• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user 3) Perjuangan

2. Alur/Plot

Alur adalah rangkaian-rangkaian peristiwa yang disampaikan dalam cerita yang memiliki hubungan sebab akibat. Alur merupakan perpaduan unsur-unsur yang membangun cerita sehingga merupakan kerangka utama cerita. Alur merupakan cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan peristiwa yang lain.

Alur dalam novel dikembangkan mengikuti kaidah pengembangannya. Alur harus memiliki sifat plausibilitas, suspense, surprise, dan kepaduan. Berikut ini akan dijabarkan alur dalam novel Incest menurut kaidah pengembangannya.

a) Plausibel

Alur dalam novel Incest memiliki sifat plausibel. Sifat plausibel berarti dapat dipercaya dan sesuai dengan logika cerita. Tokoh cerita yang terdapat pada novel Incest beserta peristiwa yang terjadi di dalamnya seluruhnya dapat diimajinasi, dan mungkin saja terjadi.

Kejadian yang dialami oleh Geo dan Bulan berupa perkawinan sedarah, bisa saja dan mungkin terjadi. Peristiwa sebab akibat yang terjalin, misalnya saat Geo merasa harus kembali ke Jelungkap dan bertemu dengan Bulan kemudian menjalin cinta. Namun percintaan mereka yang akhirnya ditentang oleh masyarakat Jelungkap, karena adat istiadat dari masyarakat Jelungkap yang dulu dianggap benar kini setelah mengetahui akibat tidak baik dari adat lama tersebut mayarakat menolak hubungan percintaan antara Geo dan Bulan yang mereka anggap salah karena mereka adalah saudara kembar.

Sifat plausibel novel Incest didukung oleh pengungkapan cerita harus dilakukan secara konsisten.Dari awal hingga akhir secara konsisten pengarang menampilkan cerita mengenai adat istiadat yang salah dan efek buruk bagi orang

yang harus menjalani adat tersebut.Hal inilah yang merupakan salah satu pendukung novel Incest ini memiliki sifat plausibel.

b) Suspense (rasa ingin tahu)

Alur sebuah cerita haruslah mengandung suspense yang mengundang rasa ingin tahu pembaca mengenai kelanjutan dan akhir cerita.Suspense dalam novel Incest dimulai saat tiba-tiba Geo dan Bulan mengalami hal yang sangat mengejutkan, yaitu kejadian ketika mereka berdua diberi tahu oleh masyarakat Jelungkap bahwa mereka adalah saudara kembar, padahal mereka sudah saling mencintai.

Suspense berikutnya yang muncul adalah ketika Geo dan Bulan mencoba membuktikan kebenaran cerita masyarakat Jelungkap bahwa mereka adalah pasangan kembar. Rasa ingin tahu pembaca pun bertambah tinggi seiring perkembangan cerita.

Suspense dalam novel Incest memiliki suspense yang baik dan terjaga. Hal-hal yang menimpa Geo dan Bulan, peristiwa, kejadian, baik itu menyedihkan maupun menyenangkan, dimulai ketika Geo dan Bulan masih bayi sampai mereka dewasa. Secara garis besar, suspense novel terjaga dengan baik.

c) Surprise

Surprise atau kejutan adalah sesuatu yang bersifat mengejutkan pembaca. Surprise pertama kali terjadi saat orang orang tua Geo dan Bulan harus menerima sanksi adat karena mempunyai bayi kembar buncing dengan hukuman di buang di Langking Langkau. Mereka sangat sedih sekali atas hukuman tersebut yang mereka rasa tidak adil. Kemudian Nyoman Sika dan Ketut Artini tidak menyangka bahwa setelah hukuman itu, anak kembar mereka harus dipisahkan hingga kelak setelah dewasa kedua anak mereka yaitu Bulan dan Geo harus dinikahkan.

d) Kepaduan (unity)

Kepaduan berarti bahwa berbagai unsur yang ditampilkan memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain. Alur berfungsi sebagai penghubung

commit to user

antarberbagai peristiwa dan konflik dalam suatu wadah, ikatan, kesatuan, sehingga seluruhnya menjadi padu dan koherensif.

Alur dalam novel Padang Bulan menunjukkan keterkaitan antara unsur satu dengan unsur yang lain. Hal ini ditunjukkan dengan padunya berbagai peristiwa yang terdapat dalam novel. Ada keterjalinan yang erat antara peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain.

Novel Incest secara umum beralur progresif. Namun, ada beberapa bagian terdapat adegan sorot balik. Adegan sorot balik terjadi antara lain pada di awal cerita dan di tengah cerita

Di awal cerita mengisahkan tentang Geo yang telah kembali ke Jelungkap setelah lulus dari kuliah Antropologi, di Jelungkap ia ingin membangun desa jelungkap ini supaya lebih maju. Lebih maju dalam artian cara berpikir masyarakat yang pintar dan cerdas.

Di tengah cerita diceritakan masa lalu kedua orang tua Geo dan Bulan yang melahirkan mereka, dimana dalam adat istiadat Jelungkap menjelaskan bahwasanya anak kembar buncing (kembar laki-laki perempuan) dianggap aib bagi desa.

Secara garis besar alur novel Incest adalah progresif, tetapi di dalamnya terdapat adegan-adegan sorot balik. Dengan demikian alur novel Incest adalah alur campuran.

3. Penokohan

a) Tokoh Utama

Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel.Tokoh merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan. Tokoh utama ini menentukan perkembangan alur secara keseluruhan.Tokoh utama dalam novel

Incest adalah Geo dan Bulan.

Kedua tokoh utama ini memiliki tingkat kadar keutamaan yang berbeda. Geo lebih utama dibandingkan dengan Bulan. Tokoh Geo menentukan perkembangan alur secara keseluruhan.Tokoh Geo yang dalam novel lebih banyak membawakan cerita mengenai dirinya sendiri, bersifat batin, atau

peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitarnya namun tidak begitu dominan dalam perkembangan alur.

Teknik pelukisan tokoh meliputi teknik ekspositori dan dramatik.Kedua teknik ini digunakan dalam melukiskan tokoh-tokoh pada novel Incest. Tokoh Geo sebagai tokoh utama memiliki perwatakan yang cerdas, pengertian, berjiwa sosial tinggi, memiliki kepedulian, simpati, mempertahankan harga diri, berpendirian teguh, dan merupakan seorang sahabat yang baik. Perwatakan Geo akan diuraikan satu persatu sebagai berikut.

Tokoh Geo adalah anak dari pasangan Nyoman Sika dan Ketut Artini. Terlahir dari pasangan kembar buncing yaitu kembar perempuan dan laki-laki. Terlahir dalam adat yang menganggap bahwa bayi kembar buncing adalah sebuah aib, Geo yang masih bayi terpaksa harus dipisahkan dengan kedua orang tuanya. Terlahir dengan adat yang begitu keras, Geo merupakan Potret kehidupan manusia yang terlahir dengan adat istiadat yang tinggi. Pelukisan tokoh Geo lebih banyak dilakukan secara ekspositori yang diungkapkan oleh pengarang.

Saat Geo datang ke desa Jelungkap, Geo menjadikan rumahnya sebagai tempat untuk belajar bagi anak-anak desa. Hal ini menunjukkan bahwa Geo adalah orang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi hingga merelakan rumahnya untuk tempat belajar. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut ini.

Namun orang-orang masih bungkam, bekal intelektualitas seorang muda menjelang 25 tahun ini, tampaknya, membuat mereka seperti diam sejenak. Ada sejumlah kerja kecil yang kini dilakoni Putu Geo bersama anak-anak desa yang sedang tumbuh. Rumahnya dijadikan tempat berkumpul dan belajar. Meski Geo bukan guru, tapi persoalan-persoalan diperbincangkan dan dianalisis.

(Incest, hal 35)

Watak Geo yang cerdas dijelaskan oleh pengarang dengan cukup jelas ketika Geo tinggal di Jelungkap. Sebagai seorang lulusan mahasiswa Antropologi, Geo begitu mempraktekkan ilmunya. Hal ini seperti dalam kutipan berikut ini.

Yang lebih menarik bagi Geo adalah sejarah sosial dan dinamika orang-orang Jelungkap. Hari-harinya selalu dipenuhi dengan pikiran dan dialog mengenai dinamika dan sejarah, yang disusun atau menjadi dengan sendirinya, di sebuah tempat kecil dari orang-orang yang terbatas, Jelungkap yang dingin dan lebih sering menyegarkan.

commit to user

Selain itu watak Geo yang cerdas, dideskripsikan juga oleh pengarang ketika tokoh Bulan membaca surat kabar yang didalamnya termuat tulisan tentang desa Jelungkap berkaitan dengan perusahaan Agro yang ditulis oleh Geo. Seperti dalam kutipan berikut ini.

Gek Bulan Armani membaca beberapa arsip tentang perusahaan agrop yang beroperasi di kampungnya ini. Tidak banyak. Ia pun membaca beberapa surat kabar, berita-berita ringan, dan sebuah opini di harian Bali Post.

Opini tersebut ditulis oleh seorang mahasiswa, orang jelungkap juga, yang kuliah di IKIP Negeri Singaraja. Selaku seorang mahasiswa yang menjadi anggota pecinta alam, kepekaan ekologisnya telah terlatih dan terbina. Dia tidak hanya menekuni ilmunya. Aksi-aksi lingkungan hidup sering sekali dihadiri. Pernah memperoleh tiket dari seorang donatur di Sanur, untuk mengunjungi pilau Komodo.

Di dalam tulisan itu diungkapkan bagaimana konsep-konsep konservasi yang diwujudkan dengan Tapal Batu, telah dilanggar. Orang-orang Jelungkap yang bodohlah yang paling tidak bisa menghormati konsep-konsep konservasi tersebut. Tulisan itu ternyata menghebohkan di jelungkap. Mahasiswa itu jadi buah bibir. Ada yang mendukung isi tulisan itu dan ada juga yang menilai sebagai batu sandungan.

(Incest, hal 145)

Selain itu Geo adalah orang yang sangat peduli dan simpati dengan masyarakat Jelungkap, adanya proyek pembangunan perusahan yang akan di bangun di Jelungkap membuat Geo merasa bahwa masyarakat Jelungkap telah dibodohi oleh perusahaan tersebut. Karena itulah Geo menolak ketika ada tawaran pekerjaan untuk perusahaan tersebut, ia lebih memilih bersikap netral saja. Hal ini tampak dalam kutipan berikut.

Saya mengikuti perkembangan proyek anda. Dari rencana dan permainan-, kan? Tapi saya tidak tertarik masuk. Ada yang lain yang harus saya kerjakan dan hingga saat ini. Lagi pula saya tidak mau lihat, jika pengertian-pengertian yang saya bangun akan memecah orang-orang Jelungkap.

(Incest, hal 99)

Watak Geo sebagai sahabat yang baik, tercermin oleh Komang Wiarsa yang merupakan sahabat Geo, dari percakapan Komang Wiarsa dengan bulan. Komang menjelaskan sedikit tentang kemajuan yang di peroleh atas bantuan Geo. Seperti dalam kutipan berikut ini.

Denpasar. Secara tepat saya tidak tahu. Orangnya baik sekali.

banyak temannya datang. Macam-macam pekerjaanya. Mungkin dia banyak dibantu oleh teman-temannya itu. Sebulan lalu, ia mendatangkan guru menggambar dan selama satu minggu anak-anak belajar menggambar. Hasilnya lalu dipamerkan di Bale Banjar. Wah, jadi meriah sekali, Mbok. Kegiatan-kegiatannya tidak mahal. Saya bangga karena tiap tamunya yang datang, selalu dia pesan sayur kesini. Saya selalu mengantarkannya. Biasanya tamu-tamu beli Geo pasti diajak ke

(Incest, hal 152)

Watak geo yang berpendirian teguh dan menjaga harga diri tercermin ketika Geo didatangi oleh Bendesa Adat. Seperti dalam kutipan berikut ini

Geo. Semacam itulah keyakinan yang coba ia bangun sehingga dengan penjelasan dan pengakuan adat Jelungkap bahwa dirinya dan bulan adalah saudara, sesungguhnya hendak ditolaknya. Di sisi lain geo sedih juga. Mungkin sesal karena hal itu bisa ia terima sebagai kebenaran. Walaupun demikian, siapakah yang bisa mengatakan kepada dirinya bahwa dirinya satu saudara dengan Bulan?

(incest, hal 240)

cinta. Jika itu benar bahwa kami selaku sepasang buncing, kami tak mau percaya. Biarkan. Kami hanya kebetulan berjumpa dan saling menyukai, di sini, di jelungkap. Kami sama sekali tidak bermaksud mempermalukan orang-orang di sini. Tidak. Rasa malu itu datang dari orang-orang-orang-orang Jelungkap

(Incest, hal 248)

b) Tokoh utama tambahan

Tokoh utama tambahan dalan novel Incest adalah Bulan. Lulusan sarjana Hubungan Internasional UGM, setelah lulus ia kembali ke Jelungkap karena ia lahir disana. Bulan kembali ke Jelungkap dengan harapan untuk memajukan desanya itu. Berikut sifat sifat yang dimiliki oleh Bulan.

Simpati

Betapa terharunya Gek bulan Armani. Disebuah desa yang tampaknya sangat terbelakang, ditemukan anak yang tidak pernah

commit to user

menikmati tradisi akademik dan tradisi berpikir kritis mandiri, berbicara dengan jujur dan jelas sekali titik berdirinya.

(Incest, hal 151)

Cerdas

pemanfaatan ketidak mengertian dan kesederhanaan atau kebodohan orang-orang Jelungkap. Saya selaku sarjana dari desa ini dan saat saya pulang kampung, memiliki tanggung jawab untuk menyadarkan mereka. Saya hanya mencoba mengajak mereka mengerti sebuah persoalan.

(Incest, hal 177) Sahabat yang baik

HP-pasti. Ya, Jelungkap, di kecamatan Junggang, ya dong desa tempat lahirku. Seperti di Candi Kuning, dingin. Kamu mau datang? Ya, aku akan faks dikit ada yang sangat menarik. Baru tahap survei. Nggak, aku tak dapat dana dari mana. Ini kan desaku. Nanti aku minta bantuan teman-teman. Ada cowok, teman diJogja dulu. Belum begitu kenal sih. Oke

(Incest, hal 144)

c) Tokoh Tambahan

Tokoh Tambahan 1) Nyoman Sika

Nyoman Sika adalah ayah dari Geo dan Bulan. Nyoman Sika dideskripsikan sebagai seorang laki-laki baik, sabar, ayah yang penyayang, suami yang bertanggung jawab dan penuh perhatian terhadap keluarga. Hal ini ditunjukkan dalam beberapa kutipan berikut.

Nyoman Sika mencoba tersenyum menyaksikan sepasang bayi mereka menggerak-gerakkan

tangan-Ketabahan adalah bekal tanggung jawab kita dan dengan hal itu kita sanggup berdoa yang tulus agar

(Incest, hal 45)

Suami yang bertanggung jawab

Nyoman Sika sesungguhnya sudah tau. Tapi, dia diam saja dan berusaha mengalihkan pikiran buruk istrinya. Bagaimanapun saat ini istrinya masih merasakan sisa perih luka persalinan. Melebihi malam itu ketika ia membutuhkan laki-laki dengan napas perkasa untuk merobek jaring laba-laba hymen-nya.

(Incest, hal 47)

Ketut Artini adalah ibu dari Geo dan Bulan. Ketut Artini dideskripsikan sebagai seorang ibu yang menyayangi anaknya dan patuh terhadap suami. Rasa sayang ketut Artini tampak ketika ia baru saja melahirkan kedua anaknya, hingga ia membayangkan apa saja yang akan dilakukan bersama anak-anaknya kelak hingga dewasa. Seperti dalam kutipan berikut ini.

Ketut Artini membayangkan bagaimana anak-anak itu nanti tumbuh subur. Mereka akan dibesarkan dengan kasih sayang oleh kedua orang tua yang terdidik. Mereka akan membelikan sepeda putar saat mereka sudah akan mengakhiri fase merangkak. Mereka akan dimasukkan TK, diajar bernyanyi dan bermain, menyekolahkan di SD dan belajar bahasa inggris. Saat mereka SMP, keduanya akan dititip di Malang, juga untuk SMU.

(Incest, hal 61)

Ketika Nyoman Sika dan Ketut Artini harus menjalani hukuman adat, Ketut Artini adalah seorang istri yang patuh terhadap suaminya. Ia rela mendampingi suaminya, meski ia harus menahan sakit setelah melahirkan. Seperti terdapat dalam kutipan berikut ini.

Ketut Artini, mendengar kembali kenyataan adat ini, sebuah pemisahan kedua anaknya, dari orangtuanya, dan dari saudaranya, dan rahasia selama hidup mereka, ini yang paling keji diterimanya; dilihat oleh Nyoman Sika seperti warna Baturinggit, legam dan beku. Tidak ada pilihan lain kecuali patuh.

(Incest, hal 122)

4. Latar/Setting

Dokumen terkait