• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alfitri. 2011. Community Development: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta (ID): Pustaka Pelajar.

Alma B. 2009. Kewirausahaan. Bandung (ID): Alfabeta, Bandung.

Anwas OM. 2013. Pemberdayaan Masyarakat di Era Global. Bandung (ID): Alfabeta.

Ariyanah. 2004. Kajian Pelaksanaan Kemitraan CV. Panamas Ligas Perkasa dengan Pengrajin Anyaman Tas Pandan di Desa Sukaraja, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. [Skripsi]. [Diunduh dari

[BI] Bank Indonesia. 2015. Profil Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

(UMKM). [Internet]. [Diunduh dari

http://www.bi.go.id/id/umkm/penelitian/nasional/kajian/Documents/Profil%

20Bisnis%20UMKM.pdf pada 4 Juni 2016, pukul 17.30 WIB]. Jakarta (ID):

Bank Indonesia.

Blakely EA dan Bradshaw T. 2002. Planning Local Economic Development Theory and Practice, Third Edition. Thousand Oaks, London, New Delhi (USA, UK, IN): Sage Publications.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2006. Indikator Industri Mikro dan Kecil. [Internet]. [Diunduh dari http://www.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Indikator- Industri-Mikro-dan-Kecil-2001-2006.pdf pada 27 Februari 2016, pukul 14.55 WIB]. Jakarta (ID): BPS.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2007. Pengukuran dan Analisis Ekonomi Kinerja Penyerapan Tenaga Kerja Nilai Tambah UKM serta Peranannya menurut Harga Konstan dan Harga Berlaku. [Internet]. [Diunduh dari

http://www.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Pengukuran-dan-Analisis- Ekonomi-Kinerja-Penyerapan-Tenaga-Kerja,nilai-tambah-serta-perannya- 2007.pdf pada 27 Februari 2016, pukul 14.57 WIB]. Jakarta (ID): BPS. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2015. Konsep Usaha Mikro dan Kecil. Jakarta (ID):

BPS.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2015. Profil Industri Mikro dan Kecil. [Internet]. [Diunduh dari http://www.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Profil-Industri- Mikro-dan-Kecil-2015-.pdf pada 27 Februari 2016, pukul 14.17 WIB]. Jakarta (ID): BPS.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2015. Statistik Daerah Kabupaten Bogor. [Internet]. [Diunduh dari http://bogorkab.bps.go.id/new/website/pdf_publikasi/Statistik- Daerah-Kabupaten-Bogor-2015.pdf pada 27 Februari 2016, pukul 14.50 WIB] Jakarta (ID): BPS.

Damayanti M dan Adam L. 2015. Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai Alat Pendorong Pengembangan UMKM di Indonesia. Working Paper Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). [Internet]. [Diunduh dari www.tnp2k.go.id pada 12 September 2015, pukul 14.35 WIB]. Volume 27: Jakarta.

Dasaluti T, Hubeis AIS, dan Wiyono ES. 2010. Analisis Pengembangan Usaha Mikro dalam Mendukung Pemberdayaan Perempuan di Pulau Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara. Jurnal Manajemen IKM. [Internet]. [Diunduh dari

www.scholar.google.co.id pada 14 September 2015, pukul 17.09 WIB]. Volume 5 Nomor 2 (hlm 157-165): Jakarta.

Fatchiya A. 2010. Pola Pengembangan Kapasitas Pembudidaya Ikan Kolam Air Tawar di Provinsi Jawa Barat. Bogor (ID): Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Fazlurrahman IR. 2015. Pengaruh Karakter Pribadi dan Modal Sosial terhadap Kemampuan Wirausaha Perempuan di Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. [Tesis]. Bogor (ID): Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Field J. 2010. Modal Sosial. Penerjemah: Nurhadi; Editor: Muzir IR. Bantul (ID):

Kreasi Wacana.

Effendi dan Tukiran. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta (ID): LP3ES.

Garjita IP, Susilowati I, dan Soeprobowati TR. 2014. Strategi Pemberdayaan Masyarakat Kelompok Tani Hutan Ngudi Makmur di Sekitar Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi. Jurnal Ekosains. [Internet]. [Diunduh dari

www.jurnal.pasca.uns.ac.id pada 14 September 2015, pukul 11.06 WIB]. Volume 4 Nomor 1: Surakarta, Jawa Tengah.

Hafiluddin MR, Supriyadi, dan Saleh C. 2014. Strategi Pemberdayaan Usaha Mikro

Kecil dan Menengah (UMKM) Berbasis “Community Based Economic Development” (Studi pada Pelaku UMKM di Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo). Jurnal Wacana. [Internet]. [Diunduh dari

www.wacana.ub.ac.id pada 15 September 2015, pukul 19.38 WIB]. Volume

17 Nomor 2 (hlm 68-77): Malang, Jawa Timur.

Hasim dan Remiswal. 2009. Community Development Berbasis Ekosistem. Jakarta (ID): Diadit Media.

Iqbal M dan Anugrah IS. 2009. Rancang Bangun Sinergi Kebijakan Agropolitan dan Pengembangan Ekonomi Lokal Menunjang Percepatan Pembangunan Wilayah. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian. [Internet]. [Diunduh dari

www.pse.litbang.pertanian.go.id pada 14 September 2015, pukul 12.28 WIB]. Volume 7 Nomor 2 (hlm 169-188): Jakarta.

Irawan I dan Putra BA. 2007. Kewirausahaan UKM Pemikiran dan Pengalaman Karya Bersama Fakultas Ekonomi Universitas Surabaya dan Forum Daerah UKM Jawa Timur. Yogyakarta (ID): Graha Ilmu.

Maghfiroh N. 2014. Sumbangan Industri Kecil Menengah Terhadap Nafkah Rumah Tangga Pedesaan di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. [Skripsi].

[Diunduh dari

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/72033/I14nma.pdf?s equence=2&isAllowed=y pada 4 Juni 2016, pukul 17.20 WIB]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Malano H. 2011. Selamatkan Pasar Tradisional: Potret Ekonomi Rakyat Kecil. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama.

Mardana IBP. 2014. Model Pemberdayaan Masyarakat Miskin dengan The Sustainable Livelihood Approach Berbasis Budaya Lokal di Daerah Lahan Kering Nusa Penida Klungkung-Bali. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora. [Internet]. [Diunduh dari www.ejournal.undiksha.ac.id pada 14 September 2015, pukul 10.44 WIB]. Volume 3 Nomor 1: Bali.

Mugniesyah SS. 2006. Materi Kuliah Pendidikan Orang Dewasa. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Munajat A. 2007. Hubungan Perilaku Kewirausahaan dengan Keberhasilan Usaha. [Skripsi]: Universitas Pendidikan Indonesia.

Muniroh L. 2011. Pengaruh Infrastruktur Jalan terhadap Peningkatan Kinerja UKM Tas di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. [Tesis]. [Diunduh dari

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/56611/2011lmu.pdf? sequence=1&isAllowed=y pada 4 Juni 2016, pukul 17.06 WIB]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Nasdian FT. 2014. Pengembangan Masyarakat. Jakarta (ID): Yayasan Obor. Ningtias K, Noor I, dan Soeprapto R. 2009. Pemberdayaan Industri Kecil di

Pedesaan (Studi Upaya Peningkatan Keberdayaan Pengrajin Kain Tenun Sambas di Desa Sumber Harapan Kecamatan Sambas Kabupaten Sambas Kalimantan Barat). Jurnal Sosial dan Humaniora Wacana. [Internet]. [Diunduh dari www.wacana.ub.ac.id pada 14 September 2015, pukul 17.29 WIB]. Volume 12 Nomor 3 (hlm. 609-625): Malang, Jawa Timur.

Nitisusastro M. 2010. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Bandung (ID): Alfabeta, Bandung.

Nurgandini P. 2014. Peranan Modal Sosial dalam Industri Kecil Tas di Desa Bojong Rangkas Kecamatan Ciampea-Bogor. [Internet]. [Diunduh dari

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/72094/I14pnu.pdf?se quence=1&isAllowed=y pada 26 Januari 2016, pukul 17.17 WIB].

Prasetyo PE. 2008. Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran. Jurnal AKMENIKA, UPY. [Internet]. [Diunduh dari

http://upy.ac.id/ekonomi/files/PERAN%20USAHA%20MIKRO%20KECIL %20DAN%20MENENGAH%20(UMKM)%20DALAM%20KEBIJAKAN %20PENANGGULANGAN%20KEMISKINAN%20DAN%20PENGANG

GURAN%20%20(P.%20EKO%20PRASETYO).pdf pada 31 Mei 2016,

pukul 16.03 WIB].

Prasetyo PE dan Maisaroh S. 2009. Model Strategi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan. Jurnal Trikonomika. [Internet]. [Diunduh dari www.jurnal.fe.unpas.ac.id pada 14 September 2015, pukul 16.59 WIB]. Volume 8 Nomor 2 (hlm 103-116): Bandung.

Rahadi IGABI dan Aswitari LP. 2015. Analisis Skala Ekonomis pada Industri Kerajinan Tas Kulit di Kota Denpasar. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana. [Internet]. [Diunduh dari

http://ojs.unud.ac.id/index.php/eep/article/view/16578/11265 pada 4 Juni 2016, pukul 16.47 WIB]. Volume 4 Nomor 12 (ISSN: 2303-0178): Bali. Singarimbun M dan Effendi S. 2006. Metode Penelitian Survai. Jakarta [ID]:

LP3ES.

Sudantoko D. 2011. Strategi Pemberdayaan Skala Kecil Batik di Pekalongan. Jurnal Eksplanasi. [Internet]. [Diunduh dari www.kopertis6.or.id pada 22 September 2015, pukul 07.34 WIB]. Volume 6 Nomor 1 (hlm 29-45): Jawa Tengah. Suharto E. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat (Kajian

Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan). Bandung (ID): PT Refika Aditama.

Sumodiningrat G. 1999. Pemberdayaan Masyarakat dan Jaring Pengaman Sosial. Jakarta (ID): PT Gramedia.

Susanti EA, Hanafi I, dan Adiono R. 2013. Pengembangan Ekonomi Lokal dalam Sektor Pertanian (Studi pada Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang). Jurnal Administrasi Publik. [Internet]. [Diunduh dari

www.administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id pada 14 September 2015, pukul 07.01 WIB]. Volume 1 Nomor 4 (hlm 31-40): Malang, Jawa Timur. Syarif T. 2008. Kajian Efektivitas Model Promosi Pemasaran Produk UMKM.

Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM. [Internet]. [Diunduh dari

http://www.jurnal.smecda.com/index.php/pengkajiankukm/article/view/25/2 2 , pada 13 Januari 2016, pukul 13.59 WIB]. Volume 3 Nomor 1: Jakarta. Syariifah A. 2016. Kapasitas Pengrajin dalam Usaha Anyaman Bambu di Desa

Bandung Kabupaten Serang. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Tambunan TTH. 2009. UMKM Di Indonesia. Ciawi (ID): Ghalia Indonesia. Thoha M, Firmansyah, Wie TK, Zarida, dan Sarana J. 2001. Dinamika Usaha Kecil

dan Menengah. Jakarta (ID): Pusat Penelitian Ekonomi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPE-LIPI).

Triutami T. 2013. Peranan Modal Sosial terhadap Keberhasilan Usaha Industri Kecil Alas Kaki di Desa Ciomas-Bogor. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Uphoff N dan Buck L. 2006. Strengthening Rural Local Institutional Capacities. Washington, DC. CIIFAD. [Internet]. [Diunduh dari

http://siteresources.world-bank.org/EXTSOCIAL-DEVELOPMENT/- Resources/244362117042824346434083561170428-

261889/34083591170428299570/Strengthening-Rural-Local_Institutional- Capacities.pdf. pada 31 Mei 2016, pukul 22.13 WIB].

Utami RA. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Sumber Daya Manusia pada Industri Tas Sekolah (Survey pada Industri Kecil Tas Sekolah Cilangkap Kecamatan Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat).

[Internet]. [Diunduh dari

http://repository.upi.edu/2450/8/S_PEK_0801066_Chapter5.pdf pada 4 Juni 2016, pukul 16.43 WIB]. Bandung (ID): Universitas Pendidikan Indonesia. Wahyuningsih RT. 2013. Analisis Relasi Gender dalam Keberhasilan Usaha Kecil

dan Menengah (UKM) Kerajinan Tas. [Skripsi]. [Diunduh dari

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/64154/I13rtw.pdf?se quence=1&isAllowed=y pada 4 Juni 2016, pukul 17.20 WIB]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Waluyo. 2009. Kajian lokasi kawasan industri besar dan penyebarannya di Kota

Salatiga. [Skripsi]. [Diunduh dari

http://etdeprints.umsac.id/5326/2/e100050077.PDF pada 15 Juni 2016, pukul 07.22 WIB]. Surakarta (ID): Universitas Muhamadiyah.

Zahara H. 2014. Kapasitas Perempuan dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Kreatif Kerajinan Bordir Aceh. [Tesis]. Bogor (ID): Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Zamzami L. 2011. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir di Nagari Ampiang Perak, Sumatera Barat. Jurnal Sosial dan Pembangunan Mimbar. [Internet]. [Diunduh dari www.ejournal.unisba.ac.id pada 14 September 2015, pukul 17.09 WIB]. Volume 27 Nomor 1 (hlm 113-124): Bandung.

Lampiran 1. Peta wilayah Desa Bojong Rangkas Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor

Gambar 10 Lokasi penelitian Industri Tas Desa Bojong Rangkas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor

Lampiran 2. Jadwal pelaksanaan penelitian tahun 2016

Kegiatan Januari Feb Maret April Mei Juni

Penyusunan dan Pengumpulan Proposal Skripsi Kolokium Perbaikan Proposal Pengambilan Data Lapang Pengolahan dan Analisis Data Penulisan Draft Skripsi Uji Petik Sidang Skripsi Perbaikan Laporan Skripsi

Lampiran 3. Hasil uji reliabilitas dengan SPSS Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .699 .640 31 Item Statistics Mean Std. Deviation N umur 2.00 .542 35 pendidikan 1.86 .845 35 lamausaha 1.97 .857 35 motivasiusaha 2.66 .482 35 modal 1.89 .718 35 keuntungan 1.91 .507 35 produktivitas 1.97 .453 35 mesin 1.91 .562 35 lokasi 2.89 .404 35 jalan 2.74 .505 35 transpor 2.66 .684 35 sinyal 2.80 .473 35 listrik 2.86 .430 35 Ekonomi 1.94 .591 35 daurulang 1.51 .887 35 desain 2.94 .236 35 tepatwaktu 2.63 .598 35 kualitasbaik 2.80 .406 35 keuangan 2.77 .547 35 motivasikades 1.29 .622 35 infokades 1.71 .750 35 solusikades 1.09 .284 35 koordinasikades 1.60 .604 35 motivasitomas 2.40 .812 35 infotomas 2.77 .547 35 solusitomas 2.46 .817 35 koordinasitomas 2.46 .780 35 modalpemerintah 1.60 .812 35 pelatihanpemerintah 2.34 .906 35 mesinpemerintah 1.54 .741 35 pemasaranpemerintah 1.91 .853 35

Lampiran 4. Hasil uji korelasi Rank Spearman

Tabel 36 Hasil uji korelasi Rank Spearman karakteristik individu dengan satuan indikator tingkat keberdayaan usaha industri kecil tas di Desa Bojong Rangkas tahun 2016

Correlations

modal keuntungan produktivitas mesin

Spearman's rho umur Correlation Coefficient .081 -.433** -.243 0.000 Sig. (2-tailed) .646 .009 .160 1.000 N 35 35 35 35 pendidikan Correlation Coefficient .213 .263 .075 .082 Sig. (2-tailed) .219 .126 .668 .638 N 35 35 35 35 lamausaha Correlation Coefficient -.044 -.215 .078 .239 Sig. (2-tailed) .803 .214 .655 .168 N 35 35 35 35 motivasiusah a Correlation Coefficient -.130 -.253 -.184 -.007 Sig. (2-tailed) .458 .142 .291 .967 N 35 35 35 35

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Tabel 37 Hasil uji korelasi Rank Spearman karakteristik individu pengusaha keseluruhan dengan tingkat keberdayaan usaha keseluruhan industri kecil tas Desa Bojong Rangkas tahun 2016

Correlations karakteristik keberdayaan Spearman's rho karakteristik Correlation Coefficient 1.000 .316 Sig. (2-tailed) . .065 N 35 35 keberdayaan Correlation Coefficient .316 1.000 Sig. (2-tailed) .065 . N 35 35

Tabel 38 Hasil uji korelasi Rank Spearman tingkat keberdayaan usaha keseluruhan dengan satuan indikator tingkat pengembangan ekonomi lokal industri kecil tas Desa Bojong Rangkas tahun 2016

Correlations

keberdayaan Lokalitas Ekonomi SDM Kelembagaan

Spearman's rho keberdayaan Correlation Coefficient 1.000 -.061 .407 * .016 -.270 Sig. (2-tailed) . .726 .015 .928 .117 N 35 35 35 35 35 Lokalitas Correlation Coefficient -.061 1.000 -.179 -.217 .203 Sig. (2-tailed) .726 . .304 .211 .243 N 35 35 35 35 35 Ekonomi Correlation Coefficient .407 * -.179 1.000 -.179 -.040 Sig. (2-tailed) .015 .304 . .304 .819 N 35 35 35 35 35 SDM Correlation Coefficient .016 -.217 -.179 1.000 -.101 Sig. (2-tailed) .928 .211 .304 . .565 N 35 35 35 35 35 Kelembagaan Correlation Coefficient -.270 .203 -.040 -.101 1.000 Sig. (2-tailed) .117 .243 .819 .565 . N 35 35 35 35 35

Tabel 39 Hasil uji korelasi Rank Spearman tingkat keberdayaan usaha keseluruhan dengan tingkat pengembangan ekonomi lokal keseluruhan industri kecil tas di Desa Bojong Rangkas tahun 2016

Correlations keberdayaan PEL Spearman's rho keberdayaan Correlation Coefficient 1.000 -.083 Sig. (2-tailed) . .637 N 35 35 PEL Correlation Coefficient -.083 1.000 Sig. (2-tailed) .637 . N 35 35

Tabel 40 Hasil uji korelasi Rank Spearman satuan indikator tingkat keberdayaan usaha dengan satuan indikator tingkat pengembangan ekonomi lokal industri kecil tas Desa Bojong Rangkas tahun 2016

Lokalitas Ekonomi SDM Kelembagaan

Spearman's rho modal Correlation Coefficient .147 .284 -.063 -.050 Sig. (2- tailed) .400 .098 .720 .776 N 35 35 35 35 keuntungan Correlation Coefficient .069 .161 -.026 -.095 Sig. (2- tailed) .695 .355 .880 .587 N 35 35 35 35 produktivitas Correlation Coefficient -.199 .325 .079 -.117 Sig. (2- tailed) .251 .057 .653 .505 N 35 35 35 35 mesin Correlation Coefficient -.069 .423* -.028 -.170 Sig. (2- tailed) .694 .011 .872 .330 N 35 35 35 35