• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aisah S. 2002. Analisis Kelayakan Usaha Florist di Pusat Promosi dan Pemasaran Bunga/ Tanaman Hias, Rawa Belong Jakarta. [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Amri MK. 2011. Risiko Harga Sayuran di Indonesia. [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Anwari AH. 2006. Peramalan Penjualan Bunga Potong pada Pusat Promosi dan Pemasaran Bunga dan Tanaman Hias, Rawa Belong, Jakarta Barat. [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Anonim. 2000. Krisan (C. morifolium Ramat, C. indicum, C. daisy). http://www.ristek.go.id. [5 Agustus 2012]

Anonim. 2009. Gambaran Kinerja Makro 2008. http://hortikultura.deptan.go.id/?q=node/218 [1 November 2012]

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2011. Produk Domestik Bruto Nasional. Indonesia: BPS Indonesia

Dharmika IPD. 2009. Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Bunga Potong Krisan pada Pri’s Farm, Cinagara, Cijeruk, Kab.Bogor. [skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Debertin DL. 1986. Agricultural Productions Economics. New York: Macmillan Publishing Company.

[Direktorat Jenderal Hortikultura] 2010. Kontribusi Kelompok Komoditas pada PDB Hortikultura Tahun 2005-2009. Jakarta: Direktorat Jenderal Tanaman Hias.

Firdaus M. 2008. Analisis Deret Waktu Satu Ragam. Bogor: IPB Press.

Gumbira ES, Intan AH. 2004. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Ghalia Indonesia. Harwood J, Heifner, Coble J, Perry and Somwaru. 1999. Managing Risk in

Farming: Concepts, Research and Analysis. USDA: Economic Research

Service.

Herviyani N. 2009. Risiko Harga Kubis dan Bawng Merah di Indonesia. [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Jorion P. 2002. Value at Risk : the new brenchmark for managing financial risk,

second edition. McGraw-Hill. California. North America.

Kartini FD. 2009. Strategi Pengembangan Usaha Bunga Potong Krisan, Mawar, dan Gerbera Kelompok Tani Rahayu di Kecamatan Cidahu, Sukabumi. [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

68 Kountur R. 2006. Manajemen Risiko. Jakarta: Abdi Tandar

McConnel CR, Brue SL. 1990. Microeconomics, Principles, Problems and

Policies. New York: McGraw-Hill, Inc.

Robinson LJ and Barry. 1987. The Competitive Firm’s Response to Risk. New York: Macmillan Publishing Company.

Sari RM. 2009. Risiko Harga Cabai Merah Keriting dan Cabai Merah Besar di Indonesia. [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Siregar YR. 2009. Analisis Risiko Harga Day Old Chicken (DOC) Broiler dan Layer pada PT. Sierad Produce Tbk Parung, Bogor. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

[Statistik Produksi Hortikultura] 2010. Perkembangan dan Peningkatan Luas Panen, Rata-rata Hasil dan Produksi Krisan di Indonesia Tahun 2005- 2010. Jakarta: Direktorat Jenderal Tanaman Hias.

UPT Rawabelong. 2011. Katalog Bunga Potong dan Tanaman Hias. Jakarta: UPT Rawabelong Jakarta Barat

Vose D. 2008. Risk Analysis a Quantitative Guide. British : Antony Rowe Ltd. Winarno WW. 2007. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews.

A

RISIKO HARGA BUNGA KRISAN CIPANAS DAN

KRISAN PT DI PASAR BUNGA RAWABELONG,

JAKARTA BARAT

SKRIPSI

PUTRI NURSAKINAH H34080070

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

B

RINGKASAN

PUTRI NURSAKINAH. Risiko Harga Bunga Krisan Cipanas dan Krisan Pt di Pasar Bunga Rawabelong, Jakarta Barat. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan HENY K. DARYANTO)

Hortikultura merupakan salah satu subsektor unggulan dalam sektor pertanian di Indonesia. Hal tersebut terlihat dari kontribusi hortikultura pada pendapatan nasional yang terlihat pada nilai produk domestik bruto (PDB) hortikultura yang meningkat. Pada tahun 2007, PDB hortikultura sebesar Rp 76,79 trilliun, dan pada tahun 2008 PDB Hortikultura sebesar Rp 80,29 trilliun. Florikultura merupakan salah satu jenis komoditas hortikultura dimana ASBINDO mengklasifikasikannya menjadi tanaman hias dan bunga potong. Salah satu jenis bunga yang semakin banyak dikenal dan semakin banyak penggunaannya saat ini adalah bunga krisan.

Penggunaan bunga krisan yang semakin meningkat menyebabkan permintaan bunga krisan juga meningkat. Namun, permintaan bunga krisan tersebut masih bersifat musiman. Permintaan bunga krisan yang bersifat musiman tersebut berpengaruh pada berfluktuasi dan tidak pastinya permintaan bunga krisan. Hal tersebut menyebabkan timbulnya ketidakpastian harga dan berpengaruh pada ketidakpastian pendapatan pada pedagang di Pasar Bunga Rawabelong yang merupakan Pusat Promosi dan Pemasaran Hortikultura di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko harga dari bunga krisan di Pasar Bunga Rawabelong serta menganalisis alternatif strategi dalam mengatasi risiko harga pada bunga krisan di Pasar Bunga Rawabelong.

Penelitian ini dilakukan di Pasar Bunga Rawabelong, Jakarta Barat pada bulan Mei hingga Juli 2012. Data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder merupakan data time series harian selama dua tahun (2010- 2011) sebanyak 720 data dan data yang digunakan adalah data harga harian, pasokan harian, serta permintaan harian. Data sekunder ini akan dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan metode ARCH-GARCH dan VAR yang bertujuan untuk mengetahui model peramalan ragam serta mengetahui tingkat risiko harga. Alat analisis yang digunakan adalah Microsoft Excel dan Eviews 6. Sedangkan data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari wawancara dengan pedagang bunga krisan dan pihak UPT (Unit Pelaksana Teknis) di Pasar Bunga Rawabelong. Penggunaan data primer ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi yang dilakukan pedagang dalam meminimalisir risiko harga yang dihadapi. Identifikasi strategi tersebut dilakukan secara kualitatif dengan melakukan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan strategi apa saja yang telah dilakukan pedagang dalam hal meminimalisir risiko harga.

Bunga krisan di Pasar Bunga Rawabelong terdiri dari dua jenis, yaitu krisan cipanas yang merupakan krisan yang bersumber dari petani dan krisan pt yang merupakan krisan yang bersumber dari perusahaan-perusahaan penghasil bunga potong dan tanaman hias. Berdasarkan hasil analisis dengan ARCH-

C GARCH, diperoleh bahwa model terbaik untuk bunga krisan cipanas dan krisan pt adalah GARCH 1 dimana pola pergerakan harga bunga krisan cipanas maupun krisan pt hanya dipengaruhi varian harga satu hari sebelumnya, dan tidak dipengaruhi oleh volatilitas harga satu hari sebelumnya.

Berdasarkan perhitungan Value at Risk (VAR) diperoleh bahwa risiko harga krisan cipanas oleh pedagang memiliki tingkat risiko yang lebih besar dibandingkan risiko harga krisan pt yang dihadapi pedagang. Ketika pedagang berinvestasi untuk krisan cipanas sebesar Rp. 2.450.000 maka risiko atau kerugian yang dihadapi dalam periode waktu satu hari sebesar Rp. 249.472, periode tiga hari sebesar Rp. 432.099, dan periode seminggu sebesar Rp. 660.042. Sedangkan, ketika pedagang krisan pt berinvestasi sebesar Rp. 2.450.000 maka risiko atau kerugian yang dihadapi dalam periode waktu satu hari sebesar Rp. 345.392, periode tiga hari sebesar Rp. 598.237, dan periode seminggu sebesar Rp. 913.822. Semakin meningkatnya investasi yang dilakukan para pedagang pada komoditas krisan cipanas maupun krisan pt, maka akan semakin meningkat pula risiko yang harus dihadapi. Periode penjualan yang semakin lama, akan membuat risiko yang dihadapi petani dan pedagang semakin besar.

Dalam menghadapi risiko tersebut maka terdapat beberapa alternatif strategi risiko yang dihadapi pedagang bunga krisan di Pasar Bunga Rawabelong. Beberapa alternatif strategi tersebut diantaranya dengan menjalin kerjasama dengan banyak pemasok, memproduksi bunga krisan sendiri, menjalin kerjasama antar pedagang di rawabelong, menjalin kerjasama dengan konsumen besar dengan menerapkan sistem abodement, dan mengolah sendiri bunga krisan menjadi bunga rangkai. Pemerintah juga telah melakukan beberapa strategi untuk mengurangi risiko tersebut. Pihak UPT Rawabelong telah mengadakan pasar lelang bunga setiap tahunnya. Pasar lelang bunga dan tanaman hias ini bertujuan untuk mewujudkan pola pemasaran yang lebih efektif dan efisien dengan prinsip sehat, transparan, terbuka, dan perlakuan yang adil pada semua pihak para pelaku agribisnis khususnya florikultura. Dari kegiatan ini diharapkan banyak pihak yang datang serta tertarik untuk menjalin kerjasama dengan pedagang yang ada di pasar Rawabelong, dengan adanya kerjasama tersebut diharapkan akan memberikan kepastian penjualan bagi para pedagang sehingga bisa mengurangi risiko yang dihadapi pedagang. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Hortikultura, Departemen Pertanian juga melakukan pemberdayaan koperasi atau kelompok tani hortikultura. Selain itu, Dirjen Hortikultura juga memberikan kesempatan untuk dilakukannya penelitian terkait bunga krisan atau bunga potong lainnya. Acuan standar mutu serta standar operasional prosedur juga telah diberikan kepada para petani dan pedagang bunga potong.

D

RISIKO HARGA BUNGA KRISAN CIPANAS DAN

KRISAN PT DI PASAR BUNGA RAWABELONG,

JAKARTA BARAT

PUTRI NURSAKINAH H34080070

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

E Judul Skripsi : Risiko Harga Bunga Krisan Cipanas dan Krisan Pt di Pasar Bunga

Rawabelong, Jakarta Barat Nama : Putri Nursakinah

NIM : H34080070

Disetujui, Pembimbing

Dr. Ir. Heny K. Daryanto, M. Ec. NIP 19610916 198601 2 001

Diketahui

Ketua Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP. 19580908 198403 1 002

F PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Risiko Harga Bunga Krisan Cipanas dan Krisan Pt di Pasar Bunga Rawabelong, Jakarta Barat” adalah karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Januari 2013

Putri Nursakinah H34080070

G