• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. PEMBAHASAN KINERJA KEUANGAN PT LIPPO CIKARANG TBK

2. Perhitungan Capital Charges

Capital Charges merupakan aliran kas yang dibutuhkan untuk

mengganti para investor atas resiko usaha dari modal yang diinvestasikan. Semakin kecil Capital charges yang dihasikan maka semakin besar nilai EVA yang dihasilkan. Jika Capital charges lebih kecil dari nilai NOPAT, nilai EVA yang dihasilkan akan semakin besar karena capital charges juga dipengaruhi oleh besarnya invested

capital yang terdiri dari total utang dan ekuitas dikurangi dengan utang

jangka pendek, semakin sedikit jumlah hutang jangka pendek, semakin besar nilai invested capital yang dihasilkan. Capital Charges dapat diformulasikan sebagai berikut: (Rudianto, 2013: 218)

Capital Charges = Invested Capital x WACC a. Perhitungan Invested Capital

Invested capital adalah jumlah keseluruhan pinjaman

perusahaan di luar pinjaman jangka pendek seperti utang dagang, biaya yang masih harus dibayar, utang pajak ditambah ekuitas. Rumus Invested capital adalah:(Tunggal, 2008: 350)

Invested Capital = Total Utang + Ekuitas – Utang Jangka Pendek

Tabel 4.3

Perhitungan Invested Capital PT Lippo Cikarang Tbk

(Dalam Rupiah penuh)

Tahun Total Utang Ekuitas Utang Jangka

Pendek Invested Capital 2013 2.035.080.266.357 1.819.086.078.988 1.953.762.768.112 1.900.403.577.233 2014 1.638.364.646.380 2.671.459.587.885 1.530.034.755.092 2.779.789.479.173 2015 1.843.461.568.152 3.633.295.768.357 1.140.995.759.536 4.335.761.576.973 2016 1.410.461.654.803 4.242.691.529.702 922.152.443.756 4.731.000.740.749 2017 4.657.491.000.000 7.720.736.000.000 1.743.341.000.000 10.634.886.000.000

(Sumber: Data yang diolah)

Berdasarkan table 4.3 diatas dapat diketahui nilai Invested

2017 selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 diperoleh

Invested Capital sebesar Rp 1.900.403.577.233 yang diperoleh dari

hasil nilai total utang Rp 2.035.080.266.357 yang ditambah dengan ekuitas senilai Rp 1.819.086.078.988 dan dikurangi dengan nilai utang jangka pendek sebesar Rp 1.953.762.768.112. Pada tahun 2014 Invested Capital meningkat menjadi Rp 2.779.789.479.173. Hal ini dikarenakan total utang mengalami penurunan menjadi Rp 1.638.364.646.380, sedangkan nilai ekuitas meningkat menjadi Rp 2.671.459.587.885, dan nilai utang jangka pendek mengalami penurunan menjadi Rp 1.530.034.755.092.

Pada tahun 2015 Invested Capital meningkat menjadi Rp 4.335.761.576.973. Hal ini dikarenakan total utang mengalami peningkatan menjadi Rp 1.843.461.568.152, nilai ekuitas juga mengalami peningkatan menjadi Rp 3.633.295.768.357, dan nilai utang jangka pendek mengalami penurunan menjadi Rp 1.140.995.759.536. Pada tahun 2016 Invested Capital meningkat menjadi Rp 4.731.000.740.749. Hal ini dikarenakan total utang mengalami penurunan menjadi Rp 1.410.461.654.803, sedangkan nilai ekuitas mengalami peningkatan menjadi Rp 4.242.691.529.702, dan nilai utang jangka pendek juga mengalami penurunan menjadi Rp 922.152.443.756. Pada tahun 2017 Invested

Capital meningkat menjadi Rp 10.634.886.000.000. Hal ini

dikarenakan total utang mengalami peningkatan menjadi Rp 4.657.491.000.000, nilai ekuitas mengalami peningkatan menjadi Rp 7.720.736.000.000, dan nilai utang jangka pendek juga mengalami peningkatan menjadi Rp 1.743.341.000.000.

Berdasarkan hasil analisis di atas dapat dijelaskan bahwa

Invested Capital yang diperoleh dari tahun 2013 sampai pada tahun

2017 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh nilai total utang yang mengalami fluktuasi pada setiap tahunnya, dan nilai pada ekuitas yang mengalami peningkatan

disetiap tahunnya sedangkan untuk utang jangka pendek selalu mengalami penurunan disetiap tahunnya terkecuali pada tahun 2017, nilai utang jangka pendek mengalami peningkatan. Hal ini harus menjadi perhatian pihak manajemen karena nilai Invested

Capital yang besar akan mempengaruhi nilai EVA yang akan yang

akan menjadi semakin kecil. Hal ini juga menunjukkan bahwa dari tahun 2013 sampai pada tahun 2017 manajemen perusahaan belum bisa mengurangi jumlah sumber dana atau jumlah keseluruhan pinjaman perusahaan di luar pinjaman jangka pendek.

b. Perhitungan WACC (Weighted Average Cost Of Capital)

Komponen kunci dalam menghitung nilai EVA adalah mencari Weighted Average Cost Of Capital atau disingkat WACC. WACC adalah jumlah biaya masing-masing komponen modal, seperti biaya ekuitas (cost of equity) dan biaya utang (cost of debt) yang masing-masing dikalikan dengan persentase ekuitas dan utang dalam struktur modal perusahaan. Untuk memperoleh nilai WACC, perusahaan harus menghitung besarnya komponen biaya ekuitas dan biaya utang. Untuk menghitung WACC digunakan rumus sebagai berikut:(Margaretha, 2011: 98)

WACC = {D x rd ( 1 – tax )} + (E x re)

Tahun 2013

Tingkat Modal dari Utang (D)

= x 100 %

=

x 100 % = 53 % Cost of Debt (rd) = x 100 %

=

x 100 % = 0,82% Tingkat Pajak (T) = x 100 % = x 100 % =11,27 %

Tingkat Modal dari Ekuitas (E)

=

x 100 %

=

x 100 % = 47%

Cost of Equity (re)

= x 100 % = x 100 % =32,46% Tahun 2014

Tingkat Modal dari Utang (D)

= x 100 % = x 100 % = 38% Cost of Debt (rd) = x 100 % = x 100 % = 0,53%

Tingkat Pajak (T) = x 100 % = x 100 % =10,42%

Tingkat Modal dari Ekuitas (E)

=

x 100 %

=

x 100 % = 62 %

Cost of Equity (re)

= x 100 % = x 100 % = 31,6% Tahun 2015

Tingkat Modal dari Hutang (D)

= x 100 % = x 100 % = 34% Cost of Debt (rd) = x 100 % = x 100 % = 0,25% Tingkat Pajak (T) = x 100 %

=

x 100 % = 1,67%

Tingkat Modal dari Ekuitas (E)

=

x 100 %

=

x 100 % = 66%

Cost of Equity (re)

= x 100 % = x 100 % = 25% Tahun 2016

Tingkat Modal dari Utang (D)

= x 100 % = x 100 % = 25 % Cost of Debt (rd) = x 100 % = x 100 % = 0,60% Tingkat Pajak (T) = x 100 % = x 100 % = 1,83%

Tingkat Modal dari Ekuitas (E) = x 100 % = x 100 % = 75%

Cost of Equity (re)

= x 100 % = x 100 % = 12,72% Tahun 2017

Tingkat Modal dari Utang (D)

= x 100 % = x 100 % = 38% Cost of Debt (rd) = x 100 % = x 100 % = 0,49% Tingkat Pajak (T) = x 100 % = x 100 % = 3,23%

Tingkat Modal dari Ekuitas (E)

=

= 62%

Cost of Equity (re)

= x 100 % = x 100 % = 4,77% Tabel 4.4 Perhitungan WACC PT Lippo Cikarang Tbk

Tahun WACC = { D x rd ( 1 - tax ) } + (E x re) WACC

D Rd D x rd Tax 1 – Tax {D x rd (1-tax)} E re E x re

2013 53% 0,82% 0,43% 11,27% 88,73% 0,38% 47% 32,46% 15,26% 15,64% 2014 38% 0,53% 0,20% 10,42% 89,58% 0,18% 62% 31,60% 19,59% 19,77% 2015 34% 0,25% 0,09% 1,67% 98,33% 0,08% 66% 25% 16,50% 16,58% 2016 25% 0,60% 0,15% 1,83% 98,17% 0,15% 75% 12,72% 9,54% 9,69% 2017 38% 0,49% 0,19% 3,23% 96,77% 0,18% 62% 4,77% 2,96% 3,14% (Sumber: Data yang diolah)

Berdasarkan table 4.4 terlihat bahwa persentase WACC mengalami perubahan dari tahun 2013 sampai pada tahun 2017. Pada tahun 2013 diperoleh nilai WACC sebesar 15,64%, pada tahun 2014 nilai WACC meningkat menjadi 19,77%. Hal ini disebabkan oleh tingkat modal dari hutang (D) mengalami penurunan nilai menjadi sebesar 38% dan cost of debt (rd) juga mengalami penurunan nilai menjadi 0,53%, lalu tingkat pajak pada tahun 2014 juga mengalami penurunan menjadi 10,42%, sedangkan nilai tingkat modal dari ekuitas mengalami peningkatan menjadi 62% dan nilai cost of equity (re) mengalami penurunan menjadi 31,60% sehingga mengakibatkan nilai WACC meningkat dari tahun 2013.

Pada tahun 2015 nilai WACC mengalami penurunan nilai dari tahun 2014 menjadi sebesar 16,58%. Hal ini disebabkan oleh tingkat modal dari hutang (D) mengalami penurunan nilai menjadi sebesar 34% dan cost of debt (rd) juga mengalami penurunan nilai menjadi 0,25%, lalu tingkat pajak pada tahun 2015 juga mengalami penurunan menjadi 1,67%, sedangkan nilai tingkat modal dari ekuitas mengalami peningkatan menjadi 66% dan nilai cost of

equity (re) mengalami penurunan menjadi 25% sehingga

mengakibatkan nilai WACC menurun dari tahun 2014.

Pada tahun 2016 nilai WACC mengalami penurunan nilai dari tahun 2015 menjadi sebesar 9,69%. Hal ini disebabkan oleh tingkat modal dari hutang (D) mengalami penurunan nilai menjadi sebesar 25% sedangkan cost of debt (rd) mengalami peningkatan nilai menjadi 0,60%, lalu tingkat pajak pada tahun 2016 juga mengalami peningkatan menjadi 1,83%, sedangkan nilai tingkat modal dari ekuitas mengalami peningkatan menjadi 75% dan nilai

cost of equity (re) mengalami penurunan menjadi 12,72% sehingga

Pada tahun 2017 nilai WACC kembali mengalami penurunan nilai dari tahun 2016 menjadi sebesar 3,14%. Hal ini disebabkan oleh tingkat modal dari hutang (D) mengalami peningkatan nilai menjadi sebesar 38% sedangkan cost of debt (rd) mengalami penurunan nilai menjadi 0,49%, lalu tingkat pajak pada tahun 2017 juga mengalami peningkatan menjadi 3,23%, sedangkan nilai tingkat modal dari ekuitas mengalami penuranan menjadi 62% dan nilai cost of equity (re) juga mengalami penurunan menjadi 4,77% sehingga mengakibatkan nilai WACC menurun dari tahun 2016.

Berdasarkan hasil analisis di atas dapat diketahui bahwa nilai WACC pada perusahaan PT Lippo Cikarang Tbk mengalami perubahan tiap tahunnya. Bahkan dari tahun 2014 sampai pada tahun 2017 nilai WACC selalu mengalami penurunan nilai. Hal ini disebabkan oleh perubahan setiap tahunnya pada nilai ekuitas yang selalu meningkat disetiap tahunnya, total liabilitas yang mengalami fluktuasi, beban pajak yang mengalami penurunan dan beban bunga yang juga mengalami fluktuasi. Hal inilah yang menyebabkan nilai WACC mengalami penurunan disetiap tahunnya. Semakin kecil nilai WACC, maka semakin kecil pula nilai capital charges yang dihasilkan dan sebaliknya jika perentase nilai WACC semakin besar maka, semakin besar pula nilai capital

charges yang dihasilkan.

Berdasarkan perhitungan nilai Invested Capital dan WACC diatas, maka dapat ditentukan nilai Capital Charges sebagai berikut dengan rumus: (Rudianto, 2013: 218)

Tabel 4.5

Perhitungan Capital Charges PT Lippo Cikarang Tbk

(Dalam Rupiah Penuh)

Tahun Invested Capital WACC Capital Charges 2013 1.900.403.577.233 15,64% 297.223.119.479 2014 2.779.789.479.173 19,77% 549.564.380.033 2015 4.335.761.576.973 16,58% 718.869.269.462 2016 4.731.000.740.749 9,69% 458.433.971.779 2017 10.634.886.000.000 3,14% 333.935.420.400 (Sumber data yang diolah)

Berdasarkan table 4.5 diatas menunjukkan bahwa nilai chapital

charges pada PT Lippo Cikarang Tbk pada tahun 2013 sebesar Rp

297.223.119.479, pada tahun 2014 nilai chapital charges meningkat menjadi Rp 549.564.380.033. Hal ini disebabkan oleh nilai Invested

Capital dan persentase nilai WACC meningkat dari tahun 2013

sehingga nilai chapital chargesjuga meningkat dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2015 nilai chapital charges kembali mengalami peningkatan menjadi Rp 718.869.269.462, hal ini disebabkan oleh nilai Invested

Capital naik menjadi Rp 4.335.761.576.973 dari tahun 2014 yang

hanya memiliki nilai Invested capital Rp 2.779.789.479.173, sedangkan persentase nilai WACC pada tahun 2014 mengalami penurunan nilai menjadi 16,58%.

Pada tahun 2016 PT Lippo Cikarang mengalami penurunan nilai

chapital charges menjadi Rp 458.433.971.779, hal ini disebabkan oleh

persentase nilai WACC mengalami penurunan yang begitu signifikan yaitu sebesar 9,69% dari tahun 2015 yang mana pada tahun sebelumnya persentase nilai WACC yaitu sebesar 16,58%, hal ini menyebabkan nilai Chapital Charges menjadi menurun. Sedangkan pada tahun 2017 nilai chapital charges kembali mengalami penurunan nilai menjadi Rp 333.935.420.400dari pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh nilai persentase nilai WACC kembali mengalami penurunan yang signifikan menjadi sebesar 3,14% dari tahun sebelumnya. Namun pada

tahun 2017 PT Lippo Cikarang memiliki nilai invested capital sebesar Rp 10.634.886.000.000, nilai ini lebih besar jika dibandingkan dengan nilai invested capital pada tahun 2016. Karena nilai persentase WACC yang dikalikan kecil, hal ini menyebabkan nilai chapital charges mengalami penurunan dari pada tahun sebelumnya.

Berdasarkan analisis diatas menunjukkan bahwa nilai chapital

charges pada PT Lippo Cikarang Tbk pada tahun 2013 sampai pada

tahun 2017 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2013 sampai pada tahun 2013 sampai pada tahun 2015 selalu mengalami peningkatan nilai

chapital charges, hal ini menunjukkan bahwa manjemen perusahaan

belum bisa meminimumkan total liabilitas pada perusahaan. Perusahaan harus bisa menjaga kondisi nilai utang yang dimilikinya untuk memastikan aliran kas dapat menutupi biaya utang, dengan maksud mengoptimalkan semua struktur keuangan perusahaan demi meminimalkan biaya modal.

3. Analisis kinerja keuangan dengan menggunakan metode

Dokumen terkait