• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas komunikasi pemasaran adalah keberhasilan pelaksanaan komunikasi pemasaran dalam mencapai tujuan-tujuan komunikasi pemasaran. Efektivitas komunikasi dapat diketahui dari tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif. Berdasarkan kerangka penelitian yang peneliti gambarkan sebelumnya (Gambar 4) dapat dilihat bahwa efektivitas komunikasi pemasaran dapat dipengaruhi oleh karakteristik pengunjung, karakteristik komunikasi pemasaran itu sendiri, dan tingkat keterdedahan pengunjung. Pengujian faktor-faktor pengaruh efektivitas komunikasi pemasaran dilakukan sekaligus, dengan memasukkan semua variabel pengaruh sebagai variabel independen dan melihat pengaruhnya ke masing-masing aspek.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif

Aspek kognitif merupakan aspek yang berkenaan dengan aspek pengetahuan responden mengenai produk dan perusahaan Serambi Botani secara keseluruhan. Pengujian faktor-faktor pengaruh efektivitas komunikasi pemasaran Serambi Botani, Mal Gandaria City terhadap aspek kognitif dilakukan dengan analisis regresi linear berganda. Uji statistik dilakukan dengan memasukkan sekaligus semua variabel pengaruh untuk menjadi variabel independen. Hasil dari uji statistik analisis regresi linear berganda menghasilkan persamaan sebagai berikut:

y = - 12.337 – 0.253x1 + 1.538x2 – 0.084x3 – 0.073x4 – 1.372x5 + (2.384E – 7)x6 – 0.693x7 – 3.850 x8 + 0.501x9 + 0.884x10 + 0.505x11 – 2.277x12

Untuk melihat nilai signifikansi faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi pemasaran berdasarkan aspek kognitif dapat dilihat dalam Tabel 33. Berdasarkan nilai signifikansi dari hasil uji statistik analisis regresi linear dapat diketahui signifikansi pengaruh variabel dependen (usia, jenis kelamin, kota tempat tinggal, pendidikan terakhir, pekerjaan, pengeluaran per bulan, motivasi berkunjung, sumber informasi, media komunikasi, karakteristik pesan AIDA, bauran komunikasi pemasaran yang diterima, dan frekuensi kunjungan) terhadap variabel independen (efektivitas komunikasi pemasaran dilihat dari aspek kognitif pengunjung).

Tabel 33 Hasil uji statistik analisis regresi linear berganda faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi pemasaran berdasarkan aspek kognitif. Variabel t Sig Collinearity Statistics Tolerance VIF Usia (x1) -1.419 0.167 0.345 2.901 Jenis kelamin (x2) 0.440 0.663 0.521 1.918

Kota tempat tinggal (x3) -0.064 0.950 0.766 1.306 Pendidikan terakhir (x4) -0.066 0.948 0.197 5.083

Pekerjaan (x5) -0.625 0.537 0.306 3.265

Pengeluaran per Bulan (x6) 0.568 0.575 0.277 3.611 Motivasi berkunjung (x7) -0.350 0.729 0.720 1.390 Sumber informasi (x8) -1.576 0.127 0.748 1.337

Media komunikasi (x9) 0.343 0.734 0.692 1.445

Karakteristik pesan AIDA (x10) 1.982 0.058 0.767 1.303 Bauran komunikasi pemasaran yang

diterima (x11) 0.932 0.360 0.482 2.075

Frekuensi kunjungan (x12) -1.026 0.314 0.370 2.702

a

Collinearity statistics digunakan untuk uji asumsi klasik multikolinearitas yang berfungsi untuk melihat apakah terjadi multikolinearitas pada data yang diuji statistik. Multikolinearitas tidak terjadi jika nilai tolerance > 0.1 dan nilai VIF < 10. Kolom collinearity statistics pada Tabel 33 menunjukkan pada data yang diuji tidak terjadi multikolinearitas

Pengaruh Usia terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif

Pengujian pengaruh usia terhadap aspek kognitif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (jenis kelamin, kota tempat tinggal, pendidikan terakhir, pekerjaan, pengeluaran per bulan, motivasi berkunjung, sumber informasi, media komunikasi, karakteristik pesan AIDA, bauran komunikasi pemasaran yang diterima, dan frekuensi kunjungan). Uji hipotesis pengaruh usia terhadap aspek kognitif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Usia tidak berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung. H1 = Usia berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung.

Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Berdasarkan hasil uji statistik secara regresi dalam Tabel 33, maka dapat dilihat bahwa variabel usia (x1) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.167. Karena nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0 dan dapat disimpulkan bahwa usia tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City.

Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif

Pengujian pengaruh jenis kelamin terhadap aspek kognitif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel

67

independen lainnya (usia, kota tempat tinggal, pendidikan terakhir, pekerjaan, pengeluaran per bulan, motivasi berkunjung, sumber informasi, media komunikasi, karakteristik pesan AIDA, bauran komunikasi pemasaran yang diterima, dan frekuensi kunjungan). Uji hipotesis pengaruh jenis kelamin terhadap aspek kognitif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung. H1 = Jenis kelamin berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung.

Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0, dan jika nilai signifikansi <0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Berdasarkan hasil uji statistik secara regresi dalam Tabel 33, maka dapat dilihat bahwa variabel jenis kelamin (x2) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.663. Karena nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0 dan dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City.

Pengaruh Kota Tempat Tinggal terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif

Pengujian pengaruh kota tempat tinggal terhadap aspek kognitif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, pengeluaran per bulan, motivasi berkunjung, sumber informasi, media komunikasi, karakteristik pesan AIDA, bauran komunikasi pemasaran yang diterima, dan frekuensi kunjungan). Uji hipotesis pengaruh kota tempat tinggal terhadap aspek kognitif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Kota tempat tinggal tidak berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung.

H1 = Kota tempat tinggal berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung. Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Berdasarkan hasil uji statistik secara regresi dalam Tabel 33, maka dapat dilihat bahwa variabel kota tempat tinggal (x3) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.950. Karena hipotesis yang diterima adalah H0 dapat disimpulkan bahwa kota tempat tinggal tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City.

Pengaruh Pendidikan Terakhir terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif

Pengujian pengaruh pendidikan terakhir terhadap aspek kognitif pengunjung Pengujian pengaruh pendidikan terakhir terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, jenis kelamin, kota tempat tinggal, pekerjaan, pengeluaran per bulan, motivasi berkunjung, sumber informasi, media komunikasi, karakteristik pesan AIDA, bauran komunikasi pemasaran yang

diterima, dan frekuensi kunjungan). Uji hipotesis pengaruh pendidikan terakhir terhadap aspek kognitif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Pendidikan terakhir tidak berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung.

H1 = Pendidikan berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung.

Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Berdasarkan hasil uji statistik secara regresi dalam Tabel 33, maka dapat dilihat bahwa variabel pendidikan terakhir (x4) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.948. Karena nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0 dan dapat disimpulkan bahwa pendidikan terakhir tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City.

Pengaruh Pekerjaan terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif

Pengujian pengaruh pekerjaan terhadap aspek kognitif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, jenis kelamin, kota tempat tinggal, pendidikan terakhir, pengeluaran per bulan, motivasi berkunjung, sumber informasi, media komunikasi, karakteristik pesan AIDA, bauran komunikasi pemasaran yang diterima, dan frekuensi kunjungan). Uji hipotesis pengaruh pekerjaan terhadap aspek kognitif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Pekerjaan tidak berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung. H1 = Pekerjaan berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung.

Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Berdasarkan hasil uji statistik secara regresi dalam Tabel 33, maka dapat dilihat bahwa variabel pekerjaan (x5) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.537 (> 0.05), maka terima H0. Karena hipotesis yang diterima adalah H0 dapat disimpulkan bahwa pekerjaan tidak mempengaruhi aspek kognitif pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City.

Pengaruh Pengeluaran per Bulan terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif

Pengujian pengaruh pengeluaran per bulan terhadap aspek kognitif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, jenis kelamin, kota tempat tinggal, pendidikan terakhir, pekerjaan, motivasi berkunjung, sumber informasi, media komunikasi, karakteristik pesan AIDA, bauran komunikasi pemasaran yang diterima, dan frekuensi kunjungan). Uji hipotesis pengaruh pengeluaran per bulan terhadap aspek kognitif dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Pengeluaran per bulan tidak berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung.

69

Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Berdasarkan hasil uji statistik secara regresi dalam Tabel 33, maka dapat dilihat bahwa variabel pengeluaran per bulan (x6) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.416 (> 0.05), maka terima H0. Karena hipotesis yang diterima adalah H0 dapat disimpulkan bahwa pengeluaran per bulan tidak signifikan mempengaruhi aspek kognitif pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City. Kesimpulan tersebut menunjukkan bahwa berapapun besar pengeluaran pengunjung per bulan tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City.

Pengaruh Motivasi Berkunjung terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif

Pengujian pengaruh motivasi berkunjung terhadap aspek kognitif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, jenis kelamin, kota tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan terakhir, pengeluaran per bulan, sumber informasi, media komunikasi, karakteristik pesan AIDA, bauran komunikasi pemasaran yang diterima, dan frekuensi kunjungan). Uji hipotesis pengaruh motivasi berkunjung terhadap aspek kognitif dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Motivasi berkunjung tidak berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung.

H1 = Motivasi berkunjung berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung. Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Pada Tabel 33 dapat dilihat bahwa variabel motivasi berkunjung memiliki nilai signifikansi sebesar 0.729 (> 0.05), maka terima H0. Karena hipotesis yang diterima adalah H0 dapat disimpulkan bahwa motivasi berkunjung tidak berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City. Dengan kata lain sekuat apapun motivasi berkunjung pengunjung tidak akan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan pengunjung tentang Serambi Botani, Mal Gandaria City.

Pengaruh Sumber Informasi terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif

Pengujian pengaruh sumber informasi terhadap aspek kognitif pengunjung dilakukan dengan uji statistik analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, jenis kelamin, kota tempat tinggal, pendidikan terakhir, pekerjaan, pengeluaran per bulan, motivasi berkunjung, sumber informasi, media komunikasi, karakteristik pesan AIDA, bauran komunikasi pemasaran yang diterima, dan frekuensi kunjungan). Uji hipotesis pengaruh sumber informasi terhadap aspek kognitif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Sumber informasi tidak berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung. H1 = Sumber informasi berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung.

Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Berdasarkan hasil uji statistik secara regresi dalam Tabel 33, maka dapat dilihat bahwa variabel sumber informasi (x8) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.127 (> 0.05), maka terima H0. Karena hipotesis yang diterima adalah H0 dapat disimpulkan bahwa sumber informasi tidak mempengaruhi aspek kognitif pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City. Kesimpulan tersebut menunjukkan bahwa apapun sumber yang menginformasikan tentang Serambi Botani kepada pengunjung, baik informasi produk maupun informasi perusahaan, tidak akan mempengaruhi tingkat pengetahuan pengunjung tersebut atas informasi produk ataupun perusahaan Serambi Botani.

Pengaruh Media Komunikasi terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif

Pengujian pengaruh media komunikasi terhadap aspek kognitif dilakukan dengan uji statistik analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, jenis kelamin, kota tempat tinggal, pendidikan terakhir, pekerjaan, pengeluaran per bulan, motivasi berkunjung, sumber informasi, karakteristik pesan AIDA, bauran komunikasi pemasaran yang diterima, dan frekuensi kunjungan). Uji hipotesis pengaruh media komunikasi terhadap aspek kognitif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Media komunikasi tidak berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung H1 = Media komunikasi berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung

Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Berdasarkan hasil uji statistik secara regresi dalam Tabel 33, maka dapat dilihat bahwa variabel media komunikasi (x9) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.734 (> 0.05), maka terima H0. Karena hipotesis yang diterima adalah H0 dapat disimpulkan bahwa media komunikasi tidak signifikan mempengaruhi aspek kognitif pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City. Kesimpulan tersebut menunjukkan bahwa apapun media komunikasi yang digunakan oleh Serambi Botani sebagai media promosi tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan pengunjung Serambi Botani. Pengaruh Karakteristik Pesan AIDA terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif

Pengujian pengaruh karakteristik pesan AIDA terhadap aspek kognitif pengunjung dilakukan dengan uji statistik analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, jenis kelamin, kota tempat tinggal, pendidikan terakhir, pekerjaan, pengeluaran per bulan, motivasi berkunjung, sumber informasi, media komunikasi, karakteristik pesan AIDA, bauran komunikasi pemasaran yang diterima, dan frekuensi kunjungan). Uji hipotesis pengaruh karakterisik pesan AIDA terhadap aspek kognitif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:

71

H0 = Karakteristik pesan AIDA tidak berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung.

H1 = Karakteristik pesan AIDA berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung.

Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Berdasarkan hasil uji statistik secara regresi dalam Tabel 33, maka dapat dilihat bahwa variabel karakteristik pesan AIDA (X10) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.058 (> 0.05), maka terima Ho. Karena hipotesis yang diterima adalah H0 dapat disimpulkan bahwa karakteristik pesan AIDA tidak signifikan mempengaruhi aspek kognitif pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City.

Pengaruh Banyaknya Bentuk Komunikasi yang Diterima terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif

Pengujian pengaruh bauran komunikasi pemasaran yang diterima oleh pengunjung terhadap aspek kognitif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, jenis kelamin, kota tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan terakhir, pengeluaran per bulan, motivasi berkunjung, sumber informasi, media komunikasi, karakteristik pesan AIDA, dan frekuensi kunjungan). Uji hipotesis pengaruh bauran komunikasi pemasaran yang diterima terhadap aspek kognitif dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Bauran komunikasi pemasaran yang diterima tidak berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung.

H1 = Bauran komunikasi pemasaran yang diterima berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung.

Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Pada Tabel 33 dapat dilihat bahwa variabel bauran komunikasi pemasaran yang diterima memiliki nilai signifikansi sebesar 0.360 (> 0.05), maka terima H0. Karena hipotesis yang diterima adalah H0 dapat disimpulkan bahwa bauran komunikasi pemasaran yang diterima oleh pengunjung tidak berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City. Dengan kata lain berapapun bauran komunikasi pemasaran yang diterima oleh tidak signifikan mempengaruhi tingkat pengetahuan pengunjung tentang Serambi Botani, Mal Gandaria City.

Pengaruh Frekuensi Kunjungan terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif

Pengujian pengaruh frekuensi kunjungan terhadap aspek kognitif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, jenis kelamin, kota tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan terakhir, pengeluaran per bulan, motivasi berkunjung, sumber informasi, media komunikasi, karakteristik pesan AIDA, dan bauran komunikasi

pemasaran yang diterima). Uji hipotesis pengaruh frekuensi kunjungan terhadap aspek kognitif dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Frekuensi kunjungan tidak berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung.

H1 = Frekuensi kunjungan berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung. Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Pada Tabel 33 dapat diihat bahwa variabel frekuensi kunjungan (x12) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.314 (> 0.05), maka terima H0. Karena hipotesis yang diterima adalah H0 dapat disimpulkan bahwa frekuensi kunjungan tidak mempengaruhi aspek kognitif pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City. Pembahasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi pemasaran berdasarkan aspek kognitif pengunjung dapat dilihat juga dalam Tabel 34.

Tabel 34 Nilai signifikansi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi pemasaran terhadap aspek kognitif pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City

Variabel Signifikansi Keterangan

Usia (x1) 0.167 Tidak signifikan mempengaruhi

Jenis kelamin (x2) 0.663 Tidak signifikan mempengaruhi Kota tempat tinggal (x3) 0.950 Tidak signifikan mempengaruhi Pendidikan terakhir (x4) 0.948 Tidak signifikan mempengaruhi Pekerjaan (x5) 0.537 Tidak signifikan mempengaruhi Pengeluaran per Bulan (x6) 0.575 Tidak signifikan mempengaruhi Motivasi berkunjung (x7) 0.729 Tidak signifikan mempengaruhi Sumber informasi (x8) 0.127 Tidak signifikan mempengaruhi Media komunikasi (x9) 0.734 Tidak signifikan mempengaruhi Karakteristik pesan AIDA (x10) 0.058 Tidak signifikan mempengaruhi Bauran komunikasi pemasaran

yang diterima (x11) 0.360 Tidak signifikan mempengaruhi Frekuensi kunjungan (x12) 0.314 Tidak signifikan mempengaruhi

Tabel 34 menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi pemasaran tidak signifikan mempengaruhi aspek kognitif pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Afektif

Aspek afektif aspek yang berkenaan dengan emosi, keinginan, dan rasa suka yang dimiliki oleh responden. Aspek afektif ini dapat dilihat dari rasa suka responden terhadap pelaksanaan komunikasi pemasaran Serambi Botani, seperti pelayanan wiraniaga, desain leaflet, dekorasi gerai, dan fasilitas lain yang disediakan. Pengujian faktor-faktor pengaruh efektivitas komunikasi pemasaran Serambi Botani, Mal Gandaria City terhadap aspek afektif dilakukan dengan

73

analisis regresi linear berganda. Uji statistik dilakukan dengan memasukkan sekaligus semua variabel pengaruh untuk menjadi variabel independen. Hasil dari uji statistik analisis regresi linear berganda menghasilkan persamaan sebagai berikut:

y = 1.941 – 0.070x1 + 0.524x2 + 0.248x3 + 0.136x4 – 0.164x5 + (3.567E – 8)x6 + 0.160x7 – 0.620x8 + 0.086x9 + 0.378x10 + 0.123x11 – 0.396x12

Untuk melihat nilai signifikansi faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi pemasaran terhadap aspek afektif pengunjung dapat dilihat dalam Tabel 35.

Tabel 35 Hasil uji statistik analisis regresi linear berganda faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi pemasaran berdasarkan aspek afektif Variabel t Sig Collinearity Statistics Tolerance VIF Usia (x1) -1.701 0.100* 0.345 2.901 Jenis kelamin (x2) 0.644 0.525* 0.521 1.918

Kota tempat tinggal (x3) 0.804 0.428* 0.766 1.306 Pendidikan terakhir (x4) 0.529 0.601* 0.197 5.083

Pekerjaan (x5) -0.322 0.750* 0.306 3.265

Pengeluaran per Bulan (x6) 0.365 0.718* 0.277 3.611 Motivasi berkunjung (x7) 0.347 0.732* 0.720 1.390 Sumber informasi (x8) -1.092 0.285* 0.748 1.337 Media komunikasi (x9) 0.252 0.803* 0.692 1.445 Karakteristik pesan AIDA (x10) 3.646 0.001* 0.767 1.303 Bauran komunikasi pemasaran

yang diterima (x11) 0.979 0.336

*

0.482 2.075 Frekuensi kunjungan (x12) -0.767 0.450* 0.370 2.702

a

Collinearity statistics digunakan untuk uji asumsi klasik multikolinearitas yang berfungsi untuk melihat apakah terjadi multikolinearitas pada data yang diuji statistik. Multikolinearitas tidak terjadi jika nilai tolerance > 0.1 dan nilai VIF < 10. Kolom collinearity statistics pada Tabel 35 menunjukkan pada data yang diuji tidak terjadi multikolinearitas

Berdasarkan nilai signifikansi dari hasil uji statistik analisis regresi linear dapat diketahui signifikansi pengaruh variabel dependen (usia, jenis kelamin, kota tempat tinggal, pendidikan terakhir, pekerjaan, pengeluaran per bulan, motivasi berkunjung, sumber informasi, media komunikasi, karakteristik pesan AIDA, bauran komunikasi pemasaran yang diterima, dan frekuensi kunjungan) terhadap variabel independen (aspek afektif pengunjung).

Pengaruh Usia terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Afektif

Pengujian pengaruh usia terhadap aspek afektif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen

lainnya (jenis kelamin, kota tempat tinggal, pendidikan terakhir, pekerjaan, pengeluaran per bulan, motivasi berkunjung, sumber informasi, media komunikasi, karakteristik pesan AIDA, bauran komunikasi pemasaran yang diterima, dan frekuensi kunjungan). Uji hipotesis pengaruh usia terhadap aspek afektif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Usia tidak berpengaruh terhadap aspek afektif pengunjung. H1 = Usia berpengaruh terhadap aspek afektif pengunjung.

Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Berdasarkan hasil uji statistik secara regresi dalam Tabel 35, maka dapat dilihat bahwa variabel usia (x1) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.100. Karena nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0 dan dapat disimpulkan bahwa usia tidak mempengaruhi aspek afektif pengunjung Serambi Botani, Mal Gandaria City.

Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Efektivitas Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Afektif

Pengujian pengaruh jenis kelamin terhadap aspek afektif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel

Dokumen terkait