• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Analisis dan Pembahasan

2. Deskripsi Subjek 2…

Nama : ANM

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 10 tahun

Pendidikan : Kelas 3 SD

Alamat rumah : Pingit

b)Latar belakang ANM

Subjek merupakan anak yang banyak bicara. Subjek memiliki

rasa ingin tahu yang besar sehingga subjek banyak bertanya. Subjek

merupakan orang yang ngeyelan. Subjek sulit menerima nasihat dari

orangtua.

Subjek menyukai pelajaran Bahasa Indonesia. Subjek sangat

suka membuat puisi ataupun mengarang. Subjek pernah mendapat

juara 2 lomba puisi antar kelas. Subjek mendapat ranking 4 di kelas

dua dan ranking 6 di kelas 3. Nilai pelajaran Matematika subjek

kadang-kadang bagus jika subjek mengerti cara mengerjakannya.

Subjek sering bernyanyi dan berkeinginan mengikuti kontes

menyanyi. Subjek kesulitan pada pelajaran IPA dan Matematika. Jika

besar nanti, subjek bercita-cita menjadi dokter karena bisa

menyembuhkan orang sakit.

Subjek memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya.

Subjek akrab dengan kedua orangtuanya. Subjek memperhatikan

ayahnya ketika ayah mau makan, subjek mengambilkan minum.

Subjek dan ayah sering menghabiskan waktu dengan bermain

bersama, misal bermain congklak. Selain itu, subjek sering membantu

nenek masak bersama ayah. Ketika ayah pulang kerja di sore hari,

ibunya sering tidur bersama, misal saat tidur siang. Subjek sering

mendekati ibu dan mencium-cium ibu. Subjek sering pergi bersama

keluarga untuk berenang.

Subjek pernah dimarahi oleh orangtuanya karena disuruh tidur

tetapi subjek malah main dengan teman-temannya. Subjek menjadi

diam jika ditegur karena melakukan kesalahan. Subjek memiliki

seorang adik laki-laki usia 5 tahun. Subjek tidak akrab dengan

adiknya. Subjek dan adiknya sering bertengkar. Subjek sering berebut

saat membeli barang dan berebut kamar mandi. Subjek menasihati

adiknya jika adik melakukan kesalahan. Subjek sering menangis

apabila dikeplak oleh adiknya lalu subjek mengadu kepada ayahnya

karena adiknya takut kepada ayah.

Subjek mempunyai hubungan yang baik dengan

teman-temannya. Subjek memiliki beberapa teman sebaya yang akrab, di

sekolah maupun di lingkungan rumah. Subjek sering bermain kasti

dan berbagai permainan anak-anak lainnya. Subjek juga banyak

menghabiskan waktu bermain di balai YSS dengan teman-teman

sebayanya.

Selama di kelas belajar YSS, subjek merupakan anak yang

cerewet. Subjek sering mengobrol dengan teman-temannya saat

mengerjakan tugas yang diberikan oleh kakak pendamping. Subjek

c) Penyajian Data

Tabel 4.2 Daftar Kebutuhan ANM

No. Subjek

Kebutuhan yang muncul

dari kartu 1-10

Kemunculan Tema

Kebutuhan

1.

ANM

Kebutuhan afiliasi 9 (teman 3, ayah 1, ibu 1, adik 2, orang

dewasa 2)

2.

Kebutuhan untuk

bermain

5

3. Kebutuhan untuk makan 2

4. Kebutuhan untuk menolong 2 (figur adik)

5.

Kebutuhan untuk otonom 2(resisten pada figur

orangtua 1)

6. Kebutuhan untuk tunduk 1 (pada figur orangtua) 7. Kebutuhan untuk agresi 1

8.

Kebutuhan untuk

menghindar dari bahaya

1

9. Kebutuhan untuk pasif 1

10. Kebutuhan untuk ketertiban 1

11.

Kebutuhan untuk

mendominasi

d)Dinamika Kebutuhan ANM Menurut CAT

Subjek memiliki dua kebutuhan yang dominan di antara

kebutuhan-kebutuhan lain yang dimiliki oleh subjek. Dua kebutuhan

dominan tersebut adalah kebutuhan afiliasi dan kebutuhan untuk

bermain. Subjek memiliki kebutuhan afiliasi dengan figur teman, adik,

orang dewasa, ayah, dan ibu. Kebutuhan afiliasi yang dimiliki subjek

tampak dari banyaknya teman sebaya yang akrab di sekolah maupun

di lingkungan rumah. Subjek kerap mengobrol bersama dengan

teman-temannya ketika belajar bersama kakak pendamping YSS.

Subjek juga menghabiskan banyak waktu dengan teman-teman sebaya

di area balai YSS setiap pulang sekolah hingga petang. Kebutuhan

afiliasi dengan figur teman dimiliki subjek yang berada pada masa

anak usia pertengahan dan akhir menyebabkan subjek cenderung lebih

sering berinteraksi dengan teman sebaya.

Subjek memiliki kebutuhan afiliasi dengan figur adik.

Kebutuhan afiliasi dengan figur adik ini merupakan kebutuhan laten

karena tidak tampak adanya kebersamaan antara subjek dengan adik

karena subjek dan adik sering bertengkar yang menyebabkan subjek

menangis dan mengadu pada ayah. Subjek memiliki kebutuhan afiliasi

dengan figur orang dewasa dan orangtua. Subjek sering menghabiskan

waktu untuk bermain congklak dengan ayah. Subjek sering tidur siang

bersama dengan ibu. Subjek kerap mendekati lalu mencari afeksi

ayah, ibu, dan adik untuk berenang. Subjek berhubungan dekat dengan

para pendamping. Subjek sering mengajak pendamping untuk

mengobrol.

Pada masa anak pertengahan dan akhir, kehadiran orangtua

mulai berkurang intensitasnya karena tuntutan pengasuhan yang juga

berkurang, tidak seketat pada saat masa anak usia awal (Santrock,

1995). Hal ini dapat menyebabkan anak membutuhkan kebersamaan

dengan figur orangtua.

Kebutuhan dominan yang lain adalah kebutuhan untuk

bermain. Subjek sering bermain kasti di area balai YSS dengan teman.

Subjek senang sekali bernyanyi. Kebutuhan untuk bermain yang

dimiliki subjek cukup dominan hingga pernah terjadi suatu peristiwa

subjek dimarahi oleh orangtua karena subjek malah bermain ketika

disuruh orangtuanya tidur.

Anak-anak pada masa usia pertengahan dan akhir mempunyai

tugas perkembangan untuk melatih keterampilan fisik dalam

permainan sehari-hari (Nurihsan & Agustin, 2011). Subjek melatih

keterampilan fisiknya dengan bermain kasti di area balai YSS dan

melakukan permainan anak-anak lainnya.

Subjek memiliki kebutuhan primer untuk makan. Subjek

memuaskan kebutuhan makan yang berkaitan dengan fisiknya. Subjek

memiliki kebutuhan untuk menolong figur adik. Hal ini dapat

dari satu adiknya. Subjek memiliki kebutuhan untuk otonom resisten

pada orangtua, namun di sisi lain subjek memiliki kebutuhan untuk

tunduk pada orangtuanya.

Subjek memiliki kebutuhan untuk agresi. Subjek menghadapi

perlawan dari orang lain dengan cara menyerang. Subjek juga

memiliki kebutuhan untuk menghindar dari rasa bahaya atau situasi

yang membahayakan dirinya. Hal ini sejalan dengan kebutuhan subjek

untuk mendapatkan rasa aman. Subjek memiliki kebutuhan untuk

mendominasi, yaitu kebutuhan untuk mempengaruhi perilaku orang

lain dengan saran, imbauan, bujukan, atau perintah.

Selain itu, subjek memiliki kebutuhan primer lain, yaitu

kebuthan untuk pasif. Subjek memiliki kebutuhan untuk beristirahat,

tidur, atau sekedar bersantai. Subjek juga memiliki kebutuhan untuk

ketertiban, yaitu kebutuhan untuk mengatur barang-barang.

Murray dalam Bherm (1996) menyatakan bahwa kebutuhan

adalah suatu keadaan yang ditandai dengan perasaan kekurangan dan

ingin memperoleh sesuatu yang diwujudkan melalui suatu usaha

(Antariksi, 2004). Orang yang tidak memperoleh sesuatu yang

diharapkan mengalami frustrasi, dapat menimbulkan kecenderungan

3. Deskripsi Subjek 3

Dokumen terkait