• Tidak ada hasil yang ditemukan

Components of Target Operating Model

Dalam dokumen AR Semen Indonesia 2014 (Halaman 155-160)

• ERP Application Architecture • CRM • Security Architecture • IT Vision & Organization

Other

Projects

• Business Intelligence Integration Architecture Collaboration tools for Customer Portal Unified Communication Architecture • IT Governance • Knowledge Management Network Architecture • Human Resource* • BCM • Managed Services

• IT Requirements

• As Is Analysis

• Guiding Principle

IMPLEMENTASI ICT MASTER PLAN

Perseroan telah menyusun ICT master plan dengan metodologi yang menjamin keselarasan (alignment) antara kebutuhan bisnis dan inisiatif-inisiatif ICT. Seluruh kebutuhan dan rencana bisnis semua operating company (OpCo) diidentifikasi, baik di tingkat operasional maupun di tingkat strategis. Kemudian, dari seluruh kebutuhan dan rencana bisnis tersebut ditentukan inisiatif-inisiatif ICT yang dapat mendukung dan bahkan mempercepat pencapaian

Laporan Pengembangan Usaha

Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

target bisnis dan dibagi dalam kategori infrastruktur ICT, Manajemen ICT, dan Business services.

ICT master plan Tahap II (ICTMP II) untuk periode 2014- 2017 merupakan kelanjutan dari Tahap I (ICTMP I). Sementara ICTMP I berkonsentrasi pada penyediaan satu plat form sistem ERP sehingga dapat melakukan strandarisasi proses bisnis antar OpCo, ICTMP II berusaha untuk merevitalisasi dan meningkatkan modul ERP serta memperluas kemampuan untuk mendukung CRM (Customer Relation Management) dan SCM (Supply Chain Management). CRM dan SCM adalah kunci untuk meningkatkan daya saing Perseroan di pasar domestik dan regional untuk Teknologi Informasi dan Komunikasi

Tinjauan Operasional

“meningkatkan pertumbuhan perusahaan“.

CRM akan memungkinkan Perseroan untuk “bergerak lebih dekat kepada pelanggan” dengan memberikan pengetahuan pelanggan yang lebih baik dan dukungan pelanggan untuk memenangkan pasar. SCM akan memperkuat jaringan supply chain Perseroan dengan mempersatukan dan mengintegrasikan jaringan pasokan serta meningkatkan kerja sama dengan vendor. SCM akan memimpin dan mendukung strategi perusahaan untuk “mengelola keamanan energi” dan untuk “mengelola risiko kunci” . Keseluruhan ICTMP II akan “meningkatkan citra perusahaan”.

ICTMP I ICTMP II Expected Benefit

Theme SIG ICT Centralized Single PLATFORM to ENABLE Business Synergy

Capacity and CAPABILITY to ENABLE

Business Growth Enhanced Capability

Business Process Support

• Internal Process: Core ERP (SAP ECC 6)

• Standard Best Pracices

• Integrated Supply Chain : Extended ERP (CRM & SCM)

• Improved Best Pracices

• Integrated Supply Chain

• Customer Retenion • Compeiive Advantage Informaion Level Emphasized on Transacional Emphasized on Analyical & Consolidaion Performance trackingDecision making process

Adapun inisatif-inisiatif ICT Master Plan periode 2014-2017 yang diimplementasikan sepanjang 2014, di antaranya:

ICT DEVELOPMENT INITIATIVE RISK REDUCTION OPPORTUNITY TO BE CAPTURED

1 ERP-SAP process enhancement • Reduce complexity and time in some business processes

• Enhance ERP features

• Increase performance

• Process simplification 2 Employee Performance

Management System

• Reduce the late visibility of Employee information/data

• Build good employee performance monitoring system

3 Corporate Performance Management System

• Reduce the late visibility of Corporate information/data

• Build good corporate performance monitoring system

4 Banking Online System • Reduce time for financial transactions

• Quick payment collection

5 E-Procurement • Reduce cost of procurement • Increase opportunity for saving money 6 Business Planning & Consolidation • Reduce time to prepare

consolidation report

• Effective & efficient financial report 7 Customer Relationship

Management (CRM)

• Reduce inefficiency of order and delivery handling

• Build/educate market

• Increase customer loyalty 8 Supply Chain Management (SCM) • Reduce inefficiency

• Reduce underserve market

• Build strong networks with partners 9 Supplier Relationship Management

(SRM)

• Reduce uncertainty in material/ spare part supply

• Effective sourcing 10 E-Tax • Reduce late payment

• Reduce inaccurate payment

• Effective & efficient Tax payment 11 Business Intelligence • Reduce the late visibility of key

information/data

• Analyze more granular information

• Monitor corporate performance

• Early warning system 12 Capex Management • Reduce project risks

• Reduce inefficiency

• Leverage resources to faster investment and benefit realization 13 Strategy Management • Reduce misalignment between

strategy and operational strategy

• Leverage resources to business growth 14 Maturity Level Assessment • Reduce ICT regulation, policy and

procedure violation risk

• Increase ICT Governance & Performance

• Comply with ICT regulation, policy & procedure

15 ICT infrastructure • Reduce Business disruption Risk

• Reduce SLA violation risk

• Leverage IT resources to value to business and its strategy

Strategi implementasi

Untuk menjamin keberhasilan implementasi ICTMP, mendukung Strategic Alignment dan meningkatkan efisiensi, maka Perseroan melakukan penyatuan organisasi ICT di tingkat Holding. Dengan penyatuan ini maka perencanaan, standarisasi layanan,

Teknologi Informasi dan Komunikasi

strategi eksekusi dan pemantauan proyek-proyek ICT dilakukan secara terpusat, begitu juga dengan operasional ICT.

Dengan Tata Kelola ICT yang baik diharapkan akan mendukung pencapaian KPI dan peningkatan maturity level sebagaimana ditargetkan. Untuk itu dibentuklah Biro ICT Performance & Governance yang secara khusus mengawal pelaksanaannya.

Laporan Pengembangan Usaha

Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Selain itu, pada tahun 2014 telah resmi didirikan anak perusahaan PT Sinergi Informatika Semen Indonesia yang tugas pokoknya adalah membantu kelancaran operasional dan pengembangan Sistem Informasi di semua perusahaan group PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

HAL-HAL YANG MENDUKUNG IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DI PERSEROAN

Integrated Computer Network

Perseroan telah memiliki satu jaringan backbone group sehingga komunikasi data, voice dan video dapat diakses dari setiap end point cabang Perseroan. Perseroan juga telah menerapkan sentralisasi server, sehingga seluruh aplikasi bisnis berada di satu tempat sentral yang dapat diakses dari semua tempat baik dari lokasi kantor, pabrik, Packing Plant, Distributor, Ekspeditur, Vendor maupun Kantor Perbankan.

Virtual Meeting

Virtual Meeting untuk koordinasi antar unit kerja, bahkan antar perusahaan di lingkungan Semen Indonesia Group telah membudaya. Hampir semua ruang pertemuan dilengkapi dengan peralatan Video Conference yang canggih, sehingga memungkinkan pengguna untuk melakukan rapat koordinasi jarak

jauh secara efektif dan efisien. Dengan demikian, proses pengambilan keputusan dapat berlangsung cepat, biaya perjalanan dinas dapat dihemat dan pengguna tidak perlu banyak kehilangan waktu dan tenaga untuk melakukan koordinasi.

ICT Service Desk / Call Center

Agar dapat memberikan pelayanan yang baik dan terukur kepada pengguna ICT, telah dibentuk unit Service Desk / Call Center ICT dengan pengelolaan yang terpusat. Semua problem ICT yang di Operating Company dapat dilaporkan kepada unit Service Desk untuk dicatat dalam sistem dan diberi nomor tiket. Selanjutnya tiket tersebut akan diselesaikan oleh teknisi dan dilaporkan kembali status penyelesaiannya. Dengan demikian, segala problem atau komplain dari Pengguna dapat dikelola dengan baik dan dapat memuaskan Pengguna.

Business Process Automation

Untuk mengidentifikasi dan memantau angkutan truk yang keluar masuk pabrik dan gudang-gudang penyangga, Perseroan telah mengimplementasikan teknologi RFID yang secara otomatis akan menginput data ke dalam sistem SAP jika melewati pos-pos tertentu. Hal ini tentu akan memperlancar proses Teknologi Informasi dan Komunikasi

Tinjauan Operasional

pendistribusian produk. Di tahun 2014 lebih banyak lagi area distribusi yang sudah menggunakan teknologi RFID ini.

Kinerja mesin-mesin industri di semua lokasi pabrik juga dapat dipantau secara real time dan di tampilkan dalam bentuk dashboard agar dapat dideteksi sedini mungkin potensi terjadinya masalah.

Teknologi Global Positioning System selain dipakai untuk memonitor posisi kapal, juga digunakan oleh Area Manager untuk melaporkan posisi toko baru yang belum teridentifikasi. Dengan demikian, manajemen transportasi laut dan manajemen toko dapat dilakukan dengan baik.

DAMPAK BISNIS DARI PENGEMBANGAN ICT • Budaya Perusahaan

Single system ERP SAP juga menumbuhkan persamaan terminologi, sehingga komunikasi antar perusahaan dalam perseroan semakin lancar. Transparansi informasi semakin meningkat, sehingga antar perusahaan dalam grup Perseroan dapat saling berbagi strategi dan pengalaman untuk menghadapi peningkatan persaingan dan memanfaatkan peluang- peluang yang tercipta dari pertumbuhan pasar.

Dengan penyatuan organisasi ICT di tingkat holding, pola perencanaan ICT perseroan tidak lagi dilakukan secara terpisah, namun dirancang road map-nya secara profesional untuk memenuhi kebutuhan semua OpCo dalam jangka panjang.

• IT Shared services

Sejalan dengan penerapan sistem layanan bisnis (business service) secara tunggal dan tersentralisasi di holding, maka semua layanan bisnis (business service) yang diminta OpCo disediakan oleh organisasi ICT yang ada di holding, dan kemudian akan dibebankan sesuai dengan layanan yang diterima.

Dengan penerapan shared service ini, maka kebijakan- kebijakan strategis grup dan standarisasi proses bisnis dapat dijaga, kualitas layanan dapat ditingkatkan dan biaya operasional menjadi lebih efisien.

Perseroan berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan program ICT dan mengharapkan kerja keras seluruh pihak terkait dari level manajemen, pelaksana maupun vendor demi menjamin keberhasilan serta optimalnya peran ICT dalam meningkatkan kinerja Perseroan secara berkesimbungan di masa mendatang.

Laporan Pengembangan Usaha

Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

Dalam dokumen AR Semen Indonesia 2014 (Halaman 155-160)