• Tidak ada hasil yang ditemukan

BINATANG YANG HALAL DAN YANG HARAM

KETENTUAN HALAL DAN HARAMNYA MAKANAN

KETENTUAN HALAL HARAMNYA MAKANAN/MINUMAN

C. BINATANG YANG HALAL DAN YANG HARAM

1) Binatang yang halal

Binatang yang dihalalkan ialah binatang yang boleh dikonsumsi dagingnya oleh manusia khususnya bagi orang-orang yang beriman. Binatang yang halal adalah sebagai berikut:

a. Binatang ternak, seperti: kerbau, sapi, unta, kambing, domba dan lain-lain.

Firman Allah :

ما ﻌ ْن لأْا ة ﻤْﻴ ه ب ْﻢ ﻜ ﻟ ْتَّﻠ ﺣ أ و

Artinya: “Telah dihalalkan bagi kamu memakan binatang ternak (seperti: Unta, Sapi, Kerbau dan Kambing)”. (QS. Al-Maidah : 1)

Aktifitas Siswa:

Diskusikan beberapa persoalan berikut!

1. Sebagai seorang muslim kita harus berusaha menghindari atau menjauhi makanan dan minuman yang haram. Bagaimana caranya agar kita dapat menghindari mengkonsumsi makanan atau minuman yang diharamkan?

2. Bagaimana jika kita membeli daging sapi misalnya namun kita tidak tahu apakah sapinya disembelih dengan nama Allah atau tidak?

C. BINATANG YANG HALAL DAN YANG HARAM

UJI PUBLIK

b. Binatang sebangsa belalang juga halal, bahkan bangkainya pun boleh dimakan walaupun tanpa disembelih, Nabi Saw bersabda:

ﻄﻟا و ﺪ ب ﻜْﻟا ﻓ نا ﻣَّﺪﻟا اَّﻣ أ و دا ر جْلا و تﻮ حْلا ﻓ نا ت تْﻴ ْلْا اَّﻣ أ ﻓ نا ﻣ د و نا ت تْﻴ ﻣ ا ﻨ ﻟ ْتَّﻠ ﺣ أ لا ﺤ

Artinya: “Dihalalkan untuk kita dua bangkai dan dua darah. Adapun kedua bangkai itu adalah ikan dan belalang. Dan adapun kedua darah itu adalah hati dan limfa”. (HR. Ahmad )

c. Binatang hasil buruan yang diperoleh dari hutan seperti kijang, kancil atau ayam hutan halal dimakan dagingnya, sebagaimana firman Allah Swt surat Al Maidah ayat 4 :

ْﻞ ﻗ ﻓ َّاللَّ ﻢ ﻜ ﻤَّﻠ ﻋ ا َّﻤ ﻣ َّﻦ ه نﻮ ﻤ ﻠ ﻌ ت ني ب ﻠ ك ﻣ ح را ﻮ جْلا ﻦ ﻣ ْﻢ تْﻤَّﻠ ﻋ ا ﻣ و تا ب ﻴَّﻄﻟا ﻢ ﻜ ﻟ َّﻞ ﺣ أ ا َّﻤ ﻣ اﻮ ﻠ ك

با ﺴ ح ْ

لا ﻊي ر ﺳ َّاللَّ َّن إ َّاللَّ اﻮ ﻘَّتا و ﻪْﻴ ﻠ ﻋ َّاللَّ ﻢ ْﺳا او ر ﻛْذا و ْﻢ ﻜْﻴ ﻠ ﻋ ﻦْﻜ ﺴْﻣ أ

Artinya:“Katakanlah: "Dihalalkan bagimu yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang buas yang telah kamu ajar dengan melatihnya untuk berburu, kamu mengajarnya menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu”. (QS. al-Maidah: 4)

Dari ayat di atas jelaslah bahwa semua jenis binatang dari yang diternak adalah halal, kecuali yang buruk atau yang dijelaskan keharamannya dalam Al-Qur’an atau al-Hadis.

d. Binatang yang hidup di laut/air

Semua binatang yang hidup di laut atau di air adalah halal untuk dimakan baik yang ditangkap maupun yang ditemukan dalam keadaan mati (bangkai), kecuali binatang itu mengandung racun atau membahayakan kehidupan manusia.

Halalnya binatang laut ini berdasarkan dalil-dalil berikut : Allah Swt berfirman:

ﺪْﻴ ﺻ ْﻢ ﻜ ﻟ َّﻞ ﺣ أ ْﻢ ﻜ ﻟ ا ﻋا ت ﻣ ﻪ ﻣا ﻌ ﻃ و ر ْﺤ ب ﻟا ْ

Artinya: ”Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu”. (Q.S. al-Maidah:96)

Hadits Nabi saw:

ْ ﻟا ى ف ﻢ َّﻠ ﺳ و ﻪْﻴ ﻠ ﻋ الله ىَّل ﺻ الله لﻮ ﺳ ر لا ﻗ ﻪ ت ت ﻴ ﻣ ُّﻞ ح ْ

لا ﻩ ءا ﻣ ر ْﻮ هَّﻄﻟا ﻮ ه ر ْﺤ ب

Artinya: “Rasulullah saw. bersabda: mengenai laut bahwa laut itu suci airnya dan halal bangkainya. (HR. Imam Empat)

UJI PUBLIK

e. Kuda

Telah berlalu dalam hadis Jabir bahwasanya mereka memakan kuda saat perang Khaibar. Semakna dengannya ucapan Asma` bintu Abi Bakr Ra.

ر ﺪْه ﻋ ى ل ﻋ ا ﺳ ر ﻓ ا ﻧْر ﺤ ﻧ

Macam-macam binatang haram adalah sebagai berikut:

a. Binatang yang disebutkan pada Al-Qur’an surah al-Maidah ayat 3, seperti babi, hewan yang mati (bangkai), dan lain-lain:

ُق ْوَ ْ

لْا َو ُة َقِن َخْنُ ْلْاَو ِهِب ِ َّاللَّ ِرْيَغِل

ُةَي ِدَر َتُ ْلْاَو ُةَذو َّل ِه ُ

أ ا َم َو ِريِز ْن ِخْلا ُمْحَلَو ُمَّدلاَو ُةَتْيَْلْا ُمُكْيَلَع ْتَم ِرُح ِب ُص ُّنلا ىَلَع َحِبُذ اَمَو ْمُتْيَّكَذ اَم لاِإ ُعُب َّسلا َلَكَأ اَمَو ُةَحي ِطَّنلاَو

Artinya: “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya[395], dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala”.

(QS. Al-Maidah: 3)

b. Segala hewan yang bertaring kuat, seperti harimau, singa, serigala, anjing, dan lain-lain.

Artinya:“Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam melarang melarang memakan setiap hewan bertaring yang buas”(Muttafaqun ‘Alaih).

Abu Tsa’labah ra. berkata:

Artinya:“Semua binatang buas yang bertaring, maka memakannya adalah haram”.

(HR. Muslim).

UJI PUBLIK

c. Segala jenis burung yang bercakar tajam/ burung pemangsa

Artinya: “Nabi Saw. melarang memakan setiap hewan bertaring yang buas dan burung yang bercakar tajam” (HR. Muslim).

d. Binatang disembelih untuk sesaji.

Hewan ternak yang disembelih untuk sesaji atau dipersembahkan kepada makhluk halus, misalnya kerbau, yang disembelih untuk ditanam kepalanya sebagai sesaji kepada dewa tanah agar melindungi jembatan atau gedung yang akan dibangun, hewan ternak yang disembelih untuk persembahan pohon keramat dan sebagainya adalah haram dimakan dagingnya, karena itu merupakan perbuatan syirik besar yang membatalkan keislaman, sekalipun ketika disembelih dibacakan basmalah.

Hal ini sebagaimana firman Allah:

ْوَ ْ

لْا َو ُة َقِن َخْنُ ْلْاَو ِهِب ِ َّاللَّ ِرْيَغِل َّلِهُأ اَمَو ِريزن ِخْلا ُمْحَلَو ُمَّدلاَو ُةَتْيَْلْا ُمُكْيَلَع ْتَمِ رُح ُةَي ِ دَر َتُ ْلْاَو ُةَذوُق

ِب ُص ُّنلا ىَلَع َحِبُذ اَمَو ْمُتْيَّكَذ اَم لاِإ ُعُب َّسلا َلَكَأ اَمَو ُةَحي ِطَّنلاَو

Artinya: “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala….”.

(QS. Al-Ma’idah: 3)

e. Binatang yang disembelih tanpa membaca basmalah

Hewan ternak yang disembelih tanpa membaca basmalah adalah haram dimakan dagingnya kecuali jika lupa. Allah Swt. berfirman:

ٌق ْس ِف َ

ل ُهَّنِإ َو ِهْي َ

لَع ِ َّاللَّ ُم ْسا ِر َك ْذُي ْمَل اَّمِم اوُلُكْأَت َلاَو

Artinya: “Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan.” (QS. al-An’am: 121)

g. Setiap hewan yang diperintahkan untuk dibunuh.

Dari ‘Aisyah ra., Nabi Saw. bersabda:

َلاَق ُهَّن َ

Artinya: “Dari Aisyah berkata: Rasulullah bersabda: Lima hewan fasik yang hendaknya dibunuh, baik di tanah halal maupun haram yaitu ular, gagak, tikus, anjing hitam (gila), burung elang.” (HR. Muslim)

h. Hewan yang dilarang untuk dibunuh, maka ia dilarang untuk dikonsumsi karena jika dilarang untuk dibunuh berarti dilarang untuk disembelih. Lalu bagaimana mungkin seperti ini dikatakan boleh dimakan. Hewan-hewan tersebut adalah semut, lebah, burung hudhud, burung shurod (kepalanya besar, perutnya putih, punggungnya hijau dan katanya biasa memangsa burung pipit), dan katak.

Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata,

َّى ِب َّنلا َّنِإ

Artinya: “Sesungguhnya Nabi Saw. melarang untuk membunuh empat binatang:

semut, lebah, burung Hudhud dan burung Shurad.” (HR. Abu Daud)

i. Hewan yang hidup di dua alam (darat dan air) seperti katak, penyu, dan lain-lain.

َّى ِب َّنلا َلَأ َس اًبيِبَط َّنَأ

j. Keledai jinak (keledai kampung), berdasarkan apa yang diriwayatkan Jabir ra.

َّى ِب َّنلا َّنَأ

Artinya: “Sesungguhnya Nabi Saw. melarang (untuk makan) daging keledai jinak pada perang Khaibar.” (HR. Al-Bukharidan Muslim)

Aktifitas Siswa:

Diskusikan beberapa persoalan berikut!

1. Salah satu sebab suatu binatang itu haram dikomsumsi adalah karena menjijikkan.

Bagaimana dengan Jallalah (binatang yang sebagian besar makanannya adalah feses atau kotoran manusia atau hewan lain atau najis), baik berupa onta, sapi, dan kambing, maupun yang berupa burung, seperti: bebek, angsa (yang memakan feses), ayam (pemakan feses), dan selainnya?

2. Bagaimana dengan hukum mengkonsumsi ikan kecil-kecil tanpa membuang

UJI PUBLIK