• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Pendapatan Pengolahan Kopi Gelondongan (Cherry red) Menjadi Kopi

5.1.1 Biaya Produksi Pengolahan Kopi Gelondongan (Cherry red) Menjadi

5.1.1 Biaya Produksi Pengolahan Kopi Gelondongan (Cherry red) Menjadi Kopi Biji (Green Bean)

Biaya produksi adalah biaya yang digunakan untuk menghitung total biaya pengolahan kopi gelondongan (Cherry red) menjadi kopi biji (Green bean) yang meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Tujuan analisis biaya adalah untuk mengelompokkan biaya menurut fungsinya.

1. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan dalam jumlah yang selalu sama meskipun jumlah produksi berubah-ubah. Biaya tetap adalah biaya yang tidak mempengaruhi besar kecilnya jumlah produksi. Biaya terus dikeluarkan meskipun tidak melakukan proses produksi. Perhitungan biaya tetap dapat dilihat pada Tabel 5.1 berikut ini:

Tabel 5.1 Biaya Tetap Pengolahan Kopi Gelondongan (Cherry Red) Menjadi Kopi Biji (Green Bean)

No Peralatan Biaya Penyusutan (Rp)

1 Mesin Pullper 3.360.000

2 Ember 534.000

3 Kayu Serok 200.000

4 Gerobak Sorong 1.540.000

5 Besi Goni 192.000

6 Terpal 466.000

Total 6.292.000

Biaya Tetap per 1 Kg Bahan Baku Kopi Gelondongan 2.147 Sumber: Lampiran 2

Pada Tabel 5.1 biaya tetap terdiri dari mesin pullper, ember, kayu serok, gerobak sorong, besi goni dan terpal. Biaya tetap pengolahan kopi gelondongan (Cherry red) menjadi kopi biji (Green bean) yang digunakan dalam proses produksi yaitu sebesar Rp. 6.292.000. Biaya tetap per kg nya untuk 2930 kg bahan baku kopi gelondongan adalah Rp. 2.147.

2. Biaya Variabel

Biaya variabel adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi. Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan dipengaruhi oleh besar dan kecilnya jumlah produksi.

Tabel 5.2 Biaya Variabel Pengolahan Kopi Gelondongan (Cherry Red) Menjadi Kopi Biji (Green Bean)

No Peralatan Biaya (Rp)

1 Goni 210.000

2 Tali Plastik 145.000

3 Minyak Mesin 1.056.000

4 Ongkos 7.325.000

Total 8.736.000

Biaya Variabel Per 1 Kg Kopi Gelondongan 2.981 Sumber: Lampiran 1

Pada Tabel 5.2 biaya variabel pengolahan kopi gelondongan (Cherry red) menjadi kopi biji (Green bean) terdiri dari goni, tali plastik, minyak mesin dan ongkos.

Biaya variabel pengolahan kopi gelondongan (Cherry red) menjadi kopi biji (Green bean) yang digunakan dalam proses produksi yaitu sebesar Rp. 8.736.000. Biaya tetap per kg nya untuk 2930 kg bahan baku kopi gelondongan adalah Rp. 2.981.

3. Biaya Total

Biaya total pengolahan kopi gelondongan (Cherry red) menjadi kopi biji (Green bean) meliputi seluruh biaya tetap dan biaya variabel. Besarnya biaya total dapat dilihat pada Tabel 5.3 di bawah ini:

Tabel 5.3 Biaya Total Pengolahan Kopi Gelondongan (Cherry red) Menjadi Kopi Biji (Green bean)

No Jenis biaya Jumlah biaya (Rp)

1 Biaya tetap 6.292.000

2 Biaya variabel 8.736.000

Total 15.028.000

Biaya Rata-Rata per 1 kg Bahan Baku Kopi

Gelondongan 5.129

Sumber: Data Primer diolah dari Lampiran 1 & 2

Pada Tabel 5.3 biaya total adalah penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel. Biaya total pengolahan kopi gelondongan (Cherry red) menjadi kopi biji (Green bean) yaitu sebesar Rp. 15.028.000. Biaya total per kg untuk 2930 bahan baku kopi gelondongan adalah Rp. 5.129.

5.1.2 Analisis Penerimaan Pengolahan Kopi Gelondongan (Cherry red) Menjadi Kopi Biji (Green Bean)

Penerimaan pengolahan kopi gelondongan (Cherry red) menjadi kopi biji (Green bean) adalah perkalian antara jumlah produksi dengan harga jual. Besarnya penerimaan yang diterima petani dipengaruhi oleh besar kecilnya jumlah produksi dan harga jual.

Tabel 5.4 Penerimaan Pengolahan Kopi Gelondongan (Cherry red) Menjadi Kopi Biji (Green Bean)

Jumlah Produksi (Kg) Harga Jual (Rp/Kg) Penerimaan

2930 40.000 117.200.000

Sumber: Data Primer diolah Lampiran 3

Pada Tabel 5.4 penerimaan pengolahan kopi gelondongan (Cherry red) menjadi kopi biji (Green bean) adalah sebesar Rp. 117.200.000.

5.1.3 Proses Pengolahan Kopi Gelondongan (Cherry red) Menjadi Kopi Biji (Green bean)

1. Pengupasan Kulit Buah

Gambar 5.1 Pengupasan Kulit Buah

Tahap pertama yang dilakukan dalam proses pengolahan kopi biji Arabika adalah pengupasan kulit buah. Pengupasan kulit buah dilakukan dengan menggunakan mesin pullper. Hasil dari proses pengupasan kulit buah adalah biji kopi yang masih memiliki kulit tanduk, atau disebut juga dengan kopi gabah.

2. Pencucian

Pencucian adalah proses untuk menghilangkan lendir yang masih menempel pada kulit kopi gabah. Pencucian dilakukan dengan memasukkan kopi kedalam bak penampung yang sudah diisi oleh air. Proses ini dilakukan agar lendir yang

menempel di kopi ikut larut dengan air. Setelah kopi yang sudah dibersihkan akan dilakukan proses perendaman. Perendaman biasanya dilakukan selama 12 jam.

3. Penjemuran

Gambar 5.2 Penjemuran Kulit Tanduk

Tahap selanjutnya adalah penjemuran. Penjemuran kopi gabah dilakukan di bawah sinar matahari berlangsung selama 1-2 hari di atas terpal. Pada tahap ini kopi harus sering diaduk atau dibalik agar tingkat kekeringannya merata.

4. Pengupasan Kulit Tanduk

Gambar 5.3 Pengupasan Kulit Tanduk

Pada tahap ini kulit tanduk dikupas dengan menggunakan mesin huller. Biasanya para petani menggunakan jasa pengupasan ke tempat pengupasan kulit tanduk.

Harga untuk per satu kg kopi gabah sebesar Rp. 500.

5. Penjemuran Kopi Biji (Green Bean)

Gambar 5.4 Penjemuran Kopi Biji (Green Bean)

Penjemuran kopi biji (Green bean) dilakukan dibawah sinar matahari berlangsung selama 2- 4 hari dibawah sinar matahari di atas terpal. Kopi yang dijemur harus diaduk agar tingkat kekeringannya merata. Proses penjemuran kopi biji (Green bean) dilakukan hingga kadar air 12-13 %.

5.1.4 Pendapatan Pengolahan Kopi Gelondongan (Cherry red) Menjadi Kopi Biji

Pendapatan adalah hasil perhitungan dari selisih antara penerimaan dengan biaya total. Perhitungan pendapatan pengolahan kopi gelondongan (Cherry red) menjadi kopi biji (Green bean) dapat dilihat dari Tabel berikut ini:

Tabel 5.5 Pendapatan Pengolahan Kopi Gelondongan (Cherry Red) Menjadi Kopi Biji (Green Bean)

No Komponen biaya Jumlah (Rp)

1. Total Penerimaan 117.200.000

2. Total Biaya 15.028.000

Total Pendapatan 102.172.000

Pendapatan per 1 KgBahan Baku Kopi Glondongan 34.870 Sumber: Data Primer diolah dari lampiran 1, 2 & 3

Pada Tabel 5.5 pendapatan pengolahan kopi gelondongan (Cherry red) menjadi kopi biji (Green bean) adalah sebesar Rp.102.172.000. Pendapatan per kg nya untuk 2930 kg kopi gelondongan adalah Rp. 34.870.

5.2. Analisis Pendapatan Pengolahan Kopi Biji (Green Bean) Menjadi Kopi Roastbean

5.2.1 Biaya Produksi Pengolahan Kopi Biji (Green Bean) Menjadi Kopi Roastbean

Biaya produksi adalah biaya yang digunakan untuk menghitung total biaya pengolahan kopi gelondongan (Cherry red) menjadi kopi biji (Green bean) yang meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Tujuan analisis biaya adalah untuk mengelompokkan biaya menurut fungsinya.

1.Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan dalam jumlah yang selalu sama meskipun jumlah produksi berubah-ubah dan tidak mempengaruhi besar kecilnya jumlah produksi. Perhitungan biaya tetap dapat dilihat pada Tabel 5.6 berikut ini:

Tabel 5.6 Biaya Tetap Pengolahan Kopi Biji (Green Bean) Menjadi Kopi Roastbean

No Peralatan Biaya Penyusutan (Rp)

1 Mesin Roasting 2.000.000

2 Tampah 5.000

3 Wadah Stainless 10.000

4 Sendok Kopi 15.000

5 Mesin Press Plastik 630.000

6 Timbangan 100.000

7 Toples 60.000

Total Biaya Tetap 2.820.000

Biaya Tetap per 1 Kg Bahan Baku Kopi Biji 14.100 Sumber: Lampiran 9

Pada Tabel 5.6 biaya tetap terdiri dari mesin roasting, tampah, wadah stainless, sendok kopi, mesin press plastik, timbangan dan toples. Biaya tetap pengolahan kopi biji (Green bean) menjadi kopi Roastbean yang digunakan dalam proses

produksi yaitu sebesar Rp. 2.820.000. Biaya tetap per kg nya untuk 200 kg adalah Rp. 14.100.

2. Biaya Variabel

Biaya variabel adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi. Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan dipengaruhi oleh besar dan kecilnya jumlah produksi. Besarnya biaya variabel Pada Tabel 5.7 berikut ini:

Tabel 5.7 Biaya Variabel Pengolahan Kopi Biji (Green Bean) Menjadi Kopi Roastbean

No Jenis Input Biaya(Rp)

1 Gas 155.000

2 kemasan kopi 500.000

3 Label 100.000

Total 755.000

Biaya Variabel per 1 Kg Bahan Baku Kopi Biji 3.775 Sumber: Lampiran 10

Dapat dilihat dari Tabel 5.7 biaya variabel terdiri dari gas, kemasan kopi dan label.

Biaya pengolahan kopi biji (Green bean) menjadi kopi Roastbean yang digunakan dalam proses produksi yaitu sebesar Rp. 755.000. Biaya variabel per kg nya untuk 200 kg bahan baku kopi biji adalah Rp. 3.775.

3. Biaya Total

Biaya total pengolahan kopi biji (Green bean) menjadi kopi Roastbean meliputi seluruh biaya tetap dan biaya variabel. Besarnya biaya total dapat dilihat pada Tabel 5.8 berikut ini:

Tabel 5.8 Biaya Total Pengolahan Kopi Biji (Green Bean) Menjadi Kopi Roastbean

No Jenis biaya Jumlah biaya(Rp)

1 Biaya tetap 2.820.000

2 Biaya variabel 755.000

Biaya Total 3.575.000

Biaya Rata-rata Per 1 kg Bahan baku Kopi Biji 17.875 Sumber: Data Primer diolah dari Lampiran 9 & 10

Pada Tabel 5.8 biaya total pengolahan kopi biji (Green bean) menjadi kopi Roastbean adalah sebesar Rp. 3.575.000. Biaya total per kg nya untuk 200 kg bahan baku kopi biji adalah Rp. 17.875.

5.2.2 Analisis Penerimaan Pengolahan Kopi Biji (Green Bean) Menjadi Kopi Roastbean

Penerimaan pengolahan kopi biji (Green bean) menjadi kopi Roastbean adalah perkalian antara jumlah produski dengan harga jual. Besarnya penerimaan yang diterima petani dipengaruhi oleh besar kecilnya jumlah produksi dan harga jual.

Tabel 5.9 Penerimaan Pengolahan Kopi Kopi Biji (Green Bean) Menjadi Kopi Roastbean

Jumlah Produksi (Kg) Harga Jual (Rp/Kg) Penerimaan 200 130.000 26.000.000 Sumber: lampiran 7

Dapat dilihat dari Tabel 5.9 penerimaan pengolahan pengolahan kopi biji (Green bean) menjadi kopi Roastbean adalah sebesar Rp. 26.000.000. Dengan jumlah produksi sebanyak 200 kg dengan harga jual sebesar Rp.130.000/ kg.

5.2.3 Cara Pengolahan Kopi Biji (Green Bean) Menjadi Kopi Roastbean 1. Peroastingan

Gambar 5.5 Peroastingan

Pada tahap ini peroastingan dilakukan dengan menggunakan mesin roasting.

Kapasitas mesin untuk peroastingan adalah 4 kg. Kopi di roasting selama kurang lebih 30 menit hingga kadar air yang semula 10-11% menjadi 4 %. Setelah dilakukan peroastingan maka kopi tersebut didinginkan selama 10 menit sebelum dilakukan pengemasan.

2. Pengemasan

Gambar 5.6 Pengemasan

Pada tahap ini kopi dikemas menggunakan kemasan yang sudah siap dipakai dan di tutup dengan menggunakan mesin press plastik agar udara tidak masuk kedalam kemasan kopi tersebut.

Gambar 5.7 Skema Proses Pengolahan Kopi Arabika

5.2.4 Analisis Pendapatan Pengolahan Kopi Biji (Green Bean) Menjadi Kopi Roastbean

Pendapatan adalah hasil perhitungan dari selisih antara penerimaan dengan biaya total. Perhitungan pendapatan kopi biji (Green bean) menjadi kopi Roastbean dapat di lihat dari Tabel berikut ini :

Pengemasan

Penjemuran Pencucian

Pengupasan Kulit Buah

Peroastingan Penjemuran Kopi Biji

Pengupasan Kulit Tanduk

Tabel 5.10 Pendapatan Pengolahan Kopi Biji (Green Bean) Menjadi Kopi

Mesin Press Plastik 630.000

Timbangan 100.000

Pendapatan per 1 Kg Bahan Baku Kopi Biji 112.125 Sumber: Lampiran 9 & 10

Pada Tabel 5.10 pendapatan kopi Roastbeanadalah sebesar Rp.22.425.000.

Pendapatan per 1 kg nya untuk 200 kg adalah Rp.112.125.

5.3 Analisis Nilai Tambah Pengolahan Kopi Gelondong (Cherry Red) Menjadi Kopi Biji (Green Bean)

Nilai tambah yang diukur adalah nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan kopi gelondong (Cherry Red) menjadi kopi biji (Green bean). Adapun dalam pengolahan jenis kopi yang di olah adalah kopi Arabika. Metode analisis yang digunakan adalah metode hayami untuk mengetahui nilai tambah di peroleh dari pengolahan kopi gelondong (Cherry Red) menjadi kopi biji (Green bean).

5.3.1 Input Bahan Baku Kopi Gelondong (Cherry red)

Penyediaan bahan baku merupakan salah satu kegiatan di dalam produksi. Bahan baku utama yang digunakan dalam proses pengolahan adalah kopi gelondong (Cherry red).

Tabel 5.11 Jumlah Dan Biaya Bahan Baku Pengolahan Kopi Biji (Green Bean) Sampel Bahan Baku (Cherry red) untuk setiap sampel paling sedikit adalah 400 kg dan paling banyak adalah 5000 kg. Dengan total keseluruhan bahan baku kopi gelondongan (Cherry red) adalah 14650 kg dengan rataan 1220 kg. Kebutuhan biaya dalam pembelian bahan baku kopi (Cherry red) paling sedikit adalah Rp. 2.400.000.

Dengan rata-rata biaya bahan baku sebesar Rp. 7.325.000.

5.3.2 Upah Tenaga Kerja Pengolahan Kopi Biji

Adapun tenaga kerja merupakan salah satu aspek penting dalam pengolahan untuk memproduksi kopi gelondong (Cherry Red) menjadi kopi biji (Green bean). Tenaga

kerja terbagi atas dua yaitu tenaga kerja dalam keluaraga (TKDK) dan tenaga kerja luar keluarga (TKLK).

Tabel 5.12 Penggunaan Input Tenaga Kerja Sampel Bahan Rp.1.250.000 dengan rataan sebesar Rp.113.636. Rata-rata penggunaan tenaga kerja pengolahan kopi gelondongan (Cherry red) menjadi kopi biji (Green Bean) untuk 1 kali produksi yaitu 8,43 HKO dengan total keseluruhan yaitu 101,25 HKO.

5.3.3 Biaya Sumbangan Input Lain Pengolahan Kopi Biji (Green bean)

Proses pengolahan Kopi Biji (Green bean) memiliki biaya sumbangan input lain terdiri dari 2 biaya yakni biaya penunjang dan biaya penyusutan. Biaya bahan penunjang adalah goni, tali plastik, minyak mesin dan ongkos. Biaya penyusutan

peralatan adalah mesin pullper, ember, kayu serok, gerobak sorong, besi goni dan terpal.

Tabel 5.13 Biaya Bahan Penunjang (1 Kali Proses Produksi) No Input Bahan Jumlah penyusutan peralatan ini disebutkan didalam Tabel 5.14 berikut ini.

Tabel 5.14 Biaya Penyusutan Peralatan No Peralatan Jumlah penyusutan alat per kg nya untuk 14650 kg buah kopi adalah Rp.429,4 jadi jumlah

biaya sumbangan input lain adalah biaya bahan penunjang ditambah dengan biaya penyusutan peralatan. Maka sumbangan input lain adalah Rp. 1.026.

5.3.4 Nilai Tambah Pengolahan Kopi Biji

Adapun besarnya nilai tambah yang dihasilkan dari proses pengolahan kopi gelondong (Cherry Red) dalam mengsailkan kopi biji (Green Bean) maka digunakan metode Hayami. Perhitungan nilai tambah di lihat pada Tabel 5.15:

Tabel 5.15 Nilai Tambah Pengolahan Kopi Biji (Green Bean)

No Variabel Rumus Nilai

5. Koefesien Tenaga Kerja (HOK/Kg)

a. Pendapatan Tenaga Kerja (%)

a. Output, Input, Harga

Dari Tabel 5.15 Nilai Tambah Pengolahan Kopi Biji (Green bean) di atas dapat diuraikan bahwa dalam pengolahan kopi gelondong (Cherry red) menjadi kopi biji (Green bean) menggunakan bahan baku sebanyak 1220 kg dapat menghasilkan total output sebanyak 244 kg sehingga menghasilkan faktor konversi sebesar 0,2.

Nilai konversi ini menunjukkan bahwa setiap pengolahan 1 kg buah kopi gelondongan (Cherry red) dapat menghasilkan 0,2 kg kopi biji (Green bean).

Dalam proses pengolahan tersebut menggunakan tenaga kerja sebanyak 8,43 HOK.

Sehingga koefisien tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi 1 kg kopi biji (Green bean) adalah 0,006 HOK.

b. Pendapatan Dan Keuntungan

Adapun harga rata-rata bahan baku usaha pengolahan kopi biji (Green bean) di daerah penelitian adalah Rp.6.000/ kg bahan baku. Sedangkan sumbangan input lain adalah Rp.1.026. Harga output kopi biji (Green bean) adalah Rp.50.000/kg dan nilai output 10.000/kg. Dapat diketahui bahwa nilai tambah yang di peroleh dari usaha pengolahan kopi gelondongan (Cherry red) menjadi kopi biji (Green bean) adalah sebesar Rp.2.974 yang diperoleh dari nilai output dikurang harga input bahan baku dan sumbangan input lain, dengan rasio nilai tambah sebesar 29,7 % yang artinya 29,7% dari nilai output merupakan nilai tambah yang diperoleh dari proses pengolahan kopi gelondongan (Cherry red) menjadi kopi biji (Green bean).

Pendapatan tenaga kerja yang diperoleh dari hasil kali antara koefisien tenaga kerja dengan upah rata-rata tenaga kerja sebesar Rp. 36,88/ kg dengan bagian tenaga kerja sebesar 1,2%. Keuntungan yang diperoleh dari usaha pengolahan kopi gelondongan

(Cherry red) menjadi kopi biji (Green bean) adalah sebesar Rp.2.937/kg, dengan bagian keuntungan sebesar 29,3%.

c. Balas Jasa Untuk Faktor Produksi

Dari Tabel 5.15 Nilai Tambah Pengolahan Kopi Biji (Green bean) di atas dapat dilihat bahwa margin yang diperoleh dari nilai output dikurangi dengan harga input bahan baku adalah sebesar Rp.4.000/kg, dengan persentase pendapatan tenaga kerja 0,92%, sumbangan input lain sebesar 25,6% dan keuntungan pengolah sebesar 73,4%.

Dari hasil penelitian diperoleh besarnya nilai tambah pada usaha pengolahan kopi gelondong (Cherry Red) menjadi kopi biji (Green bean) adalah Rp.2.974 dengan rasio nilai tambah sebesar 29,7 %. Jika nilai tambah >0 berarti usaha pengolahan kopi gelondong (Cherry Red) menjadi kopi biji (Green bean) memberikan nilai tambah (positif), maka hipotesis dapat diterima

5.4 Analisis Nilai Tambah Pengolahan Kopi Biji (Green Bean) Menjadi Kopi Roatsbean

Nilai tambah yang diukur adalah nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan kopi biji (Green bean) menjadi kopi Roastbean. Adapun dalam pengolahan jenis kopi yang di olah adalah kopi Arabika. Metode analisis yang digunakan adalah metode hayami untuk mengetahui nilai tambah yang di peroleh dari pengolahan kopi biji (Green Bean) menjadi Kopi Roatsbean.

5.4.1 Input Bahan Baku Kopi Biji (Green Bean)

Penyediaan bahan baku merupakan salah satu kegiatan di dalam produksi. Bahan

baku utama yang digunakan dalam proses pengolahan adalah kopi biji (Green Bean).

Tabel 5.16 Jumlah Dan Biaya Bahan Baku Pengolahan Kopi Roastbean Bahan Baku

5.4.2 Input Tenaga Kerja Pengolahan Kopi Roastbean

Adapun tenaga kerja merupakan salah satu aspek penting dalam pengolahan untuk memproduksi kopi biji (Green bean) menjadi Kopi Roatsbean. Tenaga kerja terbagi atas dua yaitu tenaga kerja dalam keluaraga (TKDK) dan tenaga kerja luar keluarga (TKLK).

Tabel 5.17 Penggunaan Input Tenaga Kerja Bahan Baku

Pada Tabel 5.17 penggunaan input tenaga kerja bahwa total tenaga kerja berjulah 1 orang. Total upah tenaga kerja sebesar 1.700.000 dan total HKO yaitu 20.

5.4.3 Biaya Sumbangan Input Lain

Sumbangan input lain dalam pengolahan kopi Roatsbean terdiri dari 2 bagian yakni biaya bahan penunjang dan biaya penyusutan peralatan. Biaya bahan penunjang adalah gas, kertas, kemasan dan label. Biaya penyusutan peralatan adalah mesin roasting, tampah, wadah stainless, sendok kopi, mesin press plastik, timbangan dan toples.

Tabel 5.18 Biaya Bahan Penunjang 1 Kali Proses Produksi No Input

Pada Tabel 5.18 biaya bahan penunjang bahwa total biaya bahan penunjang dalam pengolahan kopi Roastbean adalah sebesar Rp.755.000 untuk satu kali produksi.

Biaya bahan penunjang per Kg untuk 250 kg kopi biji (Green bean) adalah sebesar Rp. 3.020. Biaya penyusutan peralatan dapat dilihat pada Tabel 5.19 berikut ini:

Tabel 5.19 Biaya Penyusutan Peralatan dalam pengolahan kopi Roatsbean adalah sebesar Rp. 2.820.00. Biaya penyusutan peralatan per kg untuk kopi biji (Green bean) 250 kg adalah Rp. 11.280.

Jadi jumlah biaya sumbangan input lain adalah biaya bahan penunjang ditambah dengan biaya penyusutan peralatan. Maka sumbangan input lain adalah Rp. 14.300.

5.4.4 Nilai Tambah Pengolahan Kopi Roastbean

Untuk melihat berapa besar nilai tambah yang dihasilkan dari proses pengolahan kopi biji (Green bean) untuk menghasilkan kopi Roastbean maka digunakan metode Hayami. Adapun prosedur perhitungan nilai tambah dengan menggunakan metode hayami disajikan dalam bentuk Tabel 5.20 sebagai berikut.

Tabel 5.20 Nilai Tambah Pengolahan Kopi Roastbean 12 a. Pendapatan Tenaga Kerja

(Rp/Kg)

M = E x g 6.800

b. Bagian Tenaga Kerja (%) N = M/K x100% 17,12

13 a. Keuntungan (Rp/Kg) O = K – M 32.900

b. Tingkat Keuntungan (%) P = O/J x 100% 31,63 Balas Jasa Untuk Faktor Produksi

14 Margin (Rp/Kg) Q = J – H 54.000

Dari Tabel 5.20 nilai tambah pengolahan kopi Roastbean dapat diuraikan bahwa dalam pengolahan kopi biji (Green bean) menjadi kopi Roastbean menggunakan bahan baku sebanyak 250 kg dapat menghasilkan total output sebanyak 200 kg sehingga menghasilkan faktor konversi sebesar 0,8. Nilai konversi ini menunjukkan

bahwa setiap pengolahan 1 kg kopi biji (Green bean) dapat mengasilkan 0,8 kopi Roastbean. Dalam proses tersebut menggunakan tenaga kerja sebanyak 20 HOK.

Sehingga koefisien tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi 1 kg kopi biji adalah 0,08 HOK.

b. Pendapatan dan keuntungan

Adapun rata-rata harga input bahan baku usaha pengolahan kopi Roastbean di daerah penelitian adalah Rp.50.000/ kg bahan baku. Sedangkan sumbangan input lain adalah Rp14.300. Harga output kopi Roasting adalah Rp. 130.000/ kg dan nilai output adalah Rp.104.000/kg. Dapat diketahui bahwa nilai tambah yang di peroleh dari usaha pengolahan kopi biji (Green bean) menjadi kopi Roastbean adalah sebesar Rp.39.700 yang diperoleh dari nilai output dikurang harga input bahan baku dan sumbangan input lain, dengan rasio nilai tambah sebesar 38,17% yang artinya 38,17% dari nilai output merupakan nilai tambah yang diperoleh dari proses pengolahan kopi biji (Green bean) menjadi kopi Roastbean. Pendapatan tenaga kerja yang diperoleh dari hasil kali antara koefisien tenaga kerja dengan upah rata-rata tenaga kerja sebesar Rp. 6800/ kg dengan bagian tenaga kerja sebesar 17,12%.

Keuntungan yang diperoleh dari usaha pengolahan kopi biji (Green bean) menjadi kopi Roasting adalah sebesar Rp. 32.900 / kg, dengan bagian keuntungan sebesar 31,63%.

c. Balas Jasa Untuk Faktor Produksi

Dari Tabel 5.20 analisis nilai tambah Metode Hayami dapat dilihat bahwa margin yang diperoleh dari nilai output dikurangi dengan harga input bahan baku adalah

sebesar Rp.54.000/ kg, dengan persentase pendapatan tenaga kerja sebesar 12,5 %, sumbangan input lain sebesar 26,48% dan keuntungan pengolah sebesar 60 %.

Dari hasil penelitian diperoleh besarnya nilai tambah pada usaha pengolahan kopi biji (Green bean) menjadi kopi Roastbean adalah Rp.39.700 dengan rasio nilai tambah sebesar 38,17% . Jika nilai tambah >0 berarti usaha pengolahan kopi biji (Green bean) menjadi kopi Roastbean memberikan nilai tambah (positif), maka hipotesis dapat diterima.

5.5 Perbedaan Kopi Gelondong (Cherry red), Kopi Biji (Green Bean) Dan Roastbean

5.5.1 Perbedaan Bentuk Kopi

Kopi yang telah di petik tentunya membutuhkan proses yang panjang untuk di konsumsi karena harus melewati tahapan proses yang panjang. Pengolahan pasca panen kopi Arabika diawali dari kopi gelondong (Cherry red) yang masih bewarna merah setelah kopi gelondong (Cherry red) melewati tahap pengolahan yaitu pengupasan kulit buah, pencucian, penjemuran, pengupasan kulit tanduk kemudian biji kopi dijemur sehingga menjadi kopi biji (Green bean). Kemudian kopi biji (Green bean) dilakukan peroastingan sehingga menjadi kopi Roastbean. Adapun perbedaan bentuk kopi gelondong (Cherry red), kopi biji (Green bean) dan kopi Roastbean dapat dilihat pada Tabel 5.21 sebagai berikut.

Tabel 5.21 Perbedaan Bentuk Kopi Gelondong (Cherry red), Kopi Biji (Green Bean) Dan Kopi Roastbean

No Nama Gambar Keterangan

1 Kopi gelondong (Cherry red)

Buah kopi setelah panen

2 Kopi biji (Green Bean) Biji kopi setelah dilalui proses pengolahan kopi biji (Green bean)

3 Kopi Roastbean Biji kopi setelah dilalui

proses roasting

Sumber: Data Primer diolah

Pada Tabel 5.21 dapat dilihat perbedaan bentuk hasil pengolahan buah kopi bahwa Kopi gelondong (Cherry red) merupakan buah kopi setelah panen dan Kopi biji (Green Bean) adalah biji kopi yang telah dilalui proses pengolahan dan Kopi Roastbean adalah biji kopi yang telah di roasting dan siap untuk dilakukan proses penghalusan kopi.

5.5.2 Perbedaan Harga Jual, Pendapatan Dan Keuntungan Kopi

Perbedaan harga jual dan keuntungan kopi gelondong (Cherry red), kopi biji (Green bean) dan kopi Roastbean dapat dilihat pada Tabel 5.22 sebagai berikut.

Tabel 5.22 Perbedaan Harga Jual, Pendapatan Dan Keuntungan Pengolahan Kopi Gelondong (Cherry red) Menjadi Kopi Biji (Green Bean) Dan Pengolahan Kopi Biji (Green Bean) Menjadi Kopi Roastbean No Jenis Kopi Harga jual

Pada Tabel 5.22 perbedaan harga jual, pendapatan dan keuntungan pengolahan kopi gelondong (Cherry red) menjadi kopi biji (Green bean) dan pengolahan kopi biji (Green bean) menjadi kopi Roastbean dapat dilihat bahwa harga jual kopi biji (Green bean) adalah sebesar Rp.50.000/Kg dan untuk kopi Roastbean adalah

sebesar Rp.130.000/kg. Pendapatan kopi biji (Green bean) adalah sebesar Rp. 34.000/kg dan untuk kopi Roastbean adalah sebesar Rp. 112.125/kg.

Keuntungan kopi biji (Green bean) adalah sebesar Rp. 2.974/kg dan untuk kopi Roastbean adalah sebesar Rp. 32.000/kg.

Dari Tabel 5.22 dapat diketahui bahwa pengolahan kopi biji (Green bean) menjadi kopi Roastbean lebih menguntungkan dibandingkan dengan pengolahan kopi gelondong (Cherry red) menjadi kopi biji (Green bean), hal ini dapat dilihat dari perbedaan pendapatan dimana pengolahan kopi biji (Green bean) menjadi kopi Roastbean adalah sebesar Rp. 112.125/kg sehingga memiliki selisih sebesar Rp. 78.125/kg.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pendapatan dari pengolahan kopi gelondongan (Cherry red) menjadi kopi biji (Green Bean) adalah sebesar Rp.34.870/kg bahan baku kopi gelondongan.

2. Pendapatan dari pengolahan kopi biji (Green bean) menjadi Kopi Roastbean adalah sebesar Rp.112.125/ kg bahan baku kopi biji.

3. Nilai tambah yang diperoleh pengolahan kopi gelondongan (Cherry red) menjadi kopi biji (Green bean) adalah Rp. 2.974/kg bahan baku kopi

3. Nilai tambah yang diperoleh pengolahan kopi gelondongan (Cherry red) menjadi kopi biji (Green bean) adalah Rp. 2.974/kg bahan baku kopi