• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS EKONOMI USAHATANI PADI SEMI ORGANIK DAN ANORGANIK PADA PETANI PENGGARAP

DAFTAR PUSTAKA

Badan Litbang Pertanian. 2002. Prospek Pertanian Organik di Indonesia. http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/17/. Diakses 26 Mei, 2011. . 2010. Sudah Perlukah Padi Organik.

http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/wr273052.pdf. Diakses 28 Mei, 2011.

Badan Pusat Statistik dan Departemen Pertanian. 2010. Statistik Pertanian. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2009. Kecamatan Cigombong dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor, Bogor.

Department of Agronomy, College of Agriculture. 2002. Comparative Produktivity, Profitability and Energy Use in Organic, LEISA and Conventional Rice Production in The Philippines, IFOAM Organic World Congress Held at Victoria 21-24, Canada.

Djaja, W. 2008. Langkah Jitu Membuat Kompos dari Kotoran Ternak dan Sampah. PT. Agro Media Pustaka, Jakarta.

Djuarnani, N. , dkk. 2005. Cara Cepat Membuat Kompos. PT. Agro Media Pustaka, Jakarta.

Gray, C. , et al. 1985. Pengantar Evaluasi Proyek. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Herdiansyah, I. 2005. Analisis Aspek Ekonomi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adopsi Sistem Usahatani Padi Organik (Studi Kasus di Kelurahan Situgede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat). Skripsi. Program Studi Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Herry, W. S. 2006. Swasembada Pangan dan Pertanian Berkelanjutan Tantangan Abad Dua Satu : Pendekatan Ilmu Tanah Tanaman dan Pemanfaatan IPTEK Nuklir. Badan Tenaga Nuklir Nasional, Tangerang.

Hong, C. W. 1994. Organic Farming and The Sustainability of Agriculture in Korea. Papers Delivered at 12th Meeting of The Technical Advisory Committee of The Food and Fertilizer Technology Center for The Asian and Pacific Region, Taiwan.

Irawan, B. 2004. Ekonomi Padi dan Beras Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta.

81

Lipsey, et al. 1995. Pengantar Mikroekonomi. Binarupa Aksara, Jakarta.

Mubyarto. 1995. Pengantar Ekonomi Pertanian. PT. Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta.

Prasetiyo, Y. T. 2002. Budi Daya Padi Sawah Tanpa Olah Tanah. Kanisius Media, Yogyakarta.

Salikin, K. 2003. Sistem Pertanian Berkelanjutan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Soeharto, I. 2001. Studi Kelayakan Proyek Industri. Erlangga, Jakarta.

Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

. 2005. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Suratiyah, K. 2006. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya, Jakarta.

Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik : Pemasyarakatan dan Pengembangannya. Kanisius Media, Yogyakarta.

Sutojo, S. 2006. Project Feasibility Study (Studi Kelayakan Proyek: Konsep, Teknik dan Kasus). Damar Mulia Pustaka, Jakarta.

Suyono, A. dan Hermawan. 2006. Analisis Kelayakan Usahatani Padi pada Sistem Pertanian Organik di Kabupaten Bantul. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian. Jurusan Penyuluhan Pertanian. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang, Yogyakarta.

Umar, H. 2005. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Winangun, Y. W. 2005. Membangun Karakter Petani Organik dalam Era Globalisasi. Kanisius Media, Yogyakarta.

ANALISIS EKONOMI USAHATANI PADI SEMI ORGANIK

DAN ANORGANIK PADA PETANI PENGGARAP

(Studi Kasus Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor)

INAYAH NURMALA SARI

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

RINGKASAN

INAYAH NURMALA SARI. Analisis Ekonomi Usahatani Padi Semi Organik

dan Anorganik pada Petani Penggarap (Studi Kasus: Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor). Dibimbing Oleh RIZAL

BAHTIAR.

Sistem pertanian berkelanjutan sangat penting untuk direalisasikan agar tidak terjadi penurunan tingkat produksi hasil pertanian pada masa mendatang. Penurunan produksi tersebut bisa diakibatkan karena menurunnya tingkat kesuburan lahan dari penggunaan bahan-bahan kimia secara terus menerus dan tidak menyertai penambahan bahan organik pada lahan usahatani. Usahatani semi organik menerapkan inovasi pengurangan pemakaian pupuk kimia dan mensubtitusikannya dengan menggunakan pupuk organik, serta membebaskan lahan usahataninya dari pemakaian pestisida kimia. Pada masa mendatang diharapkan penggunaan pupuk kimia ini dapat dilepaskan seutuhnya. Penerapan sistem pertanian semi organik akan ditelaah dengan studi kasus petani Desa Ciburuy dan akan dibandingkan dengan petani anorganik yang beberapa respondennya juga berasal dari Desa Cisalada. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi perbedaan antara usahatani padi semi organik dan anorganik. Tujuan penelitian secara khusus adalah: 1) Menganalisis kelayakan sistem usahatani padi semi organik dan anorganik petani penggarap 2) Mengkaji tingkat biaya dan pendapatan usahatani padi semi organik dan anorganik petani penggarap 3) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong petani untuk mengurangi pemakaian pupuk kimia.

Hasil yang diperoleh dalam analisis kelayakan yaitu bahwa usahatani padi semi organik lebih layak dijalankan dibandingkan anorganik karena menghasilkan NPV dan gross B/C ratio yang lebih tinggi. Total biaya rata-rata per hektar dan per kilogram output per musim tanam usahatani padi semi organik lebih tinggi dibandingkan usahatani padi anorganik, biaya tertinggi untuk kedua usahatani yaitu bagi hasil. Pendapatan rata-rata dan R/C ratio yang dihasilkan menyimpulkan bahwa usahatani padi semi organik akan menghasilkan nilai yang lebih besar dibandingkan usahatani padi anorganik, maka usahatani padi semi organik lebih menguntungkan untuk dijalankan. Hasil uji nilai tengah dengan SPSS 16 pada pendapatan usahatani padi semi organik dan anorganik menyatakan bahwa pendapatan kedua usahatani berbeda nyata secara statistik. Analisis regresi logistik mengenai faktor-faktor yang mendorong petani untuk mengurangi pemakaian pupuk kimia diperoleh hasil bahwa yang secara nyata mempengaruhi keputusan adalah informasi pada taraf nyata lima persen. Sedangkan, variabel yang tidak signifikan yaitu pendidikan, luas lahan, umur, pendapatan dan biaya pupuk. Usahatani semi organik dan sistem usahatani lainnya yang ramah lingkungan lebih disarankan untuk dilakukan karena dapat mengkonservasi lahan pertanian dan akan berdampak pada perbaikan produktivitas pertanian. Koordinasi antara pihak terkait baik petani, pemerintah dan swasta sangat dibutuhkan untuk mempermudah pencapaian tujuan sistem pertanian yang berkelanjutan.

ANALISIS EKONOMI USAHATANI PADI SEMI ORGANIK

DAN ANORGANIK PADA PETANI PENGGARAP

(Studi Kasus Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor)

INAYAH NURMALA SARI H44070056

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dokumen terkait