• Tidak ada hasil yang ditemukan

Andiyani SF. 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaya Hidup dan Coping Mechanism Guru SD Negeri dan Swasta (Kasus di Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, Propinsi Banten) [skripsi]. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.

Astawan M. 1996. Pemanfaatan Lahan Pekarangan. Majalah Selera, 8 (16), halaman 39-42.

Engel JF, Blackwell RD, & Miniard PW. 1995. Perilaku Konsumen Jilid 2. Jakarta: Binarupa Aksara.

Hafitri V. 2003. Studi tentang Kebiasaan Makan Remaja SMU di Wilayah Kota Bogor Tengah [skripsi]. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Hawkins DI, Best RJ, Coney KA. 2001. Consumer Behavior: Building Marketing

Strategy: 8th Edition. Boston. MA: Irwin-McGraw-Hill.

Hurlock E. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta (ID): Erlangga.

Jelinic JD, Nola IA, Matanic D. 2008. Living or Away from Home-Impact on Student’s Eating Habits. Materia Socio Medica. 20(4): 204-208.

Khomsan A. 2002. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Rajagrafindo Persada: Jakarta.

_______, Anwar F. 2008. Sehat Itu Mudah, Wujudkan Hidup Sehat dengan Makanan Tepat. Jakarta: PT Mizan Publika.

Khumaidi M. 1988. Gizi Masyarakat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Kim DJ, Cho B, Rao HR. 1999. Effects of Consumer Lifestyles on Purchasing Behavior on the Internet: A Conceptual Framework and Empirical Validation. p. 688-695.

Kotler P. 1985. Manajemen Pemasaran, Marketing Management, Analisis, Perencanaan, dan Pengendalian. Edisi keempat. Jakarta: Erlangga. _______, Amstrong G. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran: Edisi 12. Jilid 1.

Jakarta: Erlangga.

Kucukemiroglu O. 1997. Market Segmentation by using Consumer Lifestyle Dimensions and Ethnocentrism: An Empirical Study. European Journal of Marketing. Vol 33:470-487.

Meyer LH. 1982. Food Chemistry 4th edition. The AVI Plubishing Company Weatpon Connectitut.

Mowen JC. & Minor M. 1998. Consumer Behavior. 4th Edition. New Jersey: Prantice Hall.

Moertjipto, Rumijah SJ, Astuti J. 1993. Makanan: Wujud, Variasi dan Fungsinya, serta Cara Penyajiannya pada Orang Jawa Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Mustopa N. 2003. Studi tentang Gaya Hidup, Pola Konsumsi Pangan, dan Status Gizi Mahasiswa Universitas Pakuan [skripsi]. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Papalia DE, Olds SW, & Feldman RD. 2008. Human Development: Tenth Edition. New York (US): McGraw Hill Companies, Inc.

Phujiyanti Y. 2004. Identifikasi Gaya Hidup dan Kebiasaan Makan Mahasiswa IPB [skripsi]. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Przystawski J, Stelmach M, Grygiel-Gorniac B, Mardas M, Walkowiak J. 2011. Dietary Habits and Nutritional Status of Female Adolescents from the Great Poland Region. Polish Journal of. Food and Nutrition Science. 61 (1): 73-78

Purwaningrum NF. 2008. Hubungan Antara Citra Raga dengan Perilaku Makan pada Remaja Putri [skripsi]. Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Semarang.

Santoso S. 2010. Statistik Multivariat: Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media.

Santrock JW. 2003. Adolesecence: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga. Shiffman L.G. & Kanuk LL. 2004. Consumer Behavoir: Eight Edition. New

Jersey : Pearson Prantice Hall

Soekirman, Atmawikarta A. 2011. Buku Panduan 12 Pesan Dasar Gizi Seimbang. http://depkes.go.id. [7 Mei 2011]

Sop MMK, Gouado I, Tetanye E, dan Zollo PHA. 2010. Nutritional Status, Food Habits, and Energi Profile of Young Adult Cameroonian University Students. African Journal of Food Science. 4(12): 748-753.

Suhardjo. 1989. Sosio Budaya Gizi. Bogor: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, IPB.

_______. 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Bogor: Bumi Aksara bekerjasama dengan Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi IPB. Sumarwan U. 2004. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam

Pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia dengan MMA IPB.

Sundari A. 2003. Studi tentang Gaya Hidup, Pola Konsumsi Pangan, dan Status Gizi Siswa SMU Negeri 3 Bogor [skripsi]. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suwanvijit W, Promsa-ad S. 2009.The Insight Study of Consumer Life-style and Purchasing Behaviors in Songkla Province, Thailand. International Journal of Marketing Studies. 1(2): 66-73.

Turner JS, Helms DB. 1986. Contemporary Adulthood: Third Edition. Kanada: CBS College Publishing

Umar H. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ulfah M, Latifah M. 2007. Hubungan Pola Asuh Makan, Pengetahuan Gizi, Persepsi, dengan Kebiasaan Makan Sayuran Ibu Rumah Tangga di Perkotaan dan Pedesaan Bogor. Jurnal Media Gizi dan Keluarga. 31(1): 30-41.

Waluya A. 2007. Perubahan Konsumsi Pangan pada Mahasiswi Peserta Program Pemberian Makanan Tambahan di IPB, Bogor [skripsi]. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

ANITA SAUFIKA

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Gaya Hidup terhadap Kebiasaan Makan Mahasiswa” adalah karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, April 2012

Anita Saufika

Supervised by RETNANINGSIH and ALFIASARI.

The research focused to analyze the influence of lifestyle toward college student’s food habits. This research used cross sectional study design, involved 120 samples, choosed by cluster random sampling method. In this study, descriptive, cluster, and logistic regression analysis were used. The research found that lifestyle was classified as two category, there are education-oriented lifestyle as soon as entertaintment and healthy-oriented lifestyle. Sex, father’s age, and reference group influenced student’s habits to eat three times a day. Breakfast habits was influenced by reference group. Dinner habits was influenced by sex, mother’s occupation and reference group. Meanwhile, snack habits was influenced by sex and reference group. However, this study didn’t found any influence variable toward lunch habits.

Keywords: food frequency, breakfast habits, lunch habits, dinner habits, snack habits

ABSTRAK

ANITA SAUFIKA. Pengaruh Gaya Hidup terhadap Kebiasaan Makan Mahasiswa. Dibimbing oleh RETNANINGSIH dan ALFIASARI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh gaya hidup terhadap kebiasaan makan mahasiswa. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dilakukan dengan 120 contoh yang dipilih secara acak. Data dalam penelitiaan ini dianalisis menggunakan uji deskriptif, analisis cluster, dan uji regresi logistik. Gaya hidup dalam penelitian ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu gaya hidup berorientasi pendidikan serta gaya hidup berorientasi hiburan dan kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan makan tiga kali sehari dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia ayah, dan kelompok acuan. Hanya ada satu variabel yang memengaruhi kebiasaan sarapan, yaitu kelompok acuan sedangkan kebiasaan makan malam dipengaruhi oleh jenis kelamin, pekerjaan ibu, dan kelompok acuan. Sementara itu, kebiasaan makan camilan dipengaruhi oleh jenis kelamin dan kelompok acuan. Akan tetapi hasil penelitian ini tidak menemukan satu pun variabel yang memengaruhi kebiasaan sarapan dan makan siang.

Kata kunci: frekuensi makan, kebiasaan sarapan, kebiasaan makan siang, kebiasaan makan malam, kebiasaan makan camilan

Kebiasaan makan penting untuk diperhatikan karena akan memengaruhi keoptimalan fungsi sistem organ dan keoptimalan individu dalam menjalankan aktivitas. Gaya hidup serta perilaku yang tidak mendukung konsumsi makanan yang sehat dan bergizi menyebabkan individu kurang mengontrol makanan yang dikonsumsinya. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis pengaruh gaya hidup terhadap kebiasaan makan mahasiswa. Secara khusus, penelitian ini memiliki tujuan: 1) mengidentifikasi gaya hidup mahasiswa, 2) mengidentifikasi kebiasaan makan mahasiswa, 3) menganalisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap gaya hidup, dan 4) menganalisis pengaruh faktor internal, faktor eksternal, dan gaya hidup terhadap kebiasaan makan mahasiswa.

Penelitian ini menggunakan metode survei. Institut Pertanian Bogor (IPB) dipilih secara purposive sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan bahwa IPB merupakan kampus yang memiliki mahasiswa terbanyak di Bogor. Pengambilan data berlangsung pada bulan September hingga Oktober 2011. Mahasiswa yang dilibatkan sebagai responden penelitian ini berjumlah 120 orang dan dipilih melalui metode cluster random sampling. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner yang sebelumnya sudah diuji coba terlebih dahulu. Jenis data primer yang dikumpulkan adalah: 1) faktor internal dan faktor eksternal mahasiswa, 2) gaya hidup, dan 3) kebiasaan makan mahasiswa (frekuensi makan dalam sehari; kebiasaan sarapan, makan siang, makan malam, dan makan camilan; tempat makan; makanan pantangan; pertimbangan dalam memilih makanan; cara memperoleh makanan; dan frekuensi makan berdasarkan kelompok makanan). Data sekunder diperoleh dari Direktorat Administrasi dan Pendidikan mengenai data jumlah mahasiswa IPB dan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Office Excel dan SPSS. Data dan informasi yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji reliabilitas, analisis deskriptif, analisis cluster dan uji regresi logistik.

Faktor internal yang diukur dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, urutan kelahiran, lama kuliah, suku bangsa, agama, dan uang saku. Mahasiswa yang menjadi partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang berada pada periode remaja dan dewasa awal dengan rentang usia 18-22 tahun. Proporsi terbesar mahasiswa adalah berjenis kelamin perempuan (58,3%). Dilihat dari lama kuliah (bulan), lama kuliah mahasiswa berkisar antara 14-27 bulan dengan rata-rata 26,5 bulan. Sebagian besar mahasiswa dalam penelitian ini juga berasal dari sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), bersuku Jawa, dan menganut agama Islam. Rata-rata uang saku mahasiswa adalah sebesar Rp811.316,67 dengan sumber uang saku utama terbesar berasal dari orang tua dan uang saku tambahan berasal dari beasiswa.

Karakteristik keluarga, pola asuh makan, dan kelompok acuan adalah faktor eksternal yang dilihat dalam penelitian ini. Berdasarkan karakteristik keluarga, hampir seluruh ayah dan ibu mahasiswa termasuk pada periode dewasa madya. Sebanyak 42,9 persen ayah mahasiswa menempuh pendidikan sampai tingkat perguruan tinggi dan 38,3 persen ibu mahasiswa menempuh pendidikan sampai SMA/sederajat. Sebesar 25,9 persen ayah bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), sedangkan 59 persen ibu tidak bekerja. Rata-rata pendapatan keluarga mahasiswa setiap bulan adalah Rp3.525.432,00 dan rata-

oleh mahasiswa adalah teman (84,2%).

Berdasarkan hasil analisis cluster, diperoleh dua tipe gaya hidup yang terbagi menjadi gaya hidup berorientasi pendidikan serta gaya hidup berorientasi hiburan dan kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup berorientasi hiburan dan kesehatan memiliki proporsi lebih tinggi (64,2%) daripada gaya hidup berorientasi pendidikan (35,8%).

Sekitar enam dari sepuluh mahasiswa memiliki frekuensi makan tiga kali sehari dengan rata-rata 3 kali sehari. Sementara itu, masih terdapat 33,3 persen mahasiswa yang tidak terbiasa melakukan sarapan, sedangkan kebiasaan makan yang paling tidak pernah dilewatkan oleh hampir seluruh mahasiswa adalah pada waktu makan siang dan makan malam. Selain itu, 67,5 persen mahasiswa juga terbiasa mengonsumsi makanan camilan setiap hari. Sementara tempat yang paling banyak dipilih oleh mahasiswa untuk mengonsumsi makanannya adalah kantin atau warung makan.

Berdasarkan hasil uji regresi logistik, diketahui bahwa variabel usia dan jumlah anggota keluarga berpengaruh positif terhadap gaya hidup. Usia mahasiswa yang lebih tinggi dan jumlah anggota keluarga yang lebih besar membuat peluang mahasiswa untuk memiliki gaya hidup berorientasi pendidikan pun akan lebih besar. Sementara itu, peluang untuk memiliki gaya hidup berorientasi hiburan dan kesehatan lebih besar pada mahasiswa yang lebih banyak memilih televisi sebagai kelompok acuannya.

Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki memiliki peluang lebih tinggi untuk memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari. Hal ini dimungkinkan terjadi karena laki-laki dewasa memiliki kebutuhan energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan dewasa. Selain itu, mahasiwa dengan usia ayah dan skor kelompok acuan teman yang lebih tinggi akan memiliki peluang lebih besar untuk memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari. Selain memengaruhi kebiasaan makan tiga kali sehari, kelompok acuan teman juga memengaruhi kebiasaan mahasiswa dalam melakukan sarapan.

Hasil regresi logistik yang lain juga memerlihatkan bahwa mahasiswa berjenis kelamin laki-laki memiliki peluang lebih tinggi untuk melakukan kebiasaan makan malam, sedangkan mahasiswa berjenis kelamin perempuan memiliki peluang yang lebih tinggi untuk melakukan kebiasaan makan camilan. Ibu yang tidak bekerja juga membuat peluang mahasiswa lebih besar untuk melakukan kebiasaan makan malam daripada mahasiswa dengan ibu yang bekerja. Hal ini dimungkinkan terjadi karena ibu yang tidak bekerja memiliki lebih banyak waktu di rumah sehingga dapat lebih memerhatikan dan menyiapkan makanan untuk keluarganya. Sementara itu, mahasiswa yang menjadikan keluarga sebagai kelompok acuannya memiliki peluang yang lebih besar untuk memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari, makan malam, dan makan camilan. Akan tetapi, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel dalam penelitian ini yang memengaruhi kebiasaan makan siang.

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengukur gaya hidup dan kebiasaan makan pada periode perkembangan yang lain atau melihat pengaruh faktor-faktor lain yang mungkin dapat memengaruhi gaya hidup serta kebiasaan makan yang belum diukur dalam penelitian ini.

Kata kunci: frekuensi makan, kebiasaan sarapan, kebiasaan makan siang, kebiasaan makan malam, kebiasaan makan camilan.

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2012

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa

Dokumen terkait