• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penilaian SS S TS STS % % % % 1 Membantu mempercepat

usaha rehabilitasi lahan kritis 0 0 20 86.9 3 13.1 0 0

2 Membantu penyerapan air 1 4.3 16 69.5 6 26.2 0 0

3 JUN penting bagi lingkungan 1 4.3 19 82.6 3 13.1 0 0

4 JUN meningkatkan pasokan

kebutuhan air tanah 0 0 17 73.8 6 26.2 0 0

5 JUN meningkatkan kualitas

udara bersih 0 0 20 86.9 3 13.1 0 0

B. Desa Ciaruteun Ilir

No Pernyataan

Penilaian

SS S TS STS

% % % %

1 Membantu mempercepat

usaha rehabilitasi lahan kritis 0 0 78 100 0 0 0 0

2 Membantu penyerapan air 0 0 45 57.7 33 42.3 0 0

3 JUN penting bagi lingkungan 2 3.6 76 97.4 0 0 0 0

4 JUN meningkatkan pasokan

kebutuhan air bersih 0 0 50 64.1 28 35.9 0 0

5 JUN meningkatkan kualitas

udara bersih 3 3.8 75 96.2 0 0 0 0

Keterangan: SS: Sangat Setuju, S: Setuju, TS: Tidak Setuju, STS: Sangat Tidak Setuju Sumber: Data Primer 2012 (diolah)

Berdasarkan Tabel 40, sebagian besar petani JUN di Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir (>50%) menyatakan setuju dengan adanya dampak lingkungan yang semakin membaik dari kegiatan JUN. Pada Desa Cogreg sebanyak enam orang (26.2%) dan Desa Ciaruteun Ilir sebanyak 33 orang (42.3%) mengatakan tidak setuju apabila kegiatan JUN itu mempermudah masyarakat dalam penyediaan air bersih. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran para petani JUN terhadap keadaan lingkungan sekitar sehingga ada dan tidak adanya JUN tidak terlalu berpengaruh.

Sebanyak tiga orang (13.1%) di Desa Cogreg menyatakan tidak setuju bahwa kegiatan JUN mempengaruhi kualitas udara semakin bersih. Hal ini disebabkan rumah mereka yang jauh dari lokasi JUN sehingga pengaruhnya tidak terlalu dirasakan secara langsung. Berbeda halnya dengan Desa Ciaruteun Ilir

dimana semua petani JUN (78 orang atau 100%) mengatakan setuju bahwa kualitas udara semakin bersih dan sejuk. Skala Likert dapat menganalisis dampak lingkungan yang positif menurut petani JUN di Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir dengan adanya kegiatan JUN. Interval nilai tanggapan petani JUN yang menyatakan sangat setuju berada dalam interval (17-20), setuju (13-16), tidak setuju (9-12), dan sangat tidak setuju (5-8). Hal ini dapat dilihat pada Tabel 41. Tabel 41. Dampak Positif Lingkungan Menurut Petani JUN di Desa Cogreg

dan Desa Ciaruteun Ilir terhadap Kegiatan JUN dalam Skala Likert

Tingkat Persepsi Skala Likert Desa Cogreg Desa Ciaruteun Ilir

% %

Sangat Setuju 1 4.45 0 0

Setuju 21 91.10 78 100

Tidak Setuju 1 4.45 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0

Total 23 100 78 100

Sumber: Data Primer 2012 (diolah)

Sebanyak 21 orang (91.10%) di Desa Cogreg dan 78 orang (100%) di Desa Ciaruteun Ilir menyatakan setuju dengan adanya dampak positif lingkungan dari keberadaan kegiatan JUN. Kegiatan JUN memberikan perubahan pada keadaan lingkungan mereka yaitu semakin membaiknya penyediaan air bersih dan kualitas udara.

Para pihak yang lain mempunyai pandangan tersendiri terhadap keberadaan JUN. Menurut pemilik lahan UNB dan pemilik lahan “Kopassus 23” menyatakan lahan yang semula tidak terlalu dimanfaatkan oleh mereka setelah adanya JUN lahan mereka semakin subur. Tanaman JUN diberi pupuk secara intensif dengan kualitas baik sehingga tanah menjadi gembur. Pada awalnya lahan tersebut ditanami oleh tanaman non kayu sehingga dalam penyerapan air tidak terlalu baik, berbeda dengan tanaman kayu seperti jati. Air tidak langsung

mengalir akan tetapi diserap secara baik sehingga ketersediaan air terjamin. Menurut aparat Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir, keberadaan JUN dapat menghasilkan udara yang sejuk dan bersih. Sebelum adanya JUN, lahan hanya ditanami tanaman non kayu bahkan banyak ilalang yang tumbuh. Tanaman non kayu dan ilalang tidak terlalu baik dalam menghasilkan udara bersih karena daya serap karbondioksida (CO2) kecil, berbeda dengan pohon jati. Menurut para pihak secara keseluruhan, keberadaan JUN di Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir terhadap perubahan lingkungan dikatakan baik karena semua pihak merespon dengan positif.

VII. SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil analisis kelayakan finansial dengan indikator NPV, IRR, Net B/C, dan PBP menunjukkan bahwa usaha JUN ini layak untuk dilanjutkan. Hal ini dapat dilihat dari analisis kelayakan finansial yang menunjukkan semua kriteria memenuhi syarat. Berdasarkan analisis sensitivitas, peningkatan pupuk sebesar 32 persen proyek UBH-KPWN Bogor masih layak untuk dilanjutkan karena syarat terpenuhi, akan tetapi UBH-KPWN Bogor harus tetap mengantisipasi apabila ada kenaikan yang lebih besar karena bisa saja menyebabkan proyek mengalami kerugian.

2. Manfaat ekonomi yang berupa peningkatan pendapatan masyarakat (petani JUN) di Desa Cogreg dengan keberadaan kegiatan JUN adalah Rp 163 041 600/tahun dan di Desa Ciarteun Ilir sebesar Rp 104 764 300/tahun. Adapun manfaat ekonomi total berupa pendapatan bagi Desa Cogreg (petani JUN, pemilik lahan, dan aparat desa) adalah sebesar Rp 1 715 133 000 dan untuk Desa Ciaruteun Ilir sebesar Rp 5 466 171 500. Khususnya bagi peternak di Desa Ciaruteun Ilir pendapatan dari JUN merupakan pendapatan pokok yaitu sebesar 67.67 persen dari total pendapatan.

3. Sebesar 90 persen petani JUN dan para pihak yang terkait usaha JUN UBH- KPWN Bogor menyatakan bahwa usaha JUN memberikan dampak positif baik ekonomi maupun lingkungan. Sebesar 50 persen responden petani JUN merasakan perubahan sumber air dan kualitas lingkungan sehingga

masyarakat sekitar dapat memperoleh air lebih mudah dan perubahan udara yang dirasakan semakin lebih bersih dan sejuk.

7.2 Saran

Usaha JUN oleh UBH-KPWN telah dilaksanakan dengan baik, namun ada beberapa hal yang sebaiknya menjadi perhatian UBH-KPWN Bogor agar dapat lebih mengembangkan usahanya.

1. UBH-KPWN Bogor harus dapat menjaga kepercayaan dan meyakinkan para pihak yang terlibat agar mau melanjutkan usaha JUN di periode selanjutnya karena para pihak merupakan aset perusahaan yang menyukseskan usaha JUN.

2. Pelaksanaan usaha budidaya sangat dipengaruhi oleh peningkatan harga pupuk. Oleh karena itu, pihak UBH-KPWN Bogor perlu mengantisipasi adanya kenaikan pupuk yang lebih besar dengan cara mencari alternatif lain seperti penggunaan pupuk organik dan pemberdayaan petani JUN untuk menggunakan pupuk secara optimal.

3. UBH-KPWN Bogor sebaiknya memperluas lahan areal kegiatan penanaman JUN agar banyak melibatkan masyarakat sekitar untuk melaksanakan usaha JUN sehingga meningkatkan penyerapan tenaga kerja.

4. Usaha kegiatan JUN UBH-KPWN Bogor harus tetap menjaga konsistensi dan keberlanjutannya karena proyek tersebut sangat menguntungkan bagi semua pihak dan dapat memperbaiki kualitas lingkungan.

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN DAMPAK

Dokumen terkait