• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oktober 2020

Tepat pukul 13.00 wib peneliti bersiap untuk berangkat ke kantor Global Wakaf Corporation yang juga satu gedung dengan tiga lembaga dibawah naungan Global Islamic Phylantropy. Sebelumnya peneliti telah berkomunikasi dengan Ust. Naim selaku komunikan antara peneliti dengan pihak lembaga, untuk bertemu dengan manajer Global Wakaf yaitu Ust. Pungky dan tepat sehari sebelum tanggal 20 oktober 2020 peneliti mendapat pesan watsapp untuk keesokan harinya bertemu dan wawancara secara langsung dengan manajer GWC.

Dengan kondisi cuaca yang mendung peneliti berangkat menggunakan sepeda motor dari kostan yang berada di daerah semanggi II Ciputat timur, ditengah perjalanan terjadi hujan lebat yang membuat peneliti basah kuyub ketika sampai diparkiran kantor, beruntung peneliti membawa ganti dan berkas wawancara tidak terkena air hujan. Setibanya di kantor pukul 14.00 wib, peneliti langsung menuju lantai 11 menara 165 yang berada di Jl. TB Simatupang Kav. 1, Cilandak Timur, Jakarta Selatan kemudian menemui langsung Ust. Pungky dan melakukan wawancara seputar profil GWC dan program Desa Wakaf yang berada di Desa Jipang Blora. Wawancara berlangsung sekitar sejam lebih diselingi dengan nasehat-nasehat membangun khas Ust. Pungky, setelah selesai peneliti pun izin pamit untuk

164

bergegas pulang ke kostan dan segera memasukkan data agar tidak kalah dengan rasa malas atau kesibukan yang lain.

20 Desember 2020

Dikarenakan kondisi bangsa yang sedang dilanda pandemi covid-19 dan kegiatan pemilihan umum mahasiswa atau pemilwa yan berlangsung di bulan November membuat peneliti vakum untuk sementara waktu melanjutkan penelitian disamping belum adanya info lanjutan dari Global Wakaf terkait surat jalan untuk pergi ke Desa Jipang Blora, tempat salah satu program GW disektor wakaf pangan. Memasuki bulan desember tepatnya tanggal 20 desember 2020 peneliti memutuskan untuk rehat sejenak dan pulang ke kampung halaman sembari menunggu kepastian dari pihak lembaga.

11 Januari 2021

Memasuki bulan januari, peneliti menyiapkan segala berkas dan bekal untuk berangkat ke Desa Jipang, tepat pada tanggal 05 januari 2021 peneliti mendapatkan surat observasi dari fakultas yang sudah peneliti ajukan tiga hari sebelumya. Peneliti pun meminta izin kepada pihak lembaga untuk pergi ke Desa Wakaf dan Alhamdulillah mendapat izin. Kendala yang peneliti alami adalah pasifnya respon dari lembaga, ketika peneliti meminta kontak atau narhub yang bisa menjadi mentor ketika di Desa, dari lembaga belum memberikan yang akhir membuat peneliti agak kebingungan. Namun tepat pada tanggal 11 januari 2021, peneliti tetap memutuskan berangkat dari rumah di antar oleh kakak keponakan sampai terminal pucuk pukul 11.00 wib untuk naik bus antar kota. Perjalan memakan waktu sekitar 3-4

165

jam karena harus transit dulu ke terminal bojonegoro untuk naik bus mini hingga sampai terminal cepu. Setibanya diterminal cepu, peneliti naik ojek yang memakan waktu sekita 10-15 menit hingga sampai lokasi Desa Jipang.

Cuaca yang cerah, suasana yang asri dikarenakan kanan kiri tumbuh hijau padi, tepat pukul 14.30 wib peneliti sampai di depan kantor desa yang terpantau sepi tidak ada aktifitas manusia didalamnya. Beberapa menit kemudian menjelang ashar peneliti mampir ke rumah salah seorang warga yang ternyata juga menjabat sebagai ketua RT untu bertanya kediaman pak Lurah. Alhamdulillah peneliti diantar sampai kediaman untuk bertemu Lurah Ngadi dan langsung melakukan wawancara agar memangkas waktu pula. Sesi wawancara berlangsung hampir 30 menit dengan bahasan mengenai kondisi desa, mayoritas pekerjaan dan tentunya pertanyaan seputar Lumbung Beras Wakaf. Setelah melakukan wawancara, peneliti pun izin untuk sementara beberapa hari kedepan tidur di masjid dikarenakan budget yang kurang memadai apabila tinggal dipenginapan. Namun sekali lagi dengan penuh kerahaman Lurah Ngadi menawarkan untuk tinggal dirumahnya saja selama penelitian berlangsung juga dipinjami motor sebagai kendaraan jika ingin berkeliling melihat kondisi geografis dan melakukan wawancara dengan warga sekitar.

Pukul 15.30 wib, peneliti izin untuk pergi ke kantor pengelolaan produksi beras yaitu Lumbung Beras Wakaf yang berada tidak jauh dari situs bersejarah yakni makam kerajaan Pangeran Aryo jipang atau Aryo penangsang. Setibanya di

166

gudang, peneliti bertemu dengan mas Tono dan mbak Lessi dan langsung mewawancarai mereka berdua seputa Lumbung Beras Wakaf. Wawancara berlangsung sekitar 20 menitan disambung dengan obrolan-obrolan santai mengenai misi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap yang dibalu dengan Wakaf sebagai sumber modal dalam memberdayakan ekonomi ummat. Pukul 16.30 wib peneliti berpamitan untuk kembali ke rumah pak Lurah untuk beristirahat dan bersih-bersih sekaligus persiapan sholat magrib.

12 Januari 2021

Pagi hari yang cerah sekiat pukul 07.30 wib, peneliti dibelikan sarapan berupa nasi pecel oleh keluarga Lurah Ngadi, tak berpikir panjang dan karena perut yang sudah keroncongan, nasi pecel pun ku lahap. Belum habis, Lurah Ngadi memberikan informasi bahwa aka nada petani yang mampir ke rumah untuk bertemu dengan peneliti guna melakukan wawancara, dan benar saja selah beberapa menit kemudian petani itu pun datang, beliau bernama pak Samidin dengan perawakan tidak terlalu tinggi dan sudah berumur namun masih terlihat sehat bugar. Wawancara berlangsung kurang lebih 15 menit mengenai kondisi pertanian dan juga manfaat apa saja yang petani sudah rasakan dengan kehadiran Lumbung Beras wakaf. Setelahnya disambung dengan obrolan-obrolan ringan dan harapan pak Samidin untuk kemajuan produksi padi dan kesejahteraan ekonomi agar dirasakan bukan hanya petani melainkan juga masyarakat yang lain.

Setelah melakukan wawancara dengan Pak Samidin, peneliti bersiap untuk meninjau lokasi pertanian yang berada tidak jauh dari rumah pak Lurah, saat itu sedang musim tanam

167

jadi kebanyakan para petani sedang melakukakn cocok tanam dan pengelolaan lahan yang lain seperti traktor sawah. Kemudian peneliti menemui salah seorang petani bernama pak Subiono yang ternyata merupakan saudara pak Lurah sendiri, beliau tengah memantau butuh tani yang sedang bercocok tanam sembari menyediakan konsumsi. Kami pun berbincang dan melakukan wawancara seputar pertanian juga LBW yang pada akhir bulan desember kemarin memberikan bantuan beras untuk membantu ketahanan pangan akibat covid.

Menjelang dluhur, peneliti bergegas menuju gudang LBW untuk bertemu dan mendokumentasikan kondisi gudang, kemudian peneliti melakukan wawancara dengan Mas Bambang selaku pengelola LBW bagian staf gudang mengenai kondisi gudang dan buruh pekerja harian yang membantu produksi gabah di LBW. Setelah itu peneliti istirahat sembari bersiap sholat dluhur lalu kami pun makan bersama di gudang. Sekitar pukul 14.00 wib peneliti izin pamit untuk mengistirahatkan badan sejenak dirumah pak Lurah juga bersiap sholat ashar. Sore pun berlalu diterpa awan mendung yang mulai menyelimuti desa Jipang sejak pukul 16.00 wib, dan benar menjelang isya, hujan pun turun dengan deras yang membuat peneliti menginap semalam lagi untuk paginya bersiap menuju terminal cepu.

13-14 Januari 2021

Malam terasa sangat panjang dan peneliti pun tertidur dengan sangat pulas. Pagi harinya peneliti merasakan nikmatnya sambal khas buatan bu Lurah untuk mengisi perut agar tidak lapar waktu perjalanan ke Jakarta. Peneliti berpamitan dengan keluarga

168

Lurah Ngadi dan diantar Mas Bambang pergi ke terminal cepu tepat pukul 11.00 wib. Menaiki bus Nusantara, peneliti berangkat pukul 14.00 wib dengan hati yang lega walau lumayan cape karena harus berkeliling dan mencari data lapangan. Jarak tempuh dari terminal cepu sampai terminal lebak bulus kurang lebih hampir 15 jam dan sampai pukul 04.30 wib. Kemudian peneliti dijempu oleh teman kelas dan langsung menuju rumah teman yang lain didaerah taman kedaung.

18 Januari 2021

Pada hari senin pagi sekitar pukul 10.00 wib peneliti yang sebelumnya sudah komunikasi dengan dosen pembimbing Pak Yusra Kilun, M. Pd kemudian bertemu untuk menyetorkan hasil data lapangan dari bab 1 sampai bab 6, dikarenakan kondisi yang psbb membuat kampus pun ikut menerapkan peraturan lebih ketat juga protokol kesehatan, peneliti bertemu dengan dospem didepan ruang jurusan. Setelah berdiskusi sekitar 30 menit, peneliti mendapatkan acc yang artinya sudah bisa mengajukan jadwal sidang akhir skripsi terkait penelitian yang sudah peneliti susun dengan beberapa revisi atau data penguat seperti pelampiran dokumentasi, catatan lapagan dan data petani yang sudah peneliti cantumkan pula di atas.

04 Januari 2021

Penulis bertemu dengan dospem yaitu Yusra Kilun, M. Pd untuk melakukan finishing terhadap skripsi yang telah penulis susun untuk kemudian ditanda tangani dan bisa penulis gunakan sebagai syarat pengajuan sidang skripsi ke Tata Usaha FIDIKOM.

169 Lampiran 4

172 Lampiran 5

Suasana gudang produksi dan mesin penggilingan padi LBW (11 Januari 2021)

173

Wawancara dengan mas Tono dan mas Bambang selaku pengelola LBW

174

Wawancara dengan ibu Martini dan Murtini selaku buruh pekerja harian LBW (12 Januari 2021)

Proses produksi dan pengemasan beras oleh LBW untuk distribusi bantuan kemanusiaan

176

Distribusi Beras Untuk Santri oleh LBW bersama Masyarakat Relawan Indonesia