• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.3 Cara Pemanfaatan Tumbuhan Obat

Cara pemanfaatan terdiri dari cara pengolahan dan cara penggunaan. Cara pengolahan merupakan suatu proses untuk menjadikan suatu spesies atau

beberapa spesies tumbuhan obat siap untuk digunakan. Roosita et al. (2011) mengatakan bahwa cara pengolahan tumbuhan obat dari bahan segar merupakan proses terpenting dalam pengobatan secara herbal. Cara pengolahan spesies tumbuhan obat oleh masyarakat Kabupaten Subang, yaitu direbus, diseduh, ditumbuk/dihaluskan, diremas, diparut, dikukus, dibubuy (dimasukan ke dalam abu panas dalam tungku hingga melunak), dituak (dipotong dan air yang keluar ditampung), disangray (digoreng tanpa minyak), dimasak/dicampurkan ke dalam makanan dan direndam dalam air. Terdapat juga spesies tumbuhan obat yang digunakan tanpa mengalami pengolahan terlebih dahulu atau dapat dimanfaatkan langsung, yaitu dengan cara dimakan langsung, seperti pada biji mahoni yang dimanfaatkan untuk mengobati sakit kepala.

Cara penggunaan tumbuhan obat merupakan suatu cara yang menjadikan suatu spesies tumbuhan obat atau ramuan tumbuhan obat yang telah diolah dapat dirasakan manfaatnya untuk pengobatan. Cara penggunaan dikategorikan ke dalam empat cara, yaitu cara penggunaan secara oral atau dimasukan ke dalam tubuh penderita, cara penggunaan pada bagian luar tubuh penderita, cara penggunaan dengan memandikan penderita dengan air atau uap dari ramuan tumbuhan obat dan gabungan dua atau beberapa cara penggunaan tersebut. Cara penggunaan spesies tumbuhan obat atau ramuan tumbuhan obat secara oral/dimasukan ke dalam tubuh penderita, yaitu dengan cara diminum dan dimakan. Cara penggunaan dengan pada bagian luar tubuh penderita dilakukan dengan cara dibalurkan, dioleskan dan ditempelkan/dikompreskan. Cara pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat Kabupaten Subang disajikan pada Tabel 8.

Secara umum, cara penggunaan tumbuhan obat dipengaruhi oleh manfaat spesies tumbuhan obat tersebut untuk pengobatan dan bagian organ tubuh yang akan diobati. Sedangkan cara penggolahan cenderung dilakukan dengan sesuai dengan kesukaan atau selera pengguna, namun tetap menunjang cara penggunaan yang akan dilakukan. Pada Tabel 8 terlihat bahwa cara penggunaan tumbuhan obat dengan cara diminum dan dimakan digunakan untuk mengobati penyakit- penyakit pada organ dalam, sedangkan cara penggunaan dengan dibalurkan,

dioles, ditempelkan dan diteteskan lebih digunakan pada pengobatan sakit luar atau luka pada organ luar.

Cara penggunaan dengan cara diminum pada suatu spesies tumbuhan obat atau ramuan tumbuhan obat dapat dilakukan dengan cara pengolahan direbus, dihaluskan, diseduh, dituak (batang tumbuhan dipotong dan ditampung airnya), diparut, direndam air panas, dibubuy (dimasukan ke dalam abu panas dalam tungku hingga melunak), digoreng, diperas dan dihancurkan (dijus). Sebagian besar spesies tumbuhan obat yang digunakan dengan cara diminum oleh masyarakat merupakan spesies tumbuhan yang bermanfaat untuk mengobati penyakit organ dalam, seperti reumatik, kanker, diare, sakit pinggang dan jantung. Terdapat juga spesies tumbuhan obat yang diminum untuk mengobati luka atau sakit pada organ luar, namun pada dasarnya tetap penggunaan untuk penyakit tersebut adalah untuk mengobati penyakit organ dalam, yaitu kencing manis. Penderita kencing manis basah akan sulit sembuh jika terluka, masyarakat menggunakan daun kopi (Coffea robusta) untuk mengeringkan luka tersebut.

Cara penggunaan dengan cara dimakan pada suatu spesies tumbuhan obat atau ramuan tumbuhan obat dapat dilakukan dengan cara dimakan langsung, dikukus, dilalap mentah, direbus, digoreng atau dicampurkan pada makanan. Spesies tumbuhan obat yang digunakan dengan cara dimakan biasanya juga merupakan lalapan bagi masyarakat, baik yang dilalap mentah, direbus atau dikukus terlebih dahulu. Contoh spesies tumbuhan tersebut antara lain, labu siam muda (Sechium edule) yang dikukus untuk mengobati darah tinggi, kedongdong cina (Polyscias pinnata) untuk melancarkan kencing dan daun kahitutan (Paederia scandens) untuk melancarkan kentut.

77

Tabel 8 Cara pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat Kabupaten Subang

No Cara penggunaan Cara pengolahan Contoh kegunaan/manfaat Contoh spesies/ ramuan tumbuhan obat

Bagian yang digunakan

1 Diminum 1. direbus sakit pinggang Murbei, kacapiring dan mustajab daun

2. diseduh mengeringkan luka akibat kencing

manis Kopi daun

3. ditumbuk jantung Mahoni, dadap, buni dan

mengkudu daun

4. dibubuy batuk Jeruk nipis buah

5. diparut sakit kuning Bambu kuning batang muda

(rebung)

6. dituak batuk Bambu bitung batang

7. diperas panas Combrang batang

8.disangray (digoreng tanpa

minyak) cacingan Lamtoro biji

2 Dimakan 1. direbus melancarkan kencing Kedongdong cina daun

2. dilalap mentah keputihan Jotang daun

3. dimasak/dimasukan ke

dalam makanan memperlancar ASI Pepaya dan katuk daun

4. dimakan langsung tanpa

pengolahan sakit kepala Mahoni biji

5. dikukus maag Kunci rimpang

3 Dioleskan

1. diremas menghilangkan noda hitam pada

wajah Binahong daun

2. ditumbuk menghilangkan merah-merah pada

kulit Kelapa

bunga dan minyak

3. dipotong bisul Mara getah

4 Dibalurkan

1. ditumbuk perawatan kesehatan ibu

melahirkan Lada, beras dan bawang putih biji dan umbi

2. diremas gatal-gatal terkena ulat Singkong daun

78

Tabel 8 Cara pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat Kabupaten Subang (lanjutan)

No Cara penggunaan Cara pengolahan Contoh kegunaan/manfaat Contoh spesies/ ramuan tumbuhan obat

Bagian yang digunakan

5 Ditempelkan/dikompreskan 1. ditempelkan langsung panas Lidah buaya daun

2. dibubuy sakit kelenjar Pisang batu buah

6 Diteteskan 1. diremas belek Katuk daun

2. dipotong sakit mata Pacing batang

3. direndam dalam air sakit mata Korejat bunga

7 Dipakai mandi (uapnya) direbus reumatik Salam, sirsak, nangka,

galinggem dan serai

daun dan batang (serai)

Cara penggunaan dengan diteteskan digunakan pada pengobatan sakit mata. Kandungan berbagai spesies tumbuhan obat yang ditemukan di sekitar lingkungan masyarakat dapat mengobati penyakit tersebut terdapat pada bagian batang, buah, bunga dan daun. Cara pengolahan spesies tersebut dilakukan dengan cara pemotongan, seperti pada dadap cangkring (Erythrina fusca), diremas seperti pada buah belimbing (Averhoa carambola) dan daun katuk (Sauropus androgynus) dan direndam dalam air terlebih dahulu seperti bunga korejat (Isotoma longiflora).

Terdapat juga cara penggunaan spesies tumbuhan obat untuk pengobatan dengan cara dipakai tidur. Cara tersebut digunakan masyarakat salah satu desa di Kecamatan Jalancagak untuk mengobati kelumpuhan akibat stroke. Daun muda pisang batu yang masih menggulung, dibuka dan dilapisi dengan minyak kelapa. Daun tersebut dijadikan alas tidur penderita. Khasiat spesies tumbuhan tersebut beserta cara pemanfaatannya perlu diteliti lebih lanjut.

Spesies tumbuhan obat yang cara penggunaannya dipakai mandi dan dipergunakan uapnya cukup banyak ditemukan di setiap lokasi. Spesies tumbuhan yang digunakan dengan cara dipakai mandi antara lain air pada batang pisang gemor (Musa sp.) untuk mengobati panas. Sedangkan rebusan daun salam (Sysygium polyanthum), sirsak (Annona muricata), galinggem (Bixa orellana) dan serai (Cymbopogon citratus) dipergunakan uapnya untuk mengobati reumatik. Penderita reumatik dan baskom berisi ramuan tersebut ditutupi dengan sarung, sehingga seluruh tubuh penderita terkena uap dari ramuan tersebut. Ramuan ini merupakan ramuan yang berasal dari pengobat di salah satu desa di Kecamatan Dawuan.

5.4 Tipe Pemanfaatan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan dan