• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adisarwanto TA, Wudianto R. 2002. Meningkatkan Hasil Panen Kedelai di Lahan Sawah-Kering-Pasang Surut. Jakarta (ID): Penebar Swadaya Agussabti. 2002. Kemandirian petani dalam pengambilan keputusan adopsi

inovasi (kasus petani sayuran di Propinsi Jawa Barat) [disertasi]. Bogor (ID) Institut Pertanian Bogor.

Aritonang I. 2013. Pengambilan Keputusan Difusi dan Proses Difusi Inovasi.2013. [Internet]. [diunduh 2015 Jan 04]. Tersedia pada http://indaharitonang­

fakultaspertanianunpad.blogspot.com/2013/06/pengambilan­keputusan­ difusi­dan­proses.html

Aldila HF. 2013. Analisis faktor­faktor yang memengaruhi risiko produksi jagung manis(Zea mays saccharata) di Desa Gunung Malang Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Aulia AN. 2008. Analisis pendapatan usahatani padi dan kelayakan usahatani vanili pada ketinggian lahan 350­800 mdpl di Kabupaten Tasikmalaya (Studi Kasus: Desa Cibongas, Kecamatan Pancatengah, Kabupaten Tasikmalaya) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

[Bappenas] Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2014. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019. Jakarta (ID): Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional.

[Bappenas] Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2013. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Bidang Pangan dan Pertanian 2015-2019. Jakarta (ID): Bappenas.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Jakarta (ID): BPS.

Brown, Maxwell L. 1979. Farm Budgets, From farm Income Analysis to Agricultural Project Analysis. The John Hopkins University Press, Baltimore and London.

Chomchalow N. 1989. Technique of planting winter maize in Vietnam. Seminar Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. June 1989. p.13­15.

CSIRO. 1983. Soybean respond to controlled watrelogging p:4­8. In R. Lehane (ed.). Rural research. The Science Communication Unit of CSIRO'S Bureau of Scientific Services.

Ghulamahdi M. 2014.Standar Operational Procedure Budidaya Jenuh Air Tanaman Kedelai. Bogor (ID): IPB.

Ghulamahdi M, Melati M, Aziz SA, Junaedi A, Sahuri, Puspitasari Y, Sagala D. 2011. Agronomical Performances of Soybean Cultivated Under SaturatedSoil Culture on Tidal Swamps. Suharsono, Eraha H, Minarsih H, Wiryawan KG, Miftahuddin, Yunus M, Ermayanti TM, Widyastudi,

72

Mardatin NF, editor. The 7th ASIAN Crop Science Association Conference: 2011 September 175­179: Bogor (ID)

Ghulamahdi M, Aziz SA, Makarim AK. 2010. Peningkatan Indeks Pertanaman (IP>300%) pada Tanaman Padi (5 t/ha) dan Kedelai (>2.5 t/ha) di Lahan Pasang Surut. Ringkasan Eksekutif Hasil­hasil Penelitian Tahun 2010. Ghulamahdi M, Melati M, Sagala D. 2009. Production of Soybean Varieties under

Saturated Soil Culture on Tidal Swamps. J Agron. Indonesia.37 (3): 226 232

Ghulamahdi M, Aziz SA, Melati M, Nurwita D, Rais SA. 2006. Aktivitas Nitrogenase, Serapan Hara dan Pertumbuhan Dua Varietas Kedelai pada Kondisi Jenuh Air dan Kering.Bul.Agronomi.34 (1)32 – 38

Hunter MM, De Fabrun PLM, Byth, DE. 1980. Response of nine soybean lines to soil moisture conditions close to saturation.Australia J Exp. Agricultural Animals. Husb. 20:339­345.

Hutapea Y. 2011. Analisis finansial usahatani pada berbagai tingkat kecepatan adopsi varietas unggul kedelai. J Pembangunan Manusia.5(2).

Indraningsih KS. 2011. Pengaruh Penyuluhan terhadap Keputusan Petani dalam Adopsi Inovasi Teknologi Usahatani Terpadu.Jurnal Agro Ekonomi.29(1):1 – 24

Irsyadi I. 2011. Analisis pendapatan dan efisiensi teknis usahatani kedelai edamame petani mitra PT. Saung Mirwan [skripsi].Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Laila N, Zuraida A, Jaelani A. 2012. Analisis Pendapatan Usahatani Padi (Oryza sativa L.) Benih Vaerietas Ciherang yang Bersertifikat dan Tidak Bersertifikat di Kecamatan Labuan Amas Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. J Media Sains.4(1)

Lipsey RG, Courant PN, Purvis DD, Steiner PO. 1995. Pengantar Mikroekonomi. Ed ke­10, Jilid 1. Wasana J, Kibrandoko, penerjemah; Jakarta (ID): Binarupa Aksara.

Luntungan AY. 2012. Analisis Tingkat Pendapatan Usahatani Tomat Apel di Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa. J Pembangunan Ekonomi dan Keungan Daerah (PEKD).7(3)

Mahabirama AK. 2013. Analisis efisiensi dan pendapatan usahatani kedelai di Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Makarim AK, Arsyad DM, Ghozi A. 2005. Model Simulasi Peningkatan Produksi Kedelai di Lahan Suboptimal.Di dalam: Pengembangan Kedelai di Lahan Sub-Optimal.A. Karim Makarim, Suharsono, D.M. Arsyad, T. Adisarwanto, Marwoto, Nasir Saleh, Ahmad Winarto, Bambang Sri Kuncoro, editor. Pengembangan Kedelai di Lahan Suboptimal.2005 Jul 26­27; Malang, Indonesia. Malang (ID): Balitkabi: hlm. 19­36

Mardikanto T. 1998. Komunikasi Pembangunan. Surakarta (ID): Sebelas Maret University Press.

Meryani. 2008. Analisis usahatani dan tataniaga kedelai di Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Misbahuddin, Hasan I. 2013. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta (ID): Bumi Aksara.

73 Mugniesyah SS. 2006. Penyuluhan Pertanian. Bogor (ID): IPB.

Mugniesyah SS, Lubis DP. 1990. Studi Hubungan Tipe Pengambilan Keputusan adopsi inovasi Supra Insus dengan Adopsi Supra Insus di Tingkat Petani dan Kelompok Tani (Studi Kasus di WKPP Tambakdahan dan WKPP Mariuk, WKBPP Binong Subang, Jawa Barat). Pusat Studi Pembangunan, LPPM IPB: Bogor (ID)

Mulyadi. 1993. Akutansi Biaya. Yogyakarta (ID): STIE YKPN.

Musyafak A, Ibrahim TM. 2005. Strategi Percepatan Adopsi dan Difusi Inovasi Pertanian Mendukung Prima Tani. J Analisis Kebijakan Pertanian. 3(1): 20­37.

Nathanson K, Lawn RI, De Fabrun PIM, dan Byth DE. 1984. Growth, nodulation and nitrogen accumulation by soybean in saturated soil culture. Field Crop Res. 8:73­92.

Nordin SM, Noor SM, Saad MS. 2014. Innovation Diffusion od New Technologies in the Malaysian Paddy Fertilizer Industry. Procedia- Social and Behavioral Science.109: 768­778.

Nurasa T. 2009. Usahatani kedelai peserta SLPTT berdasarkan agroekosistem lahan kering, lahan sawah irigasi dan lahan sawah tadah hujan. www.pse.litbang.deptan.go.id/ (3 Juli 2013).

Pemerintah Provinsi Lampung. 2012. Data Profil Desa Labuhan Ratu VI. Lampung (ID): Pemerintah Provinsi Lampung.

Pangemanan L, Kapantow G, Watung M. 2011. Analisis pendapatan usahatani bunga potong (Studi Kasus Petani Bunga Krisan Putih di Kelurahan Kakaskasen Dua Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon). JASE. 7(2).

Pyndick RS dan Rubinfeld DL. 2001. Mikroekonomi. Aldi Jenie dan Tanty Tarigan, penerjemah; Agus Widyantoro, penyunting; Edisi Lima. Jakarta (ID): Indeks. Terjemahan dari Microeconomics 5th Edition.

Purba L, Lubis SN, Emalisa. 2013. Faktor­faktor sosial ekonomi yang memengaruhi tingkat adopsi petani terhadap teknologi anjuran budidaya kentang (studi kasus: Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara). Medan (ID): Universitas Sumatera Utara.

[Pusdatin] Pusat Data dan Informasi. 2013. Jakarta (ID): Pusdatin.

Prabayanti H. 2010. Faktor­faktor yang mempengaruhi adopsi biopestisida oleh petani di kecamatan mojogedang kabupaten karanganyar [skripsi]. Surakarta (ID): Universitas Sebelas Maret.

Rogers EM. 1983. Diffusion of Innovation: A Cross-Cultural Aproach. London (UK): The Free Press Collier MacMillan Publisher.

Rogers EM dan Shoemaker FF. 1971. Diffusion of Innovation. New York (US): The Free Press Collier MacMillan Publisher.

Romadlan S. 2009. Difusi Inovasi Teknologi Komunikasi (Internet) di Kalangan Pondok Pesantren Muhammadiyah. Jakarta (ID): UHAMKA.

Sahin I. 2006. Detailed Review of Rogers’ Diffusion of Innovations Theory and Educational Technology­Related Studies based on Rogers’ Theory. The Turkish Online J Educational Technology.5(2): 14­23.

Soekartawi..1986. Ilmu Usahatani dan Penelitian Untuk Pengembangan Petani Kecil. Jakarta (ID): Universitas Indonesia.

74

Sudana W. 2005. Potensi dan prospek lahan rawa sebagai sumber produksi pertanian. J Analisis Kebijakan Pertanian.3(2): 141­151

Supangat A. 2007. Statistika: dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametrik. Jakarta (ID): Kencana Prenada Media Grup

Supartama M, Antara M, Rauf RA. 2013. Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usahatani Padi Sawah di Subak Baturiti Desa Balinggi Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong. J Agrotekbis. 1(2):166­172.

Suprapto E. 2010. Analisis faktor­faktor yang memengaruhi usahatani padi organik di Kabupaten Sragen [tesis]. Surakarta (ID): Universitas Sebelas Maret.

Supadi. 2009. Dampak impor kedelai berkelanjutan terhadap ketahanan pangan. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian.7(1): 87­102.

Supriadi H, Rusastra IW, Ashari. 2012. Analisis Kebijakan dan Program SLPTT Menunjang Peningkatan Produksi Padi Nasional. Bogor (ID): Kementerian Pertanian.

Suratiyah K. 2006. Ilmu Usahatani. Jakarta (ID): Penebar Swadaya

Szogi AA, Hunt PG, Humenik FJ. 2000. Treatment of swine wastewater using a saturated­soil­culture soyben and floaded rice system. American Society of Agricultural Engineers.43(2):327­335.

Troedson RJ, Lawn LJ, Byth DE, Wilson GL. 1983. Saturated soil culture an innovative water management option for soybean in the tropics and subtropics. Di dalam: Soybean in tropical and subtropical cropping systems.S. Shanmugasundaran and E.W. Sulzberger, editor. Proc. Symp. Tsukuba. Japan.p: 171­ 180.

Tampubolon B. 1988. Pengaruh penggenangan pada berbagai fase pertumbuhan kedelai (Glycine max L.) terhadap pertumbuhan dan produksi [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Wahyuni S. 2000. Pemberdayaan kelembagaan masyarakat tani mendukung percepatan adopsi dan keberlanjutan teknologi usahatani lahan rawa. Makalah disampaikan pada Workshop Sistem Usahatani Lahan Pasang Surut-ISDP.2000 Juni 26­27. Bogor, Indonesia. Bogor (ID): Puslitbangtan.

Warsana. 2007. Analisis efisiensi dan keuntungan usahatani jagung (studi di Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora) [tesis]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro.

Zakaria AK. 2010. Dampak Penerapan Teknologi Usahatani Kedelai di Agrosistem Lahan Kering terhadap Pendapatan Petani. J Agrika.4(2).

75

76

Lampiran 1 Dokumentasi aktivitas usahatani kedelai jenuh air di Desa Labuhan Ratu Enam

Pemberian kapur pada lahan

Kedelai usia 2 minggu MST pada kategori

implementasi tinggi Kedelai usia 2 minggu MST pada kategori implementasi rendah

(a)

(b)

Serangan hama belalang dan ulat menyebabkan (a) daun berlubang, (b) daun kekuningan dan kering

77

Kedelai siap panen

Kedelai jenuh air mutu baik danmutu rendah setelah proses sortasi

78

Lampiran 2 Hasil output SPSS uji hubungan antartahap pengambilan keputusan adopsi budidaya kedelai jenuh air

NONPAR CORR

/VARIABLES=Pengenalan Persuasi /PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.

Dokumen terkait