• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adiyoga W. 1995. Keragaan Pasar Komoditas Cabai Merah. Buletin Penelitian Hortikultura Vol 27(4)

Agustian A. dan Setiajie A. 2008. Analisis Perkembangan Harga dan Rantai Pemasaran Komoditas Cabai Merah di Provinsi Jawa Barat. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Departemen Pertanian.

Anwarudin SMJ, Sayekti AL, Marendra KA, Hilman Y. 2015. Dinamika Produksi dan Volatilitas Harga Cabai: Antisipasi Strategi dan Kebijakan Pengembangan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Kementan.

Ashari U.2016. Integrasi Pasar dan Daya Saing Udang Indonesia di Pasar Internasional.[Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Asmarantaka RW. 2012. Pemasaran Agribisnis (Agrimarketing). Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Asmayanti. 2012. Sistem Pemasaran Cabai Rawit Merah (Capsicum frutescens) di Desa Cigedug Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2013. Studi Pendahuluan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Bidang Pangan dan Pertanian 2015-2019. Direktorat Pangan dan Pertanian, Bappenas.

[BI] Bank Indonesia. 2007. Pola Pembiayaan Usaha Kecil Syariah (PPUKSyariah) Usaha Budidaya Cabai Merah. Survei (BUMKM- DKBU) Biro Pengembangan UMKM-Direktorat Kredit, BPR dan UKM. Jakarta: Bank Indonesia.

[BI] Bank Indonesia. 2013. Pola Pembiayaan Usaha Kecil Menengah Usaha Budidaya Cabai Merah. Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM. Jakarta: Bank Indonesia

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2010. Komoditi Penyumbang Inflasi Terbesar Tahun 2010. Badan Pusat Statistik, Jakarta.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2015. Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2015. Jawa Barat (ID): BPS.

Bulog-IPB. 1996. Studi Analisis Keterpaduan Pasar Pada Sistem Pemasaran Komoditas Pangan Strategis. Kerjasama Bulog dan IPB

Dahl DC, Hammond JW. 1977. Market and Price Analysis The Agricultural Industries. McGraw-Hill Company. New York.

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Garut. 2015. Laporan Tahunan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Garut. Garut ID.

60

Ditjen Hortikultura. 2008. Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Kawasan Pengembangan Agribisnis Sayuran Sumatera. Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura. Departemen Pertanian. Jakarta.

Ditjen Perdagangan Dalam Negeri. 2012. Harga 33 Kota dan Komoditi Per 31 Mei 2011. Ditjen Perdagangan Dalam Negeri. Kementrian Perdagangan, Jakarta.

Effendi HR. 1998. Analisis Deskripsi Sistem Tataniaga Komoditas Cabai Merah

(Capsicum annuum L.) (Kasus pada 3 kabupaten di Jawa Tengah).[Skripsi] Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Farid M dan NA Subekti. 2012. Tinjauan Terhadap Produksi, Konsumsi, Distribusi dan Dinamika Harga Cabe di Indonesia. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan 6(2): 211-233.

Firdaus M and I Gunawan. 2012. Integration among Regional Vegetable Markets in Indonesia. Journal ISSAAS18(2): 96-106

Gadre AV, Talathi JM, Wadkar SS. 2002. Price Spread in Marketing of White Onion in Raigad District Maharastra State. Agricultural Marketing. A National Level Quarterly Journal On Agricuktural Marketing. Director of Marketing & Ispection Ministry of Agriculture Government of India. Vol.XLV-No. 3.

Gumbira E dan Intan AH, (2001), Manajemen agribinis, Jakarta, Penerbit Ghalia Indonesia.

Hilman Y, MJA Syah, AL Sayekti,AM Kiloes, T Mulyadi, IW Arsanti, D Mulyono, Nurmalinda, dan D Kurniasih. 2012. Analisis dan Sintesis Kebijaksanaan Pembangunan Agribisnis Hortikultura Mendukung Revitalisasi Pertanian. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hortikultura. Jakarta.

Hudson D. 2007. Agricultural Markets And Prices. Blackwell Publishing Ltd. USA, UK and Australia. 256 pp.

Irawan B. 2007. Fluktuasi Harga, Transmisi Harga dan Marjin Pemasaran Sayuran dan Buah. Analisis Kebijakan Pertanian 5(4):358-373.

Jubaedah NS. 2013. Market Integration of Red Chili Commodity Markets in Indonesia. [Thesis]. Economic of Development. International Institute of Social Studies. The Hague, The Netherlands.

Kohls RL and Uhl JN. 2002. Marketing of Agricultural Products. Ninth Edition. Macmillan Company, New York.

Kotler P dan Keller KL. 1997. Manajemen Pemasaran. Terjemahan Edisi 13. Jakarta: Erlangga

Kotler, Philip, 1997. Manajemen Pemasaran : Analisis Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Penerjemah Hendra Teguh, Erlangga. Jakarta

Kotler P dan Armstrong G. 2008. Prinsip – Prinsip Pemasaran. Terjemahan Jilid 1 Edisi 12. Jakarta: Erlangga.

Kuncoro M. 2007. Ekonomika Industri Indonesia : Menuju negara industri baru 2030 ? Penerbit Andi. Yogyakarta

Kuntadi BA dan Jamhari.2012. Efisiensi Pemasaran Cabai Merah Melalui Pasar Lelang Spot di Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Jurnal Social Economic of Agriculture. Vol 1 No 1 (2012).

61 Limbong WH dan P. Sitorus. 1987. Pengantar Tataniaga Pertanian. Jurusan Ilmu-

Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

Mubyarto.1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta.

Mussema R.2006. Analysis of Red Marketing : The Case of Alaba and Siltie in SNNPRS of Ethiopia. [Thesis]. Department of Agricultural Economics, School of Graduate Studies, Haramaya University. Ethiopia

Nasution AM, RW Asmarantaka, LM Baga. 2015. Efisiensi Pemasaran Gambir di Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, Vol.9 No.2

Novitasari YD. 2014. Pemasaran dan Pendapatan Usahatani Cabai Merah Keriting Anggota dan Non Anggota Gapoktan Rukun Tani, Desa Cipaten, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor. [Skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor ID

[Pemkab Garut] Pemerintah Kabupaten Garut. 2014. Pertanian [internet]. [diunduh pada 6 april 2016]. Tersedia pada: http://garutkab.go.id/pub/statistic_menu/detail/sda_pertanian.

Permana NS, Arief B, Deliana Y, Perdana T. 2013. Memahami Kemitraan Pada Rantai Pasok Cabai Merah Besar dengan Pendekatan Berfikir Sistem. Seminar Nasional. Penerapan Ilmu dan Kompleksitas Berfikir Sistem. Pengembangan Agribisnis Nasional.

Purcell WD. 1979. Agricultural Marketing System, Coordination, Cash and Future Prices. Reston (US). Free Pr.

Pusat Kebijakan Perdagangan Dalam Negeri (2011). Laporan Perkembangan Harga 1o Bahan Pangan Pokok. Edisi Bulan Januari 2011.

Rachma M. 2008. Efisiensi Tataniaga Cabai Merah (Studi Kasus Desa Cibereum, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat).[skripsi]. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor ID Raya AB. 2014. Farmer Group Performance of Collective Chili Marketing on

Sandy Land Area of Jogjakarta Province Indonesia. Asian Social Science 10(10)

Raju VT dan MV. Open. 1982. Marketing Efficiency for Selected Crops in Semi- Arid Tropical India. ICRISAT P.O. Andhra Pradesh. India

Rajur BC dan Patil BL. 2015. Price Spread, Marketing Cost and Margin of Chili in Karnataka State. Depertment of Agricultural Economics, College of Agriculture, University of Agricultural Sciences. Karnataka Journal Agricultural Sciences Vol 23(3): (364-368)

Ravallion, M. 1986. Testing Market Integration. American Journal of Agricultural Economics 68,102-109.

Reza. 2015. Analisis Stabilisasi Harga Pangan di Indonesia. [Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Saragih B. 1994. Agribisnis Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian. Kumpulan Pemikiran. Yayasan Mulia Persada Indonesia- PT.Surveyor Indonesia. Pusat Studi Pembangunan IPB. Jakarta. Sari DL. 2010. Analisis Spread Harga Gabah dan Beras Serta Integrasi Pasar

Komoditas [Tesis]. Bogor

Sari IN. 2013. Analisis Efisiensi Pemasaran Jagung di Provinsi Nusa Tenggara Barat [Tesis]. Bogor

62

Sashimatsung dan Giribabu. 2015. Economic Analysis on Production and Marketing of Chilli in Mokokchung District of Nagaland. Journal of Marketing and Consumer Research Vol.13.

Simatupang P. 1999. Alternatif Baru Kebijakan perbesaran Stabilisasi Harga on Trend, Intensifikasi Bekelanjutan dan Jaringan Pengaman ketahananan Pangan. Pusat penelitian Sosial Ekonomi Pertanian Badang Penelitian dan Pengembangan Pertanian Bogor. Departemen Pertanian.

Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Sudiyono A. 2002. Pemasaran Pertanian. Malang (ID): UMM.

Surya TA. 2015. Pengendalian Inflasi Komoditas Pangan Menjelang Bulan Ramadhan. Info Singkat Ekonomi dan Kebijakan Publik. Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI).Vol 7(11). Sekretariat Jenderal DPR RI.

Syukur M, Rahmi Y, Rahmansyah D. 2013. Sukses Panen Cabai Tiap Hari. Penebar Swadaya. Jakarta.

Tahir AG, DH Darwanto, JH Mulyo, Jamhari. 2011. Metoda Analisis Efisiensi Pemasaran Kedelai di Sulawesi Selatan. Informatika Pertanian Vol.20 No.2

Tsurayya S. 2015. Analisis Kelembagaan dan Strategi Peningkatan Daya Saing Komoditas Cabai Kabupaten Garut. [skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor ID

Tomek GW and KL Robinson. 1990. Agricultural Product Prices. Cornell University Press. Ithaca. New York. USA

Uphoff NT. 1986. Local Institutional Development: An Analytical Sourcebook with Cases. USA: Kumarian Press

Wijaya DW dan IN Sutapa. 2013. Upaya Pengurangan Tingkat Kecacatan Cabai Pascapanen Pada Jalur Rantai Pasok. Jurnal Titra 1(2) : 253-255

White B, Morey P, Natawidjaja R, Morgan W. 2007. Vegetable Value Chains in Eastern Indonesia-A Focus on Chili. SADI_ACIAR Research Report. Austraslia Center For International Agricultural Research.

63

LAMPIRAN

Lampiran 1 Produksi cabai merah di Indonesia menurut produksi Tahun 2011-2014

No Provinsi Tahun 2011 2012 2013 2014 1 Aceh 30.018 51.411 42.427 50.189 2 Sumatera Utara 154.694 197.409 161.933 147.81 3 Sumatera Barat 48.875 57.671 60.981 59.39 4 Riau 10.504 9.954 9.089 9.355 5 Jambi 23.532 10.523 39.055 36.715 6 Sumatera Selatan 14.137 18.058 15.109 14.075 7 Bengkulu 29.753 30.338 40.001 46.167 8 Lampung 44.374 42.437 35.233 32.26

9 Kepulauan Bangka Belitung 3.519 3.228 3.636 3.686

10 Kepulauan Riau 1.427 2.235 1.852 3.434 11 DKI Jakarta - - - - 12 Jawa Barat 195.383 201.384 250.914 253.296 13 Jawa Tengah 119.131 130.127 145.037 167.794 14 DI Yogyakarta 14.412 16.457 17.134 17.759 15 Jawa Timur 73.677 99.6670 101.691 111.022 16 Banten 3.326 6.339 5.841 6.798 17 Bali 14.448 13.785 15.431 55.667

18 Nusa Tenggara Barat 6.462 7.182 6.398 20.652 19 Nusa Tenggara Timur 3.103 2.388 1.916 1.708

20 Kalimantan Barat 3.030 2.103 2.848 2.2 21 Kalimantan Tengah 1.123 747 1.013 944 22 Kalimantan Selatan 6.691 5.489 5.094 7.418 23 Kalimantan Timur 5.675 5.361 6.471 8.008 24 Sulawesi Utara 897 995 2.826 5.451 25 Sulawesi Tengah 5.001 3.012 3.071 5.812 26 Sulawesi Selatan 21.365 22.580 27.059 28.006 27 Sulawesi Tenggara 1.916 4.380 2.845 3.348 28 Gorontalo 213 370 419 301 29 Sulawesi Barat 2.499 1.918 1.353 1.277 30 Maluku 1.262 1.450 2.163 1.891 31 Maluku Utara 573 577 1.126 4.13 32 Papua Barat 1.084 1.089 234 272 33 Papua 3.633 3.645 2.680 3.089 Indonesia 888.852 954.310 1.012.879 1.365.382

64

Lampiran 2 Produksi cabai merah Provinsi Jawa Barat Tahun 2011-2014

No Kabupaten/Kota Tahun 2011 2012 2013 2014 1 Bogor 6.375 2.112 232 2.920 2 Sukabumi 7.679 12.587 10011 13.705 3 Cianjur 28.935 33.991 59280 65.760 4 Bandung 20.556 20.127 17524 17.362 5 Garut 56.195 49.592 93142 88.004 6 Tasikmalaya 26.870 31.783 23476 19.117 7 Ciamis 7.163 7.893 5937 9.790 8 Kuningan 530 1.251 402 252 9 Cirebon 2.975 6.623 3834 4.105 10 Majalengka 10.765 8.030 11144 5.189 11 Sumedang 3.957 4.312 4157 4.832 12 Indramayu 2.570 2.267 1036 3.078 13 Subang 6.953 7.417 4175 6.123 14 Purwakarta 2.934 3.850 4615 5.128 15 Karawang 105 267 66 549 16 Bekasi 215 196 86 140 17 Bandung Barat 9.514 8.276 8832 6.499 Kota 18 Bogor 187 343 356 245 19 Sukabumi 206 77,5 68 185 20 Bandung 2 2 6 9 21 Cirebon 16 165 27 4 22 Bekasi 10 0 4 10 23 Depok 64 2 0 0 24 Cimahi 84 51 24 21 25 Tasikmalaya 485 497 487 480 26 Banjar 40 60 14 31 Jawa Barat 195.381 201.384 250.914 253.296

65 Lampiran 3 Hasil output analisis integrasi pasar vertikal

Harga Pada tingkat petani sebagai pasar lokal dan harga pasar induk kramatjati sebagai harga acuan.

Dependent Variable: PF Method: Least Squares Date: 06/27/16 Time: 20:10

Sample (adjusted): 11/03/2015 12/31/2015 Included observations: 43 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LPF 0.671525 0.121602 5.522325 0.0000 SPR 0.358805 0.092503 3.878829 0.0004 LPR 0.319561 0.116553 2.741761 0.0092 C -2025.292 876.0665 -2.311802 0.0262

R-squared 0.925776 Mean dependent var 5953.488 Adjusted R-squared 0.920066 S.D. dependent var 3124.050 S.E. of regression 883.2499 Akaike info criterion 16.49350 Sum squared resid 30425083 Schwarz criterion 16.65733 Log likelihood -350.6103 Hannan-Quinn criter. 16.55392 F-statistic 162.1447 Durbin-Watson stat 2.038432 Prob(F-statistic) 0.000000

Variance Inflation Factors Date: 06/27/16 Time: 20:14 Sample: 11/02/2015 12/31/2015 Included observations: 43

Coefficient Uncentered Centered Variable Variance VIF VIF

LPF 0.014787 33.92868 6.817475 SPR 0.008557 1.162663 1.125931 LPR 0.013585 124.2442 6.594392

C 767492.6 42.30342 NA

Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey

F-statistic 2.482493 Prob. F(3,39) 0.0751 Obs*R-squared 6.894704 Prob. Chi-Square(3) 0.0753 Scaled explained SS 5.307501 Prob. Chi-Square(3) 0.1506

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 0.240970 Prob. F(2,37) 0.7871 Obs*R-squared 0.552890 Prob. Chi-Square(2) 0.7585

66

Lampiran 4 Hasil output analisis integrasi pasar vertikal

Harga Pada tingkat pedagang grosir Pasar Induk Kramatjati sebagai pasar lokal dan harga pada pedagang pengecer Pasar Kramatjati sebagai harga acuan.

Dependent Variable: PF Method: Least Squares Date: 07/04/16 Time: 23:32

Sample (adjusted): 11/03/2015 12/31/2015 Included observations: 43 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LPF 1.040190 0.036312 28.64605 0.0000

SPR -0.057163 0.029667 -1.926819 0.0613

LPR -0.043949 0.029890 -1.470370 0.1495

C 1049.761 503.1364 2.086435 0.0435

R-squared 0.986078 Mean dependent var 23000.00

Adjusted R-squared 0.985007 S.D. dependent var 8823.669 S.E. of regression 1080.420 Akaike info criterion 16.89650 Sum squared resid 45524997 Schwarz criterion 17.06033 Log likelihood -359.2747 Hannan-Quinn criter. 16.95691 F-statistic 920.7727 Durbin-Watson stat 2.002107 Prob(F-statistic) 0.000000

Variance Inflation Factors Date: 07/04/16 Time: 23:34 Sample: 11/02/2015 12/31/2015 Included observations: 43

Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF

LPF 0.001319 28.03687 3.675911

SPR 0.000880 1.392226 1.389701

LPR 0.000893 34.17378 4.069976

C 253146.2 9.325123 NA

Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey

F-statistic 0.861982 Prob. F(3,39) 0.4689

Obs*R-squared 2.673875 Prob. Chi-Square(3) 0.4447 Scaled explained SS 2.790826 Prob. Chi-Square(3) 0.4250

67 Lampiran 5 Harga harian (5 week day) cabai merah keriting bulan November-

Desember 2015 di tingkat petani Cikajang, Pedagang grosir Pasar Induk Kramatjati, Pedagang pengecer Pasar Kramajati

No Petani Grosir Pengecer

1 3000 11000 20000 2 3000 10000 20000 3 3000 10000 20000 4 3000 10000 22000 5 4000 10000 22000 6 4000 12000 22000 7 6000 12000 22000 8 7000 12000 21000 9 7000 15000 20000 10 8000 15000 20000 11 8000 15000 21000 12 8000 15000 22000 13 10000 15000 20000 14 10000 15000 22000 15 10000 15000 22000 16 8000 15000 22000 17 10000 15000 20000 18 10000 17000 20000 19 10000 17000 21000 20 12000 18000 22500 21 13000 22000 21000 22 13000 24000 21000 23 15000 26000 21000 24 17000 26000 51000 25 20000 26000 50000 26 21000 28000 35000 27 21000 28000 30000 28 21500 28000 32000 29 22000 28000 38000 30 23000 28000 40000 31 23000 29000 45000 32 23000 31000 40000 33 23000 30000 40000 34 23000 32000 40000 35 23000 32000 43000 36 27000 34000 37000 37 25000 34000 50000 38 30000 34000 50000 39 30000 34000 50000 40 30000 33000 51000 41 25000 33000 32000 42 25000 34000 32000 43 20000 35000 32000 44 20000 36000 32000

68

Dokumen terkait