• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user 2) Reliabilitas Internal

Reliabilitas internal diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan. Ada bermacam-macam cara untuk mengetahui reliabilitas internal. Pemilihan sesuatu teknik didasarkan atas bentuk instrumen maupun selera peneliti.

Reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis reliabilitas konsistensi internal yaitu mengukur reliabilitas dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan. Menurut Nasution (2003:78), metode yang dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas tes antara lain meneliti konsistensi eksternal dan meneliti konsistensi internal.

Konsistensi eksternal dilakukan dengan metode (a) tes-retes dan (b) bentuk paralel dari tes itu. Konsistensi internal diuji dengan (a) teknik split-half (bagi dua) dan (b) analisis diskriminasi tes.

Adapun teknik pengukuran reliabilitas yang peneliti gunakan adalah

satu variabel antar kelompok item tertentu dengan kelompok item lainnya dalam satu perangkat pengukuran, yang diberikan dalam satu kali pengukuran.

Untuk mengukur reliabilitas alat pengukuran yang digunakan adalah rumus alpha Cronbach. Adapun rumus tersebut adalah:

(Suharsimi Arikunto, 2002 : 171) Keterangan :

: Reliabilitas instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan atau soal : Jumlah varians butir

: Varians total

commit to user

Adapun langkah kerja untuk mencari reliabilitas masing-masing instrumen sebagai berikut :

(1) Menyusun tabel hasil uji coba angket (2) Mencari varian setiap butir soal (3) Mencari jumlah varian butir soal (4) Mencari varian total

(5) Memasukkan dalam rumus

(6) Mengkonsultasikan hasil no.5 dengan tabel Product Moment (7) Revisi angket

Setelah angket diuji cobakan maka hasilnya dijadikan dasar untuk revisi. Revisi dilakukan dengan cara menghilangkan atau mendrop item-item pertanyaan yang tidak valid atau tidak reliabel.

(8) Memperbanyak angket

Angket yang telah direvisi dan telah diyakini valid dan reliabel diperbanyak sesuai dengan jumlah responden yang dijadikan sampel. Angket siap untuk disebarkan kepada responden.

(9) Langkah terakhir adalah menggunakan angket yang telah diperbanyak dan telah mendapatkan umpan balik dari responden sebagai alat pengumpul data yang kemudian dianalisis.

Kriteria uji reliabilitas tersebut adalah jika probabilitas atau tingkat

< 0,050 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen

dinyatakan tidak reliabel.

b. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi atau teknik dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data yang ditunjukkan untuk memperoleh penjelasan melalui sumber-sumber dokumen.menurut Suharsimi Arikunto (2002:

206) Dokumentasi yaitu mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal atau

commit to user

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya". Metode dokumentasi merupakan suatu cara mengumpulkan data dengan mempelajari dokumen yang ada. Kelebihan dari menggunakan metode dokumentasi diungkapkan Hadari Nawawi (1995: 133) adalah sebagai berikut:

1) Bisa menghemat waktu.

2) Sumber data bisa diperoleh dengan mudah sebab datanya tersedia.

3) Bila ada kekeliruan mudah untuk diperbaiki kembali karena data mudah untuk dicari kembali.

Dalam penelitian ini dokumentasi dikumpulkan untuk memperoleh data pelengkap yang peneliti perlukan. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi digunakan untuk data tentang sejarah berdirinya lembaga pendidikan, visi dan misi, tujuan dari di Kelompok Belajar Kabupaten Wonogiri.

c. Tes

1) Pengertian Tes

Menurut Suharsimi Arikunto ( 2002 - 53) " Tes adalah alat ukur atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan".

2) Bentuk-bentuk Tes

Menurut Suharsimi Arikunto (2002 : 162) " Bentuk tes ada dua, yaitu tes subyektif dan tes obyektif. Penjelasan dari kedua bentuk tes tersehut adalah sebagai berikut :

a) Tes subyektif pada umumnya berbentuk essay atau uraian. Tes subyektif ini untuk mengukur kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata.

b) Tes obyektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan obyektif. Tes obyektif terdiri dari tes benar salah (true false), tes

commit to user

pilihan ganda (multiple choice test), tes menjodohkan (mathing test), dan tes isian (completion test).

Berdasarkan bentuk-bentuk tes, maka yang dapat digunakan untuk mengukur prestasi belajar Pendidikan Sosiologi dalam penelitian adalah tes obyektif.

3) Langkah-Langkah Penyusunan Tes Langkah-langkah dalam penyusunan tes adalah : a) Menentukan tujuan mengadakan tes.

b) Mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan diteskan c) Merumuskan tujuan instruksional khusus dari tiap bagian bahan.

d) Menyusun dan mengidentifikasi tingkah laku yang dikehendaki berdasarkan TIK yang telah disusun

e) Menyusun tabel sepesifikasi yang memuat pokok materi aspek berpikir yang diukur beserta imbangan antara kedua hal tersebut.

f) Menuliskan butir-butir soal, didasarkan atas TIK dan aspek tingkah laku yang telah disusun.

( Suharsimi Arikunto, 2002 : 153 ) 4) Tes yang Digunakan

Tes yang digunakan dalam Penelitian ini adalah tes belajar pendidikan Sosiologi Warga Belajar

Tegiri Kecamatan Batuwarno Kabupaten Wonogiri. Soal yang diujikan adalah sebanyak 40 butir soal dengan 4 option/pilihan jawaban.

E. Rancangan Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan minat keikutsertaan Program Paket C dan kemandirian belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar Sosiologi Warga Belajar Di Kelompok Belajar

Kabupaten Wonogiri dan untuk mengetahui variabel-variabel yang terdiri dari minat keikutsertaan Program Paket C dan kemandirian belajar yang berhubungan dan mempengaruhi prestasi belajar.

Atribut dalam penelitian ini adalah: atribut X, yang merupakan hubungan minat keikutsertaan Program Paket C dan kemandirian belajar dan atribut Y merupakan prestasi belajar. Prestasi belajar yang dimaksud di sini adalah hasil

commit to user

belajar yang dicapai karena peserta didik mempunyai minat keikutsertaan yang tinggi dalam mengikuti program belajar dan kemandirian belajar siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Untuk menentukan variabel minat keikutsertaan Program Paket C dan variabel kemandirian belajar mempunyai hubungan yang signifikan terhadap prestasi belajar Sosiologi warga belajar di Kelompok Belajar

Kabupaten Wonogiri secara bersama-sama dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda.

Dalam melakukan penelitian, orang dapat menggunakan berbagai macam metode dan sejalan dengannya rancangan penelitian yang digunakan juga dapat

bermacam-macam. Research dapat

didefinisikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode- Winarno Surakhmad ( 1994:131) menjelaskan definisi metode adalah cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya menguji serangkaian hipotesa dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Menurut Arief Furchan ( 1982 : 50)

umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna . Dari beberapa pendapat di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa metode penelitian adalah pengetahuan tentang prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencari suatu kebenaran mencakup teknik-teknik yang digunakan dalam penelitian.

Keputusan mengenai rancangan apa yang dipakai akan tergantung kepada tujuan penelitian. Menurut Sumadi Suryabrata (1997: 15), menyebutkan bahwa sifat masalah yang akan digarap, dan berbagai alternatif yang mungkin digunakan.

Berdasarkan atas sifat-sifat masalahnya itu, berbagai macam rancangan penelitian itu dapat digolongkan menjadi Sembilan macam kategori yaitu:

1) Penelitian Historis 2) Penelitian Deskriptif 3) Penelitian Perkembangan

4) Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan 5) Penelitian Korelasional

6) Penelitian Kausal Komparatif

commit to user