• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Pemeriksaan Konfirmas

4) Cara Kerja Ekstraks

Prinsip

Kokain diekstraksi dengan pelarut organik dalam suasana basa pada pH 8-9,5. Spesimen diatur pH sampai 9 (8-9,5) dengan buffer yang tepat. Hasil ekstraksi diuapkan, residu siap untuk pemeriksaan dengan alat KLT dan alat KG.

a) Membuat larutan buffer Buffer borax (pH 9-9,6)

19,07 natrium tetraborat (Na2B4Or10H2O) dalam 1 liter air.

Buffer Ammonia (pH 9,5)

10,7 g ammonium klorida dilarutkan dalam 40 mL larutan ammonia 5 M tambahkan akuades sampai 1 L.

b) Spesimen urin sebanyak 20 mL diatur pH-nya sampai 9 (8-9,5) dengan buffer.

c) Dengan pelarut ekstraksi diklorometan - isopropanol (85 : 5 v/v) sebanyak 40 mL atau kloroform isopropanol (50 : 50 v/v) dua kali, tiap kali dengan larutan ekstrasi 20 mL

Diamkan lapisan memisah, lapisan air (atas) dan lapisan ekstrak orgnik (bawah).

Apabila terjadi emulsi gunakan kertas saring silikon.

d) Tampung ekstarak organik saring melalui kertas saring yang berisi sedikit natrium sulfat kering

e) Saringan cuci dengan pelarut ekstraksi 5 mL, hasil ekstraksi diuapkan sampai kering dengan pompa vakum atau uap nitrogen.

Ekstrak siap dipakai untuk penetapan secara Kromatografi Lapisan Tipis (KLT) dan Kromatografi Gas (KG)

Kromatografi Lapisan Tipis

- Ekstrak urin yang sudah dikeringkan dilarutkan dalam 50 µL methanol.

- Totolkan 5-10 µL larutan satdar dan hasil ekstraksi pada plate

dengan jarak 2 cm, kemudian elusi dalam Tabung elusi dengan salah satu larutan eluen.

- Keluarkan plate dari Tabung elusi kemudian keringkan.

- Pengeringan dapat dilakukan pada suhu kamar atau dalam oven pada suhu 120º C selama 10 menit atau dengan menggunakan udara panas dari blower.

- Plate yang telah kering disemprotkan dengan larutan penampak

Pembacaan Hasil

Bandingkan nilai Rf ekstrak dengan Rf standar. Rf x 100

Noda yang timbul dengan penampak noda

Senyawa UV Iodoplatinat Dragendorff

Kokain Hitam Ungu Orange

Benzoylecgonine Hitam Negatif Orange

Eme Negatif Biru Orange

Penafsiran hasil pemeriksaan : a) Waktu deteksi

Obat dalam bentuk aslinya dapat terdeteksi dalam urin sampai 24 jam dan metabolit benzoylecgonine dan ecgonine methyl ester sampai 48 jam. Pada pemakai kronik waktu deteksi dapat lebih lama sampai 5 hari atau lebih. Dari pemeriksaan kokain dalam urin tidak dapat ditentukan jumlah kokain yang dikonsumsi, waktu selang sejak konsumsi terakhir.

b) Perhatian

Ecgonine methyl ester dibentuk melalui aksi enzim pseudokolinesterase sehingga bila ada kelainan dengan aktivitas enzim ini, pola ekskresi metabolit akan berubah. Benzoylecgonine dapat terdeteksi dalam urin pada konsumsi teh kokain sedangkan anhydroecgonine methyl ester dapat terdeteksi setelah merokok kokain basa bebas (crack).

c) Analisis dan penafsiran hasil dalam spesimen manusia lain Konsentrasi plasma kokain biasanya kurang dari 0,5 µg/mL sedangkan benzoylecgonine 0,1 µg/mL, pada kasus overdosis, kadar kokain dalam darah 1-20 µg/mL dan benzoylecgonine 1- 10 µg/mL.

Kokain dan metabolitnya menunjukkan stabilitas yang buruk dengan hidrolisis. Sampel darah dan plasma harus disimpan dalam tabung yang mengandung sodium fluorida dan pH dibuat pH 5 dengan asam asetik (10 %, v/v), setelah itu dapat disimpan di kulkas pada 4º C atau dibekukan untuk beberapa bulan.

Sampel rambut dan air liur dari pengguna kokain ditemukan mengandung kokain, untuk kadar dalam rambut belum ada ketentuan sedangkan untuk kadar dalam air liur ditemukan berkorelasi dengan kadar dalam plasma.

b. Kromatografi Gas (KG) 1) Prinsip

Residu hasil ekstraksi yang dilanjutkan dengan derivatisasi dilarutkan dengan pelarut kloroform, methanol disuntikkan ke dalam kromatografi gas dengan kondisi tertentu sehingga dapat diketahui waktu retensi (Rt), luas area dan puncak kromatografi yang dihasilkan. 2) Alat a) Vortex mixer b) Heating block c) Pipet kapiler d) Kromatografi gas 3) Reagen

a) Pentafluoropropionik anhidrida (PFPA) b) Pentafluoro-propanol (PFPOL)

c) Etil asetat

d) Larutan Standar Kalibrasi Pembuatan larutan kalibrasi :

Buat larutan induk 1 mg/mL dari kokain, BE dan ecgonine metil ester dari internal standar dalam methanol.

Siapkan larutan standar urin dari larutan induk yang mengandung kokain 0-5 µg/mL, BE dan ecgonine metil ester 0-25 µg/mL internal standar = 25 µg/mL

Larutan standar kalibrasi dilaksanakan cara kerjasama dengan spesimen.

e) Gas Nitrogen 4) Cara Kerja

Ekstraksi (lihat ekstraksi Metoda KLT) Derivatisasi

a) Tambahkan 50 µL PFPA dan 25 µL PFPOL ke dalam ekstrak kering hasil ekstraksi. Kocok di atas vortex mixer dan panaskan diatas heating block pada suhu 90º C selama 15 menit.

b) Biarkan tabung sampai dingin dan uapkan ekstrak spesimen sampai kering pada suhu 48º C dengan aliran gas nitrogen, kemudian larutkan residu dalam 25 µL etil asetat

Injeksikan 1-2 µL larutan standar kalibrasi dan hasil derivatisasi ke dalam injektor.

c) Derivat PFPA stabil dalam reagen 1 bulan dan 24 jam setelah reagen diuapkan

Kondisinya sebagai berikut : - Detektor : NPD atau FID - Kolom : Packed coloum*)

- dimetil silikon (SE-30, OV-1)

- fenil metil silikon 50 % fenil (OV-17) - Suhu : Oven Injektor Detektor : 220º C : 220º C : 300º C

- Gas : Notrogen dengan kecepatan alir 30 mL/menit Hidrogen dengan kecepatan alir 30 mL/menit *) Cappilary Column yang sesuai (lihat lampiran 5)

Pembacaan Hasil

Bandingkan rekaman hasil pemeriksaan dengan standar. c. Metoda Kromatografi Gas-Spektrometri Massa (KG-SM)

Hasil derivatisasi untuk pemeriksaan secara kromatografi gas dapat dilanjutkan dengan menginjeksikan 1-2 µL larutan standar kalibrasi dan hasil derivatisasi ke dalam injektor Kromatografi Gas- Spektrometri Massa (KG-SM).

Penafsiran hasil pemeriksaan : a) Waktu deteksi

Obat dalam bentuk aslinya dapat terdeteksi dalam urin sampai 24 jam dan metabolit benzoylecgonine dan ecgonine methyl ester sampai 48 jam. Pada pemakai kronik waktu deteksi dapat lebih lama sampai 5 hari atau lebih. Dari pemeriksaan kokain dalam urin tidak dapat ditentukan jumlah kokain yang dikonsumsi, waktu selang sejak konsumsi terakhir.

b) Perhatian

Ecgonine methyl ester dibentuk melalui aksi enzim pseudokolinesterase sehingga bila ada kelainan dengan aktivitas enzim ini, pola ekskresi metabolit akan berubah. Benzoylecgonine dapat terdeteksi dalam urin pada konsumsi teh kokain sedangkan anhydroecgonine methyl ester dapat terdeteksi setelah merokok kokain basa bebas (crack).

c) Analisis dan penafsiran hasil dalam spesimen manusia lain Konsentrasi plasma kokain biasanya kurang dari 0,5 µg/mL sedangkan benzoylecgonine 0,1 µg/mL, pada kasus overdosis, kadar kokain dalam darah 1-20 µg/mL dan benzoylecgonine 1- 10 µg/mL.

Kokain dan metabolitnya menunjukkan stabilitas yang buruk dengan hidrolisis. Sampel darah dan plasma harus disimpan dalam tabung yang mengandung sodium fluorida dan pH dibuat

pH 5 dengan asam asetik (10 %, v/v), setelah itu dapat disimpan di kulkas pada 4º C atau dibekukan untuk beberapa bulan.

Sampel rambut dan air liur dari pengguna kokain ditemukan mengandung kokain, untuk kadar dalam rambut belum ada ketentuan sedangkan untuk kadar dalam air liur ditemukan berkorelasi dengan kadar dalam plasma.

10. Kanabis dalam spesimen manusia