• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAKWAAN LEBIH DUBSIDAIR

4. Bukti Surat

NIHIL 5. Petunjuk

Dalam perkara ini terdapat persesuaian antara keterangan saksi yang satu dengan keterangan saksi yang lainnya, juga dengan keterangan terdakwa yang diberikan sehingga diperoleh petunjuk berupa perbuatan, kejadian atau keadaan yang menandakan bahwa benar telah terjadi “ Tindak Pidana Terorisme “ dan Pelakunya adalah benar RIDWAN Bin MUHAMMAD THAIB alias IWAN. 6. Keterangan Terdakwa

Menimbang, bahwa selanjutnya telah pula didengar keterangan Terdakwa yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

a. Bahwa terdakwa tidak bersedia diajukan dalam persidangan di Indonesia terutama di Pengadilan Negeri Medan karena persidangan tidak adil;

b. Bahwa terdakwa hanya mau diajukan di persidangan Mahkamah Internasional; c. Bahwa terdakwa tidak bersedia memberi keterangan di persidangan;

d. Bahwa terdakwa memberikan keterangannya dipenyidik antara lain;

e. Bahwa terdakwa sejak tahun 1997 s/d 1999 bekerja sebagai tukang ojek di Kota Idi Rayeuk Aceh Timur dan di suruh anggota GAM bernama Nahuen untuk mengantar ikan kemarkas GAM di Hutan Idi Rayeuk Aceh Timur;

f. Bahwa terdakwa pada bulan Februari 2004 setelah lebaran haji, ibu terdakwa datang kerumah kontrakan terdawka di Jl. Madio Santoso Medan dan sewaktu berkumpul di rumah ibu terdakwa menegur terdakwa melihat RAJU alias AZHAR ada dirumah terdakwa dan ibu terdakwa mengatakan pada terdakwa, kenapa kau terima dia, karena dia (Raju alias Azhar) anggota GAM, dari mana biaya makannya kadang uang makannya saja tidak cukup, lalu terdakwa menjawab, bu…terdakwa tidak berani melarang dia untuk tinggal dirumah kontrakan ini;

g. Bahwa terdakwa sudah kenal dengan Raju alias Azhar yang terdakwa kenal sewaktu terdakwa menarik ojek di Idi Rayeuk dimana sama-sama satu

Kecamatan di Idi Rayeuk, jarak rumah terdakwa dengan rumahnya 5 km dan pernah tidur bersma di sekolah SD Inpres Paya Bili I Idi Rayeuk dan dia mau tidur bersama terdakwa di sekolah adalah karena Raju alias Azhar berteman dengan M. Nur penjaga sekolah (sekarang ini M. Nur tinggal di Kota Kisaran masuk kampong dan telah menikah dengan wanita bernama tidak tahu suku jawa);

h. Bahwa sewaktu terdakwa berbicara dengan ibunya diruang tamu pada saat itu Raju alias Azhar berada didepan kedai terdakwa;

i. Bahwa terdakwa segan melarang Raju alias Azhar karena mempunyai hubungan keluarga dan pernah dipinjamkan uang sebanyak Rp. 5.000.000,- dan takut ditagih dari terdakwa;

j. Bahwa benar saksi Ismail bin Ali sudah 2 tahun tinggal bersama terdakwa dirumah kontrakannya dan selain Raju alias Azhar pernah datang menginap dirumah terdakwa adalah saksi Wahyu namun tidak menginap;

k. Bahwa pemilik rumah yang dikontrak terdakwa adalah saksi Alung dan yang dikontrakannya adalah bagian garasi saja dan telah membayar uang sewa rumah 1 tahun sebesar Rp. 3.500.000,-;

l. Bahwa adapun bagian depan garasi berukuran panjang 7 meter, lebar 4 meter dan garasi itu di bagi dua bagian depan kurang lebih 4 ½ meter untuk jualan dan kelontong dan sayur mayor dan bagian belakang 2 ½ meter untuk ruangan tidur sekaligus untuk ruangan TV sedangkan lantai di bawah dekat TV untuk tempat

tidur saksi Raju als Azhar dan tempat tidur Ismail bin Ali dibuat papan dibagian depan ditempat jualan;

m. Bahwa bulan Februari 2004 saksi Raju als Azhar pergi keluar rumah dan sore harinya pulang kerumah dengan naik becak membawa satu kantongan plastic warna hitam dan pada malamnya sekira pukul 22.00 WIB terdakwa menutup kedai dan melihat saksi Raju als Azhar membuka isi kantongan plastic yang berisi antara lain:

2. 4 (emapt) buah weaker ukuran kecil 3. 1 (satu) buah soulder

4. 1 (satu) alat multi tester

5. 1 (satu) gulungan lakban warna kuning

6. Gulungan wayar kecil berwarna pembalut hijau dan biru 7. 1 (satu) set obeng

8. Baterai kering ukuran kecil merk ABC sebanyak 8 (delapan) buah 9. 8 (delapan) buah detonator/fius

n. Bahwa pada akhir Februari dan Maret 2004 sekira pukul 22.00 WIB terdakwa melihat saksi Raju als Azhar didepan TV membongkar pasang barang-barang tersebut diatas dirakitnya dengan cara menggosok-gosok/menyolder ujung baterai kering tersebut dengan menggunakan solder dan obeng, kemudian

menyambungkan wayar ke jam weaker dengan ke 8 baterai kering tersebut dan kemudian dengan menggunakan lakban melilitkan/membalutnya, lalu terdakwa mempertanyakan kepada Raju als Azhar, bang apa barang-barang itu tidak membahayakan, selanjutnya barang-bbarang itu dimasukkan lagi ke Louds Speaker dekat TV yang terletak disamping ruangan kamar tdur sekaligus ruang makan dan tempat masak garasi rumah kontrakan terdakwa;

o. Bahwa seminggu kemudian Raju als Azhar kembali ke rumah dan tidak membawa tas warna hitam yang sebelumnya dibawanya dan terdakwa lihat hanya membawa tas kecil warna agak kekuningan dan sekira 2 hari kemudian oleh Raju als Azhar bersama-sama dengan terdakwa menyembunyikan relay 3 buah dan 8 buah fius atau detonator berikut dengan satu barang rakitan terdiri dari satu jam weaker yang telah disambungkan dengan wayar ke satu relay serta disambungkan denga wayar ke satu relay serta disambungkan dengan 8 buah baterai kecil ke dalam kotak VCD dan ke dalam kotak Louds Speaker di kamar terdakwa tersebut;

p. Bahwa selanjutnya Raju als Azhar selalu dirumah dan tidak pernah keluar dari rumah dan hanya menonton TV dan kemudian pada hari minggu tanggal 28 Maret 2004 istri Raju als Azhar datang dari Aceh Timur kerumah kontrakan terdakwa dan terdakwa dengan dari pembicaraan mereka bahwa sehabis Pemilu Raju als Azhar mau berangkat ke Malaysia dan kemudian pada hari Selasa tanggal 30 Maret 2004 Raju als Azhar bersama istrinya pergi dari rumah mau jumpai temannya dan tak lama kemudian Raju als Azhar bersama istrinya ditangkap petugas Poltabes Medan dengan alasan terlibat bom di Medan Mall

Kota Medan dan bersamaan itu juga terdakwa ikut ditangkap dan kemudian setelah tedakwa dan Raju als Azhar di bawa rumah/garasi kontrakan terdakwa tersebut untuk menunjukkan dan penyitaan sisa barang-barang rakitan bom tersebut.

d. Barang Bukti

Menimbang, bahwa selain itu oleh Penuntut Umum juga telah diajukan barang bukti berupa:

1. 1 (satu) buah multitester, 2. 1 (satu) buah wayar sambung, 3. Potongan lakban warna kuning, 4. 1 (satu) buah sepeda,

5. 1 (satu) buah soulder, 6. 1 (satu) set obeng, 7. 8 (delapan) detonator, 8. 3 (tiga) relay,

9. 1 (satu) buah VCD,

11.Komponen bom yang sudah dirakit/disolder antara lain: a. satu jam weaker, b. satu relay, c. delapan baterai kecil wayar halus warna biru, putih dan hijau. e. Tuntutan Pidana

Telah mempelajari tuntutan pidana dari Penuntut Umum tertanggal 07 Februari 2005 yang pada pokoknya menurut agar Majelis Hakim yang mengadili perkara ini memutuskan:

1. Menyatakan terdakwa RIDWAN BIN MUHAMMAD THAIB alias IWAN telah secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “telah melakukan pembantuan untuk melakukan tindak pidana terorisme yaitu dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan bermaksud untuk menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban yang bersifat missal dengan cara merampas kemerdekaan atau hilangnya nyawa atau harta benda orang lain, atau untuk menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap obyek-obyek vital yang strategis, atau lingkungan hidup, atau fasilitas publik atau fasilitas internasional”, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 15 Jo. Pasal 7 PERPU Nomor 1 Tahun 2002 jo. Pasal 1 UU RI No. 15 Tahun 2003 dalam dakwaan Primair;

2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa RIDWAN BIN MUHAMMAD THAIB alias IWAN selama 6 (enam) tahun, dikurangi tahanan sementara yang telah dijalan terdakwa;

3. Menetapkan barang bukti berupa 1 (satu) buah multitestermal, 1 (satu) buah wayar sambung, potongan lakban warna kuning, 1 (satu) buah sepeda, 1 (satu) buah soulder, 1 (satu) set obeng, 8 (delapan) detonator, 3 (tiga) relay, 1 (satu) buah VCD, 1 (satu) buah Louds Speaker, komponen bom yang sudah dirakit/disolder antara lain: a. satu jam weaker, b. satu relay, c. delapan baterai kecil wayar halus warna biru, putih dan hijau dipergunakan dalam perkara MUHAMMAD NUR alias AZHAR alias RAJU alias RAJA BORDIN;

4. Menetapkan agar terdakwa RIDWAN BIN MUHAMMAD THAIB alias IWAN, supaya dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah).