• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat keterdedahan pengunjung terhadap pelaksanaan komunikasi pemasaran adalah intensitas konsumen dalam menerima bentuk pelaksanaan komunikasi pemasaran. Tingkat keterdedahan pengunjung ini dapat dilihat dari frekuensi kunjungan pengunjung ke gerai Serambi Botani dan bauran komunikasi pemasaran yang diterima oleh pengunjung Serambi Botani. Berdasarkan kerangka penelitian yang peneliti gambarkan sebelumnya (Gambar 4) dapat dilihat bahwa tingkat keterdedahan pengunjung terhadap pelaksanaan komunikasi pemasaran dapat dipengaruhi oleh karakteristik pengunjung. Tingkat keterdedahan pengunjung dapat dilihat dari bauran komunikasi pemasaran yang diterima oleh pengunjung dan frekuensi kunjungan yang dilakukan oleh pengunjung.

Pengaruh Karakteristik Pengunjung terhadap Bauran Komunikasi Pemasaran yang Diterima

Karakteristik pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City yang dilihat dalam penelitian ini terdiri dari tujuh variabel yaitu usia, jenis kelamin, kota tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran per bulan, dan motivasi berkunjung. Masing-masing variabel dilihat hubungan atau pengaruhnya terhadap bentuk komunikasi pemasaran yang diterima. Pengujian pengaruh karakteristik pengunjung terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima dilakukan dengan analisis regresi linear berganda. Uji statistik dilakukan dengan memasukkan sekaligus tujuh variabel dari karakteristik pengunjung untuk menjadi variabel independen. Hasil dari uji statistik analisis regresi linear berganda menghasilkan persamaan sebagai berikut:

y = 11.365 – 0.003x1 + 0.185x2 – 0.442x3 + 0.5794x4 + 0.983x5 – (1.582E + 7)x6 + 0.346x7

Berdasarkan nilai signifikansi dari hasil uji statistik analisis regresi linear dapat diketahui signifikansi pengaruh variabel dependen (usia, jenis kelamin, kota tempat tinggal, pendidikan terakhir, pekerjaan, pengeluaran per bulan, dan motivasi berkunjung) terhadap variabel independen (bauran komunikasi pemasaran yang diterima). Untuk melihat signifikansi pengaruh karakteristik pengunjung terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima dapat dilihat dalam Tabel 25.

Tabel 25 Hasil uji statistik analisis regresi linear berganda pengaruh karakteristik pengunjung terhadap banyaknya bentuk pelaksanaan komunikasi pemasaran yang diterima

Variabel t Sig Collinearity Statisticsa Tolerance VIF Usia (x1) - 0.043 0.966 0.412 2.424 Jenis kelamin (x2) 0.132 0.895 0.657 1.523

Kota tempat tinggal (x3) - 0.791 0.435 0.865 1.156 Pendidikan terakhir (x4) 1.368 0.181 0.268 3.734

Pekerjaan (x5) 1.151 0.258 0.407 2.455

Pengeluaran per bulan (x6) - 0.928 0.360 0.338 2.957

Motivasi (x7) 0.397 0.694 0.748 1.337

a

Collinearity statistics digunakan untuk uji asumsi klasik multikolinearitas yang berfungsi untuk melihat apakah terjadi multikolinearitas pada data yang diuji statistik. Multikolinearitas tidak terjadi jika nilai tolerance > 0.1 dan nilai VIF < 10. Kolom collinearity statistics pada Tabel 25 menunjukkan pada data yang diuji tidak terjadi multikolinearitas.

Pengaruh Usia terhadap Bauran Komunikasi Pemasaran yang Diterima Pengujian pengaruh usia terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (jenis kelamin, kota tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan terakhir, pengeluaran per bulan, dan motivasi berkunjung). Uji hipotesis pengaruh usia terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Usia tidak berpengaruh terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima.

H1 = Usia berpengaruh terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima. Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Berdasarkan hasil uji statistik secara regresi dalam Tabel 25 dapat dilihat bahwa variabel usia (x1) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.966, karena nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0. Dapat disimpulkan bahwa usia tidak mempengaruhi bauran komunikasi pemasaran yang diterima oleh pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City. Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Bauran Komunikasi Pemasaran yang Diterima

Pengujian pengaruh jenis kelamin terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, kota tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan terakhir, pengeluaran per bulan, dan motivasi berkunjung). Uji hipotesis pengaruh jenis kelamin terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima.

51

H1 = Jenis kelamin berpengaruh terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima.

Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Berdasarkan hasil uji statistik secara regresi dalam Tabel 25 dapat dilihat bahwa variabel jenis kelamin (x2) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.895, karena nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0. Dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin tidak mempengaruhi bauran komunikasi pemasaran yang diterima oleh pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City.

Pengaruh Kota Tempat Tinggal terhadap Bauran Komunikasi Pemasaran yang Diterima

Pengujian pengaruh kota tempat tinggal terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan terakhir, pengeluaran per bulan, dan motivasi berkunjung). Uji hipotesis pengaruh kota tempat tinggal terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Kota tempat tinggal tidak berpengaruh terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima.

H1 = Kota tempat tinggal berpengaruh terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima.

Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Berdasarkan hasil uji statistik secara regresi dalam Tabel 25 dapat dilihat bahwa variabel kota tempat tinggal (x3) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.435, karena hipotesis yang diterima adalah H0 dapat disimpulkan bahwa kota tempat tinggal tidak mempengaruhi bauran komunikasi pemasaran yang diterima oleh pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City.

Pengaruh Pendidikan Terakhir terhadap Bauran Komunikasi Pemasaran yang Diterima

Pengujian pengaruh pendidikan terakhir terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, jenis kelamin, kota tempat tinggal, pekerjaan, pengeluaran per bulan, dan motivasi berkunjung). Uji hipotesis pengaruh pendidikan terakhir terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Pendidikan terakhir tidak berpengaruh terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima.

H1 = Pendidikan terakhir berpengaruh terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima.

Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis

dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Berdasarkan hasil uji statistik secara regresi dalam Tabel 25 dapat dilihat bahwa variabel pendidikan terakhir (x4) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.181, karena nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0 dan dapat disimpulkan bahwa pendidikan terakhir tidak mempengaruhi bauran komunikasi pemasaran yang diterima oleh pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City.

Pengaruh Pekerjaan terhadap Bauran Komunikasi Pemasaran yang Diterima

Pengujian pengaruh pekerjaan terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, jenis kelamin, kota tempat tinggal, pendidikan terakhir, pengeluaran per bulan, dan motivasi berkunjung). Uji hipotesis pengaruh pekerjaan terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Pekerjaan tidak signifikan mempengaruhi bauran komunikasi pemasaran yang diterima.

H1 = Pekerjaan signifikan mempengaruhi bauran komunikasi pemasaran yang diterima.

Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Berdasarkan hasil uji statistik secara regresi dalam Tabel 25 dapat dilihat bahwa variabel pekerjaan (x5) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.258, karena nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0 dan dapat disimpulkan bahwa pekerjaan tidak berpengaruh terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima oleh pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City.

Pengaruh Pengeluaran per Bulan terhadap Bauran Komunikasi Pemasaran yang Diterima

Pengujian pengaruh pengeluaran per bulan terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, jenis kelamin, kota tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan terakhir, dan motivasi berkunjung). Uji hipotesis pengaruh pengeluaran per bulan terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Pengeluaran per bulan tidak berpengaruh terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima.

H1 = Pengeluaran per bulan berpengaruh terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima.

Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Berdasarkan hasil uji statistik secara regresi dalam Tabel 25 dapat dilihat bahwa variabel pengeluaran per bulan (x6) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.360, karena nilai

53

signifikansi > 0.05 maka terima H0 dan dapat disimpulkan bahwa pengeluaran per bulan tidak berpengaruh terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima oleh pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City.

Pengaruh Motivasi Berkunjung terhadap Bauran Komunikasi Pemasaran yang Diterima

Pengujian pengaruh motivasi berkunjung terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, jenis kelamin, kota tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan terakhir, pengeluaran per bulan). Uji hipotesis pengaruh motivasi berkunjung terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Motivasi berkunjung tidak berpengaruh terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima.

H1 = Motivasi berkunjung berpengaruh terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima.

Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Berdasarkan hasil uji statistik secara regresi dalam Tabel 25 dapat dilihat bahwa variabel motivasi berkunjung (x7) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.694, karena nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0 dan dapat disimpulkan bahwa motivasi berkunjung tidak berpengaruh terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima oleh pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City.

Pembahasan mengenai pengaruh karakteristik pengunjung terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima dapat dilihat juga dalam Tabel 26.

Tabel 26 Nilai signifikansi pengaruh karakteristik pengunjung terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima.

Variabel Signifikansi Keterangan

Usia (x1) 0.966 Tidak signifikan mempengaruhi Jenis Kelamin (x2) 0.895 Tidak signifikan mempengaruhi Kota Tempat Tinggal (x3) 0.435 Tidak signifikan mempengaruhi Pendidikan Terakhir (x4) 0.181 Tidak signifikan mempengaruhi Pekerjaan (x5) 0.258 Tidak signifikan mempengaruhi Pengeluaran per Bulan (x6) 0.360 Tidak signifikan mempengaruhi Motivasi Berkunjung (x7) 0.694 Tidak signifikan mempengaruhi

Tabel 26 menunjukkan bahwa semua variabel dependen yang termasuk karakteristik pengunjung tidak signifikan mempengaruhi bauran komunikasi pemasaran yang diterima oleh pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City. Hal ini dikarenakan nilai signifikansi semua variabel > 0.05.

Pengaruh Karakteristik Pengunjung terhadap Frekuensi Kunjungan Karakteristik pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City yang dilihat dalam penelitian ini terdiri dari tujuh variabel yaitu usia, jenis kelamin, kota tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran per bulan, dan motivasi berkunjung. Masing-masing variabel dilihat hubungan atau pengaruhnya terhadap frekuensi kunjungan. Pengujian pengaruh karakteristik pengunjung terhadap frekuensi kunjungan dilakukan dengan analisis regresi linear berganda. Uji statistik dilakukan dengan memasukkan sekaligus tujuh variabel dari karakteristik pengunjung untuk menjadi variabel independen. Hasil dari uji statistik analisis regresi linear berganda menghasilkan persamaan sebagai berikut:

y = - 3.964 – 0.030x1 + 0.740x2 – 0.122x3 + 0.280x4 + 0.436x5 + (3.169E - 8)x6 + 0.079x7

Untuk melihat signifikansi pengaruh karakteristik pengunjung terhadap frekuensi kunjungan dapat dilihat dalam Tabel 27.

Tabel 27 Hasil uji statistik analisis regresi linear berganda pengaruh karakteristik pengunjung terhadap frekuensi kunjungan

Variabel t Sig Collinearity Statistics

a

Tolerance VIF

Usia (x1) - 1.831 0.076* 0.412 2.426

Jenis kelamin (x2) 2.351 0.025* 0.657 1.523

Kota tempat tinggal (x3) - 0.971 0.339* 0.865 1.156 Pendidikan terakhir (x4) 2.936 0.006* 0.268 3.734

Pekerjaan (x5) 2.266 0.030* 0.407 2.455

Pengeluaran (x6) 0.825 0.416* 0.338 2.957

Motivasi berkunjung (x7) 0.403 0.689* 0.748 1.337

a

Collinearity statistics digunakan untuk uji asumsi klasik multikolinearitas yang berfungsi untuk melihat apakah terjadi multikolinearitas pada data yang diuji statistik. Multikolinearitas tidak terjadi jika nilai tolerance > 0.1 dan nilai VIF < 10. Kolom collinearity statistics pada Tabel 27 menunjukkan pada data yang diuji tidak terjadi multikolinearitas

Berdasarkan nilai signifikansi dari hasil uji statistik analisis regresi linear dapat diketahui signifikansi pengaruh variabel dependen (usia, jenis kelamin, kota tempat tinggal, pendidikan terakhir, pekerjaan, pengeluaran per bulan, dan motivasi) terhadap variabel independen (frekuensi kunjungan).

Pengaruh Usia terhadap Frekuensi Kunjungan

Pengujian pengaruh usia terhadap frekuensi kunjungan dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (jenis kelamin, kota tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan terakhir, pengeluaran per bulan, dan motivasi berkunjung). Uji hipotesis pengaruh usia terhadap frekuensi kunjungan dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Usia tidak berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan. H1 = Usia berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan.

55

Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Berdasarkan hasil uji statistik secara regresi dalam Tabel 27 dapat dilihat bahwa variabel usia (x1) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.076, karena nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0 dan dapat disimpulkan bahwa usia tidak mempengaruhi frekuensi kunjungan yang dilakukan oleh pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City. Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Frekuensi Kunjungan

Pengujian pengaruh jenis kelamin terhadap frekuensi kunjungan dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, kota tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan terakhir, pengeluaran per bulan, dan motivasi berkunjung). Uji hipotesis pengaruh jenis kelamin terhadap frekuensi kunjungan dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan. H1 = Jenis kelamin berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan.

Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1.

Berdasarkan hasil uji statistik secara regresi dalam Tabel 27, maka dapat dilihat bahwa variabel jenis kelamin (x2) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.025. Tabel 27 menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel jenis kelamin < 0.05, yang berarti tolak H0 dan terima H1. Karena hipotesis yang diterima adalah H1 dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin mempengaruhi frekuensi kunjungan yang dilakukan oleh pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City. Pengaruh jenis kelamin terhadap frekuensi kunjungan dapat terlihat dari kunjungan pengunjung perempuan lebih sering dibandingkan pengunjung laki-laki. Perbedaan frekuensi kunjungan antara pengunjung laki-laki dan perempuan disebabkan karena pengunjung laki-laki biasanya hanya sebagai pendamping dari pengunjung perempuan, selain itu mayoritas pengunjung laki-laki hanya berkunjung ketika ada produk yang akan dibeli, sedangkan pengunjung perempuan berkunjung tidak hanya untuk membeli produk melainkan juga ada yang berkunjung hanya untuk sekedar melihat-lihat saja.

Pengaruh Kota Tempat Tinggal terhadap Frekuensi Kunjungan

Pengujian pengaruh kota tempat tinggal terhadap frekuensi kunjungan dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan terakhir, pengeluaran per bulan, dan motivasi berkunjung). Uji hipotesis pengaruh kota tempat tinggal terhadap frekuensi kunjungan dapat dijabarkan sebagai berikut: H0 = Kota tempat tinggal tidak berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan. H1 = Kota tempat tinggal berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan.

Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Berdasarkan hasil

uji statistik secara regresi dalam Tabel 26 dapat dilihat bahwa kota tempat tinggal (x3) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.339 (> 0.05), maka terima H0. Karena hipotesis yang diterima adalah H0 dapat disimpulkan bahwa kota tempat tinggal tidak berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan yang dilakukan oleh pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City.

Pengaruh Pendidikan Terakhir terhadap Frekuensi Kunjungan

Pengujian pengaruh pendidikan terakhir terhadap frekuensi kunjungan dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, jenis kelamin, kota tempat tinggal, pekerjaan, pengeluaran per bulan, dan motivasi berkunjung). Uji hipotesis pengaruh pendidikan terakhir terhadap frekuensi kunjungan dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Pendidikan terakhir tidak berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan. H1 = Pendidikan terakhir berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan.

Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0, dan jika nilai signifikansi <0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Berdasarkan hasil uji statistik secara regresi dalam Tabel 27, maka dapat dilihat bahwa variabel pendidikan terakhir (x4) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.006 (< 0.05), maka tolak H0 dan terima H1. Karena hipotesis yang diterima adalah H1 dapat disimpulkan bahwa pendidikan terakhir berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan yang dilakukan oleh pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City. Kesimpulan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan pengunjung maka semakin sering frekuensi kunjungannya ke Serambi Botani, Mal Gandaria City. Hal ini disebabkan karena pengunjung dengan pendidikan yang tinggi sudah mulai peduli dengan lingkungan dan juga akan lebih memperhatikan dampak dari produk yang dikonsumsinya, baik dampak untuk dirinya sendiri ataupun lingkungan. Pengunjung yang mulai peduli dengan lingkungan akan tertarik dengan perusahaan yang menerapkan green marketing dalam kegiatan promosinya, Serambi Botani merupakan salah satunya. Pengunjung yang memperhatikan dampak dari produk yang dikonsumsi akan mulai beralih ke produk yang menggunakan bahan-bahan alami yang sehat sebagai bahan dasarnya, dan produk yang dijual oleh Serambi Botani salah satunya.

Pengaruh Pekerjaan terhadap Frekuensi Kunjungan

Pengujian pengaruh pekerjaan terhadap frekuensi kunjungan dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, jenis kelamin, kota tempat tinggal, pendidikan terakhir, pengeluaran per bulan, dan motivasi berkunjung).

Uji hipotesis pengaruh pekerjaan terhadap frekuensi kunjungan dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Pekerjaan tidak berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan. H1 = Pekerjaan berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan.

Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis

57

dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Berdasarkan hasil uji statistik secara regresi dalam Tabel 27 dapat dilihat bahwa variabel pekerjaan (x5) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.030 (< 0.05), maka tolak H0 dan terima H1. Karena hipotesis yang diterima adalah H1 dapat disimpulkan bahwa pekerjaan berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan yang dilakukan oleh pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City. Kesimpulan ini diperkuat dengan fakta lapang yang menunjukkan bahwa mayoritas pengunjung yang bekerja sebagai pegawai swasta lebih sering berkunjung daripada pengunjung yang bekerja selain sebagai pegawai swasta, ataupun pengunjung yang tidak bekerja. Hal ini disebabkan karena mayoritas pengunjung yang berkunjung ke Serambi Botani, Mal Gandaria City merupakan pegawai swasta yang tempatnya bekerja dekat dengan lokasi gerai Serambi Botani, sehingga mereka lebih sering mengunjungi gerai Serambi Botani, Mal Gandaria City dibandingkan dengan pengunjung lain. Pengaruh Pengeluaran per Bulan terhadap Frekuensi Kunjungan

Pengujian pengaruh pengeluaran per bulan terhadap frekuensi kunjungan dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, jenis kelamin, kota tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan terakhir, dan motivasi berkunjung). Uji hipotesis pengaruh pengeluaran per bulan terhadap frekuensi kunjungan dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Pengeluaran per bulan tidak berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan. H1 = Pengeluaran per bulan berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan.

Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Berdasarkan hasil uji statistik secara regresi dalam Tabel 27, maka dapat dilihat bahwa variabel pengeluaran per bulan (x6) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.416 (> 0.05), maka terima H0. Karena hipotesis yang diterima adalah H0 dapat disimpulkan bahwa pengeluaran per bulan tidak berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan yang dilakukan oleh pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City. Kesimpulan tersebut menunjukkan bahwa berapapun besar pengeluaran pengunjung per bulan tidak mempengaruhi frekuensi kunjungannya ke Serambi Botani, Mal Gandaria City.

Pengaruh Motivasi Berkunjung terhadap Frekuensi Kunjungan

Pengujian pengaruh motivasi berkunjung terhadap frekuensi kunjungan dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, jenis kelamin, kota tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan terakhir, dan pengeluaran per bulan). Uji hipotesis pengaruh motivasi berkunjung terhadap frekuensi kunjungan dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Motivasi berkunjung tidak berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan. H1 = Motivasi berkunjung berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan.

Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0,

dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Berdasarkan hasil uji statistik secara regresi dalam Tabel 27 dapat dilihat bahwa variabel motivasi

Dokumen terkait