Kecamatan Batuwarno Kabupaten Wonogiri.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Suatu pemilihan teknik sampel merupakan hal yang penting dalam penelitian karena syarat yang sangat penting dalam pengambilan sampel harus mewakili populasi. Sampel yang representatif diperoleh dengan teknik tertentu yang dinamakan teknik sampling.
sampling adalah suatu cara
Berdasarkan pendapat tersebut dapat penulis simpulkan bahwa sampling merupakan cara untuk mengambil sampel agar diperoleh sampel yang dapat mewakili populasi dalam suatu penelitian.
Menurut Consuelo G. Sevilla, et al, terjemahan Alimuddin Tuwu (1993:
163-169), ada beberapa teknik pengambilan sampel yaitu:
a. Penentunan sampel acak (Random Sampling), yang memiliki kemungkinan tinggi untuk menetapkan sampel yang representatif. Tiap-tiap individu dalam populasi diberi kesempatan untuk ditugaskan menjadi anggota sampel.
b. Sampel berstrata (Stratified Sampling), digunakan jika populasi terdiri dari golongan-golongan yang mempunyai susunan bertingkat, maka pengambilan sampel tidak boleh dilakukan secara random.
c. Sampel wilayah (Area Probality Sample), dilakukan bila ada perbedaan antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain.
d. Sampel proposisi (Propotional Sample), sampel ini dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah.
e. Sampel tujuan (Purposive Sample), dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.
f. Sampel quota (Quota Sample), dilakukan dengan mendasarkan diri pada jumlah yang sudah ditentukan.
commit to user
g. Sampel kelompok (Cluster Sample), teknik ini menghendaki adanya kelompok-kelompok dalam pengambilan sampel berdasarkan pada kelompok-kelompok yang ada dalam populasi.
h. Sampel kembar (Double Sample), merupakan dua buah sampel yang sekaligus diambil oleh peneliti dengan tujuan untuk melengkapi jumlah apabila ada data yang tidak masuk dari sampel pertama.
Teknik random sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan cara randomisasi, yaitu suatu teknik mengambil individu untuk sampel dari populasi dengan cara random. Menurut Sutrisno Hadi (2000: 223), ada beberapa cara yang digunakan untuk merandomisasi yaitu sebagai berikut:
1) Cara Undian
Cara ini dilakukan sebagaimana jika kita mengadakan undian.
a) Buat daftar yang berisi semua subjek/individu.
b) Beri kode nomor urut kepada semua subjek/individu itu.
c) Tulis kode-kode itu masing-masing dalam lembar kertas kecil.
d) Gulung kertas itu baik-baik.
e) Masukkan gulungan kertas itu ke dalam tempolong.
f) Kocok baik-baik tempolong itu.
g) Ambil kertas gulungan itu satu demi satu sampai jumlah yang kita perlukan tercapai.
2) Cara Ordinal
Cara ini diselenggarakan dengan mereka-mereka yang akan ditugaskan ke dalam sampel dari atas ke bawah dengan jalan misalnya mengambil mereka-mereka yang bernomor ganjil atau genap, yang bernomor kelipatan angka tiga, kelipatan angka lima, dan sebagainya.
3) Randomisasi dari Tabel Bilangan Random
Cara inilah yang paling banyak digunakan oleh para ahli statistik dan para penyelidik. Sebab, kecuali prosedurnya sangat sederhana, juga kemungkinan penyelewengan dapat dihindarkan sejauh-jauhnya.
Penggunaannya adalah sebagai berikut:
a) Buat daftar subjek dengan nomor urutnya.
commit to user
b) Jatuhkan ujung pensil disembarang tempat dari tabel bilangan random.
c) Ambil dua angka yang berdekatan dengan jatuhnya ujung pensil itu untuk mengidentifikasi orang yang pertama.
Selanjutnya untuk mengidentifikasi orang yang kedua, ketiga, dan seterusnya ambillah dua angka di bawah dan atau di atasnya sampai kebutuhan kita terpenuhi.
Adapun dalam penelitian ini peneliti tidak menggunakan teknik pengambilan sampel karena ini merupakan penelitian populasi sehingga semua populasi yang ada dijadikan sampel penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian. Menurut Suharsimi
bagaimana peneliti menemukan metode setepat-tepatnya untuk memperoleh data
pengumpulan data dalam suatu penelitian harus tepat karena akan berpengaruh terhadap hasil penelitian. Dalam sebuah penelitian diperlukan data yang obyektif karena data merupakan suatu hal yang sangat mendasar yang akan menentukan hasil penelitian. Apabila keliru dalam meneliti teknik pengumpulan datanya maka mengakibatkan hasil penelitian tidak tepat.
1. Jenis dan Sumber Data a. Jenis Data
Sebelum menginjak pada bagaimana peneliti memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian, peneliti harus menentukan jenis data terlebih dahulu.
Dalam setiap penelitian, jenis data yang dibutuhkan sangat tergantung pada tujuan penelitiannya.
Menurut Dwi Priyatno (2008) mengelompokkan jenis data menjadi dua, yang pertama adalah data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk
commit to user
bukan angka, tetapi berbentuk kata, kalimat, gambar atau bagan. Data yang kedua adalah data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka.
Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dikarenakan analisis data yang digunakan menggunakan teknik analisis statistik.
b. Sumber Data
tidak mungkin diselenggarakan di sembarang tempat, melainkan di tempat yang sudah ditentukan.
data yang langsung diberikan kepada pengumpul data, sedangkan data sekunder adalah data yang tidak langsung diberikan kepada pengumpul data, misalnya lewat
diperoleh langsung dari
selaku responden melalui daftar pertanyaan yang berupa angket, untuk memperoleh data mengenai minat keikutsertaan Program Paket C dan kemandirian belajar dan Bp.
Subagyo selaku Kepala Pelaksana yang secara langsung memberi informasi mengenai pelaksanaan kegiatan di Kelompok Belajar Paket C ini. Adapun bentuk dari data sekunder ini berupa dokumen yaitu profil, daftar nama warga belajar dari
Kabupaten Wonogiri.
2.Metode Pengumpulan Data
Berhasil tidaknya suatu penelitian tergantung pada tepat atau tidaknya penggunaan teknik pengumpulan datanya. Data dan keterangan tersebut dapat diperoleh dengan menentukan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Pengumpulan data merupakan cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh data yang diperlukan dengan menggunakan alat tertentu. Ketepatan pemilihan teknik pengumpulan data sangat diperlukan, karena
commit to user
tanpa adanya ketepatan, maka data yang diperoleh dalam penelitian tidak mungkin memberikan hasil yang tepat. Oleh karena itu alat pengumpul data harus benar-benar valid dan reliable. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket sebagai sumber yang utama dan dokumentasi sebagai sumber pelengkap. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode angket, metode dokumentasi dan tes.
a. Angket
1) Pengertian Angket
Angket merupakan metode untuk memperoleh data dengan cara memberikan pertanyaan yang disusun dalam suatu daftar yang dijawab oleh subjek penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang perbandingan atau hal-hal yang Menurut Yulius Slamet ( 2008 : 94 ) angket atau kuisioner adalah seperangkat daftar pertanyaan tertentu yang disusun secara sistematis dan lengkap.
Dalam penelitian ini angket adalah suatu daftar pertanyaan tertulis kepada responden untuk mendapatkan informasi atau keterangan tertulis dari responden sesuai dengan jawaban seperlunya. Pada penelitian ini jenis data yang digunakan dalam metode angket adalah minat keikutsertaan Program Paket C (X1) dan kemandirian belajar (X2). Pada penelitian ini jenis angket atau kuesioner yang digunakan adalah angket tertutup yaitu angket yang sudah disediakan jawaban oleh peneliti sehingga responden tinggal memilih alternatif jawaban yang ada.
Dalam penelitian ini terdapat 106 pertanyaan, baik pertanyaan yang bersifat positif maupun negatif dengan 4 option/pilihan jawaban, di mana untuk variabel pertama (X1) yaitu Minat Keikutsertaan Program Paket C terdiri atas 43 pertanyaan sedangkan untuk variabel kedua (X2) yaitu Kemandirian Belajar terdiri atas 63 pertanyaan.