• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adriansyah R. 2005. Strategi pengembangan Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Bengkalis (Kasus PT. Bumi Laksamana Jaya) [Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Agrina. 2010. Suara Agribisnis: Kumpulan pemikiran Bungaran Saragih. Jakarta (ID): PT Penerbit Wacana Lestari.

Arti DB. 2011. Analisis Strategi Kebijakan Pemerintah Terkait dengan Perkembangan industri Kelapa Sawit Nasional (studi Kasus di PTPN IV Medan Sumatera Utara [Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Baharsjah S. 1992. Prosiding Seminar Nasional Sehari Operasionalisasi Pengembangan Agroindustri. Bogor (ID): Senat Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor dan Perhimpunan Mahasiswa Agroindustri Indonesia Cabang Bogor.

Damayati FE. 2008. Kelayakan Usaha Bioetanol Ubi Kayu Dan Molases Di Kecamatan Cicurug Sukabumi (Kasus : PT. Panca Jaya Raharja) [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

David FR. 2009. Strategic management. Edisi Bahasa Indonesia. Dono Sunardi, penerjemah. Jakarta (ID): PT Salemba Empat dan Pearson Education, Inc. Departemen Perindustrian. Prosiding Seminar Nasional Sehari Operasionalisasi

Pengembangan Agroindustri. Bogor (ID): Senat Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor dan Perhimpunan Mahasiswa Agroindustri Indonesia Cabang Bogor

Dwiastuti I. 2008. Analisis Manajemen Strategi Industri Energi Alternatif. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol. XVI (1) [21-33]. ISSN 0854-526X. Jakarta(ID): LIPI Pr.

Erlina RR. 2011. Strategi pengembangan agroindustri bioetanol Pada Provinsi Lampung [Disertasi ]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Giyatmi. 2005. Sistem Pengembangan Agroindustri Perikanan Laut : Suatu Kajian Kelalayakan dan Strategi Pengembangan di Provinsi Jawa Tengah [Disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Glueck WF, Lawrence RJ. 1991. Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan. Murad, Henry Sitanggang, penerjemah. Jakarta (ID): Gelora Aksara Pratama Gorener A, Toker K, Ulucay K. 2012. Application of Combined SWOT and AHP: A Case Study for a Manufacturing Firm. Procedia - Social and Behavioral Sciences 58 [1525 – 1534].

Gumbira-sa‟id E, Intan AH. 2004. Manajemen Agribisnis. Jakarta (ID): Ghalia Indonesia.

Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia. 2011. Jakarta (ID) : Ministry of Energy and Mineral Resources.

Hayun AA. 2007. Prioritas Pengembangan Energi Alternatif Bioefuel di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VI. Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 2007[A-4-1:A-4-11]. ISBN : 978-979- 99735-3-5

60

Ismayana dkk. 1992. Prosiding Seminar Nasional Sehari Operasionalisasi Pengembangan Agroindustri. Bogor [ID]: Senat Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor dan Perhimpunan Mahasiswa Agroindustri Indonesia Cabang Bogor.

Kangas J, Pesonen M, Kurttila M, Kajanus M. 2001. A'WOT: Integrating The AHP With SWOT Analysis.6stISAHP 2001 Berne, Switzerland.[189-198]. Laporan Tahunan PT Perkebunan Nusantara XI. 2012. Surabaya [ID].

Laporan Tahunan PT Perkebunan Nusantara XI. 2013. Surabaya [ID].

Marimin. 1992. Prosiding Seminar Nasional Sehari Operasionalisasi Pengembangan Agroindustri. Bogor [ID]: Senat Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor dan Perhimpunan Mahasiswa Agroindustri Indonesia Cabang Bogor

Marimin. 2004. Teknik Dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Jakarta [ID]: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Mirah AD. 2007. Manajemen Stratejik Pengembangan Agroindustri Berbasis Unggulan Wilayah [Disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Mojaveri HS, fazlollahtabar H. 2012. Designing an Integrated AHP based Fuzzy Expert System and SWOT Analysis to Prioritize Development Strategies of Iran Agriculture. Review of International Comparative Management. Volume 13, Issue 1[117-129].

Nurmalina R, Sarianti T, Feryanto. 2012. Kelayakan Industri Kecil Bioetanol Berbahan Baku Molases Di Jawa Tengah. Jurnal Manajemen & Agribisnis. Volume 9 No. 2, Juli 2012 [127-136].

Oreski D. 2012. Strategy development by using SWOT – AHP. Croatia TEM Journal – Volume 1 / Number 4. [ 283-291].

Osuna EE, Aranda A. 2007. Combining SWOT And AHP Techniques For Strategic Planning. ISAHP. Viña del Mar. Chile.

Pattiasina TA. 2011. Analisis Investasi Pengembangan Nipah (NypaFruticans) Dalam Mendukung Desa Mandiri Energi Di Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat [Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Pearce JA, Robinson. 2008. Manajemen Strategik: Formulasi, Implementasi dan Pengendalian, Jilid I Edisi 10. Jakarta [ID] : Bina Rupa Aksara

Pesonen M, Ahola J, Kurttila M, Kajanus M, Kangas J. 2001. Investment Strategies of Finish Forest Industry in North America : A Case Study using A‟WOT (AHP in SWOT Analysis). Lappeenranta University of Technology, Department of Business Administration.

Prihandana R, Hendroko R. 2008. Energi Hijau, Pilihan Bijak Menuju Negeri Mandiri Energi. Jakarta [ID]: Penebar Swadaya.

Rahmadayani, Deri, Afrizal. 2014. Motivasi Brazil Melakukan Kerjasama Pengembangan Bioetanol Dengan Indonesia Tahun 2007-2012. Jurnal Transnasional, Vol. 6, No. 1, Juli 2014 [1169-1180].

Rangkuti F. 1997. Analisis SWOT. Teknik Membedah Kasus Bisnis. Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21. Jakarta [ID]: Gramedia .

61 Rochman, NT, E Gumbira Sa‟id, Arief D, Nunung N. 2011. Analysis of Indonesian Agroindustri Competitiveness in Nanotechnology Development Perspective Using SWOT-AHP Method. International Journal of Business and Management Vol. 6, No. 8. [235-244]. Canadian Center of Science and Education.

Saaty TL. 1993. Pengambilan Keputusan bagi Para Pemimpin: Proses Hierarki Analitik untuk Pengembilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks. Seri Manajemen No. 134 (Terjemahan). Jakarta [ID]: Pustaka Binaman Pressindo. Sambodo MT. 2008. Energy Sector In Indonesia And Eviromental Impacts : From

Fossil to Biofuel. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol. XVI (1)[1-19]. ISSN 0854-526X. Jakarta [ID]: LIPI Press.

Saragih B. 2010. Agribisnis Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian. Bogor [ID]: Pustaka Wirausaha Muda.

Soekartawi. 2000. Pengantar Agroindustri. Jakarta [ID]: Raja Grafindo Persada. Soekardono. 2009. Ekonomi Agribisnis Peternakan, Teori dan Aplikasinya.

Jakarta [ID]: Akademika Presindo.

Suhendri. 2008.Analisis Strategi Pengembangan Usaha Bioetanol Berbahan Baku Ubi Kayu (Manihot Esculenta Crantz) Pada PT Panca Jaya Raharja Sukabumi Jawa Barat [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

62

LAMPIRAN

Lampiran 1 Proyeksi Kebutuhan Premium Dan Pemenuhan Penyediaan Bahan Baku Bioetanol 2006-2010 (KL)

Kegiatan 2006 2007 2008 2009 2010

kebutuhan premium 17.170 18.370 19.660 21.000 22.510 penyediaan bioethanol

blue-print energi nasional

172 735 1.376 2.100 2.251

Sumber: BPPT 2010

Lampiran 2 Jenis bahan bakar sektor tranportasi tahun 2010

Sektor Total (Kilo Liter)

Avgas 2,231 Avtur 3,527,382 Premium 22,391,362 Pertamax 683,843 Pertamax Plus 166,662 Bio solar 4,393,861 Kerosene 1,075 ADO 10,891,587 IDO 5,371 Fuel oil 34,983 Total 42,102,919

Sumber : Handbook Energi and economic statistic Indonesia 2011, diolah

Lampiran 3 Luas areal perkebunan tebu berdasarkan provinsi (Ribu Ha)

Provinsi Tahun 2010 2011* Sumatra Barat 8,4 10,1 Sumatra Selatan 15,1 15,7 Lampung 119,3 113,5 Jawa Barat 22,1 22,3 Jawa Tengah 57,3 51,7 DI Yogyakarta 6,6 6,7 Jawa Timur 190,8 194,9 Gorontalo 5,6 7,2 Sulawesi Tengah 11,4 12,9 Total 436,6 435 Sumber : BPS 2012 (diolah) *Data sementara

63 Lampiran 4 Luas areal perkebunan tebu rakyat & perkebunan besar Di Jawa

Timur 2007-2012

2007 2008 2009 2010 2011 2012

Rakyat 185216 185216 170421 177771 175298 180313

PTPN/PBS 15605 15605 15605 15625 17289 17965

Jumlah 200821 200821 186026 193396 192587 198278

Sumber : Dinas Perkebunan Jawa Timur 2013

Lampiran 5 Luas areal perkebunan tebu rakyat & perkebunan besar Di Jawa Timur 2007-2012

2007 2008 2009 2010 2011 2012

Rakyat 1079994 1257394,6 1011384 923676,4 953317 1150166 PTPN/PBS 37946 63097,13 67903 83521 98555 102622 Jumlah 1117940 1320491,7 1079287 1007197 1051872 1252788

Sumber : Dinas Perkebunan Jawa Timur 2013

Lampiran 6 Produksi Dan Kapasitas PG Di Jatim 2010

Nama perusahaan Kabupaten/ Kota

Luas

digiling Produksi Tebu

Produksi

Hablur Kapa- sitas (TCD) Ha Ton tebu Ton Hablur

PTPN XI PG. Soedhono Ngawi 4 363,80 321 476,00 19 055,10 2.609 PG. Poerwodadi Magetan 3 877,90 289 762,00 17 660,80 1 525 PG Rejosari Magetan 4 285,10 344 839,00 21 133,80 2 005 PG Pagottan Madiun 5 152,70 384 549,00 24 084,70 2 275 PG Kanigoro Madiun 3 140,90 251 923,00 15 568,30 1 440 PG Kedawung Pasuruan 3 585,40 287 478,00 15 149,00 1 396 PG Wonolangan Probolinggo 3 168,90 234 661,00 12 279,50 1 191 PG Gending Probolinggo 2 515,90 173 361,00 8 382,40 903 PG Pajarakan Probolinggo 1 536,10 119 372,00 5 743,10 878 PG Jatiroto Lumajang 9 146,40 1 010 818,00 55 922,30 4 553 PG Semboro Jember 7 927,30 745 758,00 39 642,30 4 031 PG Wringinanom Situbondo 1 707,60 172 060,00 8 865,60 1 100 PG Olean Situbondo 1 633,40 118 541,00 6 516,00 1 100 PG Pandji Situbondo 2 713,70 190 850,00 10 406,30 1 606 PG Asembagus Situbondo 5 368,20 476 377,00 31 967,50 2 891 PG Prajekan Bondowoso 6 018,00 386 538,00 22 454,00 2 610 PTPN X PG Watutulis Sidoarjo 4 235,90 353 460,00 20 660,10 1 776 PG Tulangan Sidoarjo 2 939,10 239 456,20 14 254,50 1 162 PG Kremboong Sidoarjo 3 027,20 255 910,80 16 298,94 1 347 PG Gempolkrep Mojokerto 12 594,50 1 048 023,40 65 358,20 5 118 PG Jombang Baru Jombang 5 643,33 478 056,30 32 563,10 2 378 PG Tjoekir Jombang 6 505,70 557 388,50 37 166,60 3 338

64

PG Lestari Nganjuk 6 623,00 541 084,30 35 943,69 3 583 PG Mertjan Kediri 5 166,80 440 804,90 28 710,90 2 383 PG Pesantren Baru Kediri 9 900,70 852 517,10 57 873,50 4 965 PG Ngadirejo Kediri 12 345,10 1 044 225,10 70 526,00 5 614 PG Mojopanggong Tulungagung 5 688,40 470 573,00 31 020,50 2 557

RNI PG Candi Baru Sidoarjo 5 048,72 459 199,00 25 715,16 2 176

PG Rejoagung Baru

Madiun

9 196,40 762 303,50 44 486,40 3 870 PG Krebet Baru Malang 20 261,10 2 102 259,70 126 807,70 10 893

KBA PG Kebonagung Malang 17 652,92 1 586 491,40 92 056,50 7 244 Sumber : Dinas Perindustrian Jawa Timur 2013

Lampiran 7 Realisasi Giling S/D 30 November Tahun 2012 Per Perusahaan

Lampiran 8 Perusahaan Bioetanol Di Jawa timur

No Nama Perusahaan Kota Kapasitas Produksi Satuan

1 PT. Molindo Raya Malang 50.000 KL/THN

2 PASA Djatiroto Lumajang 7.000 KL/THN

3 Etanol Ceria Abadi Jombang 12.000 KL/THN

Sumber : Dinas Perindustrian Jawa Timur 2013

Pemakai/Pengguna Tetes :

- PT. Molindo Raya (Produk Etanol, Spiritus) - Industri Etanol PG. Djatiroto PTPN XI

- Industri Etanol PTPN X (rencana lokasi di PG. Gempol Krep) - Industri MSG (Miwon, Ajinomoto, Cheil Jedang, Sasa Inti) Perusahaan Gula/Pabrik Gula

Luas Tebu Hablur Tetes Tanaman

(ton) (ton) (ton) (ha) 2 3 6 8 PTP Nusantara X (Persero) 71824,9 6072265 494434 252606 PTP Nusantara XI (Persero) 77196,2 5275383 407306 246731 PT RNI 24081,4 2190715 185569 91134 PG Candi 4842,5 421295,4 33233,6 33333 PG Kebon Agung 17945,9 1416323 115378 58919 Jumlah 195891 15375981 1235921 682723

65 Lampiran 9 Penilaian AHP SWOT PASA Djatiroto

Penilaian Global AHP-SWOT Faktor SWOT

Sub Faktor Kekuatan

Sub Faktor Kelemahan

Sub Faktor Peluang

66

Pemilihan Strategi

Keterangan :

S1 : Meningkatkan kapasitas produksi dan mempertahankan kualitas produk sehingga dapat memperluas pangsa pasar (S3,O1)

S2 : Mengembangkan produk dengan menjadikan bioetanol campuran (S7, O5, O6) S3: Melakukan perawatan dan perbaikan mesin secara rutin dan berkala agar mutu tetap

terjaga dan tetap berproduksi untuk memenuhi permintaan distributor (W3,O4). S4 : Fokus pada segmen kecil (W1, W2, T5, T6)

S5 : Pemanfaatan limbah untuk diversifikasi produk (S4, S5, T1, T5). S6 : Berproduksi hanya untuk permintaaan (W1, W2, T1, T2)

S7 : Menekan biaya produksi dengan memangkas biaya-biaya yang tidak penting dan mengefisienkan sarana produksi agar memperoleh laba yang lebih. (W2, W4, T4,T5)

Penilaian lokal AHP-SWOT Faktor SWOT

67 Sub Faktor Kelemahan

Sub Faktor Peluang

Sub Faktor Ancaman

Pemilihan Strategi

Keterangan :

S1 : Meningkatkan kapasitas produksi dan mempertahankan kualitas produk sehingga dapat memperluas pangsa pasar (S3,O1)

S2 : Mengembangkan produk dengan menjadikan bioetanol campuran (S7, O5, O6) S3: Melakukan perawatan dan perbaikan mesin secara rutin dan berkala agar mutu tetap

terjaga dan tetap berproduksi untuk memenuhi permintaan distributor (W3,O4). S4 : Fokus pada segmen kecil (W1, W2, T5, T6)

S5 : Pemanfaatan limbah untuk diversifikasi produk (S4, S5, T1, T5). S6 : Berproduksi hanya untuk permintaaan (W1, W2, T1, T2)

S7 : Menekan biaya produksi dengan memangkas biaya-biaya yang tidak penting dan mengefisienkan sarana produksi agar memperoleh laba yang lebih. (W2, W4, T4,T5)

68

Dokumen terkait