• Tidak ada hasil yang ditemukan

CAKUPAN SINYAL

Dalam dokumen L A P O R A N K I N E R J A 2017 (Halaman 50-54)

Jumlah Wilayah Administrasi yang Tercover*

Desa/Kelurahan tercover 45.811

55,05%

Kecamatan tercover 4.099

56,98%

Kab/Kota tercover 331

64,40%

Provinsi tercover 25

73,53%

Sumber: https://id.wikipedia. org/wiki/4G

Persentase capaian hasil pembangunan akses broadband 4G LTE dari Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel 3.3 dibawah ini.

Tabel 3.3 Capaian Persentase (%) Kabupaten/Kota Terlayani Akses Broadband 4G LTE

Indikator Kinerja Satuan

2015 2016 2017 Capaian

2017 (%)

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1.2 Persentase (%) kab/kota terlayani akses broadband 4G LTE % 20% - 40% 11,28% 60% (308 kab/kota dari total 514 kab/ kota) 64,40% (331 kab/ kota dari total 514 kab/kota) 107,33%

Berdasarkan data presensi layanan 4G LTE yang telah disampaikan oleh 7 (tujuh) operator seluler hingga Kuartal III Tahun 2017 (Q3 2017), jumlah desa/kelurahan di Indonesia yang sudah terjangkau sinyal 4G adalah sebanyak 45.811 desa/kelurahan dari total 83.218 desa (55,05%). Jumlah kecamatan di Indonesia yang sudah tercakup sinyal 4G adalah sebanyak 4.099 kecamatan dari total 7.175 kecamatan (56,98%). Sedangkan, jumlah kabupaten/kota di Indonesia yang sudah terjangkau sinyal 4G adalah sebanyak 331 kabupaten/kota dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia (64,40%), sehingga capaian untuk indikator persentase (%) kabupaten/kota terlayani akses broadband 4G LTE pada Tahun 2017 adalah sebesar 107,33%.

Selanjutnya, selain melakukan upaya pemerataan akses broadband di seluruh wilayah Indonesia, secara simultan Kementerian Komunikasi dan Informatika juga berupaya dalam mendukung peningkatan kualitas layanan broadband melalui penambahan spektrum frekuensi radio. Penyelenggaraan layanan broadband menuntut tersedianya spektrum frekuensi radio yang memadai agar dapat menampung trafik data pengguna layanan. Penambahan spektrum frekuensi radio memiliki peranan strategis dalam mendukung peningkatan kapasitas, kualitas dan kecepatan akses broadband sesuai kebutuhan layanan oleh penyelenggara jaringan telekomunikasi ke masyarakat.

Dengan demikian, memperhatikan peningkatan kebutuhan bandwidth yang sangat cepat sebagai konsekuensi dari perkembangan teknologi dan tuntutan pasar yang konvergen menuju layanan pita lebar (broadband), maka Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menyusun Rencana Strategis Penambahan Spektrum Frekuensi Radio Sebesar 350 MHz untuk Mobile Broadband rencana strategis Tahun 2015-2019 sebagai upaya untuk mengatasi krisis Pita Frekuensi Radio sebagai berikut:

4.099

kecamatan

331

kabupaten/kota

45.811

desa/kelurahan yang sudah terjangkau

sinyal 4G Jumlah

Tabel 3.4 Rencana Strategis Penambahan Spektrum Frekuensi Radio Sebesar 350 MHz untuk

Mobile Broadband Tahun 2015 – 2019

Pita Frekuensi Radio (MHz) TAHUN 2019 Sebelum 2015 2015 2016 2017 2018 450 10 5 700 90 800 22 900 55 15 1800 150 2100 100 20 2300 30 30 30 2600 190 1400 91 1900 14 -14 30 3300 100 5000 100 CAPAIAN Capaian Per Tahun (MHz) 207 165 26 55 130 191 Capaian Kumulatif (MHz) 165 191 246 376 567 Persen Capaian Kumulatif Terhadap Target (%) 47,14% 54,57% 70,29% 107,43% 162,00% TARGET RENSTRA Target Capaian Kumulatif (MHz) 20 105 175 245 350 Persentase Target Capaian Kumulatif (%) 5,70% 30% 50% 70% 100%

Telah dicapai Berpotensi untuk dicapai Relatif sulit untuk dicapai tepat waktu

Sumber: Direktorat Penataan Sumber Daya, Ditjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Kemkominfo

Upaya penambahan spektrum frekuensi radio tersebut diterjemahkan dalam Indikator Kinerja Persentase (%) Ketersediaan Tambahan Spektrum Frekuensi Sebesar 350 Mhz Untuk Mobile Broadband. Tambahan Spektrum Frekuensi Sebesar 350 Mhz ditargetkan secara bertahap dari Tahun 2015 dan diharapkan dapat dicapai pada Tahun 2019. Berdasarkan data capaian realisasi yang dilaporkan, dapat diketahui bahwa tambahan frekuensi yang dihasilkan secara akumulatif hingga Tahun 2017 adalah sebesar 246 MHz, yang terdiri atas tambahan sebesar 165 MHz yang dihasilkan pada 2015, tambahan 26 MHz dihasilkan pada Tahun 2016, dan tambahan 55 MHz yang dihasilkan pada Tahun 2017. Sehingga secara akumulasi hingga Tahun 2017, capaian realisasi mencapai 70,29 persen. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa target pada Indikator Kinerja tersebut telah

350MHz

Kebutuhan Tambahan Spektrum frekuensi

untuk Mobile

Tabel 3.5 Capaian Persentase (%) Tersedianya Tambahan Spektrum Frekuensi Sebesar 350 MHz untuk Mobile Broadband

Indikator Kinerja Satuan

2015 2016 2017 Capaian

2017 (%)

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1.2. Persentase (%) tersedi-anya tamba-han spektrum frekuensi sebesar 350 MHz un-tuk mobile broadband % 5,7% (20 MHz) 47,1% (165 MHz) 14,3% (50 MHz) 54,6% (191 MHz) 50% (175 MHz) 70,29% (246 MHz) 140,6%

Adapun tahapan kegiatan kerja di Tahun 2017 yang dilaksanakan dalam rangka mencapai target tambahan spektrum frekuensi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dengan adanya penetapan PM Kominfo Nomor 12 Tahun 2017 sebagai dasar penerapan netral teknologi pada pita 450 MHz dinyatakan bahwa pita frekuensi radio 450 MHz pada rentang 450 – 457,5 MHz berpasangan dengan 460 – 467,5 MHz (7,5 MHz FDD atau sama dengan 15 MHz) ditetapkan untuk keperluan penyelenggaraan jaringan bergerak seluler yang dalam penggunaannya diberikan kebebasan untuk memilih teknologi dalam mengoperasikan jaringannya. Dengan ditetapkannya klausul tersebut di atas, maka hak kebebasan memilih teknologi bagi STI yang semula telah tercantum di dalam Keputusan Menkominfo Nomor 1660 Tahun 2016, dinyatakan dengan lebih rinci di dalam PM 12/2017 berupa penyebutan rentang frekuensi radionya selebar 2 x 7,5 MHz (sama dengan 15 MHz). Dengan adanya pencantuman 2 x 7,5 MHz pada pita 450 MHz yang penggunanya memiliki kebebasan untuk memilih teknologi (PM 12/2017), maka capaian di Tahun 2017 adalah selisih antara lebar keseluruhan pita frekuensi radio mobile broadband di 450 MHz (2 x 7,5 MHz) dengan lebar pita frekuensi radio mobile broadband yang telah dinyatakan sebelumnya sebagai capaian di Tahun 2016 (2 x 5 MHz). Berdasar pada pertimbangan tersebut, maka capaian di Tahun 2017 pada pita 450 MHz adalah selebar 5 MHz (2 x 2,5 MHz);

2. Pelaksanaan Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 2.1 GHz dan Pita Frekuensi Radio 2.3 GHz Tahun 2017 Untuk Keperluan Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler;

a. Seleksi untuk pita frekuensi radio 2.3 GHz telah selesai dilaksanakan dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 1896 Tahun 2017 tentang Penetapan PT. Telekomunikasi Selular sebagai Pemenang Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 2.3 GHz Tahun

Seluler, yang ditetapkan pada tanggal 20 Oktober 2017. PT. Telekomunikasi Selular mendapatkan rentang frekuensi radio 2300 MHz – 2330 MHz (30 MHz);

b. Seleksi untuk pita frekuensi radio 2.1 GHz telah selesai dilaksanakan dengan ditetapkannya:

• Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 1943 Tahun 2017 tentang Penetapan PT. Hutchison 3 Indonesia sebagai Pemenang Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 2.1 GHz Tahun 2017 untuk Keperluan Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler, yang ditetapkan pada tanggal 1 November 2017. PT. Hutchison 3 Indonesia mendapatkan rentang frekuensi radio 1970 MHz – 1975 MHz berpasangan dengan rentang frekuensi radio 2160 MHz - 2165 MHz (10 MHz);

• Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 1943 Tahun 2017 tentang Penetapan PT. Indosat Tbk sebagai Pemenang Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 2.1 GHz Tahun 2017 untuk Keperluan Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler, yang ditetapkan pada tanggal 1 November 2017. PT. Indosat Tbk mendapatkan rentang frekuensi radio 1975 MHz – 1980 MHz berpasangan dengan rentang frekuensi radio 2165 MHz - 2170 MHz (10 MHz) Dengan demikian, dengan adanya perubahan regulasi pada pita 450 MHz dan penetapan pemenang seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 2.1 GHz dan Pita Frekuensi Radio 2.3 GHz, maka telah didapatkan tambahan spektrum frekuensi radio sebesar 55 MHz untuk Mobile

Broadband di Tahun 2017. Sehingga secara akumulasi sampai dengan

2017, capaian tambahan spektrum frekuensi radio untuk mobile

broadband sebesar 246 MHz (70,29%).

1.3 Persentase (%) Desa di Wilayah Tertinggal

Termasuk Lokpri Terlayani Jasa akses

Telekomunikasi Melalui Penyediaan Base

Dalam dokumen L A P O R A N K I N E R J A 2017 (Halaman 50-54)

Dokumen terkait