• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adimihardja K. 2008. Dinamika budaya lokal. Bandung : CV Indra Prahasta.

Anonim. 2006. Laporan utama : Presiden pimpin Apel Siaga Nasional pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Majalah Kehutanan Indonesia,

Edisi VI, 2006. Diakses melalui :

http.www.dephut.go.id/informasi/mki/vi2006.

[ASEAN] Association of Southeast Asian Nations. 2003. Guidelines for the implementation of the ASEAN policy on zero burning. ASEAN secretariat. Jakarta.

Azwar S. 1995. Sikap manusia teori dan pengukurannnya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

[BI] Bank Indonesia. 2011. Analisis pengembangan kelapa sawit di Jambi. http.

www.bi.go.id/.../boks1AnalisisPengembanganKelapaSawitdiJambi. [1 Agustus 2012].

Boer C. 2002. Forestfire suppression in East Kalimantan Indonesia. Di dalam: Moore P, Ganz D, Tan L.C, Enters T, Durst P.B, editor. Prosidings of an International Conference on Community Involvement in Fire Management. Bangkok, Desember 2000. Bangkok: FAO. Hlm 69 – 74. Bowen MR, Bompard JM, Anderson IP, Guizol P, Gouyon A. 2001.

Anthropogenic fires in Indonesia, a viem from Sumatra. Di dalam : radojevic M & Eaton P, editor. EU & Departemen Kehutanan dan Perkebunan Republik Indonesia.

[BPS Batanghari] Badan Pusat Statistik Kabupaten Batanghari. 2010. Batanghari dalam angka. Muara Bulian : BPS Batanghari.

[BPS Betara] Badan Pusat Statistik Kecamatan Betara. 2010. Betara dalam angka. Betara : BPS Betara.

[BPS Tanjung Jabung Barat] Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 2010. Tanjung Jabung Barat dalam angka. Kuala Tungkal: BPS Tanjung Jabung Barat.

Chokkalingam U, Suyanto, Permana RP, Kurniawan I, Mannes J, Darmawan A, Khususyiah N, Susanto RH. 2004. Pengelolaan api, perubahan sumberdaya alam dan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat di areal rawa/gambut – Sumatera bagian Selatan. Di dalam : Suyanto, Chokkalingam U, Wibowo P, editor. Prosiding semiloka Kebakaran Lahan Rawa/Gambut di Sumatera: Masalah dan Solusi. Palembang, 10 – 11 Desember 2003. Jakarta: CIFOR. Hlm 35-47.

Darwiati W & Nurhaedah M. 2010. Dampak kebakaran hutan dan lahan terhadap sifat fisik tanah. Mitra hutan tanaman Vol. 5 No.1 april 2010. 27 – 37. Pusat penelitian dan pengembangan hutan tanaman. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Kementerian Kehutanan.

[Dit. PKH] Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan. 2012. Laporan tahunan Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan tahun anggaran 2011. Jakarta. Tidak diterbitkan.

Dove MR. 1988. Sistem perladangan di Indonesia: Suatu studi kasus di Kalimantan Barat. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Gouyon A & Simorangkir D. 2002. The economics of fire use in agriculture and forestry. A prelimenary review for Indonesia. Jakarta : IUCN- WWF. Hasoloan D. 2001. Kebijakan rencana tata guna lahan untuk perkebunan dan

hutan tanaman industri serta dampaknya terhadap kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi. Di dalam: Suyanto S, Permana R, Setiono D, Applegate G, editor. Prosiding Seminar Sehari Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Aktifitas Sosial Ekonomi dalam Kaitannya dengan Penyebab dan Dampak Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera, Bandar Lampung, 11 Oktober 2001. Bogor: ICRAF, CIFOR, UNI EROPA. Hlm 49 – 58.

Hasyim MT, Teoh CH, Kamardzaman A, Ali M. 1993. Zero burning- An environtmentally friendly replanting technique. PORIM International Oil Conggress update and vision. 20 – 25 September 1993. Palm oil research Institute of Malaysia. Kuala lumpur.

Junaedi A. 2010. Wanatani berbasis tanaman karet klonal “ Langkah menuju

intensifikasi lahan”, Di dalam: Sukmareni, editor. Catatan pendampingan Orang Rimba menantang zaman Komunitas Konservasi Indonesia Warsi. Jakarta : KKI Warsi. Hlm 109-121.

[Kemenko Bidang Perekonomian] Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian. 2011. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembanguan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025. Jakarta. Kemenko

Marlier ME, DeFries RD, Apostolos V, Kinney P, Randerson J, Shindell D, Chen Y, Faluvegi G. 2012. El Nino and health risk from landscape fire emissions in Southeast Asia Nature Climate Change. Publish Online 12 august 2012. Letters DOI;10; 1038/NCLIMATE 1658 diakses dari

www.mongabay.co.id tanggal 15 Agustus 2012.

Notohadinegoro T. 2006. Pembakaran dan kebakaran lahan. Prosiding Simposium dampak kebakaran hutan terhadap SDA dan lingkungan, Yogyakarta. 16

– 17 Desember 1997. Pusat studi energi, Pusat studi bencana alam, pusat studi sumberdaya lahan dan pusat penelitian lingkungan hidup UGM, Ilmu tanah UGM.

Nurhayati AD. 2002. Respon ekosistem hutan rawa gambut sekunder akibat pembakaran limbah vegetasi di Desa Pelalawan Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.[tesis]. Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Otsuka M, Sumantri, Hariri D, Santoso TH. 1997. Pencegahan kebakaran hutan

melalui peningkatan peran serta masyarakat sekitar kawasan penyangga. Ditjen PHKA dan JICA. Bogor.

Permana R, Kurniawan I. 2001. Akar penyebab dan dampak kebakaran hutan dan lahan di Sumatera: suatu tinjauan terhadap perubahan penggunaan lahan dan aktivitas penyiapan lahan untuk hutan tanaman industri dan perkebunan. Studi kasus: Petapahan, Provinsi Riau. Di dalam: Suyanto S, Permana R, Setiono D, Applegate G, editor. Prosiding Seminar Sehari Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Aktifitas Sosial Ekonomi dalam Kaitannya dengan Penyebab dan Dampak Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera, Bandar Lampung, 11 Oktober 2001. Bogor: ICRAF, CIFOR, UNI EROPA. Hlm 40 – 48.

Pratiwi S. 2008. Model pengembangan institusi ekowisata untuk penyelesaian konflik di Taman Nasional Gunung Halimun Salak [disertasi].Bogor : Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Sadjati E. 2012. Kebijakan pengelolaan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau [tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Saharjo BH. 1999. Pembakaran terkendali sebagai metode alternatif dalam

pencegahan kebakaran hutan di hutan tanaman Acacia mangium. Jurnal Manajemen Hutan Tropika. Vol 5 No 1: 67-75.

Sasmita K. 2009. Etnoekologi perladangan orang rimba, Studi kasus di Taman Nasional Bukit Duabelas Jambi [tesis]. Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada.

Sears OD, Freedman JL, Peplau LA. 2004. Psikologi sosial Jilid I Edisi V. Penerjemah : Adryanto M, Soekrisno S. Judul Asli : Social Psicology. Jakarta : Erlangga

Sudaryanto, Husaeni EA, Jaya NS.1999. The use of fire on shifting cultivation activity in Indonesia. Di dalam: Jaya NS & Husaeni EA, editor.

Proceeding of 2nd International Workshop on Forest Fire Control and Suppression Aspects, Bogor, 16 – 18 Februari 1999. Bogor. ITTO Project PD 12/93.Hlm 114 – 146.

Smith JR, Whitehead P, Cooke P. 2009. Culture, ecology and economy of fire management in North Australia Savannas. Rekindling the Wurrk tradition. Collingwood, Australia: CSRIO Publishing.

Sumantri. 2007. Pengendalian kebakaran lahan dan hutan, sebuah pemikiran, teori, hasil praktek, dan pengalaman lapangan. Jakarta. Ditjen PHKA- JICA

Supriyatna J. 2008. Melestarikan alam Indonesia. Jakarta : Yayasan Obor. Hlm. 65.

Syaufina L. 2008. Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia, Perilaku api, penyebab dan dampak kebakaran. Malang: Bayumedia publishing. Tacconi L. 2003. Kebakaran hutan di Indonesia: Penyebab, biaya dan implikasi

kebijakan. Bogor : CIFOR.

Walgito B.2003. Psikologi sosial: suatu pengantar. Yogyakarta: Andi Offset. Yunus L. 2005. Metode penilaian ekonomi kerusakan lingkungan akibat

Kalimantan Barat) [disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Lampiran 1