• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Penerimaan Mahasiswa

1. Mahasiswa Baru

(2). Calon mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian masuk, apabila tidak melakukan pendaftaran ulang sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dianggap mengundurkan diri.

(3). Mahasiswa baru yang lulus UMPTN dan mengundurkan diri dari Universitas Muslim Buton uang yang telah disetor dikembalikan 90%,

(4). Tes dilakukan secara komputerisasi

(5). Calon yang tidak lulus ujian masuk pada tes I, dapat mengikuti ujian masuk tes II dan III,

MEKANISME PENDAFTARAN MAHASISWA BARU UNIVERSITAS MUSLIM BUTON

Gambar 5.1. Mekanisme Pendaftaran Mahasiswa Baru 2. Mahasiswa Pindahan

a. Pindahan Antar Fakultas di Lingkungan Universitas Muslim Buton.

Bagi mahasiswa yang akan pindah sudah menempuh minimal 2 semester.

Pindah fakultas dilaksanakan pada semester ganjil. Mahasiswa yang akan pindah mengajukan:

1) Permohonan pindah ke Program Studi asal.

2) Setelah disetujui, mahasiswa mengajukan permohonan ke Program Studi yang dituju.

3) Program Studi yang dituju mengeluarkan konversi beban studi yang diakui.

4) Program Studi yang dituju memberikan pengantar ke Universitas untuk pemberian nomor pokok mahasiswa yang baru.

Persyaratan untuk pindah antar fakultas adalah mengajukan permohonan untuk pindah dengan dilampiri:

1) BPP dan sks terakhir

2) Transkrip nilai lokal fakultas.

3) NIM dan KTM (asli dan fotokopi).

Meja Informasi Pendaftaran

Tes Melalui Komputer (60 menit)

Menit ke 60 dapat Hasil Lulus/

Tidak Lulus

Lulus

Tes Wawancara

Bayar BPP di Bank BRI Baubau/ (Online)

Registrasi Ulang untuk Mendapat NIM, KRS, Buku AIK, dan Buku Panduan Akademik UMU Buton

4) Fotokopi STTB SMA yang dilegalisir.

5) Pas foto 3 x 4 sebanyak 3 lembar.

b. Mahasiswa pindahan dari luar Universitas Muslim Buton. Universitas Muslim Buton dapat menerima mahasiswa pindahan dari Perguruan Tinggi lain dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Status terakreditasi Program Studi pada perguruan tinggi asal harus sama atau lebih tinggi dari status terakreditasi Program Studi yang dituju di Universitas Muslim Buton.

2) Tidak menerima mahasiswa yang berstatus drop out.

3) Permohonan ditujukan ke Rektor.

4) Surat persetujuan pindah dari PTS/PTN yang bersangkutan/surat keterangan.

5) Transkrip nilai yang dilegalisir.

6) Surat keterangan berkelakuan baik dari PTS yang bersangkutan.

7) Foto 3 x 4 sebanyak 3 lembar.

8) Fotokopi KTM.

9) Fotokopi STTB SMA yang dilegalisir.

3. Mahasiswa Penerima Beasiswa

Untuk membantu kesejahteraan mahasiswa dalam rangka penyelenggaraan studi di Universitas Muslim Buton tersedia fasilitas beasiswa antara lain:

a. Beasiswa dari UMU Buton

Pendaftar harus memenuhi seluruh persyaratan berikut:

Persyaratan Umum:

1) Warga Negara Indonesia (diutamakan putra daerah yang ditunjukkan dengan menyerahkan fotokopi KTP dan fotokopi KK).

2) Untuk Mahasiswa yang sudah terdaftar di salah satu Universitas yang direkomendasikan:

a) Mahasiswa yang berada pada minimal semester 3 atau lebih dari Fakultas Teknik dan Non Teknik dengan nilai minimum IPK 2,75 pada skala 4.00.

b) Melampirkan fotokopi Transkrip Nilai/KHS 2 (dua) semester terakhir yang telah dilegalisir pihak Universitas.

c) Mahasiswa mendapatkan rekomendasi tertulis yang dikeluarkan dari Perguruan Tinggi/Universitas tempat mahasiswa tersebut terdaftar.

d) Mahasiswa mendapatkan rekomendasi tertulis dari Kepala Pemerintahan Setempat (Kepala Desa) dan dari Dinas Pendidikan Tingkat Kecamatan (UPTD) setempat.

3) Pada saat pengajuan lamaran beasiswa tidak sedang menerima beasiswa dari organisasi/institusi manapun; ditunjukkan dengan

menyerahkan Surat Pernyataan bermaterai 6.000 yang dibuat oleh calon penerima beasiswa.

4) Pas foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 3 (tiga) lembar.

5) Menyampaikan Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari Kepolisian.

6) Surat Keterangan Dokter (asli/bukan fotokopi) yang menyatakan calon mahasiswa berbadan sehat.

Persyaratan Khusus:

1) Memiliki motivasi dan komitmen tinggi untuk beIajar.

2) Memiliki jiwa kepemimpinan.

3) Memiliki kemampuan untuk berkontribusi dan ikut serta dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.

4) Mempunyai integritas yang tinggi dalam lingkungan kampus dan masyarakat sekitar tempat tinggal.

b. Beasiswa Bidikmisi/KIP Kuliah

Persyaratan pendaftaran adalah sebagai berikut:

1) Lulusan tahun bersamaan dengan proses pendaftaran.

2) Usia pendaftar tidak lebih dari 21 tahun pada saat mendaftar.

3) Urutan prestasi 30% teratas di sekolah untuk semua mata pelajaran.

4) Jika memiliki prestasi tingkat nasional minimal juara 3 (setara) dapat menggantikan persyaratan 30% teratas di sekolah.

5) Pendaftaran dapat dilakukan secara online.

6) Bagi pendaftar yang sudah direkomendasikan sekolah/

menyelesaikan tahapan pendaftaran agar menggunakan nomor identitas dan kode akses di tahap 3 pendaftaran pada laman/situs terkait.

7) Untuk pendaftar yang belum direkomendasikan dapat meminta bantuan kepada sekolah/madrasah.

8) lnformasi seleksi akan diumumkan di laman/situs PTS terkait.

9) Peminat diperkenankan memilih 1 PT dan 2 Prodi c. Beasiswa Kualifikasi S1

Beasiswa kualifikasi S1 adalah program bantuan biaya pendidikan untuk peningkatan kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan dari Gubernur Sumatera Selatan melalui Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan.

Bantuan biaya pendidikan ini diberikan kepada mahasiswa yang berprofesi sebagai guru (PNS, Yayasan, dan Guru Honor) yang sedang menjalani studi di program studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam dan semua program studi yang terdapat di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muslim Buton. Besarnya bantuan biaya pendidikan adalah Rp 2.000.000 per tahun sampai yang bersangkutan menamatkan studi. Persyaratan calon penerima bantuan biaya pendidikan Guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/ SMK/MA dan Tenaga

Kependidikan adalah:

1) Surat permohonan tertulis dari yang bersangkutan.

2) Guru SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA PNS, Guru Bantu, Guru Tetap dan Guru Tidak Tetap Yayasan.

3) Jumlah jam mengajar minimal 18 jam per minggu dinyatakan dengan Surat Keterangan Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah.

4) Surat pernyataan dari yang bersangkutan belum memiliki ijazah S1 atau akta IV.

5) Surat pernyataan yang bersangkutan tidak sedang memperoleh beasiswa/ bantuan biaya pendidikan sejenis untuk kualifikasi guru dari instansi pemerintah maupun swasta. Ditandatangani di atas materai 6000.

6) Surat keterangan dari Kepala Sekolah yang bersangkutan menyatakan tidak sedang menjalani hukum disiplin.

7) Fotokopi SK Capeg, PNS, SK Guru Bantu, SK Yayasan dan SK Terakhir.

8) Fotokopi nilai semester terakhir yang telah diikuti.

9) Fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang masih berlaku.

10) Surat izin belajar dari Kepala Sekolah.

11) Surat Keterangan dari Rektor/Ketua Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (PTAIS) bahwa yang bersangkutan benar kuliah di PTN/PTS yang dipimpin (dapat dibuat kolektif oleh pimpinan PTN/PTAIS yang bersangkutan.

d. Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dan Bantuan Beasiswa Mahasiswa (BBM)

Beasiswa PPA dan BBM adalah beasiswa yang dananya berasal dari Proyek LLDikti Wilayah IX Sulawesi dan Gorontalo, dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Pendaftaran beasiswa PPA dan BBM dilakukan melalui Dekan kemudian diteruskan secara kolektif oleh Rektor ke LLDikti Wilayah IX Sulawesi dan Gorontalo.

2) Pendaftaran dilaksanakan setelah ada pemberitahuan dari LLDikti Wilayah IX Sulawesi dan Gorontalo.

3) Realisasi beasiswa PPA dan BBM bagi yang diterima pada tahun yang bersangkutan.

4) Persyaratan pendaftaran beasiswa PPA dan BBM diutamakan yang mempunyai IPK tertinggi dengan prioritas bagi mahasiswa yang kurang mampu dengan keterangan RT atau Lurah dan belum mendapat beasiswa yang lain.

e. Beasiswa Universitas Muslim Buton

Beasiswa Universitas Muslim Buton ini, ketentuannya sebagai berikut:

1) Beasiswa Universitas Muslim Buton diberikan selama 1 (satu) tahun bagi mahasiswa Universitas Muslim Buton yang berprestasi baik, tetapi kurang mampu untuk membayar uang kuliah.

2) Beasiswa Universitas Muslim Buton diberikan setiap tahun sesuai dengan alokasi anggaran beasiswa.

3) Pendaftaran dilakukan melalui Dekan dalam bulan Desember−Januari.

4) Besarnya beasiswa Universitas Muslim Buton ditetapkan oleh Yayasan atas usul Rektor.

5) Persyaratan pendafaran beasiswa Universitas Muslim Buton bagi mahasiswa Universitas Muslim Buton dengan melampirkan surat keterangan dari RT atau Lurah dan belum mendapat beasiswa dari lembaga/instansi yang lain.

4. Mahasiswa Tugas Belajar

Universitas Muslim Buton dapat menerima mahasiswa yang ditugaskan untuk mengikuti tugas belajar. Proses pendaftarannya sama dengan pendaftaran mahasiswa baru. Setelah lulus ujian masuk dan pada waktu melakukan registrasi harus melampirkan semua surat yang berkaitan dengan tugas belajar dari instansi/lembaga/yayasan yang mengirim. Pengurusan penyelesaian kewajiban pembayaran BPP bagi mahasiswa tugas belajar dapat dilakukan oleh Universitas Muslim Buton atau atas persetujuan kedua belah pihak, atau diurus sendiri oleh mahasiswa yang bersangkutan.

C. Registrasi Ulang 1. Mahasiswa Lama

Mahasiswa lama yang dimaksudkan di sini adalah semua mahasiswa UMP yang masih memiliki Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang masih berlaku untuk semester yang akan berakhir. Pada semester berikutnya yang bersangkutan mendaftarkan diri kembali (reregistrasi) dengan memenuhi ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan. Prosedur Pendaftaran Ulang Mahasiswa Lama adalah:

a. Mengambil tanda bukti setor (formulir Bank) di DKK Universitas Muslim Buton dengan menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang masih berlaku.

b. Membayar uang kuliah di Bank yang ditunjuk melalui rekening Universitas Muslim Buton (lihat Diagram di bawah ini).

c. Menyerahkan fotokopi Tanda Bukti Setor dari Bank pada DKK Universitas Muslim Buton dan bagian akademik fakultas, dan formulir:

1) Reregistrasi (2 rangkap) 2) Kartu Tanda Mahasiswa

3) Kartu Rencana Studi (KRS) dari Fakultas/Program Studi.

MEKANISME REGISTRASI MAHASISWA LAMA UNIVERSITAS MUSLIM BUTON

Gambar 5.2. Mekanisme Registrasi Mahasiswa Lama 2. Mahasiswa Kuliah Kembali

Seseorang yang pernah mengikuti pendidikan di Universitas Muslim Buton minimal satu semester, kemudian berhenti karena suatu sebab, dapat mengikuti perkuliahan kembali di Universitas Muslim Buton dengan persyaratan sebagai

Kemahasiswaan, dan Laboratorium dengan menunjukkan bukti asli

DAH

PA/FAK

BANK

Membayar uang sks ke Bank.

Menerima 1 lembar (warna putih) bukti pembayaran sks.

DAH

FAKULTAS

Mahasiswa menyerahkan bukti pembayaran BPP, sks, dan KRS semester ke Fakultas.

DAH

BANK

berikut:

a. Memperoleh persetujuan dari Dekan Fakultas bersangkutan.

b. Mendapat izin tertulis dari Pimpinan Instansi bila ia sudah bekerja.

c. Memenuhi persyaratan administrasi yang ditetapkan. Status yang bersangkutan sama dengan mahasiswa baru mengajukan permohonan kuliah kembali dengan melampirkan KRS/KHS.

D. Biaya Pembinaan Pendidikan (BPP)

Besarnya biaya pembinaan pendidikan dan cara pembayaran ditentukan dengan Surat Keputusan Rektor yang dikeluarkan setiap tahun. Biaya pembinaan pendidikan terdiri dari:

1. Biaya pembinaan pendidikan (BPP) tetap.

2. Biaya praktikum/laboratorium.

3. Uang pembangunan bagi mahasiswa baru.

4. Biaya pembinaan kegiatan kemahasiswaan.

5. Uang ujian akhir semester.

6. Uang asuransi.

E. Cuti Akademik (Stop Out)

Cuti akademik disebut juga berhenti studi sementara (stop out) dalam keadaan dimana seorang mahasiswa tidak dapat melanjutkan studi untuk kurun waktu tertentu karena alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Cuti akademik (stop out) tidak boleh lebih dari 2 (dua) semester berturut-turut dan sebanyak-banyaknya 4 (empat) semester selama masa studi.

2. Cuti akademik diperhitungkan dalam masa studi.

3. Cuti akademik diberikan dengan surat keterangan izin Rektor berdasarkan usul Dekan atas permohonan tertulis mahasiswa yang bersangkutan dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum awal semester.

4. Mahasiswa yang menjalani cuti akademik:

a. Tidak diperkenankan mengikuti semua kegiatan akademik selama menjalankan cuti akademik.

b. Nilai mata kuliah yang telah lulus dan jumlah kredit yang telah diperoleh tetap berlaku.

5. Mahasiswa yang boleh stop out, mahasiswa yang sudah kuliah 2 semester.

6. Setelah selesai menjalankan cuti akademik mahasiswa yang bersangkutan berhak menjalankan studi dengan kewajiban:

a. Mengajukan permohonan untuk aktif kembali secara tertulis kepada Rektor melalui Dekan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum awal semester dimulai.

b. Telah memenuhi persyaratan yang berlaku baik di Fakultas, Universitas

maupun LLDikti.

c. Melakukan pendaftaran sesuai prosedur dengan melampirkan surat keterangan cuti akademik. Hal-hal yang belum diatur akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri.

F. Berhenti Sementara Karena Skorsing (BSS)

Berhenti sementara karena skorsing (BSS) adalah apabila seorang mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti semua kegiatan akademik untuk jangka waktu tertentu karena yang bersangkutan melanggar tata tertib yang berlaku dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Lamanya berhenti sementara karena skorsing adalah 1 (satu) semester dan dijatuhkan pada awal semester berikutnya.

2. Masa berhenti sementara karena skorsing diperhitungkan dalam masa studi.

3. Nilai mata kuliah yang telah lulus dan jumlah kredit yang telah diperoleh tetap berlaku.

4. Setelah selesai menjalankan berhenti sementara karena skorsing mahasiswa yang bersangkutan berhak mengikuti studi kembali dengan kewajiban:

a. Mengajukan permohonan aktif kembali secara tertulis kepada Rektor melalui Dekan melampirkan Surat Keputusan berhenti sementara karena skorsing.

b. Memenuhi persyaratan yang berlaku baik di Fakultas, Universitas Muslim Buton maupun LLdikti.

5. Rektor memberikan Surat Keputusan tentang berhenti sementara karena skorsing atas usul Dekan.

G. Berhenti Studi Tetap (BST)

1. Pengertian Berhenti Studi Tetap

Berhenti Studi Tetap adalah apabila seorang mahasiswa tidak meneruskan studinya di Universitas Muslim Buton untuk waktu seterusnya karena alasan:

a. Mengundurkan diri karena pindah ke Perguruan Tinggi lain.

b. Mengundurkan diri karena akan bekerja atau alasan-alasan lain.

c. Dikeluarkan oleh Universitas Muslim Buton karena alasan tidak mencapai syarat batas waktu/evaluasi studi.

d. Dikeluarkan oleh Universitas Muslim Buton karena alasan pelanggaran terhadap tata tertib.

Berhenti studi tetap atas permintaan sendiri dilakukan oleh yang bersangkutan dengan mengajukan permohonan kepada Dekan untuk diteruskan kepada Rektor. Kepada pemohon akan diterbitkan SK Rektor dengan melampirkan:

a. Daftar hasil studi kumulatif (transkrip).

b. Surat keterangan diri mahasiswa yang bersangkutan.

2. Prosedur BST

Prosedur berhenti studi tetap karena dikeluarkan Universitas Muslim Buton adalah sebagai berikut:

a. Rektor menerbitkan surat keputusan tentang pemberhentian mahasiswa yang bersangkutan karena alasan akademik atau administrasi lainnya atas usul dari Dekan.

b. Terhadap mahasiswa yang bersangkutan hanya dapat diberikan Daftar Hasil Studi Kumulatif (DHSK)-nya yang ditanda tangani oleh Dekan/Sekretaris Dekan .

V. KEMAHASISWAAN DAN ALUMNI

A. Pengembangan Kemahasiswaan

Pengembangan kemahasiswaan adalah suatu usaha pendidikan yang dilakukan dengan penuh kesadaran, berencana, teratur, terarah dan bertanggung jawab untuk mengembangkan sikap, kepribadian, pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam mendukung kegiatan kurikuler untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pengembangan kemahasiswaan merupakan bagian integral dari sistem pendidikan tinggi nasional, dan merupakan tanggung jawab dari seluruh sivitas akademika.

Mahasiswa dibina dan diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengem- bangkan diri yang meliputi tiga segi yang saling berkaitan, yaitu:

1. Mahasiswa sebagai makhluk Tuhan perlu pembinaan kehidupan beragama dan penerapan nilai-nilainya.

2. Mahasiswa sebagai individu perlu:

a. Pembinaan fisik, pengembangan minat, bakat dan kegemaran.

b. Pengembangan pengetahuan, kemampuan bernalar dan keterampilan.

c. Pembinaan sikap dan keperibadian.

3. Mahasiswa sebagai makhluk perlu pembinaan yang mencakup segi sosial, budaya, ekonomi, ideologi dan ketahanan nasional serta kepemimpinan.

Penyelenggaraan pengembangan kemahasiswaan harus sesuai dengan dasar dan tujuan pendidikan nasional dan peranan perguruan tinggi seperti yang tercantum dalam UU Sistem Pendidikan Nasional RI nomor 20 tahun 2003.

Pengembangan kemahasiswaan dilakukan melalui program-program atau kegiatan-kegiatan untuk pemenuhan kebutuhan mahasiswa sebagai berikut:

1. Bidang Penalaran

a. Pengenalan bidang profesi 1) Pengenalan program studi.

2) Kegiatan seminar skademik mahasiswa.

3) Kegiatan penelitian dan riset institusional.

4) Diskusi ilmiah mahasiswa.

5) Lomba karya inovatif produktif.

6) Lomba karya tulis ilmiah.

7) Penerbitan kampus.

b. Pengabdian kepada Masyarakat 1) Ceramah atau penyuluhan.

2) Ceramah atau diskusi ilmiah keprofesian melalui Ikatan Senat Mahasiswa Sejenis.

c. Pengenalan Program Studi

1) Penataran AI Islam dan Aswaja.

2) Orientasi Program Studi dan Pengenalan Kampus.

d. Pengenalan Dasar Berorganisasi: Latihan Kepemimpinan Mahasiswa.

2. Bidang Minat, Bakat, dan Kegemaran a. Olahraga

b. Kesenian

c. Resimen Mahasiswa d. Pramuka Kampus e. Pencinta Alam

f. Palang Merah Mahasiswa g. Penerbitan

h. Tapak Suci

3. Bidang Kesejahteraan Mahasiswa

a. Pembinaan Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa b. Koperasi Mahasiswa (Kopma)

c. Bursa Mahasiswa

d. Bimbingan dan Konseling

e. Pemilihan Mahasiswa Berprestasi f. Beasiswa

Beasiswa bagi mahasiswa Universitas Muslim Buton adalah:

1) Berasal dari Universitas Muslim Buton 2) Berasal dari Conoco Philips

3) Beasiswa Bidikmisi 4) Beasiswa Kualifikasi S1

5) Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) 6) Bantuan Beasiswa Mahasiswa (BBM) B. Organisasi Kemahasiswaan

Organisasi kemahasiswaan di Universitas Muslim Buton merupakan wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendikiawanan serta integritas keperibadian. Organisasi kemahasiswaan terdiri dari organisasi intra Universitas dan organisasi ekstra Universitas. Ketentuan organisasi kemahasiswaan di lingkungan Universitas Muslim Buton, ditetapkan berdasarkan SK Rektor nomor ... tanggal ...

1. Pengertian dan Bentuk a. Pengertian

1) Lembaga kemahasiswaan di Universitas Muslim Buton adalah wahana dan sarana pengembangan did mahasiswa ke arah iptek dan imtak serta integrasi kepribadian.

2) Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kemahasiswaan yang meliputi penalaran dan keilmuan, minat dan kegemaran, serta upaya perbaikan kesejahteraan mahasiswa di Universitas Muslim Buton yang berwawasan AI Islam Aswaja dan pengabdian kepada masyarakat.

3) Kedaulatan tertinggi berada di tangan mahasiswa Universitas Muslim Buton dilaksanakan oleh Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) melalui musyawarah.

b. Bentuk Organisasi

1) Organisasi kemahasiswaan intra universitas a) Pada tingkat Universitas

(1). Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Muslim Buton disingkat MPM Universitas Muslim Buton.

(2). Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muslim Buton disingkat BEM Universitas Muslim Buton dipimpin oleh Presiden Mahasiswa (PRESMA).

b) Pada tingkat Fakultas

(1). Dewan Perwakilan Mahasiswa disingkat DPM.

(2). Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas disingkat BEMF dipimpin oleh Ketua Umum.

(3). Himpunan Mahasiswa Program Studi disingkat HMPS dipimpin oleh Ketua.

(4). Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas disingkat MAFAK dipimpin oleh Ketua Umum.

2) Satu-satunya organisasi ekstra di Universitas Muslim Buton adalah PMII.

3) Organisasi kemahasiswaan ekstra Universitas antar Perguruan Tinggi terdapat Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS) yang diatur dalam pedoman pengembangan.

2. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

a. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM)

1) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Muslim Buton berkedudukan di tingkat Universitas dan merupakan kelengkapan nonstruktural pada universitas.

2) Dalam melaksanakan aktivitas MPM bertanggung jawab kepada Rektor.

3) Tugas Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Muslim Buton adalah mewakili mahasiswa pada tingkat Universitas.

4) Memberikan saran, usul dan pendapat kepada pimpinan universitas.

5) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa menetapkan Garis Besar Program Kerja (GBPK) lembaga kemahasiswaan tingkat universitas.

6) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa bersama Rektor menyusun anggaran belanja lembaga kemahasiswaan sesuai dengan dana yang tersedia.

7) Dalam menyusun anggaran belanja tersebut MPM bersama-sama Rektor bertanggung jawab.

8) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Muslim Buton berfungsi meng- awasi dan menilai kebijakan program kerja lembaga kemahasiswaan tingkat universitas.

9) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa merupakan lembaga komunikatif antarlembaga kemahasiswaan di lingkungan Universitas Muslim Buton.

10) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa dapat memanggil Badan Eksekutif Mahasiswa apabila hasil pengawasan dan penilaian ternyata BEM benar- benar menyimpang dari Garis Besar Program Kerja (GBPK).

b. Badan Ekesekutif Mahasiswa (BEM)

1) Badan Eksekutif Mahasiswa berkedudukan di tingkat universitas dan merupakan lembaga non struktural pada universitas.

2) Dalam melaksanakan aktivitasnya Badan Eksekutif Mahasiswa bertang- gung jawab kepada MPM dan Rektor.

3) BEM mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler di tingkat universitas sesuai dengan Garis Besar Program Kerja (GBPK).

4) Dalam melaksanakan dan mengembangkan program kerja Badan Eksekutif Mahasiswa wajib memperhatikan sumber daya mahasiswa yang ada di lingkungan Universitas Muslim Buton.

5) Badan Eksekutif Mahasiswa dapat mengajukan Rencana Anggaran Belanja (RAB) kepada Rektor melalui rekomendasi Majelis Permusya- waratan Mahasiswa (MPM).

6) Dalam melaksanakan kegiatannya, Badan Eksekutif Mahasiswa dapat bekerja sama dengan lembaga kemahasiswaan di lingkungan Universitas Muslim Buton.

c. Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)

1) Dewan Perwakilan Mahasiswa merupakan lembaga legislatif mahasiswa yang berkedudukan di tingkat fakultas dan bersifat non struktural.

2) Dalam melaksanakan aktivitasnya, Dewan Perwakilan Mahasiswa bertanggung jawab kepada musyawarah Rektor dan Dekan.

3) Dewan Perwakilan Mahasiswa mempunyai tugas yang pokok mewakili aspirasi mahasiswa pada tingkat fakultas.

4) Mengkoordinasikan kegiatan lembaga kemahasiswaan Fakultas.

5) Memberikan saran, usul, pendapat kepada pimpinan fakultas dalam mengambil dan menjalankan kebijakan.

6) Menetapkan Garis Besar Program Kerja (GBPK) lembaga kemahasiswaan tingkat fakultas.

7) Dewan Perwakilan Mahasiswa bersama Dekan menyusun anggaran belanja sesuai dengan dana yang tersedia.

8) Dewan Perwakilan Mahasiswa berfungsi mengawasi dan menilai kebijakan program kerja lembaga kemahasiswaan tingkat fakultas.

9) Dewan Perwakilan Mahasiswa merupakan lembaga komunikatif antar lembaga di fakultas.

d. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF)

1) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler di tingkat fakultas sesuai dengan Garis Besar Program Kerja (GBPK).

2) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas dapat mengajukan rencana anggaran belanja kepada Dekan melalui Dewan Perwakilan Mahasiswa.

Dalam melaksanakan kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas dapat bekerja sama dengan lembaga kemahasiswaan baik di dalam maupun di luar lingkungan Universitas Muslim Buton.

e. Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas (MAFAK).

1) Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas berkedudukan di tingkat fakultas dan merupakan lembaga struktural pada fakultas.

2) Dalam melaksanakan tugasnya Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas bertanggung jawab kepada musyawarah dan Dekan serta dikoordinasikan dengan Badan Eksekutif Mahasiswa.

3) Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat kekhususan.

4) Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas dapat mengajukan anggaran dana kepada Rektor.

Dalam melaksanakan kegiatannya, Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas dapat bekerja sama dengan lembaga kemahasiswaan baik di dalam maupun di luar Universitas Muslim Buton.

f. Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS)

1) Himpunan Mahasiswa Program Studi berkedudukan di tingkat fakultas dan merupakan lembaga eksekutif yang bersifat khusus dan non struktural fakultas.

2) Dalam melaksanakan aktivitasnya Himpunan Mahasiswa Program Studi berkoordinasi dan bertanggung jawab kepada Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) dan Ketua Program Studi (Kaprodi).

3) Himpunan Mahasiswa Program Studi mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler Program Studi.

4) Himpunan Mahasiswa Program Studi dapat mengajukan rencana anggaran belanja kepada dekan melalui BEMF.

Dalam melaksanakan kegiatannya HMPS dapat bekerja sama dengan lembaga kemahasiswaan baik didalam maupun di luar lingkugan Universitas Muslim Buton.

3. Struktur Organisasi Kemahasiswaan

a. Hubungan koordinatif instruktif, yaitu: hubungan antar lembaga kemahasiswaan dalam jaringan hirarki struktural dalam rangka membagi fungsi dan peranan baik berupa kebijaksanaan maupun operasional kerja.

b. Hubungan koordinasi, yaitu: hubungan antar lembaga kemahasiswaan sebagai koordinasi kegiatan maupun tugas dan fungsi lain.

c. Hubungan komunikatif, yaitu: hubungan komunikasi antar jabatan struktural.

STRUKTUR ORGANISASI KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS MUSLIM BUTON

MUSYAWARAH REKTOR

MPM

BEM

U K M

U K M

U K M

U K M

U K M

DEKAN

DEKAN

Dokumen terkait