• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user f. Penduduk yang heterogen

Masyarakat-masyarakat yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial yang memiliki latar belakang, ras, dan ideologi yang berbeda mempermudahkan terjadinya kegoncangan yang mendorong terjadinya proses perubahan.

Selain itu, perubahan sosial juga mendapatkan hambatan-hambatan. Adapun faktor-faktor penghambat tersebut adalah :

a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat-masyarakat lain. b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.

c. Sikap masyarakat yang masih tradisional.

d.Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat sekali

atau vested interest.

e. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan. f. Prasangka terhadap hal-hal yang asing atau baru.

g. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis. h. Adat atau kebiasaan.

B. Penelitian yang Relevan

Novel Incest karya I Wayan Artika pernah dibahas oleh Nita Handayani Hasan, mahasiswa Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sebelas Maret Surakarta, sebagai skripsi untuk meraih gelar Sarjana Sastra. Karya Ilmiah

t Incest karya I Wayan Artika : Tinjauan Antropologi

naratif didapat melalui pengelompokkan miteme-miteme ke dalam unit-unit naratif. Kemudian, unit-unit naratif yang didapat digolongkan pada tiga permasalahan yaitu perkawinan sedarah yang terjadi pada kembar buncing, pergeseran pekerjaan dari petani menjadi buruh pabrik, dan perjuangan seorang petani organik yang tetap mempertahankan profesinya sebagai petani. Ketiga permasalahan tersebut kemudian dianalisis secara sintagmatik paradigmatik, dan sinkronik diakronik. (2) pola berpikir masyarakat Jelungkap didapatkan setelah mengetahui relasi logis antarunit naratif. Pola pikir yang didapatkan berbentuk segitiga sama sisi. Di dalam segitiga tersebut terdapat bentuk lingkaran yang

menjelaskan bahwa semua permasalahan yang dialami masyarakat Jelungkap akan diselesaikan dengan keputusan adat.

Saman

Dan Larung

yang pernah dibahas oleh Nuraini, mahasiswa Program Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa (1) unsur intrinsik yang terdapat dalam novel Saman dan Larung karya Ayu Utami; penokohan (fisilogis, psikologis dan sosiologis), latar (tempat, waktu dan sosial), alur novel Saman adalah campuran, novel Larung beralur progresif yang terbagi dalam dua kisah, tema yang diangkat oleh pengarang adalah tentang pemberontakan manusia terhadap nilai-nilai normatif masyarakat, kepercayaan terhadap ilmu-ilmu gaib, (2) adanya lapisan sosial dalam novel Saman dan Larung yang dilihat dari segi pendidikan, yakni tingkat kepandaian dan kreativitas. Ekonomi, yakni tingkat kemapanan, kaya dan miskin. Kedudukan atau kehoramatan, yakni tingkat jabatan, (3) pandangan dunia pengarang dalam novel Saman dan Larung adalah pandangan dunia humanisme dan kemanusiaan, baik itu humanisme kejawen, politik, dan feminisme, (4) nilai pendidikan dalam novel Saman dan Larung adalah nilai pendidikan agama yang menyoroti soal keyakinan pada Tuhan. Nilai sosial yang menyoroti tentang hubungan keluarga, masyarakat dan persahabatan. Nilai moral menyoroti tingkah laku para tokohnya yang bersifat baik dan buruk. Nilai estetis menyoroti tenteng gaya bahasa dan bentuk kasih sayang antara para tokoh dalam kedua novel tersebut.

Penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini adalah skripsi karya

Nyali

memenuhi persyaratan meraih gelar sarjana sastra pada Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Gadjah Mada, yang dipublikasikan melalui situs internet dengan alamat http://www.geocities.com/ngartofebruana/skripsi.htm. Karya ilmiah ini menganalisis konflik sosial dan politik yang terdapat dalam novel

commit to user

Nyali karya Putu Wijaya kemudian menyejajarkannya dengan peristiwa sejarah

yang ada.

Dalam hubungannya dengan ketiga penelitian di atas, penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti mempunyai kesamaan dalam hal penggunaan objek dan pendekatan penelitian, yaitu novel Incest karya I Wayan Artika dan pendekatan penelitian yaitu sosiologi sastra.

C. Kerangka Berpikir

Novel mampu memotret kehidupan, meskipun dipandang sebagai karya yang fiksional. Latar belakang sejarah, zaman, dan sosial masyarakat memiliki andil yang signifikan terhadap karya sastra, khususnya novel, baik dalam segi isi maupun bentuk. Keberadaan pengarang dalam lingkungan sosial masyarakat tertentu, ikut mempengaruhi karya yang dibuatnya. Dengan demikian suatu masyarakat tertentu yang ditempati pengarang akan dengan sendirinya mempengaruhi jenis sastra tertentu yang dihasilkan pengarang.

Incest merupakan merupakan salah satu novel yang sangat dipengaruhi

oleh kehidupan masyarakat dimana pengarangnya yaitu I Wayan Artika tinggal. Novel ini ditulis menggunakan teknik etnografi, sehingga deskripsi-deskripsi peristiwa dalam cerita yang disusun adalah fakta atau realitas dan bukan fiksi. Kemunculan novel ini menjadi kontroversi dan diprotes masyarakat adat yang dijadikkan setting karena novel ini dianggap melecehkan adat setempat.

Konsekuensi yang diterima oleh I Wayan Artika adalah dengan

mempertanggungjawabkan tulisannya ini di depan pengadilan adat.

Penelitian ini menganalisis Incest dengan pendekatan sosiologi sastra. Dasar pemikiran dalam penelitian sastra berperspektif sosiologi sastra ini adalah upaya pemahaman karya sastra sebagai dokumen sosial yang didalamnya merupakan refleksi situasi pada masa sastra itu diciptakan. Selain itu juga menangkap karya sastra sebagai manifestasi keadaan sosial yang dipengaruhi lingkungan sosial pengarang. Namun sebelum itu, diperlukan pemahaman yang lebih terhadap novel tersebut, untuk itu terlebih dahulu akan diterapkan

pendekatan struktural dengan menganalisis unsur-unsur intrinsik yang ada dalam novel Incest.

Dalam mengaplikasikan pendekatan sosiologi sastra, karya sastra tidak dilihat sebagai keseluruhan, melainkan hanya pada unsur sosio-budaya di dalamnya yang dilihat sebagai unsur-unsur yang lepas dari kesatuan karya. Sehubungan dengan analisis terhadap novel Incest, penulis mengambil unsur yang menarik dalam karya tersebut, yakni perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat Jelungkap yang terkandung dalam novel Incest karya I Wayan Artika. Selain itu, pendekatan sosiologi sastra juga digunakan untuk mengetahui tanggapan masyarakat tentang novel Incest karya I Wayan Artika, dilihat sebagai karya sastra ataupun cerminan sosial kehidupan masyarakat dalam hal ini masyarakat Bali pada umumnya dan Jelungkap pada khususnya. Berikut adalah gambar kerangka berpikir.

commit to user

Dokumen terkait