• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS JANGKA PANJANG

Dalam dokumen AR Semen Indonesia 2014 (Halaman 52-55)

dalam jangka panjang

RENCANA STRATEGIS JANGKA PANJANG

Perseroan memproyeksikan permintaan semen akan tetap tumbuh secara berkelanjutan pada masa mendatang karena dipicu oleh sedikitnya enam faktor.

Laporan Pengembangan Usaha

Laporan Pengembangan Usaha

telah menetapkan enam isu penting yang menjadi landasan strategi pertumbuhan berkelanjutan, sebagai berikut:

1. Pertumbuhan Kapasitas 2. Pengamanan Energi

3. Pemenuhan Kebutuhan Konsumen 4. Penguatan Citra Korporasi

5. Kemampuan Menjaga Pertumbuhan 6. Pengendalian Risiko Utama

1. Pertumbuhan Kapasitas

Perseroan senantiasa melakukan upaya- upaya peningkatan kapasitas produksi, baik melalui strategi organik maupun non-organik. Strategi organik dilakukan dengan melakukan penambahan kapasitas pada pabrik- pabrik yang telah beroperasi (existing plant). Salah satu implementasinya adalah pengoperasian

vertical cement mill di Dumai berkapasitas 0,9 juta ton. Strategi organik juga dilakukan dengan penambahan pabrik baru pada anak-anak Perusahaan, pembangunan Pabrik Indarung VI di Sumatera Barat dan Pabrik Rembang di Jawa Tengah.

Secara total di lingkungan grup Perseroan, pada akhir tahun 2014, kapasitas produksi akan menjadi 31,8 juta ton semen per tahun dan diharapkan bisa mencapai 55 juta ton per tahun pada tahun 2020.

2. Pengamanan Energi

Perseroan telah melaksanakan dan senantiasa melakukan evaluasi pengamanan energi untuk menjamin keamanan pasokan batubara dan menjaga keseimbangan antara pasokan listrik dari pihak ketiga dengan pembangkit listrik milik sendiri.

Untuk mengamankan kebutuhan batubara, Perseroan melakukan kontrak pengadaan jangka Pertama, populasi penduduk Indonesia yang

sangat besar disertai laju pertumbuhan yang tinggi merupakan potensi penting pendorong meningkatnya permintaan semen.

Kedua, komitmen Pemerintah untuk menambah belanja infrastruktur yang antara lain dengan mengalihkan sebagian subsidi BBM pada sektor infrastruktur untuk mendukung pembangunan konektivitas antar pusat ekonomi di Indonesia bisa meningkatkan permintaan semen.

Ketiga, konsumsi semen per kapita di Indonesia yang masih berada di bawah rata-rata konsumsi semen per kapita di Asia memberikan peluang pertumbuhan permintaan semen di masa depan. Keempat, prospek jangka panjang ekonomi Indonesia yang akan terus bertumbuh meski pada tahun 2013 dan 2014 dibayangi pelambatan. Meski beberapa negara kunci dunia mengalami perlambatan, pertumbuhan Indonesia masih relatif tinggi. Kondisi ini menjamin ekonomi tetap tumbuh untuk mendorong permintaan semen.

Kelima, Indonesia masih menjadi tujuan untuk berinvestasi baik sektor industri maupun pembangunan akses infrastruktur dasar, yang akan menggerakkan potensi ekonomi di seluruh daerah, sehingga akan meningkatkan permintaan semen. Keenam, dengan berlakunya Pasar tunggal ASEAN dalam ASEAN Economic Community tahun 2015, sebagai perusahaan multinasional, Perseroan memanfaatkan potensi adanya pasar baru terutama di negara-negara ASEAN yang sedang tumbuh dan berbenah seperti Vietnam, Myanmar, Laos dan Kamboja.

Untuk menjawab potensi pertumbuhan konsumsi semen yang semakin meningkat tersebut, Perseroan

Laporan Manajemen Informasi Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional

panjang yang ditinjau setiap periode tertentu, baik yang dipasok oleh anak Perusahaan yaitu, PT SGG Energi Prima atau pihak ketiga lainnya Perseroan telah memulai pembangunan proyek WHRPG di Tuban sebesar 30,6 MW dalam upaya pengamanan pasokan energi listrik dengan memanfaatkan sisa gas panas. Selain menghasilkan listrik dari sisa gas panas, WHRPG juga bermanfaat untuk menurunkan biaya listrik dan mengurangi penggunaan listrik PT PLN (Persero).

Untuk mengamankan pasokan energi listrik, Perseroan selalu melengkapi pabrik baru dengan pembangkit listrik milik sendiri dengan kapasitas yang besar. Di antaranya adalah pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 2 x 35 MW di Pabrik Tonasa V di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan yang merupakan pembangkit listrik terbesar yang pernah dibangun terintegrasi dengan industri semen.

Perseroan juga meningkatkan porsi bahan bakar alternatif untuk mengurangi biaya belanja energi yang berbasis fosil sekaligus untuk memastikan terwujudnya keberlanjutan lingkungan

3. Pemenuhan Kebutuhan Konsumen

Pemenuhan kebutuhan konsumen bertujuan untuk mempertahankan pangsa pasar semen baik di Indonesia maupun di Regional. Tiga strategi yang dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan konsumen yaitu menjamin ketersediaan semen di setiap segmen pasar, produk-produk Perseroan selalu menjadi pilihan utama konsumen dan diversifikasi produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Untuk menjamin ketersediaan semen di setiap segmen pasar, Perseroan terus memperluas jaringan distribusi dengan menambah jumlah mitra penjualan yang telah mencapai 361 di seluruh Indonesia. Untuk menjamin pasokan semen ke setiap wilayah Perseroan telah membangun 24 packing plant yang tersebar di seluruh Indonesia dan di Vietnam. Perseroan senantiasa mengelola fasilitas distribusi dari setiap unit produksi yang ada sehingga tercapai jaminan pasokan yang handal serta biaya distribusi yang optimal melalui sinergi OpCo. Perseroan menyadari pentingnya peningkatan ekuitas merk melalui program-program pemasaran yang mendukung penjualan seperti program komunitas pekerja konstruksi dan komunikasi pemasaran yang efektif sehingga produk perseroan selalu menjadi pilihan utama konsumen. Untuk menjawab keluhan pelanggan, Perseroan telah menyiapkan nomor layanan dan jika diperlukan akan menggunakan laboratorium bergerak (mobile laboratory) yang akan langsung menuju ke lokasi pelanggan. Perseroan juga mengembangkan diversifikasi produk berupa beton siap pakai (Ready Mix Concrete), beton pracetak (precast), serta

building material melalui anak perusahaan Perseroan PT. SGG Prima Beton.

Perseroan telah melaksanakan berbagai inovasi produk semen dan turunannya dengan kualitas tinggi untuk menjawab kebutuhan konsumen. Salah satu inovasi tersebut adalah pembuatan produk beton dengan pengeringan kilat (rapid strength concrete) dan beton penyerap air (pervious concrete).

Tinjauan Kinerja

Laporan Pengembangan Usaha

Laporan Pengembangan Usaha

4. Penguatan Citra Korporasi

Salah satu pilar pertumbuhan Perseroan adalah pengembangan pengelolaan lingkungan hidup dan lingkungan sosial. Sehingga, penguatan citra Perseroan lebih menonjolkan usaha Perseroan dalam dua aspek tersebut.

Dalam pengelolaan lingkungan hidup, Perseroan berkomitmen dalam program reduksi CO2,

pemanfaatan limbah industri, penggunaan

Alternative Fuel Resources, serta pemanfaatan sisa gas panas.

Perseroan juga terus melaksanakan program Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan secara berkelanjutan untuk membangun kondisi operasional pabrik yang kondusif serta meningkatkan citra korporasi di hadapan publik.

5. Kemampuan Menjaga Pertumbuhan

Untuk mendukung pengembangan usaha, Perseroan telah melakukan penyempurnaan atas seluruh sarana pendukung aktivitas Perseroan untuk menjadi katalis secara langsung dalam mempercepat pertumbuhan bisnis yang meliputi penataan organisasi, peningkatan kualitas teknologi informasi dan komunikasi, pengelolaan sumberdaya manusia (SDM). Penguatan faktor penunjang tersebut dilakukan secara terintegrasi di seluruh lingkungan grup Perseroan.

6. Pengendalian Risiko Utama

Prinsip kehati-hatian senantiasa menjadi dasar dalam operasional bisnis Perseroan meningkatkan kualitas manajemen risiko melalui pemantauan dan mitigasi atas setiap risiko utama sehingga mampu memaksimalkan setiap potensi untuk meningkatkan kinerja.

Dari seluruh kerangka strategi yang telah kami susun, Perseroan berkeyakinan dapat menyelaraskan penerapannya ke dalam kegiatan jangka pendek melalui lima fokus pengelolaan strategi – revenue management,

cost management, capacity management, increasing competitive advantage dan

investment management – untuk mendukung

percepatan pertumbuhan dalam 10 tahun ke depan dan seterusnya.

Dalam dokumen AR Semen Indonesia 2014 (Halaman 52-55)