• Tidak ada hasil yang ditemukan

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2009. Berita resmi statistik Provinsi Jawa Barat. Edisi No. 27/07/32/th.

[Depkes RI]. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Panduan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir Berbasis Perlindungan Anak. Jakarta : Direktorat Kesehatan Anak Khusus.

_______. 2010. Laporan Riset Kesehatan Dasar 2010. Jakarta : Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI.

Depkes & Kessos RI. 2000. Makanan Pendamping Air Susu Contoh (MP-ASI). Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Dinas Kesahatan Jawa Barat. 2010. Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Jawa Barat 2010.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. 2010. Buku Saku Informasi Kesehatan Kabupaten Bogor 2010.

[UNDP]. United Nation Development Program. 2003. Menurunkan Angka Kematian Anak. http://www.undp.or.id [18 September 2011].

[WKNPG]. Widya Karya Nasional Pangan Dan Gizi. 2004. Ketahanan Pangan dan Gizi Di Era Otonomi Daerah dan Globaliasasi. Jakarta : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

[WHO] World Health Organization. 2000. Feeding And Nutrition Of Infants And Young Children. Europe : WHO Regional Publications.

________. 2008. Global Data Base on Child Growth and Malnutrition. http://who.int/nutgrowthdb [12 September 2011].

________. 2010. Early Initiation of Breastfeeding: the Key to Survival and Beyond. Washington D.C : Healthy Life Course Project Family and Community Health.

Aprillia Y. 2009. Analisis Sosialisasi Program Inisiasi Menyusui Dini Dan ASI Eksklusif Kepada Bidan Di Kabupaten Klaten [Tesis]. Magester Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Managemen Kesehatan Ibu dan Anak. Universitas Diponegoro Semarang.

Arifah I. 2009. Perbedaan Waktu Keberhasilan Inisiasi Menyusui Dini Antara Persalinan Normal Dengan Caesar Di Ruang AN-Nisa RSI Sutan Agung Semarang [skripsi]. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan : Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

_____. 2007. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Aritonang I & E Priharsiwi. 2006. Busung Lapar : Potret Buram Anak Indonesia Di Era Otonomi Daerah. Yogyakarta : Media Pressindo.

Atmanita & Tatatng SF. 2004. Ananlisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Di dalam Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VIII. Jakarta, 17-19 Mei 2004. Jakarta : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

BKKBN. 1998. Gerakan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. Jakarta : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.

Eveline & N Djamaludin. 2010. Panduan Pintar Merawat Bayi Dan Balita. Jakarta : Agromedia Pustaka.

Februhartanty J. 2009. ASI dari Ayah Untuk Ibu dan Bayi. Jakarta: Semesta Media.

Fitria SY. 2010. Efektifitas Inisiasi Menyusui Dini Terhadap Peningkatan Produksi ASI Di Klinik Bersalin Mariani [skripsi]. Fakultas Keperawatan. Universitas Sumatra Utara.

Gibney MJ, Margetts BM, Kearney JM, Arab L. 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. Hartono A, penerjemah. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Terjemahan dari: Public Health Nutrition.

________, MM Barrie, MK John, A Leonore. 2005. Public Health Nutrition. Oxford : Blackwell Publishing Ltd.

Gunar SD, Gunar YSD. 2000. Psikologi Praktis : Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta : BPK Pustaka Utama.

Hardinsyah, Martianto D. 1992. Gizi Terapan. Bogor : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor.

Hasanah N. 2009. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Inisiasi Menyusui Dini dengan Pelaksanaan IMD di Ruang Nifas Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik [skripsi]. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Hurlock. 1998. Perkembangan Anak Edisi ke-6. M. Tjandra dan Zarkasih, penerjemah. Jakarta: Erlangga.

ISSN. (2010). Perbedaan Kekuatan Kontraksi Uterus Pada Ibu Post Partum Antara Sebelum Dan Sesudah Melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) [jurnal] vol 1 No 3. Juli 2010.

Juliastuti R. 2011. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Status Pekerjaan Ibu, dan Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini Dengan Pemberian ASI Esklusif [tesis]. Magister Kedokteran Keluarga. Universitas Sebelas Maret.

Khomsan A, Anwar F, Riyadi H, Sukandar D, Mudjajanto ES. 2009. Studi Peningkatan Pengetahuan Gizi Ibu dan Kader Posyandu serta Perbaikan Gizi Balita. Bogor : Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor dan Nestle Foundation.

________. 2000. Teknik Pengukuran Pengetahua Gizi. Bogor : Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

_________. 2003. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

_________. 2004. Peranan Pangan Dan Gizi untuk Kualitas Hidup. Jakarta : PT Grasindo Anggota Ikapi.

Kodrat L. 2010. Dahsyatnya ASI & Laktasi Untuk Kecerdasan Buah Hati Anda. Yogyakarta : Media Baca.

Krisnatuti D & R Yenrina. 2000. Menyiapkan Makanan Pendamping ASI. Jakarta:Puspa Swara.

Kusumawati A. 2010. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang IMD Dengan Praktek Inisiasi Menyusui Dini Di RB Harapan Bunda, Pajang Surakarta [karya tulis ilmiah]. Program Studi Diploma IV Kebidanan. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Megawangi R. 2004. Pendidikan Karakter ; Solusi Yang Tepat untuk Membangun Bangsa. Jakarta : Indonesia Heritage Fondation.

Muaris H. 2009. Hidangan Sehat Untuk Ibu Menyusui. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Mulyani S. 1990. Penelitian Gizi dan Kesehatan. Puslitbang. Bogor.

Nasoetion.A & H.Riyadi. 1995. Gizi Terapan. Jakarta: Direktorat Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah, Direktorat Pendidikan Menengah Dan Kejuruan, Proyek Peningkatan Pendidikan Dan Kejuruan Non Teknik II.

Notoatmodjo S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Papila DE and SW Olds. 1986. Human Development. USA : Mac Graw-Hill

Pediatrics. 2006. Inisiasi Menyusui Dini Tertunda Meningkatkan Resiko Kematian Neonatal [jurnal] vol 117 No 31 hal E380-e386.

Permatasari A F. 2010. Hubungan Inisiasi Menyusui Dini Dengan Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Kejadian ISPA Dan Diare Pada Bayi Usia 6-7 Bulan Di Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang. Jurusan Gizi, Poltekses Kemenkes, Malang.

Prasetyono DS. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif (Cetakan I). Yogyakarta : Diva Press.

Rachmadewi A. 2010. Pengetahuan, Sikap, Dan Praktek Pemberia ASI Serta Status Gizi Bayi Usia 4-12 Bulan Di Perdesaan Dan Perkotaan [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekologi Manusia, IPB.

Rahayu RP. 2005. Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Ibu Dalam Pemberian ASI Dan MP-ASI Pada Anak Batuta Di Perdesaan Dan Perkotaan (Studi kasus di Kelurahan Bangunsari Kecamatan Ponorogo, dan Desa Blembem Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo Propinsi Jawa Timur) [skripsi]. Fakultas Pertanian,Institut Pertanian Bogor.

Roesli U. 2001. Bayi Sehat Berkat ASI Eksklusif. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

________ . 2004. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta : Trubus Agriwida.

________. 2008. Inisiasi Menyusui Dini Plus ASI Eksklusif (Cetakan I). Jakarta : Pustaka Bunda.

Sears W & Sears M. 2003. The Baby Book. Jakarta : PT Serambi Ilmu Semesta.

Siswosuharjo S & F Chakrawati. 2010. Panduan Super Lengkap Hamil Sehat. Depok : Penerbit Plus.

Soedjatmiko. 2009. Cara Praktis Membentuk Anak Sehat, Tumbuh Kembang Optimal, Kreatif, Dan Cerdas Multipel. Jakarta : PT. Kompas Media Nusantara.

Soekirman. 2000. Ilmu Gizi Dan Aplikasinya Untuk Keluarga Dan Masyarakat. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.

Suhadjo. 1996. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta : Bumi Aksara bekerjasama dengan Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor.

______. 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.

______. 1989. Sosio Budaya Gizi. Ministry of Education of Indonesia. Institut Pertanian Bogor.

______. 2000. Mengenal ASI Eksklusif Seri 1. Jakarta : Trubus Agriwidya.

______. 2001. Bayi Sehat Berkat ASI Eksklusif, Makanan Pendamping Tepat Dan Imunisasi Lengkap. Jakarta : Elex Media Komputindo.

Supariasa DN, Bakri B, Fajar I. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit Buku Keokteran, EGC.

Susanto CE. 2009. Angka Kematian Bayi Di Indonesia. [terhubung berkala] http://bataviase.co.id [23 Februari 2011].

Sutomo B & Anggraini DY. 2010. Menu Sehat Alami Untuk Balita & Batita. Jakarta : PT. Agromedia Pustaka

Triani Y. 2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Status Bekerja, dan Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini Dengan Pemberian ASI Eksklusif [Tesis]. Magister Kedokteran Keluarga, Universitas Sebelas Maret Solo.

Winarno. 1995. Gizi Dan Makanan Bagi Bayi Dan Anak Sapihan. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

World Bank. 2009. Angka Kematian Bayi.http://data.worldbank.org [30 Januari 2011].

Yulianty R. 2010. Pengaruh Peran Tenaga Kesehatan Terhadap Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Di Puskesmas Bromo Kota Medan [tesis]. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara.

Yuliarti N. 2010. Keajaiban ASI-Makanan Terbaik Untuk Kesehatan, Kecerdasan, Dan Kelincahan Si Kecil. Yogyakarta : Andi.

PENGETAHUAN DAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI,

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF SERTA STATUS GIZI BATITA DI

PERDESAAN DAN PERKOTAAN

DARA KRISTANTI NUGRAHENI

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

ABSTRACT

DARA KRISTANTI NUGRAHENI. Knowledge and implementation of early initiation of breastfeeding, exclusive breastfeeding and nutritional status of infants under three years in rural and urban. Supervised by YEKTI HARTATI EFFENDI and MIRA DEWI

Early initiation of breastfeeding is a method in which after the baby is born, he/she is placed over the mother’s abdomen and left to crawl to reach the nipple and finally suck it without assistance. The method provides the benefits to the survival of infants. Early initiation of breastfeeding and exclusive breastfeeding can prevent deaths and reduce the risk of neonatal infectious diseases. The purpose of this research was to study the knowledge of early initiation of breastfeeding mother, the implementation of early initiation of breastfeeding, exclusive breastfeeding, and nutritional status of infants under three years in rural and urban. The study design was retrospective and cross sectional, and took place in Desa Sukajadi and Kelurahan Situgede. The study showed that both the mothers in rural and urban areas have knowledge of early initiation of breastfeeding at a medium level. There were 40% of samples in both rural and urban areas who implement early initiation of breastfeeding and 62,9% samples in both the rural and urban areas practiced exclusive breastfeeding. There is no association between early initiation of breastfeeding knowledge of mothers with implementation of early initiation of breastfeeding and between the implementation of early initiation of breastfeeding with exclusive breastfeeding and between exclusive breastfeeding with nutritional status of infants under three years.

Keyword: knowledge of early initiation of breastfeeding mothers, implementation of early initiation of breastfeeding, exclusive breastfeeding, nutritional status.

RINGKASAN

DARA KRISTANTI NUGRAHENI. Pengetahuan dan Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini, Pemberian ASI Eksklusif serta Status Gizi Batita di Perdesaan dan Perkotaan Dibawah bimbingan Yekti Hartati Effendi dan Mira Dewi.

Pengetahuan dan pelaksanaan inisiasi menyusui dini (IMD) sangat berperan dalam keberhasilan ASI eksklusif serta pencapaian status gizi yang baik untuk anak. Namun, hingga saat ini masih sedikit ibu yang melaksanakan IMD.

Tujuan umum penelitian ini adalah mempelajari pengetahuan dan pelaksanaan inisiasi menyusui dini, pemberian ASI eksklusif serta status gizi batita di perdesaan dan perkotaan. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah 1) Mempelajari karakteristik batita (umur, jenis kelamin, berat saat lahir), ibu (umur, pendidikan dan pekerjaan), dan keluarga (pendapatan dan besar keluarga) 2) mempelajari pengetahuan IMD ibu di perdesaan dan perkotaan, 3) mempelajari pelaksanaan IMD di perdesaan dan perkotaan, 4) mempelajari pemberian ASI di eksklusif perdesaan dan perkotaan, 5) mempelajari status gizi batita di perdesaan dan perkotaan, 6) mempelajari hubungan antara pengetahuan IMD ibu dengan pelaksanaan IMD, 7) mempelajari hubungan antara pelaksanaan IMD dengan pemberian ASI Eksklusif, 8) mempelajari hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi batita.

Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dan cross sectional study. Penelitian dilakukan di dua lokasi yaitu Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor mewakili daerah perdesaan sedangkan Kelurahan Situgede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor mewakili daerah perkotaan. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive sampling dengan alasan masih banyaknya ibu yang melahirkan tanpa ditolong oleh tenaga medis dan belum ada penelitian yang berkaitan tentang inisiasi menyusui dini. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juli 2011.

Contoh dalam penelitian ini adalah batita dan ibunya yang tinggal lokasi terpilh dan tercatat di posyandu. Penentuan posyandu dilakukan secara purposif, sedangkan penentuan contoh berdasarkan pada kriteria yaitu batita tercatat di posyandu, berusia 12-35 bulan, tinggal bersama ibunya dilokasi terpilih, dan bersedia untuk dijadikan contoh. Penarikan contoh dilakukan dengan cara Simple Random Sampling. Dari masing-masing lokasi diambil 31 pasang contoh batita dan ibunya sehingga total contoh yang didapat adalah 62 pasang contoh.

Data primer meliputi karakteristik batita (umur, jenis kelamin, dan berat saat lahir), karakteristik ibu (umur, pendidikan, dan pekerjaan), karakteristik keluarga batita (besar keluarga dan pendapatan keluarga), pengetahuan IMD ibu, pelaksanaan IMD, pemberian ASI eksklusif, dan data status gizi batita (berat badan dan tinggi badan). Data sekunder berupa keadaan umum wilayah. Data yang diperoleh dianalisis deskriptif dan inferensia menggunakan Microsoft Excel dan SPSS 16.0 for Windows. Hubungan antara variable dianalisis secara statistik dengan menggunakan Rank Spearman Correlation Test dan uji beda dianalisis dengan Indipendent t-Test dan Mann Withney.

Sebagian besar batita berjenis kelamin laki-laki dengan persentase sebesar 59,7%. Sebesar 53,2% batita di kedua lokasi berusia antara 24-35 bulan. Sebesar 96,8% batita di kedua lokasi memiliki berat badan lahir 2500 gram. Sebesar 50% keluarga tergolong kedalam keluarga kecil (≤ 4 orang).

Secara keseluruhan keluarga contoh tergolong dalam keluarga tidak miskin dengan rata-rata pendapatan/kapita/bulan sebesar RP 249.598. Sebesar 95,2% umur ibu di kedua lokasi tergolong ke dalam dewasa awal. Sebesar 46,8% ibu di kedua lokasi tergolong tamat SD.Sebagain besar ibu di kedua lokasi merupakan ibu rumah tangga .

Sebesar 54,8% ibu memiliki tingkat pengetahuan inisiasi menyusui dini sedang dan 37,1% memiliki tingkat pengetahuan inisiasi menyusui dini tinggi. Hasil uji beda menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nyata (p>0.05) antara pengetahuan IMD di perdesaan dan perkotaan. Pertanyaan mengenai berat badan minimal bayi lahir sehat, waktu yang tepat untuk melaksanakan IMD serta cara bayi dalam mencari puting susu ibu pada pelaksanaan IMD merupakan pertanyaan yang paling sedikit dapat dijawab dengan benar oleh ibu di kedua lokasi, serta pertanyaan mengenai kelompok bahan pangan protein nabati merupakan pertanyaan yang paling sedikit dapat dijawab dengan benar oleh ibu di perdesaan.

Berdasarkan pada data penelitian ini terdapat 40% contoh yang melaksanakan IMD. Hasil uji beda menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nyata (p>0,05) antara pelaksanaan IMD di perdesaan dan perkotaan. Berdasarkan sejumlah contoh yang diteliti terdapat 14 batita di perkotaan dan 11 batita yang melaksanakan IMD. Respon yang diberikan bayi berbeda-beda antara satu dan lainya. Terdapat 93% batita di perkotaan dan 91% batita di perdesaan yang memberikan respon menendang perut ibu dan terdapat 86% batita di perkotaan dan 91% batita di perdesaan yang memberikan respon meremas daerah puting susu ibu.

Sebanyak 62,9% batita di kedua lokasi mendapatkan ASI eksklusif. Sebesar 62,9% contoh di kedua lokasi diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Alasan utama ibu memberikan ASI eksklusif adalah karena ASI baik bagi kesehatan (69%). Berdasarkan uji beda tidak terdapat perbedaan nyata (p>0,05) antara pemberian ASI ekslusif di perdesaan dan perkotaan. Sebesar 27,4% ibu yang tidak memberikan kolostrum di kedua daerah. Hasil uji beda menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nyata (p>0.05) antara pemberian kolostrum di perdesaan dan perkotaan. Alasan utama ibu tidak memberikan kolstrum di kedua lokasi adalah ASI tidak keluar (82%). Sebesar 27,4% batita di kedua lokasi penelitian diberi makanan prelaktal dan jenis makanan prelaktal yang paling banyak diberikan adalah air putih. Sebesar 61,3% batita di perkotaan dan 64,5%

batita di perdesaan diberikan susu formula pada usia ≥ 6 bulan..

Berdasarkan indeks BB/U sebesar 96,8% batita di kedua lokasi penelitian memiliki status gizi baik. Hasil uji t menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata (p<0.05). Berdasarkan indeks TB/U rata-rata status gizi batita di kedua lokasi memiliki status gizi normal (64,5%). Hasil uji t menunjukkan tidak terdapat perbedaan nyata (p>0,05).Berdasarkan indeks BB/TB rata-rata batita di kedua lokasi penelitian memiliki status gizi normal (80,6%).Hasil uji t menunjukkan perbedaan nyata antara status gizi di perkotaan dan perdesaan (p<0,05).

Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa tidak ada hubungan nyata (p= 0,84; r=0,52) antara pengetahuan IMD dengan praktek pelaksanaan IMD. Tidak terdapat hubungan nyata (p=0,87 ; r=0,50) antara pelaksanaan IMD dengan pemberian ASI eksklusif. Tidak terdapat hubungan yang nyata antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi batita indeks BB/U (p=0,71 ; r=- 0,05); TB/U (p=0,97 ; r=0.004); dan BB/TB (p=0,68 ; r=0,05).

PENGETAHUAN DAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI,

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF SERTA STATUS GIZI BATITA DI

Dokumen terkait