• Tidak ada hasil yang ditemukan

Scene 7 Shot 4

Signifikansi tahap pertama (Denotasi)

Saat Rika dan Abi datang ke restoran Cina milik Tan Kat Sun untuk makan, mereka dilayani oleh Menuk. Menuk melayani pembeli dengan ramah. Pengambilan gambar secara Medium Long Shot, straight-on angle dan pencahayaan high key.

Signifikansi tahap kedua (Konotasi)

Sebagai pelayan restoran Cina milik Tan Kat Sun, Menuk yang beragama Islam dan memakai jilbab selalu melayani pembeli dengan ramah dan mengerjakan tugasnya sebagai pelayan dengan penuh tanggung jawab. Walau dia beragama Islam tapi dia tidak takut untuk bekerja di restoran yang terdapat masakan babi tersebut. Padahal dalam Islam, babi merupakan makanan haram bagi mereka. Karena itu,sangat jarang ditemui di restoran Cina terdapat pegawai yang beragama Muslim.

commit to user

Hal itu berbeda pada film ini. Menuk yang setia pada agamanya dan taat ibadah tidak menunjukkan sikap tidak tolerasinya terhadap agama lain tapi malahan dia menghargai sesama yang beragama non Islam. Dia ikhlas dalam bekerja tanpa memandang adanya perbedaan agama. Straight-on angle digunakan untuk memperlihatkan Menuk yang sedang melayani Rika dan Abi di restoran Cina Canton. Pengambilan gambar secara Medium Long Shot yang didukung dengan pencahayaan high key dalam gambar tersebut semakin memperjelas adanya toleransi beragama yang dilakukan Menuk dimana Menuk ikhlas dan bertanggung jawab dalam bekerja di restoran Cina Canton.

Mitos umat Muslim bekerja di restoran Cina :

Bagi umat Muslim, babi merupakan makanan haram. “Sesungguhnya Allãh hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang disembelih dengan menyebut nama selain Allãh…,” (QS al-Baqarah [2]: 173)65. Kutipan ini semakin memperjelas bahwa babi haram bagi Islam.

Dalam scene ini Menuk melayani pembeli restoran Cina dengan ramah dan tidak membeda-bedakan. Kejadian dalam scene ini sangat jarang ditemui dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam masyarakat, bila orang Islam ada yang berhubungan dengan babi baik itu langsung maupun tidak langsung seperti dalam film ini, yaitu bekerja di restoran yang terdapat menu babi pasti sudah menjadi bahan pembicaraan banyak orang. Sebagian masyarakat Indonesia

65

Mengapa Babi Haram?

(http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2010/02/06/mengapa-babi-haram/ diakses pada tanggal 10 Maret 2012, pukul 13:19 WIB)

commit to user

masih belum bisa menghargai perbedaan yang ada, terbukti adanya bom dan tindak kekerasan antar agama. Padahal seharusnya dengan adanya perbedaan- perbedaan itu semakin menguatkan kita untuk bersatu seperti semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berbunyi “Berbeda-beda tetapi tetap satu jua”. Menuk yang bekerja di restoran Cina terlihat ikhlas dan sangat menghargai perbedaan yang ada. Hal ini sangat mencerminkan toleransi beragama yang dirasakan Menuk sebagai umat Islam terhadap umat non Islam.

Gambar 5

Gambar 5a Scene 43 Shot 1 Gambar 5b Scene 46 Shot 1

Signifikansi tahap pertama (Denotasi)

Pada gambar 5a dimana Rika sedang mengajarkan pada Abi sebuah doa dalam ajaran agama Islam untuk memulai makan mereka di meja makan. Tampak juga seorang Ibu yang sedang menuangkan air pada gelas untuk diberikan pada Abi. Pada scene ini menggunakan audio dialog, musik dan efek suara. Pada gambar 5b ini terlihat di sebuah ruang yang penuh dengan buku terjajar rapi dalam rak, tampak Rika bersama Abi sedang menghiasi sebuah pohon natal dengan gembira. Pengambilan kedua gambar ini secara Medium

commit to user

Long Shot dan pergerakan kamera secara Pan dan pencahayaan high key. Dialog yang terjadi pada gambar 5a antara Rika da Abi merupakan doa sebelum makan pada saat sahur, sebagai berikut :

Rika : “nawaitu…”

Abi : “nawaitu…”

Rika : “shaumanghodzi…”

Abi : “shaumanghodzi…”

Rika : “ar’adza i…”

Abi : “ar’adza i…”

Rika : “fardli shahri…” Abi : “fardli shahri…” Rika : “romadhona…”

Abi : “romadhona…”

Rika : “hadihist tsanati…” Abi : “hadihist tsanati…” Rika : “lillahi ta’ala” Abi : “lillahi ta’ala” Rika dan Abi : “Amin.”

Signifikansi tahap kedua (Konotasi)

Pada gambar 5a Rika yang sedang berada di meja makan bersama Abi tengah berdoa sebelum makan. Rika mengajarkan doa sebelum makan pada saat sahur dalam ajaran agama Islam. Padahal Rika sendiri beragama non Islam. Hal

commit to user

ini menandakan bahwa Rika yang berbeda agama dengan Abi tidak memaksakan anaknya untuk beragama sama dengannya, tetapi Rika tetap menghargai pilihan anaknya dan selalu mendukungnya. Salah satunya dengan mengajarkan Abi berdoa dalam ajaran agama Islam. Tindakan Rika ini semakin memperjelas toleransi yang dilakukannya sebagai seorang non Islam terhadap pemeluk Islam. Seorang Ibu yang juga terlihat di situ adalah pembantu rumah tangga di rumah Rika. Ibu tersebut sedang menuangkan air pada gelasnya Abi lalu beranjak pergi dari meja makan. Adanya seorang pembantu di rumah Rika menunjukkan bahwa Rika tidak hanya hidup berdua dengan Abi tetapi juga dengan pembantu dan mereka tinggal bertiga dalam serumah.

Audio yang digunakan, yaitu dialog, musik, dan efek suara. Dialog terjadi antara Rika dan Abi yang merupakan doa sebelum makan dalam ajaran Islam. Musik yang digunakan adalah penggalan lagu Sheila On 7 berjudul Yang Terlewatkan. Efek suara yang timbul adalah suara gelas yang bertabrakan dengan tempat air serta suara kucuran air yang sedang dituang dari tempat air ke gelas.

Dalam gambar 5b, Rika dan Abi terlihat sedang menghias pohon natal. Tumpukan buku-buku dalam rak seperti yang digambarkan dalam gambar menandakan bahwa kejadian tersebut terjadi di toko buku kepunyaan Rika dan menjelang perayaan Natal. Terlihat Rika sedang memberikan aksesoris pohon natal pada Abi untuk dipasang di pohon natal. Abi yang beragama Islam dengan senang hati membantu Ibunya menghias pohon natal. Hal ini menunjukkan sikap toleransi beragama dari Abi kepada Ibunya. Audio yang digunakan adalah musik

commit to user

bernada slow semakin mendukung suasana toleransi beragama. Pengambilan kedua gambar ini secara Medium Long Shot digunakan agar suasana toleransi antara Rika dan Abi pada saat itu terlihat dengan jelas oleh penonton. Pergerakan kamera secara Pan dan pencahayaan high key juga semakin mendukung adanya suasana yang rukun di antara mereka walau berbeda agama dalam serumah.

Gambar 6

Scene 44

Gambar 6a Shot 13 Gambar 6a Shot 15

Signifikansi tahap pertama (Denotasi)

Pada gambar 6a dengan pergerakan kamera secara Pan terlihat Surya datang ke rumah Rika pada hari raya Idul Fitri. Rika menyambut kedatangan Surya dan mereka bersalaman dengan pengambilan gambar secara Long Shot. Dialog yang terjadi pada gambar 6a antara Rika dan Surya :

Surya : “Assalamu'alaikum.”

commit to user

Surya : “Selamat idul Fitri juga. Ehh. .hehe…” Rika : “hehehe. Masuk, yuk.”

Gambar 6b memperlihatkan Surya dan Rika yang masuk ke dalam rumah Rika lalu Abi datang dari dalam rumah menyambut Surya dan bersalaman dengannya. Pengambilan gambar secara Long Shot dan pergerakan kamera secara Track Forward menunjukkan mereka duduk bersama di ruang tamu dan berbincang- bincang. Audio yang digunakan dalam gambar 6a dan 6b ini adalah dialog dan efek suara. Dialog yang terjadi pada gambar 2 antara Rika, Surya, dan Abi :

Abi : “Om Surya.”

Surya :”hehehe..waduh, minal-aidzin-wal-faidzin. (sambil bersalaman dengan Abi). Ke rumah yangti donk ?”

Abi : “Tadinya sih mau ke rumah yangti sampai besok.” Surya : “ehemm.”

Abi : “Eh, kata Ibu nggak jadi.” Rika : “Ibu nglarang saya.”

Surya : “Emang yangti belum tau kalau kamu ……….” Rika : (dengan tersenyum menggeleng)

Surya : “sampai kapan ?”

Rika : “aku nggak berani berharap.”

Surya : “minta ya” (sambil mengambil cemilan dalam toples). Rika : “hem, silahkan” (sambil membuka tutup toples yang lain).

commit to user

Dokumen terkait