• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GANGGANG LAUT

2.3 Tumbuhan Talus

2.3.5 Chrysophyceae (Ganggang hijau-kuning)

Berbeda dengan kelas-kelas ganggang yang terdahulu, kelas ganggang hijau-kuning ini sangat heterogen. Banyak ketidaksesuaian pendapat antara para pakar taksonomi tumbuh-tumbuhan mengenai pengelompokan ganggang ini. Beberapa di antara ganggang tersebut oleh sementara pakar, digolongkan sebagai hewan. Namun, berbeda dengan hewan-hewan laut yang sebenarnya, kelompok ganggang ini mampu berfotosintesis. Berbeda juga dengan kelas ganggang tersebut di atas, anggota dari kelas yang terdiri atas tumbuh-tumbuhan dan hewan yang seperti tumbuh-tumbuhan ini terutama dikuasai oleh bentuk-bentuk mengapung.

Kebanyakan ganggang yang berwarna kuning atau berwarna emas ini bersel tunggal tetapi hidup bergerombol. Meskipun berklorofil, warna hijaunya tertutup oleh pigmen kuning dan coklat dan oleh tetesan minyak yang tersimpan. Yang teramat menarik dari kelompok ganggang ini adalah diatomae. Kelompok-kelompok lain yang penting diketahui adalah Dinoflagellata, Phaeocystis, Cocolithoporidae, dan

Halosphaera.

(a) Diatomae

Tumbuh-tumbuhan yang tergolong kelompok ini merupakan tumbuhan berbentuk mikroskopis. Bentuk yang lebih besar ukurannya jika dilihat satu demi satu hanya berupa satu titik saja. Mereka terdiri atas satu sel, tetapi sel-sel ini membentuk rantai atau kelompok sel berbagai tipe.

54

Sifat khas dari kelompok diatomae ini adalah frustulanya atau cangkangnya yang terdiri atas silika bening dan beraneka ragam bentuk dan ukuran yang ditunjukkan dalam bentuk garis-garis (strie), titik, dan lekukan yang kelihatan sangat menarik. Cangkang ini sangat penting dalam sedimen silika dan telah membentuk endapan fosil yang luas. Fosil ini dikenal dengan nama tanah diatomae (diatomaceous eartch).

Struktur cabang dari diatomae dapat diibaratkan sebuah kotak dengan tutupnya, karena dia terdiri atas dua belahan yang cocok satu sama lain seperti tumbu dan tutup. Bagian atas dan bawah kotak dinamakan tangkup (valves) dan ini dihubungkan oleh sabuk-sabuk penghubung yang saling tumpang tindih dan bersama-sama membentuk geleng (girdle). Tangkup yang lebih besar disebut epiteka dan yang lebih kecil dinamakan hipoteka. Protoplasma seluruhnya terletak di dalam cangkang, tetapi untuk pertukaran hasil-hasil metabolisme, mereka dihubungkan melalui rafe (raphe) dalam tangkup pada spesies tertentu atau melalui pori-pori kecil pada spesies yang lain.

Ada diatomae yang hanya mempunyai satu kromatofora dan ada pula yang mempunyai lebih dari satu kromatofora. Warnanya dapat bermacam-macam, kuning, hijau keabu-abuan, atau coklat. Ada petunjuk bahwa pigmen tersebut tertutup oleh pigmen coklat tambahan yang dinamakan diatomin, yang identik dengan fukosantin pada ganggang coklat. Salah satu hasil fotosintesisnya yang paling penting adalah minyak yang nampak sebagai bintik-bintik minyak dalam diatomae.

(b) Dinoflagellata

Kelompok ganggang ini diberi nama umum dinoflagellata. Kelompok ganggang ini memegang peranan penting dalam ekonomi laut. Sebagian besar spesies ganggang ini bersifat holofitik dan nomor dua setelah diatomae sebagai produsen dalam plankton laut.

55

Spesies lainnya ada yang bersifat holozoik atau seperti hewan dalam kebutuhan makanan, mencernakan makanan berpartikel, dan mempunyai sifat-sifat lain yang menempatkan mereka dengan jelas dalam jajaran hewan. Semuanya penting bagi hewan pemakan menyaring dan pemakan detritus.

Dinoflagellata khas biota bersel satu. Beberapa kelompok mempunyai perisai dari

lempeng selulosa dan yang lainnya tidak mempunyai perisai atau telanjang. Semua mempunyai dua cambuk untuk bergerak, satu ciri penting bagi bentuk holofitik. Jadi, barangkali mereka dapat menyesuaikan diri pada strata air tingkat tertentu yang sangat menyenangkan dalam kaitannya dengan cahaya dan zat hara terlarut. Banyak

dinoflagellata bercahaya yang membuat kelauan air laut berkilau.

(c) Phaeocystis

Phaeocystis adalah tumbuh-tumbuhan bercambuk berwarna coklat, hidup di

perairan neritik yang membentuk koloni berupa gelembung benjol dan dapat dilihat dengan mata biasa. Banyaknya plankton ini sewaktu-waktu dapat membuat permukaan air berwarna sangat coklat. Perkembangbiakan terjadi melalui pembentukan spora bercambuk yang lepas dari koloni.

(d) Coccolithophoridae

Di antara jasad hidup autotrof yang terkecil (5-20 mikron) yang hidup di laut dari kelompok ini terdapat bentuk-bentuk yang bercambuk dua (beberapa bentuk lainnya tidak bercambuk). Bagian yang lunak dilindungi oleh lempeng-lempeng bundar kecil atau perisai terdiri atas berbagai desain dan embelan-embelan yang dinamakan kokoit atau

56

rabdolit. Perisai-perisai ini telah ditemukan dalam jumlah besar pada endapan dasar laut sebelum jasad hidup yang merupakan bagian dari perisai ini ditemukan. Mereka ditemukan terikat dalam benang-benang protoplasma dari protozoa palagik atau dalam perut salpa dan Pteropoda. Coccolithophoridae adalah khas plankton laut terbuka, tetapi pada saat tertentu mereka berkembang biak dalam jumlah besar di perairan pantai. Beberapa spesies juga terdapat di perairan tawar.

Meskipun ukurannya sangat kecil, mereka sangat penting sebagai makanan biota pemakan penyaring dan sebagai penyumbang kepada sedimen kapur dasar laut. Genus yang umum di antara kelompok ini adalah Cocolithus, Rhabdosphaera, dan

Pontasphaera.

(d) Halosphaera

Halosphaera adalah tumbuh-tumbuhan bersel tunggal dan mikroskopik dari ordo Heterococcales. Pakar terdahulu memasukkan kelompok ganggang ini ke dalam

ganggang hijau. Pada saat-saat tertentu, mereka terdapat dalam jumlah besar dalam plankton, mengapung hampir dekat permukaan laut. Halosphaera hanya terdapat di laut terbuka yang memiliki warna hijau seperti warna hijau tumbuh-tumbuhan darat. Walaupun terdapat dalam jumlah besar, mereka tidak berkembangbiak melalui cara yang cepat dengan pembelahan menjadi dua seperti diatomae, tetapi isi sel ditransformasi menjadi sejumlah besar zoospora. Zoospora yang berenang ini terlepas dan melalui suatu cara yang tidak diketahui ditransformasi kembali menjadi bentuk bulat kecil yang lama kelamaan bertambah menjadi bentuk normal dengan pelepasan berturut-turut selaput

57

silika lemah yang menyelimuti mereka. Spora istirahat juga dihasilkan oleh kelompok biota ini.

58

Dokumen terkait