BAB II : LANDASAN TEORI
A. Ke butuhan
3. Daftar Kebutuhan Murray
Menurut Murray, terdapat 20 kebutuhan sekunder yang dapat
dijabarkan sebagai berikut :
Sikap merendah Tunduk secara pasif terhadap kekuatan luar.
kritik, hukuman. Menyerah Menerima nasib
Mengakui kekurangan, kekeliruan, perbuatan salah, atau kesalahan.
Mengakui dan memperbaiki kesalahan.
Menyalahkan, meremehkan, merusakkan diri sendiri.
Mencari dan menikmati penderitaan, hukuman, penyakit, dan kemalangan.
Prestasi Menyelesaikan sesuatu yang sulit.
Menguasai, memanipulasi atau mengatur benda-benda fisik, manusia, atau ide-ide.
Melakukan hal-hal tersebut secepatnya dan semandiri mungkin.
Mengatasi rintangan-rintangan dan mencapai standar yang tinggi.
Mengunggulkan diri.
Menyaingi dan mengungguli orang lain.
Meningkatkan harga diri dengan menyalurkan bakat.
Afiliasi Mendekatkan diri, bekerjasama atau membalas ajakan orang lain yang bersekutu.
Membuat senang dn mencari afeksi dari objek yang disukai. Patuh dan tetap setia kepada seorang kawan.
Agresi Menghadapi perlawanan dengan kekerasan. Melawan.
Membalas perbuatan yang tidak adil.
Melawan dengan kekerasan atau menghukum orang lain. Otonomi Menjadi bebas, menghilangkan kekangan, melepaskan diri
dari kungkungan.
Menolak paksaan dan larangan.
Menghindari atau emninggalkan kegiatan-kegiatan yang ditentukan oleh autoritas yang menguasai.
Tidak tergantung dan bebas bertindak menurut impuls. Tidak terikat, tidak bertanggung jawab.
Menentang arus.
Counteraction Menguasai atau memperbaiki kegagalan dengan berjuang lagi. Menghilangkan pelecehan dengan memulai lagi tindakan Mengatasi kelemahan, menekan perasaan takut.
Mengembalikan nama baik dengan tindakan.
Mencari rintangan-rintangan dan kesulitan-kesulitan untuk diatasi.
Mempertahankan harga diri dan kebanggaan pada taraf yang tinggi.
Membela diri Mempertahankan diri terhadp serangan, kritik, dan celaan. Menyembunyikan atau membenarkan perbuatan tercela, kegagalan, atau penghinaan.
Mempertahankan diri.
Tunduk Mengagumi dan menyokong atasan. Memuji, menghormati, atau menyanjung.
Tunduk pada pengaruh orang lain yang dikenal dengan senang hati.
Menyontoh seorang teladan. Menyesuaikan dengan kebiasaan.
Dominasi Memiliki kendali atas lingkungan manusiawi.
Mempengaruhi atau mengarahkan tingkah laku orang lian dengan saran, bujukan, imbauan, atau perintah. Mencegah, menghambat, atau melarang.
Ekshibisi Menciptakan kesan. Senang dilihat dan didengar.
Membuat orang lain bergairah, kagum, terpesona, terhbur, terkejut, tergelitik untuk tahu, senang, atau terpikat.
Menghindari bahaya Menghindai rasa sakit, luka fisik, penyakit, dan kematian. Melarikan diri dari situasi yang berbahaya.
Mengambil tindakan-tindakan pencegahan. Menghindari rasa hina Menghindari penghinaan.
Meninggalkan situasi yang memalukan, atau menghindai kondisi yang bisa menimbulkan pelecehan : caci maki, ejekan, atau sikap masa bodoh orang lain.
Menahan diri untuk bertindak karena takut gagal.
Menolong Memberi simpati dan memuakan kebutuhan objek yang tak berdaya ; bayi atau setiap objek yang lemah, cacat, lelah, kurang berpengalaman, ragu-ragu, kalah, dihina, kesepian,patah hati, sakit, dan bingung.
Membantu objek yang berada dalam bahaya.
Memberi makanan, membantu, menyokong, menghibur, melindungi, menyenangkan, merawat, dan menyembuhkan. Ketertiban Mengatur barang-barang.
Menjaga kebersihan, susunan, organisasi, keseimbangan, kerapian, keteraturan, ketelitian.
Suka tertawa dan membuat lelucon.
Berusaha meredakan tekanan secara menyenangkan.
Mengambil bagian dalam permainan,olahraga, joget, pesta-pesta, bermain kartu.
Penolakan Memisahkan diri dari objek yang tidak disenangi.
Mengucilkan, melepaskan, mengusir, atau bersikap masa bodoh terhadap objek yang lebih rendah.
Menghina atau memutuskan hubungan cinta dengan objek. Keharuan Mencari dan menikmati kesan-kesan yang menyentuh
perasaan.
Seks Menjalin dan meningkatkan hubungan erotik. Mengadakan hubungan seksual.
Ditolong Memuaskan kebutuhan dengan bantuan simpatik dari objek yang dikenal.
Dirawat, disokong, didukung, dikelilingi, dilindungi, dicintai, dinasehati, dibimbing, diampuni, dihibur.
Menempel pada seorang pelindung setia. Selalu memiliki seorang pendukung.
Pemahaman Menanyakan atau menjawab pertanyaan-pertanyaan umum. Tertarik pada teori.
Memikirkan, merumuskan, menganalisis, dan menggeneralisasikan.
Sikap merendah Tunduk secara pasif terhadap kekuatan luar.
Menerima perlakuan yang tidak adil, pengkambing-hitaman, kritik, hukuman.
Menyerah Menerima nasib
Mengakui kekurangan, kekeliruan, perbuatan salah, atau kesalahan.
Mengakui dan memperbaiki kesalahan.
Menyalahkan, meremehkan, merusakkan diri sendiri.
Mencari dan menikmati penderitaan, hukuman, penyakit, dan kemalangan.
Prestasi Menyelesaikan sesuatu yang sulit.
Menguasai, memanipulasi atau mengatur benda-benda fisik, manusia, atau ide-ide.
Melakukan hal-hal tersebut secepatnya dan semandiri mungkin.
Mengatasi rintangan-rintangan dan mencapai standar yang tinggi.
Mengunggulkan diri.
Menyaingi dan mengungguli orang lain.
Meningkatkan harga diri dengan menyalurkan bakat.
Afiliasi Mendekatkan diri, bekerjasama atau membalas ajakan orang lain yang bersekutu.
Membuat senang dn mencari afeksi dari objek yang disukai. Patuh dan tetap setia kepada seorang kawan.
Agresi Menghadapi perlawanan dengan kekerasan. Melawan.
Membalas perbuatan yang tidak adil.
Menyerang, melukai, atau membunuh orang lain. Melawan dengan kekerasan atau menghukum orang lain. Otonomi Menjadi bebas, menghilangkan kekangan, melepaskan diri
Menolak paksaan dan larangan.
Menghindari atau emninggalkan kegiatan-kegiatan yang ditentukan oleh autoritas yang menguasai.
Tidak tergantung dan bebas bertindak menurut impuls. Tidak terikat, tidak bertanggung jawab. Menentang arus. Counteraction Menguasai atau memperbaiki kegagalan dengan berjuang lagi.
Menghilangkan pelecehan dengan memulai lagi tindakan Mengatasi kelemahan, menekan perasaan takut.
Mengembalikan nama baik dengan tindakan.
Mencari rintangan-rintangan dan kesulitan-kesulitan untuk diatasi.
Mempertahankan harga diri dan kebanggaan pada taraf yang tinggi.
Membela diri Mempertahankan diri terhadp serangan, kritik, dan celaan. Menyembunyikan atau membenarkan perbuatan tercela, kegagalan, atau penghinaan.
Mempertahankan diri.
Sikap hormat Mengagumi dan menyokong atasan. Memuji, menghormati, atau menyanjung.
Tunduk pada pengaruh orang lain yang dikenal dengan senang hati.
Menyontoh seorang teladan. Menyesuaikan dengan kebiasaan.
Dominasi Memiliki kendali atas lingkungan manusiawi.
Mempengaruhi atau mengarahkan tingkah laku orang lian dengan saran, bujukan, imbauan, atau perintah. Mencegah, menghambat, atau melarang.
Ekshibisi Menciptakan kesan. Senang dilihat dan didengar.
Membuat orang lain bergairah, kagum, terpesona, terhbur, terkejut, tergelitik untuk tahu, senang, atau terpikat.
Menghindari bahaya Menghindai rasa sakit, luka fisik, penyakit, dan kematian. Melarikan diri dari situasi yang berbahaya.
Mengambil tindakan-tindakan pencegahan. Menghindari rasa hina Menghindari penghinaan.
Meninggalkan situasi yang memalukan, atau menghindai kondisi yang bisa menimbulkan pelecehan : caci maki, ejekan, atau sikap masa bodoh orang lain.
Menahan diri untuk bertindak karena takut gagal.
Sikap memelihara Memberi simpati dan memuakan kebutuhan objek yang tak berdaya ; bayi atau setiap objek yang lemah, cacat, lelah, kurang berpengalaman, ragu-ragu, kalah, dihina, kesepian,patah hati, sakit, dan bingung.
Membantu objek yang berada dalam bahaya.
Memberi makanan, membantu, menyokong, menghibur, melindungi, menyenangkan, merawat, dan menyembuhkan. Ketertiban Mengatur barang-barang.
Menjaga kebersihan, susunan, organisasi, keseimbangan, kerapian, keteraturan, ketelitian.
Permainan Berbuat untuk kesenangan tanpa tuuan lebih lanjut. Suka tertawa dan membuat lelucon.
Berusaha meredakan tekanan secara menyenangkan.
Mengambil bagian dalam permainan,olahraga, joget, pesta-pesta, bermain kartu.
Penolakan Memisahkan diri dari objek yang tidak disenangi.
Mengucilkan, melepaskan, mengusir, atau bersikap masa bodoh terhadap objek yang lebih rendah.
Menghina atau memutuskan hubungan cinta dengan objek. Keharuan Mencari dan menikmati kesan-kesan yang menyentuh
perasaan.
Seks Menjalin dan meningkatkan hubungan erotik. Mengadakan hubungan seksual.
Menolong Memuaskan kebutuhan dengan bantuan simpatik dari objek yang dikenal.
Dirawat, disokong, didukung, dikelilingi, dilindungi, dicintai, dinasehati, dibimbing, diampuni, dihibur.
Menempel pada seorang pelindung setia. Selalu memiliki seorang pendukung.
Pemahaman Menanyakan atau menjawab pertanyaan-pertanyaan umum. Tertarik pada teori.
Memikirkan, merumuskan, menganalisis, dan menggeneralisasikan.
*Disadur dari Murray, 1938
Murray meyakini adanya hierarki kebutuhan di mana
kecenderungan-kecenderungan tertentu harus didahulukan lebih dulu.
Menurut teori prepotensi yang dikemukakan oleh Murray menyatakan
bahwa kebutuhan-kebutuhan yang menjadi regnan karena sangat urgen
kalau tidak dipuaskan. Apabila terdapat situasi-situasi munculnya dua
kebutuhan atau lebih yang timbul serempak dan menggerakkan
lapar, dan haus biasanya akan terwujud dalam tindakan karena
kebutuhan-kebutuhan yang prepoten ini tidak dapat ditunda. Pemuasan secara minimal
atas kebutuhan-kebutuhan itu perlu sebelum kebutuhan lain muncul (Hall &
Lindzey, 1993).
Jenis-jenis kebutuhan yang ada pada setiap individu dapat diketahui
melalui instrumen tes proyektif yang dikembangkan oleh Murray, yaitu
Thematic Apperception Test (TAT). TAT sebagai tes proyektif dengan
subjek yang bercerita tentang suatu gambar yang merupakan suatu proyeksi
dari sebab suatu perasaan dan kebutuhan yang diperoleh dari materi-materi
stimulus gambar. Setiap gambar memberikan data tentang otoritas hubungan
subjek terhadap figur laki-laki atau perempuan, figur sebaya, dan hubungan
dengan keluarga (Edwin & Bellack, 1959).
Tes proyektif yang meneliti kepribadian individual ini digunakan
pada individu yang berusia di atas usia remaja. Kemudian, Bellak
mengembangkan suatu metode proyektif turunan dari TAT yang dapat
digunakan pada anak-anak dikenal dengan Children’s Apperception Test (CAT).
Children’s Apperception Test (CAT) adalah suatu metode apersepsi dari penelitian kepribadian melalui pembelajaran dinamika perbedaan
individual dalam persepsi stimuli norma. CAT merupakan suatu metode
proyektif yang diciptakan dari turunan TAT karena TAT tidak cocok
digunakan oleh anak-anak (Abrams & Bellak, 1997). CAT digunakan bagi
dapat menentukan faktor-faktor dinamika yang dihubungkan dengan
perilaku anak dalam grup, di sekolah, atau di setiap kejadian di rumah.
Terdapat penemuan berdasarkan penemuan klinis tentang penggunaan
CAT-H bahwa terkadang anak yang memiliki usia antara 7-10 tahun, khususunya
jika memiliki IQ tinggi menggunakan CAT-H. CAT-H adalah tes yang
dikembangkan dari CAT, hanya saja gambar yang digunakan adalah gambar
manusia. CAT-H digunakan karena stimuli gambar hewan tidak setara
dengan kemampuan anak (Bellak & Abrams, 1997).
CAT dirancang untuk memfasilitasi pemahaman pada hubungan
anak dengan figur penting dan dorongan-dorongan (Witherspoon & Byrd,
1954). Gambar-gambar dibuat untuk meneliti masalah persaingan antar
saudara, menjelaskan perilaku terhadap figur orangtua dan bagaimana figur
tersebut diapersepsi, serta mempelajari hubungan anak dengan orangtua.
Setiap cerita dianalisis berdasarkan seluruh kebutuhan dan tiap
kebutuhan dapat ditabulasikan. Kebutuhan dianggap berasal tidak dari tokoh
utama cerita (hero) saja, tetapi dari figur lainnya juga (Edwin &Bellack,
1959).
Kebutuhan pada tokoh cerita yang tampak pada perilaku-perilaku
yang diceritakan kemungkinan merupakan kebutuhan perilaku dari subjek
pencerita. CAT dapat mengungkapkan fantasy needs dan behavioral needs.
Sanford (1943) mengemukakan bahwa penting untuk mengetahui hubungan
antara fantasy needs dengan behavioral needs. Tingkat
dalam perilaku kongkrit. Hal ini terjadi karena adanya hambatan dan
larangan yang berasal dari tekanan budaya untuk menyatakan perilaku
secara kongkrit. Selain itu, beberapa kebutuhan yang termanifestasi dapat
disebabkan oleh permintaan realitas, contoh need for order, for avoiding
social blame, dan for learning (Abrams & Bellak, 1997).
Pada CAT, perilaku tertentu dalam cerita terealisasikan pada realitas
atau tidak, dapat diketahui saat akhir cerita. Apabila perilaku tertentu
tersebut dikontrol, kemungkinan perilaku itu tidak diekspresikan ke realitas,
hanya sampai pada tahap fantasi saja.
Berdasarkan penjelasan di atas, kebutuhan disimpulkan sebagai
keadaan yang ditandai oleh perasaan kekurangan dan ingin memperoleh
sesuatu yang akan diwujudkan melalui suatu usaha untuk mereduksi
kebutuhan dan mengubah situasi yang tidak terpuaskan. Setiap jenis
kebutuhan yang ada pada anak dapat diketahui melalui tes CAT.