• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user C. Populasi Dan Sampel

Dalam suatu penelitian tidak akan terlepas dari penetapan populasi dan sampel karena populasi dan sampel merupakan subjek dari penelitian, dan keduanya merupakan sumber data dalam penelitian. Agar tujuan suatu penelitian bisa tercapai dengan baik, maka proses penentuan dan pengambilan populasi dan sampel harus tepat dan representatif, yakni mewakili populasi dalam arti semua ciri-ciri atau karakteristik yang ada pada populasi.

1. Populasi

Populasi penelitian merupakan suatu kelompok individu yang diselidiki tentang aspek-aspek yang ada dalam kelompok itu. Aspek-aspek yang diungkapkan dalam penelitian ini adalah minat keikutsertaan Program Paket C, kemandirian belajar dan prestasi belajar sosiologi. Sebelum menentukan populasi, perlu kiranya diketahui tentang pengertian populasi. Menurut Y.

Slamet (2008: 40), menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan daripada unit-unit analisis yang memiliki spesifikasi atau ciri-ciri tertentu. Menurut Sudjana (1996: 6), populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung maupun hasil pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi ( 2000 : 182 ), Populasi adalah sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit

peneliti menyimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang mempunyai ciri-ciri atau karakteristik yang sama, dan kemudian ditarik kesimpulannya dalam penelitian.

Populasi bisa dipandang sebagai kelompok (bukan individu), maka apapun jenis populasinya bisa ditemukan kesamaan karakteristiknya diantara individu atau bagian-bagiannya, yang dalam hal ini disebut homogenitas. Homogenitas mendeskripsikan karakteristik suatu populasi bukan individu, sehingga sampel dapat ditarik atau diambil dari populasi yang mewakili karakteristik populasi, harapannya karakteristik sampel dapat digeneralisasikan pada populasi secara sah

commit to user

menurut kaidah ilmiah. Hal ini berkaitan dengan tingkat keluasan generalisasi pada populasi. Keabsahan generalisasi selalu tidak bisa dilepaskan dengan konteks populasi.

Suharsimi Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek ( 2002: 108), mengemukakan beberapa contoh populasi diantaranya adalah:

a. Semua orang yang terdaftar dalam angkatan laut pada hari tertentu.

b. Semua televisi dari tipe yang sama yang diproduksi oleh suatu pabrik dalam satu tahun tertentu.

c. Semua mahasiswa yang terdaftar mengambil suatu mata kuliah tertentu.

d. Semua jenis senjata yang diperbolehkan oleh undang-undang.

Dalam penelitian ini yang disebut sebagai populasi adalah seluruh warga belajar

Batuwarno Kabupaten Wonogiri yang berjumlah 53 warga belajar.

2. Sampel

Suatu penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti terkadang tidak semua objek akan diambil menjadi objek penelitian karena berbagai sebab yang menghambat apabila suatu penelitian menggunakan semua objek penelitian.

Alasan suatu penelitian hanya mengambil sebagian populasi dikarenakan jumlah populasi yang sangat besar, sedikitnya biaya atau tenaga. Alasan-alasan tersebut yang biasanya menjadi alasan mengapa suatu sampel dilakukan oleh seorang peneliti untuk mewakili suatu populasi.

Menurut Consuelo G. Sevilla, et all (terjemahan Alimuddin Tuwu, k

diteliti dengan menggunakan

cara-satu populasi yang cukup besar jumlahnya, yaitu cara-satu bagian dari keseluruhan yang dipilih dan representative Menurut Sutrisno Hadi (2000 : 182) sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi.

dari populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu. Dari beberapa pengertian di

commit to user

atas maka peneliti menyimpulkan bahwa sampel adalah sebagian individu anggota populasi yang diambil dengan teknik tertentu untuk menjadi wakil populasi yang diteliti.

Persoalan sampel akan timbul bilamana populasi bersifat heterogen dan jumlahnya cukup besar. Di pihak lain suatu penelitian yang objeknya atau populasinya kecil harus dilakukan pada seluruh populasi. Pertimbangan penggunaan sampel penelitian menurut Suharsini Arikanto (2006: 134) adalah:

Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyek kurang dari 100, lebih baik sampel diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyek besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari:

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peniliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik.

Penetapan ukuran atau besarnya sampel akan menentukan hasil penelitian yang dilakukan, karena basar kecilnya ukuran sampel juga menentukan dalam suatu proses generalisasi. Donald Ary, et all (terjemahan Arif Furchan, 1983:198) menyatakan bahwa: Besarnya sampel sebaiknya dengan menggunakan sampel yang sebesar mungkin, namun disarankan agar peneliti memasukkan sedikitinya 30 subjek ke dalam sampel. Untuk penelitian deskriptif biasanya menggunakan sampel yang lebih besar, kadang-kadang dianjurkan untuk mengambil 10-20%

dari populasi yang dapat dijangkau.

a prinsipnya tidak ada peraturan-peraturan yang ketat untuk secara mutlak menentukan berapa persen sampel tersebut harus

digunakan dari pendapat tersebut di atas maka peneliti mengambil sampel sebesar 20%. Pertimbangan lain mengapa peneliti mengambil sampel sebesar 20% karena pertimbangan faktor biaya, kesempatan dan tenaga yang terbatas, karena semakin besar sampel yang diambil maka semakin besar biaya yang dikeluarkan.

commit to user

Keterbatasan waktu dan tenaga peneliti apabila mengambil sampel yang terlalu besar.

Menurut Sugiarto, dkk (2001:48) menyatakan bahwa dalam pengambilan cara pengambilan sampel dapat dilakukan dengan pengembalian (with replacement) atau tanpa pengembalian (without replacement

tanpa pengembalian. Jadi, nomor undian yang telah keluar menjadi sampel, tidak dikembalikan lagi dalam kerangka sampel.

Menurut Sutrisno Hadi (2000:76), langkah-langkah dalam pengambilan sampel dengan teknik random sampling dengan cara undian adalah sebagai berikut:

a) Buatlah suatu daftar yang berisi semua kelompok-kelompok yang ada dalam populasi.

b) Berilah kode-kode yang berwujud angka-angka untuk tiap-tiap kelompok-kelompok yang dimaksudkan dalam a)

c) Tuliskan kode-kode itu masing-masing dalam satu lembar kertas kecil.

d) Gulung kertas itu baik-baik.

e) Masukkan gulungan-gulungan kertas itu ke dalam tempolong, kaleng atau semacamnya.

f) Kocok baik-baik tempolong atau kaleng itu.

g) Ambillah kertas gulungan itu sebanyak yang dibutuhkan.

Apabila setelah mengambil kertas gulungan itu, kertas tersebut tidak dimasukkan lagi karena cara yang digunakan peneliti adalah tanpa pengembalian (without replacement). Langkah tersebut berlaku pada populasi dimana cara pengembalian sampel dengan cara undian dan dilaksanakan secara acak (random), sehingga setiap kelompok mempunyai peluang yang sama untuk menjadi anggota sampel dan dilaksanakan sebanyak satu kali, tanpa pengembalian

Mengingat jumlah populasi yaitu kurang dari 100 orang, maka dalam penelitian ini menggunakan penelitian populasi, di mana semua anggota populasi diambil menjadi sampel penelitian. Jumlah populasi sebanyak 53 peserta

commit to user