• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bidang Kesejahteraan Mahasiswa

G. Berhenti Studi Tetap (BST)

V. KEMAHASISWAAN DAN ALUMNI

3. Bidang Kesejahteraan Mahasiswa

a. Pembinaan Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa b. Koperasi Mahasiswa (Kopma)

c. Bursa Mahasiswa

d. Bimbingan dan Konseling

e. Pemilihan Mahasiswa Berprestasi f. Beasiswa

Beasiswa bagi mahasiswa Universitas Muslim Buton adalah:

1) Berasal dari Universitas Muslim Buton 2) Berasal dari Conoco Philips

3) Beasiswa Bidikmisi 4) Beasiswa Kualifikasi S1

5) Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) 6) Bantuan Beasiswa Mahasiswa (BBM) B. Organisasi Kemahasiswaan

Organisasi kemahasiswaan di Universitas Muslim Buton merupakan wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendikiawanan serta integritas keperibadian. Organisasi kemahasiswaan terdiri dari organisasi intra Universitas dan organisasi ekstra Universitas. Ketentuan organisasi kemahasiswaan di lingkungan Universitas Muslim Buton, ditetapkan berdasarkan SK Rektor nomor ... tanggal ...

1. Pengertian dan Bentuk a. Pengertian

1) Lembaga kemahasiswaan di Universitas Muslim Buton adalah wahana dan sarana pengembangan did mahasiswa ke arah iptek dan imtak serta integrasi kepribadian.

2) Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kemahasiswaan yang meliputi penalaran dan keilmuan, minat dan kegemaran, serta upaya perbaikan kesejahteraan mahasiswa di Universitas Muslim Buton yang berwawasan AI Islam Aswaja dan pengabdian kepada masyarakat.

3) Kedaulatan tertinggi berada di tangan mahasiswa Universitas Muslim Buton dilaksanakan oleh Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) melalui musyawarah.

b. Bentuk Organisasi

1) Organisasi kemahasiswaan intra universitas a) Pada tingkat Universitas

(1). Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Muslim Buton disingkat MPM Universitas Muslim Buton.

(2). Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muslim Buton disingkat BEM Universitas Muslim Buton dipimpin oleh Presiden Mahasiswa (PRESMA).

b) Pada tingkat Fakultas

(1). Dewan Perwakilan Mahasiswa disingkat DPM.

(2). Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas disingkat BEMF dipimpin oleh Ketua Umum.

(3). Himpunan Mahasiswa Program Studi disingkat HMPS dipimpin oleh Ketua.

(4). Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas disingkat MAFAK dipimpin oleh Ketua Umum.

2) Satu-satunya organisasi ekstra di Universitas Muslim Buton adalah PMII.

3) Organisasi kemahasiswaan ekstra Universitas antar Perguruan Tinggi terdapat Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS) yang diatur dalam pedoman pengembangan.

2. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

a. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM)

1) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Muslim Buton berkedudukan di tingkat Universitas dan merupakan kelengkapan nonstruktural pada universitas.

2) Dalam melaksanakan aktivitas MPM bertanggung jawab kepada Rektor.

3) Tugas Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Muslim Buton adalah mewakili mahasiswa pada tingkat Universitas.

4) Memberikan saran, usul dan pendapat kepada pimpinan universitas.

5) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa menetapkan Garis Besar Program Kerja (GBPK) lembaga kemahasiswaan tingkat universitas.

6) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa bersama Rektor menyusun anggaran belanja lembaga kemahasiswaan sesuai dengan dana yang tersedia.

7) Dalam menyusun anggaran belanja tersebut MPM bersama-sama Rektor bertanggung jawab.

8) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Muslim Buton berfungsi meng- awasi dan menilai kebijakan program kerja lembaga kemahasiswaan tingkat universitas.

9) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa merupakan lembaga komunikatif antarlembaga kemahasiswaan di lingkungan Universitas Muslim Buton.

10) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa dapat memanggil Badan Eksekutif Mahasiswa apabila hasil pengawasan dan penilaian ternyata BEM benar- benar menyimpang dari Garis Besar Program Kerja (GBPK).

b. Badan Ekesekutif Mahasiswa (BEM)

1) Badan Eksekutif Mahasiswa berkedudukan di tingkat universitas dan merupakan lembaga non struktural pada universitas.

2) Dalam melaksanakan aktivitasnya Badan Eksekutif Mahasiswa bertang- gung jawab kepada MPM dan Rektor.

3) BEM mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler di tingkat universitas sesuai dengan Garis Besar Program Kerja (GBPK).

4) Dalam melaksanakan dan mengembangkan program kerja Badan Eksekutif Mahasiswa wajib memperhatikan sumber daya mahasiswa yang ada di lingkungan Universitas Muslim Buton.

5) Badan Eksekutif Mahasiswa dapat mengajukan Rencana Anggaran Belanja (RAB) kepada Rektor melalui rekomendasi Majelis Permusya- waratan Mahasiswa (MPM).

6) Dalam melaksanakan kegiatannya, Badan Eksekutif Mahasiswa dapat bekerja sama dengan lembaga kemahasiswaan di lingkungan Universitas Muslim Buton.

c. Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)

1) Dewan Perwakilan Mahasiswa merupakan lembaga legislatif mahasiswa yang berkedudukan di tingkat fakultas dan bersifat non struktural.

2) Dalam melaksanakan aktivitasnya, Dewan Perwakilan Mahasiswa bertanggung jawab kepada musyawarah Rektor dan Dekan.

3) Dewan Perwakilan Mahasiswa mempunyai tugas yang pokok mewakili aspirasi mahasiswa pada tingkat fakultas.

4) Mengkoordinasikan kegiatan lembaga kemahasiswaan Fakultas.

5) Memberikan saran, usul, pendapat kepada pimpinan fakultas dalam mengambil dan menjalankan kebijakan.

6) Menetapkan Garis Besar Program Kerja (GBPK) lembaga kemahasiswaan tingkat fakultas.

7) Dewan Perwakilan Mahasiswa bersama Dekan menyusun anggaran belanja sesuai dengan dana yang tersedia.

8) Dewan Perwakilan Mahasiswa berfungsi mengawasi dan menilai kebijakan program kerja lembaga kemahasiswaan tingkat fakultas.

9) Dewan Perwakilan Mahasiswa merupakan lembaga komunikatif antar lembaga di fakultas.

d. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF)

1) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler di tingkat fakultas sesuai dengan Garis Besar Program Kerja (GBPK).

2) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas dapat mengajukan rencana anggaran belanja kepada Dekan melalui Dewan Perwakilan Mahasiswa.

Dalam melaksanakan kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas dapat bekerja sama dengan lembaga kemahasiswaan baik di dalam maupun di luar lingkungan Universitas Muslim Buton.

e. Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas (MAFAK).

1) Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas berkedudukan di tingkat fakultas dan merupakan lembaga struktural pada fakultas.

2) Dalam melaksanakan tugasnya Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas bertanggung jawab kepada musyawarah dan Dekan serta dikoordinasikan dengan Badan Eksekutif Mahasiswa.

3) Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat kekhususan.

4) Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas dapat mengajukan anggaran dana kepada Rektor.

Dalam melaksanakan kegiatannya, Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas dapat bekerja sama dengan lembaga kemahasiswaan baik di dalam maupun di luar Universitas Muslim Buton.

f. Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS)

1) Himpunan Mahasiswa Program Studi berkedudukan di tingkat fakultas dan merupakan lembaga eksekutif yang bersifat khusus dan non struktural fakultas.

2) Dalam melaksanakan aktivitasnya Himpunan Mahasiswa Program Studi berkoordinasi dan bertanggung jawab kepada Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) dan Ketua Program Studi (Kaprodi).

3) Himpunan Mahasiswa Program Studi mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler Program Studi.

4) Himpunan Mahasiswa Program Studi dapat mengajukan rencana anggaran belanja kepada dekan melalui BEMF.

Dalam melaksanakan kegiatannya HMPS dapat bekerja sama dengan lembaga kemahasiswaan baik didalam maupun di luar lingkugan Universitas Muslim Buton.

3. Struktur Organisasi Kemahasiswaan

a. Hubungan koordinatif instruktif, yaitu: hubungan antar lembaga kemahasiswaan dalam jaringan hirarki struktural dalam rangka membagi fungsi dan peranan baik berupa kebijaksanaan maupun operasional kerja.

b. Hubungan koordinasi, yaitu: hubungan antar lembaga kemahasiswaan sebagai koordinasi kegiatan maupun tugas dan fungsi lain.

c. Hubungan komunikatif, yaitu: hubungan komunikasi antar jabatan struktural.

STRUKTUR ORGANISASI KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS MUSLIM BUTON

MUSYAWARAH REKTOR

MPM

BEM

U K M

U K M

U K M

U K M

U K M

DEKAN

DPM

BEMF

KAPRODI HMPS

Keterangan

MPM : Majelis Permusyawaratan Mahasiswa BEM : Badan Eksekutif Mahasiswa

UKM : Unit Kegiatan Mahasiswa DPM : Dewan Perwakilan Mahasiswa

BEMF : Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas HMPS : Himpunan Mahasiswa Program Studi PC PMII : Pimpinan Cabang PMII

PK PMII : Pimpinan Komisariat Ikatan PMII

Gambar 6.1. Struktur Organisasi Kemahasiswaan Universitas Muslim Buton

4. Kepengurusan

a. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

1) Kepengurusan MPM Universitas Muslim Buton berjumlah 18 orang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan anggota.

2) Masa bakti kepengurusan MPM Universitas Muslim Buton adalah 1 (satu) tahun dan ketua tidak dapat dipilih kembali.

3) Kepengurusan MPM Universitas Muslim Buton dipilih oleh mahasiswa melalui pemilu.

4) Tata cara pemilu diatur dalam aturan khusus.

b. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

1) Kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa terdiri dari Presiden Mahasiswa (PRESMA), sekretaris, bendahara dan ketua departemen- departemen.

2) Kepengurusan BEM dipilih melalui musyawarah MPM yang disahkan oleh Rektor.

3) Masa bakti kepengurusan BEM adalah 1 (satu) tahun dan Presma tidak dapat dipilih kembali.

c. Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)

1) Kepengurusan Dewan Perwakilan Mahasiswa terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan anggota.

2) Kepengurusan DPM dipilih melalui pemilu dan yang disahkan oleh Dekan.

3) Masa bakti kepengurusan DPM adalah 1 (satu) tahun dan ketua tidak dapat dipilih kembali.

d. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF)

1) Kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas terdiri dari ketua umum, ketua bidang, sekretaris umum, sekretaris bidang, bendahara, dan para anggota.

2) Bidang-bidang dalam BEMF adalah:

a) Bidang I : Penalaran dan keilmuan

b) Bidang II : Minat dan kegemaran c) Bidang III : Kesejahteraan mahasiswa d) Bidang IV : Al Islam dan Aswaja

3) Kepengurusan BEMF dipilih melalui musyawarah DPM dan disahkan oleh Dekan.

4) Masa bakti kepengurusan BEMF adalah satu tahun dan ketua umum tidak dapat dipilih kernbali.

e. Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS)

1) Kepengurusan HMPS terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan beberapa anggota.

2) Kepengurusan HMPS dipilih melalui musyawarah BEMF dan disahkan oleh Dekan atas rekomendasi Ketua Program Studi (Kaprodi).

3) Masa bakti kepengurusan HMPS selama 1 (satu) tahun dan ketua dapat dipilih kembali.

5. Tata Cara Pembentukan Pengurus a. DPM-MPM

1) Pengurus DPM−MPM dipilih melalui pemilu.

2) Untuk melaksanakan pemilu dibentuk panitia di tiap fakultas.

3) Pemilu dilakukan secara jujur, adil, langsung, umum, bebas, dan rahasia.

4) Komposisi DPM−MPM terpilih ditentukan dalam musyawarah DPM−MPM terpilih.

b. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

1) Badan Ekesekutif Mahasiswa dipilih oleh MPM melalui musyawarah.

2) Dalam musyawarah, MPM hanya memilih Presiden Mahasiswa (PRESMA), sekretaris dan bendahara.

3) Tata cara musyawarah diatur dalam aturan khusus.

c. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF)

1) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas dipilih oleh DPM melalui musyawarah DPM.

2) Dalam Musyawarah DPM hanya memilih ketua umum, sekretaris umum, dan bendahara.

3) Tata cara musyawarah diatur dalam aturan khusus.

d. Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS)

1) Himpunan Mahasiswa Program Studi/Sejenis dipilih melalui musyawarah Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF).

2) Musyawarah BEMF hanya memilih ketua.

3) Tata cara musyawarah diatur dalam aturan khusus.

C. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) 1. Unit Kegiatan Mahasiswa Kesenian

2. Unit Kegiatan Mahasiswa Resimen Mahasiswa 3. Unit Kegiatan Mahasiswa Pramuka

4. Unit Kegiatan Mahasiswa Pers/Jurnalistik Mahasiswa

5. Unit Kegiatan Mahasiswa Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) 6. Unit Kegiatan Mahasiswa Tapak Suci

7. Unit Kegiatan Mahasiswa Pimpinan Cabang PMII.

D. Organisasi Alumni

1. Alumni adalah mereka yang telah menamatkan pendidikannya di Universitas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat menjadi anggota ikatan alumni. Ikatan alumni dapat berpartisipasi aktif dalam membina kerjasama antar alumni untuk membantu pengembangan Universitas.

2. Job Placement Center adalah unit kegiatan yang berfungsi sebagai pusat informasi, layanan keterampilan kerja, dan wadah penyaluran untuk mendapatkan pekerjaan bagi alumni Universitas. Job Placement Center dikelola oleh Universitas dengan membentuk badan pengelola yang dapat melibatkan alumni atau Keluarga Alumni Universitas Muslim Buton (KA-Universitas Muslim Buton) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Rektor.

3. Untuk menunjang profesi alumni, menjalin dan meningkatkan silaturrahim antar alumni dan hubungan dengan Universitas dalam upaya membantu pengembangan dan menunjang pencapaian tujuan Universitas, alumni Universitas bergabung dalam organisasi Keluarga Alumni Universitas Muslim Buton disingkat KA-Universitas Muslim Buton.

4. Kepengurusan KA-Universitas Muslim Buton ditetapkan berdasarkan keputusan Musyawarah Besar Universitas Muslim Buton yang terdiri dari utusan KA-Universitas Muslim Buton tingkat Fakultas dan dikukuhkan oleh Rektor.

5. Ketentuan tentang organisasi, kepengurusan, keanggotaan, usaha, keuangan dan kegiatan Universitas Muslim Buton diatur di dalam AD-ART KA-Universitas Muslim Buton atas keputusan Musyawarah Besar KA-KA-Universitas Muslim Buton dan dikukuhkan oleh Rektor.

6. Alumni dan Ikatan Alumni tidak mempunyai hak untuk ikut serta dalam menangani proses pembinaan pendidikan dan pengajaran atau masalah yang berkaitan dengan administrasi kepegawaian dan keuangan.

7. Ketentuan lebih lanjut tentang organisasi alumni serta teknis dan operasional Job Placement Center ditetapkan oleh Rektor dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku

VI. TATA TERTIB

A. Ketentuan Umum

1. Tata tertib adalah peraturan yang mengatur sikap, perkataan dan perbuatan dosen/mahasiswa Universitas Muslim Buton.

2. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat

3. Mahasiswa Universitas Muslim Buton adalah anggota masyarakat yang sedang mengikuti proses pendidikan di Universitas Muslim Buton.

4. Pelanggaran tata tertib adalah setiap sikap, perkataan dan perbuatan yang bertentangan dengan tata tertib dosen/mahasiswa Universitas Muslim Buton yang diketahui pada saat atau setelah melakukan pelanggaran berdasarkan laporan/pengaduan dari keluarga besar Universitas Muslim Buton, ataupun pihak lain yang bertanggung jawab.

5. Sanksi adalah suatu konsekuensi yang mempunyai fungsi agar tata tertib diataati sebagai akibat hukum atas pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh dosen/mahasiswa.

6. Pembelaan adalah upaya dosen/mahasiswa yang dinyatakan melakukan pelanggaran sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku di Universitas Muslim Buton untuk mengajukan alasan-alasan dan sanksi- sanksi yang meringankan atau membebaskannya dari sanksi.

7. Keberatan adalah upaya terakhir dosen/mahasiswa terhadap kepurtusan pemberian sanksi yang dikeluarkan oleh Dekan atau Rektor.

8. Rehabilitasi adalah pemulihan hak atau nama baik Dosen/Mahasiswa yang terkena sanksi.

B. Dosen

1. Kode Etik Dosen Perguruan Tinggi Universitas Muslim Buton

Bahwasanya Lembaga Pendidikan Tinggi Universitas Muslim Buton bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Adil dan Makmur di negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan tinggi Universitas Muslim Buton yang bertujuan

untuk menghasilkan sarjana muslim yang beriman, bertaqwa, barakhlak mulia, dan memiliki pengetahuan yang luas serta menguasai keterampilan untuk diabdikan bagi kesejahteraan umat manusia.

Dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, dosen menempati posisi yang sangat strategis dan menentukan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut diatas maka Badan Pengurus Yayasan menetapkan Kode Etik Dosen Universitas Muslim Buton dengan Surat Keputusan nomor:

... dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Kepribadian Dosen Lembaga Pendidikan Tinggi Universitas Muslim Buton 1) Beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

2) Berjiwa Pancasila dan taat pada UUD 1945.

3) Berkepribadian Aswaja.

4) Berpengetahuan yang luas.

5) Berpendidikan sarjana atau berkemampuan akademik yang sederajat, sehingga mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan sebaik- baiknya dan seikhlas-ikhlasnya sebagai rangkaian pengabdian untuk mencapai tujuan Tridharma Perguruan Tinggi.

b. Tanggung Jawab Dosen Universitas Muslim Buton

1) Menghayati dan mengamalkan ilmu yang dimiliki disertai konsistensi dalam satu kata dengan perbuatan.

2) Secara terus menerus meningkatkan diri dalam penguasaan ilmu pengetahuan.

3) Menegakkan ahlaqul karimah secara konsisten pada diri sendiri dan mahasiswa.

4) Tidak takabur dengan ilmu yang dimilikinya dan tidak meremehkan kemampuan orang lain, termasuk mahasiswa.

5) Senantiasa membina hubungan baik dengan sejawat dan tidak menyimpang dari norma-norma agama dan susila.

6) Menjaga martabat dan nama baik diri sendiri, kolega serta Perguruan Tinggi Universitas Muslim Buton sesuai dengan aturan dan etika yang ada.

Tanggung Jawab dalam Bidang Pengajaran:

1) Senantiasa melaksanakan amanat dan tanggung jawab untuk mengembangkan potensi mahasiswa secara maksimal.

2) Dalam melaksanakan perkuliahan, dosen akan menyampaikan materi paling tidak sebagaimana yang tercantum dalam kurikulum dan silabi serta senantiasa mengupdate materi perkuliahan.

3) Dosen Lembaga Pendidikan Tinggi Universitas Muslim Buton menguasai materi yang harus disampaikan kepada mahasiswa dan mempersiapkan perkuliahan dengan sebaik-baiknya.

4) Dosen Universitas Muslim Buton menyampaikan materi dengan senantiasa mengindahkan prinsip-prinsip perkuliahan sebagaimana ditentukan oleh lembaga.

5) Dosen Universitas Muslim Buton dalam melaksanakan perkuliahan senantiasa bersifat terbuka, responsif, dan menghargai kreativitas mahasiswa.

6) Dosen Universitas Muslim Buton akan melaksanakan pernilaian hasil studi dengan objektif dan sejujur-jujurnya.

Tanggung Jawab dalam Bidang Penelitian:

1) Melakukan Penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan kepentingan Universitas Muslim Buton pada khususnya.

2) Tidak mempublikasikan hasil penelitian yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat atau kegoncangan negara, sehingga merugikan masyarakat pada umumnya dan Universitas Muslim Buton.

3) Melaksanakan penelitian dengan senantiasa menjunjung tinggi integritas akademik dan penuh tanggung jawab untuk mengembangkan ilmu pengetahuan demi kesejahteraan bangsa serta negara pada umumnya.

Tanggung Jawab dalam Bidang Pengabdian kepada Masyarakat:

1) Senantiasa mengabdikan ilmunya bagi kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan Persyarikatan Muhammdiyah pada khususnya.

2) Senantiasa harus bisa dijadikan suri tauladan bagi masyarakat pada umumnya dan anggota profesi pada khusunya.

c. Dewan Pengawas Kode Etik Kelembagaan Pengawas Kode Etik

1) Untuk mengawasi pelaksanaan Kode Etik Dosen Perguruan Tinggi Universitas Muslim Buton, perlu disusun Dewan Kehormatan Kode Etik.

2) Anggota Dewan Kehormatan Kode Etik ditunjuk oleh Badan Pengurus Yayasan untuk masa kerja 5 tahun

3) Ketua Dewan Kehormatan Kode Etik ditentukan oleh anggota pada rapat pertama Badan Pengawas Kode Etik

Mekanisme Kerja

1) Dewan Kehormatan Kode Etik membahas kasus pelanggaran kode etik atas dasar laporan dan atau pengaduan.

2) Keputusan Dewan Kehormatan Kode Etik diambil dengan suara bulat.

Sanksi

1) Sanksi yang diambil oleh Dewan Kehormatan Kode Etik adalah bisa berupa:

a) Peringatan atau teguran tertulis b) Skorsing untuk jangka waktu tertentu c) Skorsing untuk jangka waktu tidak terbatas

d) Pemecatan sebagai dosen Universitas Muslim Buton

2) Keputusan Dewan Kehormatan Kode Etik disampaikan kepada Pimpinan Perguruan Tinggi Universitas Muslim Buton untuk dilaksanakan.

2. Tata Krama Dosen Perguruan Tinggi Universitas Muslim Buton

Dalam penyelenggaraan pendidikan, dosen mempunyai tugas dan kewajiban akademik yang harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Tugas akademik dosen tersebut meliputi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Ketiga tugas pokok ini merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan secara optimal, dengan penuh rasa tanggung jawab.

Menyangkut pelaksanaan tugas dalam mengajar, dosen dituntut tidak hanya berupaya untuk mentransfer ilmu dan mengembangkan kemampuan intelektual mahasiswa dalam suatu program studi, tetapi juga mengaitkannya dengan aspek tata krama yang harus dipertahankan secara seksama. Tata krama dalam pelaksanaan tugas mengajar merupakan aspek yang sangat penting dan menentukan dalam mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran karena tata krama itu menyangkut tata cara atau etika, sopan santun, sikap dan prilaku yang harus dimiliki oleh dosen ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung di ruang kuliah. Oleh karena itu, tata krama dalam hubungan dengan pelaksanaan tugas dosen merupakan kode etik dosen dalam mengajar

yang ditetapkan Surat Keputusan Rektor nomor

...

...

a. Tujuan

Tujuan penyusunan tata krama dosen dalam mengajar adalah:

1) Untuk menciptakan suasana yang dinamis dan edukatif antara dosen dan mahasiswa ketika kegiatan belajar-mengajar berlangsung di ruang kuliah.

2) Untuk motivasi mahasiswa dalam belajar.

3) Untuk menciptakan kultur ilmiah yang dialogis antara dosen dan mahasiswa selama proses belajar-mengajar berlangsung di ruang kuliah.

b. Tata Krama Sebelum Mengajar

1) Mempersiapkan diri semaksimal mungkin dengan cara menguasai bahan dan media yang digunakan.

2) Datang/pulang tepat pada waktunya.

c. Tata Krama Dosen dalam Mengajar

1) Tata Krama Ketika Mengawali dan Mengakhiri Kuliah:

a) Ketika memasuki ruang kuliah dosen handaklah mengucapkan salam (Assalamu'alaikum).

b) Ketika mengawali kuliah dosen hendaklah membaca Basmallah.

c) Sebelum menyampaikan materi kuliah, mengajak mahasiswa bersama- sama dosen harus menertibkan kelas dan menciptakan suasana yang kondusif bagi mahasiswa (memberikan tausiyah selama 5 menit) sehingga perkuliahan berlangsung dengan baik.

d) Ketika menutup kuliah, dosen mengucapkan alhamdallah.

e) Ketika meninggalkan ruang kuliah dosen mengucapkan salam.

2) Tata Krama Ketika Mengajar

a) Harus bertindak sebagai fasilisator, motivator dan dinamisator dalam mengajar yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran dengan baik.

b) Tidak dibenarkan mengucapkan kata-kata yang vulgar dan kotor ataupun mencaci maki dan merendahkan martabat mahasiswa.

c) Dituntut agar mampu menciptakan suasana dialogis.

d) Harus bersifat terbuka, berpandangan luas, luwes, jujur dan adil kepada seluruh mahasiswa.

e) Harus menghargai keberagaman dan perbedaan pendapat di kalangan mahasiswa.

f) Tidak dibenarkan bersikap otoriter, kasar, dan arogan kepada mahasiswa.

g) Harus mempunyai perhatian yang tinggi kepada mahasiswa dan mampu menciptakan rasa saling menghormati, kasih sayang, dan akrab secara timbal balik terhadap seluruh mahasiswa.

h) Harus bersikap tegas, tegar, meyakinkan, simpatik, dan berwibawa.

i) Tidak dibenarkan bersandar pada dinding kelas atau duduk di meja dan meletakkan kaki di atas kursi.

j) Selama mengajar dosen tidak diperkenankan merokok.

k) Bagi yang membawa handphone agar menon-aktifkan handphonenya.

l) Dalam proses mengajar agar menggunakan metode yang sesuai dengan materi yang diajarkan.

m) Dianjurkan agar tidak memakai kaca mata hitam/gelap.

3) Tata Krama dalam Berpakaian a) Dosen Pria

(1). Harus memakai pakaian yang pantas dan rapi seperti:

(a). Pakaian Dinas Harian (PDH) (b). Pakaian Sipil Harian (PSH)

(c). Celana panjang dengan kemeja lengan panjang dan dianjurkan memakai dasi atau kopiah.

(2). Tidak dibenarkan memakai celana jeans atau celana ketat.

(3). Tidak dibenarkan memakai baju kaos atau kaos oblong.

(4). Harus memakai sepatu dan tidak dibenarkan memakai sepatu sandal atau sandal.

(5). Tidak dibenarkan memakai gelang atau kalung.

(6). Rambut harus rapi dan tidak gondrong.

b) Dosen Wanita

(1). Harus memakai pakaian yang menutup aurat (berbusana muslimah).

(2). Tidak dibenarkan memakai pakaian tipis yang tembus pandang.

(3). Tidak dibenarkan memakai pakaian yang ketat.

(4). Tidak dibenarkan memakai baju kaos/terkecuali kaos berkerah.

(5). Tidak dibenarkan memakai perhiasan dan kosmetik yang berlebihan dan mencolok.

(6). Tidak dibenarkan memakai celana jeans.

(7). Tidak boleh memakai sandal atau sepatu sandal.

d. Tata Krama Penilaian

1) Penilaian atas prestasi mahasiswa harus seobjektif mungkin.

2) Tidak dibenarkan menerima imbalan dilakukan dalam bentuk apapun dari mahasiswa.

3) Nilai ujian harus diserahkan ke Fakultas paling lambat seminggu setelah ujian dilaksanakan.

e. Sanksi

Dosen yang melanggar pedoman tata krama ini akan diberi sanksi berupa teguran lisan, teguran tertulis, skorsing, dan pemberhentian.

C. Mahasiswa

1. Hak dan Kewajiban Mahasiswa a. Hak Mahasiswa

1) Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk

1) Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk

Dokumen terkait