BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
4. Cybercrime
a) Pengertian Cyberspace
Perkembangan teknologi jaringan komputer global atau Internet telah
menciptakan dunia baru yang dinamakan Cyberspace, sebuah dunia
komunikasi berbasis komputer yang menawarkan realitas yang baru, yaitu realitas virtual.Istilah Cyberspace muncul pertama kali dari novel William Gibson berjudul Neuromancer pada tahun 1984 (Agus Raharjo, 2002: 91).
John Perry Barlow mendifinisikan tentang Cyberspace lebih luas dari sekedar hubungan melalui internet. Ketika kita sedang menelepon atau membaca buku, ada ruang yang muncul (cyberspace), tetapi ruang yang
commit to user
tercipta itu tidak mungkin untuk berinteraksi secara nyata (Agus Raharjo, 2002: 92).
Pengertian Cyberspace tidak terbatas pada dunia yang tercipta ketika terjadi hubungan melalui internet. Bruce Sterling mendefinisikan
Cyberspace sebagai the „place‟ where a telephone conversation appears to
occur. Terjemahan bebas: “tempat di mana percakapan telepon tampaknya
terjadi.”
b) Cybercrime
Perkembangan teknologi komputer juga menghasilkan berbagai bentuk kejahatan komputer di lingkungan Cyberspace yang kemudian melahirkan istilah baru yang di kenal dengan Cybercrime, Internet Fraud, dan lain-lain. Computer crime dan Cybercrime merupakan 2 (dua) istilah yang berbeda sebagaimana di_ katakan oleh Nazura Abdul Manap sebagai berikut:
“Defined broadly, “computer crime” could reasonably include a wide
variety of criminal offences, activities or issues. It also known as a crime committed using a computer as a tool and it involves direct contact between the criminal and the computer…..There is no Internet line involved, or only limited networking used such as the Local Area Network (LAN). Whereas,
cyber-crimes are crimes committed virtually through Internet online. This
means that the crimes committed could extend to other countries… Anyway,
it causes no harm to refer computer crimes as cyber-crimes or vise versa,
since they have same impact in law” (Nazura Abdul Manap, 2001: 3).
Terjemahan bebas: “Didefinisikan secara luas, "kejahatan komputer"
cukup dapat mencakup berbagai macam tindak pidana, kegiatan atau masalah. Hal ini juga di kenal sebagai kejahatan yang dilakukan menggunakan komputer sebagai alat dan ini melibatkan kontak langsung antara pelaku dan komputer ... Tidak ada garis internet terlibat, atau hanya terbatas digunakan jaringan seperti Local Area Network (LAN). Sedangkan, kejahatan cyber adalah kejahatan yang dilakukan hampir melalui online internet. Ini berarti bahwa kejahatan yang dilakukan bisa memperpanjang ke negara lain ... Pokoknya, tidak menyebabkan kerugian untuk merujuk kejahatan komputer sebagai kejahatan cyber atau sebaliknya, karena mereka
memiliki dampak yang sama dalam hukum” (Nazura Abdul Manap, 2001:
3).
Cybercrime merupakan salah satu bentuk kejahatan berteknologi. Ia
hadir karena lahirnya teknologi informasi dan ia akan tetap ada bersama dengan keberadaan teknologi informasi/internet. Bentuk-bentuk Cybercrime
commit to user
juga terus berkembang seiring dengan perkembangan internet dan pemanfaatannya (Agus Raharjo, 2002: 263).
Secara umum yang di maksud kejahatan komputer atau Cybercrime
adalah upaya memasuki dan atau menggunakan fasilitas komputer atau jaringan komputer tanpa ijin dan dengan melawan hukum dengan atau tanpa menyebabkan perubahan dan atau kerusakan pada fasilitas komputer yang dimasuki atau digunakan tersebut (Dikdik M Arief Mansur dan Elisatris Gultom, 2009: 8).
Karakteristik Cybercrime menurut Nitibaskara (2000:1) ada empat, yaitu :
1) Penggunaan Teknologi Informasi dalam modus operandi.
2) Korban Cybercrime dapat menimpa siapa saja mulai dari perseorangan sampai negara.
3) Cybercrime bersifat non violence (tanpa kekerasan).
4) Karena tidak kasat mata maka fear of crime (ketakutan atas kejahatan) tidak mudah timbul.
c) Jenis-Jenis Cybercrime
Jenis-jenis kejahatan yang masuk dalam kategori cybercrime di antaranya (Dikdik M Arief Mansur dan Elisatris Gultom, 2009: 26) :
1)Hacking
Pengertian hacking adalah salah satu jenis cybercrime di mana proses seseorang mencoba untuk mengeksploitasi pengaturan keamanan dari sebuah sistem komputer di jaringan komputer. Para
hacker dapat kembali ke beberapa situs atau akun pribadi dan
mengancam keamanan di Internet. Hacker adalah orang yang hobi mengutak atik perangkat lunak komputer, memiliki keahlian membuat dan membaca bahasa program tertentu, memiliki obsesi mengamati keamanan (security)-nya. Hacker memiliki wajah ganda; ada hacker
profesional yang umumnya sangat pintar dan ada yang amatiran yang kebanyakan coba-coba atau minim pengetahuan bahasa pemrograman.
commit to user
Seringkali seseorang hanya melakukan keisengan dengan menghack akun pengguna lain tanpa menyadari bahwa perbuatannya telah melakukan tindak melawan hukum, atau tanpa menyangka dirinya telah terlibat pada salah satu tindak Cybercrime.
2)Cracking
Cracking adalah salah satu Kejahatan Internet jenis hacking untuk
tujuan kejahatan. Istilah Cracker adalah hacker bertopi hitam (black hat
hacker). Kejahatan Internet Cracking berbeda dengan carder. Meskipun
sama-sama menerobos sistem keamanan komputer orang lain, hacker
lebih berfokus kepada prosesnya. Sedangkan cracker lebih berfokus untuk menikmati hasilnya. Jika hacker hanya mengintip kartu kredit orang lain, cracker lebih parah karena mengintip simpanan para nasabah di berbagai bank atau pusat data sensitif lainnya untuk keuntungan pribadi (Agus Raharjo, 2002: 132-140).
3)Phising
Pengertian Phising adalah proses di mana pelakunya bertindak sebagai entitas resmi (mempunyai kuasa) dan mencoba untuk memperoleh rincian penting mengenai keuangan pribadi seperti nomor kartu kredit , nomor jaminan sosial, alamat rumah atau nomor telepon.
Trik phising adalah memancing pemakai komputer di jaringan internet supaya menyerahkan identitas berupa username dan password -nya pada suatu website yang sudah di-deface. Phising biasanya ditujukan pada pengguna internet banking. Form data user dan password yang sangat vital telah di kirim dan akhirnya akun korban menjadi milik penjahat tersebut untuk di kuras melalui kartu kredit atau uang dari rekening si korban (Niniek Suparni, 2009: 154).
4)Carding
Carding adalah Cybercrime dalam bentuk penipuan transaksi
keuangan dengan menggunakan identitas dan nomor kartu kredit/kartu debet orang lain, yang diperoleh secara ilegal, biasanya dengan mencuri data di internet. Sebutan pelakunya adalah Carder. Sebutan lain untuk
commit to user
Kejahatan Internet jenis ini adalah cyberfraud atau penipuan di dunia maya.
Menurut F.N Jovan (2006: 2) kejahatan kartu kredit di kenal dengan istilah carding, yaitu penipuan dengan menggunakan data kartu kredit dalam perdagangan di internet.
Ade Ary Sam Indrani (2006: 4) mendefinisikan kejahatan kartu kredit adalah suatu bentuk kejahatan yang menggunakan kartu kredit orang lain untuk dibelanjakan tanpa sepengetahuan pemiliknya.
Secara umum kejahatan kartu kredit adalah aktifitas pembelian barang di internet menggunakan kartu kredit bajakan.
5)Spamming
Spamming adalah jenis Cybercrime dengan melakukan pengiriman
berita atau iklan melalui surat elektronik (e-mail) yang tak diinginkan.
Spam disebut juga dengan bulk email atau junk e-mail atau “sampah”.
Walaupun begitu, banyak juga kena sasaran dan menjadi korbannya. Korban kejahatan internet ini yang terbanyak adalah penerima e-mail
dengan iming-iming hadiah, lotere, atau orang yang mengaku punya rekening di bank di luar negeri atau di mana saja, dengan minta bantuan
netters untuk mencairkan, dengan janji bagi hasil. Kemudian sang korban
di mintai nomor akun, dan mengirimkan sejumlah uang sebagai pemancing, biasanya berbentuk valas, dan setelah itu raib tak ada kabar lagi (Niniek Suparni, 2009: 187-189).
6)Pornografi
Penyalahgunaan anak-anak untuk konten pornografi melalui web
adalah salah satu Cybercrime atau Kejahatan Internet yang paling menjijikkan. Juga penyalahgunaan konten foto pribadi orang lain untuk tujuan eksploitasi pornografi adalah juga ancaman dari Kejahatan Internet.
7)Cyber Terorisme
Cyber terorrisme adalah tindak Kejahatan Internet yang
commit to user
keamanan nasional ataupun internasional untuk mengakses hal-hal yang dirahasiakan bagi kepentingan nasional dan internasional.
Karakteristik cyber terorisme terleetak pada penggunaan unsur media telekomunikasi dan informasi dalam aksi terorisme. Kecanggihan teknologi informasi dan telekomunikasi komputer digunakan sebagai sarana dan objek sasaran aksi terorisme (Dikdik M Arief Mansur dan Elisatris Gultom, 2009: 66).
8)Malware
Malware adalah program komputer yang bekerja untuk menemukan
kelemahan dari suatu software. Biasanya malware di buat untuk membobol security system atau merusak suatu program atau operating
system. Jenis malware terdiri dari: virus, worm, trojan horse, adware,
browser hijacker, dsb. Di beberapa situs resmi pembuat anti malware
biasanya menyediakan software ini untuk di unduh baik yang gratisan dan terbayar. Di pasaran komputer dan toko perangkat lunak (software)
memang telah menyediakan software utility untuk antispam dan
antivirus, dan anti malware, namun kita seringkali lalai untuk
meng-update database anti malware-nya, sehingga kemungkinan kehadiran
malware baru bisa saja menginfeksi kembali. Dianggap sebagai
Cybercrime karena kegiatan ini sangat merugikan pengguna jaringan
internet, dengan resiko kehilangan data-data penting pada computer (Niniek Suparni, 2009: 175).