• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. DEWASA AWAL

3) Ciri-ciri Dewasa Awal

Masa dewasa awal merupakan periode untuk melakukan penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial yang baru. Artinya seorang dewasa muda diharapkan dapat memainkan peran sesuai dengan tugas-tugas perkembangannya. Terdapat banyak kesulitaan yang dialami seorang dewasa awal dalam proses penyesuaian diri tersebut. Hal ini terjadi karena seorang dewasa awal harus bersikap mandiri yang sebisa mungkin tanpa adanya bantuan dari pihak lain. Di bawah ini terdapat beberapa ciri yang muncul dalam tahap dewasa awal menurut Hurlock (1980), yaitu :

a. Masa dewasa awal sebagai masa pengaturan

Dimana seorang dewasa awal melepaskan masa kebebasan mereka untuk menjadi bertanggung jawab secara mandiri. Di sini juga termasuk

pada kemantapan dalam memilih karier yang sesuai baginya yang juga akan berpengaruh pada proses pemilihan pasangan hidup berumah tangga.

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi cepat-lambatnya seseorang untuk memulai hidup berumah tangga yaitu, pertama cepat tidaknya seseorang mampu menemukan pola hdup yang memenuhi kebutuhan mereka kini dan masa depan. Faktor kedua mengenai profesi seseorang untuk mencapai suatu profesi yang dituju. Jika profesi tersebut membutuhkan jangka waktu yang lama untuk mencapainya, maka individu itu juga akan mengulur waktu untuk membina rumah tangga.

b. Masa dewasa awal sebagai masa reproduksi

Menjadi orang tua merupakan salah satu peran penting pada tahap dewasa awal. Sepasang suami istri biasanya akan menjadi orang tua saat berusia dua puluhan atau pada awal tiga puluhan sesuai dengan perundingan pasangan serta kekuatan dan kematangan pribadi untuk reprosuksi.

c. Masa dewasa awal sebagai masa bermasalah

Pada tahap dewasa awal, seseorang akan dihadapkan pada masalah-masalah yang berhubungan dengan penyesuaian diri dalam berbagai aspek kehidupan sebagai orang dewasa. Secara umum terdapat tiga faktor penyebab banyaknya permasalahan yang muncul di tahap dewasa awal. Satu, sedikit dari mereka yang mempunyai persiapan matang untuk menghadapai jenis-jenis permasalahan yang perlu diatasi pada tahap dewasa.

Kedua, beberapa dari mereka mencoba untuk menguasai beberapa keterampilan dalam waktu bersamaan. Hal ini berakibat hasil yang diperoleh menjadi tidak maksimal. Oleh karena itu, laki-laki biasanya memantapkan karier mereka terlebih dulu, kemudian baru memikirkan untuk menjalin hubungan pernikahan dan berkeluarga.

Ketiga, mereka mencoba untuk hidup mandiri dalam kehidupan dewasa awalnya. Alhasil, terdapat keengganan mereka untuk meminta bantuan orang lain. Hal ini juga menjadi faktor sulitnya menyelesaikan permasalahan pada dewasa awal.

d. Masa dewasa awal sebagai masa ketegangan emosional

Sekitar umur tiga-puluhan, kebanyakan seseorang telah mampu memecahkan masalah-masalah dengan baik sehingga memiliki pribadi yang stabil dan tenang secara emosional. Memang pada awal tahap dewasa muda seseorang memiliki ciri emosi yang menggebu-gebu, namun hal tersebut pada umur tiga-puluhan justru menjadi tanda bahwa penyesuaian diri terhadap kehidupan orang-orang dewasa belum terlaksana dengan memuaskan. jika ketegangan emosi ini terus berlanjut, hal itu akan nampak dalam bentuk keresahan yang dirasakan dalam kesehariannya. Keresahan yang muncul biasanya dalam masalah pekerjaan, perkawinan, serta peran sebagai orang tua.

e. Masa dewasa awal sebagai masa keterasingan sosial

Pada tahap dewasa awal biasanya seseorang akan menyelesaikan seluruh pendidikan formalnya dan terjun ke dalam pola kehidupan orang

dewasa, yaitu karir, perkawinan dan rumah tangga sehingga waktu bersama dengan teman kelompok menjadi berkurang, begitu pula dengan keterlibatan dalam kegiatan kelompok di luar rumah. Sebagai akibatnya seseorang akan merasakan keterpencilan social atau keterasingan. Namun kondisi tersebut justru akan memunculkan semangat bersaing dan hasrat yang besar dalam berkarir.

f. Masa dewasa awal sebagai masa komitmen

Pada tahap dewasa awal, orang-orang muda mengalami perubahan tanggung jawab yang sepenuhnya menjadi mandiri. Oleh sebab itu mereka menentukan pola hidup baru, tanggung jawab baru, dan membuat komitmen-komitmen baru dalam kehidupannya. Meskipun nantinya komitmen tersebut mengalami perubahan, namun seorang dewasa muda pola tersebut akan menjadi landasan untuk membentuk hidup yang lebih baik.

g. Masa dewasa awal sebagai masa ketergantungan

Meskipun dewasa awal dituntut untuk memiliki kehidupan yang mandiri, terdapat sebagian dari mereka masih memiliki ketergantungan terhadap orang tua atau lembaga pendidikan yang memberikan beasiswa untuk membiayai jenjang pendidikan mereka. Namun di sini orang, mereka juga menuntut untuk memiliki otonomi yang sama dengan orang dewasa awal yang telah membiayai kehidupan mereka secara mandiri. Keadaan ketergantungan ini akan berakhir pada usia dua puluhan atau awal usia tiga puluhan.

h. Masa dewasa awal sebagai masa perubahan nilai

Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan perubahan nilai pada tahap dewasa awal. Pertama, jika orang dewasa awal ingin diterima oleh anggota kelompok dewasa, mereka harus memiliki nilai-nilai yang sama dengan kelompok dewasa tersebut. Kedua, mereka dewasa awal semakin menyadari bahwa kelompok sosial berpedoman pada nilai-nilai konvesional dalam hal keyakinan, perilaku, dan juga penampilan. Ketiga, orang dewasa awal yang menjadi orang tua lebih cepat untuk mengubah nilai-nilai menjadi lebih konservatif dan lebih tradisional yang cenderung bersifat sosial.

i. Masa dewasa awal sebagai masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru Masa dewasa awal merupakan periode yang paling banyak mengalami perubahan. Dalam masa ini, gaya hidup baru yang paling menonjol, yaitu di bidang perkawinan dan peran sebagai orang tua termasuk perceraian, orang tau tunggal serta berbagai perubahan di tempat pekerjaan.

j. Masa dewasa awal sebagai masa kreatif

Seorang dewasa awal dapat menjadi lebih kreatif karena mereka memiliki kebebasan untuk berbuat apa yang mereka inginkan. Bentuk kreatif yang muncul dipengaruhi oleh minat dan kemampuan individu, kesempatan untuk mewujudkan dengan memberikan kepuasan yang besar. Mereka biasanya mencapai puncak kreatif pada usia setengah baya melalui kegiatan-kegiatan hobi dan produk karier mereka.

C. Disabilitas fisik

Dokumen terkait