Modal merupakan factor produksi yang dibutuhkan yang merupakan sumber dana jangka panjang bagi perusahaan. Sumber dana jangka panjang sendiri terdiri dari sumber dana dari hutang dan dana dari pemilik. Untuk dana dari pemilik dapat berupa saham biasa atau saham preferen.

Dokumen terkait