Adhiana. 2005. Analisis Efisiensi Ekonomi Usahatani Lidah Buaya (Aloe vera) di
Kabupaten Bogor pendekatan Stochastic Frontier [Tesis]. Bogor:Institut Pertanian Bogor.
Adiyoga Witono. 1999. Beberapa Alternatif Pendekatan untuk Mengukur Efisiensi atau In-Efisiensi dalam Usahatani. Informatika Pertanian Volume 8 (Desember 1999). Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang.
Brajamusti Teuku Woyly. 2008. Analisis Pendapatan Usaha Pembenihan Larva
Ikan Bawal Air Tawar (Studi Kasus pada Ben’s Fish Farm, Desa Cigola,
Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogo, Jawa Barat). [skripsi]. Bogor: Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Bukit A. 2007. Analisis Kelayakan Usaha Ikan Patin Di Kabupaten Bogor (Kasus Pembenihan di Kecamatan Ciampea dan Pembesaran di Kecamatan Kemang). [skripsi]. Bogor: Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Coelli T, Rao P dan Battese G. 1998. An Introduction to Efficiency and Production Analysis. Boston: Kluwer Academic Publishers.
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor. 2011. Potensi dan Produksi Perikanan Kabupaten Bogor. Bogor: Dinas Peternakan dan Perikanan. Ekunwe P.A dan Emokaro C.O. 2009. Technical efficiency of Catfish In Kaduna,
Nigeria. Journal of Applied Sciences Research 5(7): 802-805, 2009. INSInet Publication.
Dinas Pertanian Bidang perikanan. 2009. Pertanian dalam Angka Tahun 2009. Kota Metro
Doll J.P dan Orazem F. 1984. Production Ecomomics Theory With Application Second Edition. Canada: John Wiley & Sons, Inc
Herawati E. 2008. Analisis Pengaruh Faktor Produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja dan Mesin Terhadap Produksi Glycerine pada PT.Flora Sawita Chemindo Medan. [Tesis]. Medan: Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara.
Kabede T.A. 2001. Farm Houshold Technical Efficiency: A Stochastic Frontier Analysis A Study of Rice Producer in Mardi Watershed in the Western Development Region of Nepal. A Master Thesis Submitter to Departement of Economics and Social Sciences, Agricultural University of Norway. Khairuman. 2002. Budidaya Patin Secara Intensif. Jakarta: PT. Agromedia
Pustaka.
Khairuman dan Amri K. 2008. Buku Pintar Budidaya 15 Ikan Konsumsi. Jakarta: PT. Agromedia Pustaka.
Mahyudin K. 2010. Panduan Lengkap Agribisnis Patin. Depok: Penebar Swadaya. Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: LP3ES
Nazir M. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nicholson W. 1999. Teori Mikroekonomi Prinsip Dasar dan Perluasan. Jakarta: Binarupa Aksara.
Nugraha H. 2010. Analisis Efisiensi Produksi Usahatani Brokoli Di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. [skripsi]. Bogor: Departemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Rahim A, Hastuti D.R.D. 2008. Pengantar, Teori, dan Kasus Ekonomika
Pertanian. Depok: Penebar Swadaya.
Rangkuti F. 2005. Great Sales Forcast for Marketing. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Saparitno C. 2010. Usaha Ikan Konsumsi Di Lahan 100 M2. Depok: Penebar
Swadaya.
Semaoen I. 1992. Ekonomi Produksi Pertanian: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia.
Soekartawi, Soeharjo A, Dillon JL, Hardaker JB. 1984. Ilmu Usahatani dan
Penelitian Untuk Pengembangan Petani Kecil. Jakarta: UI Press.
______. 1989. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian: Teori dan Aplikasi Edisi 2, Cetakan kedua. Jakarta: Rajawali Press.
______. 1994. Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis Cobb- Douglass. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
______. 2002a. Analisis Usahatani. Jakarta: UI Press.
______. 2002b. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian: Teori dan Aplikasi Edisi 2, Cetakan empat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
______. 2003. Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis Cobb- Douglass. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Tajerin. 2007. Efisiensi Teknis Usaha Budidaya Pembesaran Lele Di Kolam (Studi Kasus di Kabupaten Tulung Agung, Propinsi) Jawa Timur). Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.12 No.1, April 2007 Hal:37-48.
Tajerin dan Noor M. 2005. Analisis Efisiensi Teknis Usaha Budidaya Pembesaran Ikan Kerapu dalam Karamba Jaring Apung Di Perairan Teluk Lampung: Produktivitas, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, dan Implikasi
Kebijakan Pengembangan Budidayanya. Jurnal Ekonomi
PembangunanVol.10 No.1, April 2005 Hal:95-105.
Tanjung I. 2003. Efisiensi Teknis dan Ekonomis Petani Kentang Di Kabupaten Solok Propinsi Sumatera Barat: Analisis Stochastic Frontier. [tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Tasman A. 2008. Pengukuran Efisiensi: Pendekatan Stochastic Frontiers. MEP
Udoh dan Edet J. 2005. Technical Inefficiency in Vegetable Farms of Humid Region: An Analysis of Dry Season Farming by Urban Women in South South Zone, Nigeria.Journal of Agriculture & Social Sciences. Vol.1, No.2, 2005.
Ugwumba C.O.A. 2011. Techinal Efficiency of Catfish Production In Anambra State, Nigeria: A Translog Stochastic Frontier Production Function Approach. Agriculturea Tropica Et Subbtropica. Vol.44 (1) 2011.
Wahida. 2005. Estimasi Tingkat Efisiensi Teknis Usahatani Padi dan Palawija Di Perairan Sungai Brantas: Aplikasi Pendekatan Stochastic Production Frontier. [tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Zelvina O. 2009. Analisis Pendapatan Usaha Pembenihan Dan Pemasaran benih
Ikan Patin Di Desa Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.
[skripsi].Bogor: Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan
EFISIENSI TEKNIS D
PEMBENIHAN IKA
FAKULTAS EKON
INSTITUT PERTA
TEKNIS DAN PENDAPATAN USAHATANI
EMBENIHAN IKAN PATIN DI KOTA METRO
LAMPUNG
SKRIPSI
HASANUDIN H34070012
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
USAHATANI
METRO
RINGKASAN
HASANUDIN. Efisiensi Teknis dan Pendapatan Usahatani Pembenihan Ikan Patin Di Kota Metro Lampung. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan HARIANTO).
Kurun waktu 2009-2014 kontribusi produksi dari sektor perikanan ditargetkan meningkat hingga 353 persen dari perikanan budidaya. Ikan patin merupakan satu dari sepuluh komoditas perikanan yang dipacu produksinya. Secara umum budidaya ikan patin di Indonesia berkembang di daerah Jawa Barat, Kalimantan dan Sumatera. Salah satu daerah yang menjadi sentra pembesaran ikan patin dan dipacu produksi ikan patinnya adalah Propinsi Lampung. Namun ironisnya pembenihan di Lampung sendiri belum memadai, dan produksi benih patinnya masih rendah jika dibandingkan dengan pembenihan di Jawa Barat. Salah satu sentra pembenihan ikan patin di Lampung adalah Kota Metro, produksi benih ikan patin rata-rata per tahunnya adalah 1.073.200 ekor, sedangkan produksi benih ikan patin Bogor rata-rata per tahunnya adalah 49.106.000 ekor. Hal tersebut menandakan adanya jarak antara produktivitas pembenihan di Kota Metro dan pembenihan di Bogor. Oleh karena hal tersebut tujuan dari penelitian ini adalah 1). Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi produksi patin di Kota Metro. 2). Menganalisis efisiensi teknis usahatani pembenihan ikan patin di Kota Metro. 3). Menganalisis tingkat pendapatan usahatani pembenihan ikan patin di Kota Metro. Penelitian ini dilakukan di Kota Metro Lampung pada Bulan Mei 2011. Responden pada penelitian ini adalah pembenih ikan patin di Kota Metro, dengan jumlah responden sebanyak 24 orang. Analisis yang digunakan adalah deskriptif, analisis fungsi produksi frontier, analisis efeisiensi teknis, dan analisis pendapatan usahatani.
Metode analisis yang digunakan berupa analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan terhadap penerimaan, pendapatan, dan pengeluaran dari usahatani pembenihan ikan patin. Data yang didapatkan dari 24 orang pembenih di lokasi penelitian di rata-ratakan nilainya manggunakan metode perataan untuk mendapatkan gambaran umum biaya dan penerimaan usahatni pembenihan ikan patin. Sedangkan analisis efisiensi teknis dilakukan dengan menggunakan metode OLS dan MLE. Data yang didapat diolah menggunakan software pengolah angka Micrsoft Excel, Frontier 4.1, dan SPSS 11.5 for Windows. Data dan informasi disajikan dalam bentuk tabulasi, grafik, dan diagram alir (flow chart) untuk mempermudah dalam menganalisis data.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pembenihan ikan patin di Kota Metro sudah cukup efisien dengan tingkat efisiensi teknis rata-rata usahatani pembenihan ikan patin di Kota Metro sebasar 79,00 persen. Variabel bebas yang memiliki pengaruh nyata dan berkorelasi negatif terhadap inefisiensi teknis pembenihan ikan patin diantaranya lama pengalaman pembenih (Z1), tingkat
Sedangkan dummy penyuluhan (Z4) memiliki korelasi positif terhadap inefisiensi
teknis. Sedangkan berdasarkan hasil estimasi dari parameterMaximum Likelihood Estimation untuk fungsi produksStochastic Frontier menunjukan bahwa variabel yang berpengaruh nyata dan memiliki nilai koefisien positif terhadap produksi benih patin di Kota Metro adalah jumlah cacing sutera yang diberikan (X3), dan
jam kerja yang diluangkan terhadap pembenihan (X5).
Dilihat dari tingkat pendapatan, usahatani pembenihan ikan patin ini dapat dikatakan menguntungkan, hal ini dapat dilihat dari pendapatan pembenih atas biaya tunai dan biaya diperhitngkan dari usahatani pembenihan ikan patin untuk setiap siklusnya adalah Rp8.565.375,51 dan Rp7.534.595,04. Nilai R/C rasio atas biaya tunai dan biaya diperhitungkan adalah 4,87 dan 3,32, hal ini menunjukan bahwa usahatani pembenihan ikan patin di Kota Metro menguntungkan bagi para pembenih.