• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Mengurangi Risiko Harga Bunga Krisan oleh Pedagang di Pasar Bunga Rawabelong, Jakarta Barat

6.3. Strategi Mengurangi Risiko Harga

6.3.1. Strategi Mengurangi Risiko Harga Bunga Krisan oleh Pedagang di Pasar Bunga Rawabelong, Jakarta Barat

Pedagang merupakan pelaku penting dalam sebuah sistem agribisnis. Pedagang merupakan penentu dalam proses sampainya sebuah produk agribisnis dari petani hingga ke tangan konsumen. Namun, adanya sifat-sifat pada komoditas agribisnis yaitu mudah rusak (perishable) membuat pedagang memiliki permasalahan pada produk yang dijualnya. Berbagai permasalahan seperti produk yang rusak, harga yang tidak stabil, permintaan yang berubah-ubah, dan lain-lain merupakan permasalahan yang harus dihadapi pedagang.

Jumlah pasokan bunga krisan yang terkadang berlebih atau kekurangan merupakan salah satu permasalahan bagi para pedagang bunga krisan. Ketika permintaan bunga krisan sedang meningkat, seperti ketika hari-hari raya besar, sering sekali pedagang mengalami kekurangan persediaan krisan. Hal tersebut tentu saja akan membuat konsumen kecewa sehingga konsumen harus berpindah ke pedagang lain. Kekecewaan konsumen tersebut dapat saja berlangsung hingga konsumen tidak mau membeli pada pedagang tersebut, yang berdampak pada berkurangnya pelanggan dan menurunnya pendapatan pedagang.

Kondisi ketika jumlah pasokan bunga krisan berlebih juga dapat menjadi sumber kerugian bagi pedagang bunga. Hal tersebut dapat terjadi karena jumlah pasokan yang berlebih tidak diimbangi dengan jumlah permintaan yang ada dimana ketika itu jumlah permintaan sedikit, sehingga bunga krisan yang tersedia tidak laku terjual dan menyebabkan kerugian bagi pedagang. Selain itu, jumlah

57 pembelian yang tidak pasti juga dapat menjadi sumber kerugian bagi pedagang bunga. Jumlah pembelian bunga yang tidak pasti tersebut biasanya terjadi pada hari-hari biasa, dimana pada hari-hari biasa jumlah pembelian bunga tidak dapat diprediksi seperti hari-hari besar. Pada hari-hari biasa sering terjadi kondisi dimana jumlah pembelian melebihi jumlah pasokan, namun sering pula terjadi kondisi dimana jumlah pasokan yang melebihi jumlah pembelian. Jumlah pembelian yang tidak dapat diprediksi tersebut membuat pedagang sulit memperkirakan pasokan bunga yang harus disediakan. Pedagang juga tidak tahu sampai kapan bunga yang tersedia akan laku terjual. Sehingga pedagang sering merasakan kerugian dari adanya ketidakpastian tersebut. Adanya ketidakpastian- ketidakpastian tersebut menimbulkan adanya risiko yang harus dihadapi pedagang.

Namun selama ini para pedagang bunga krisan di Pasar Bunga Rawabelong dapat meminimalisir permasalahan-permasalahan tersebut. Permasalahan tersebut diminimalisir pedagang dengan melakukan beberapa strategi. Strategi yang dilakukan tersebut merupakan strategi yang telah dilakukan oleh salah satu pedagang di Pasar Bunga Rawabelong dan kemudian dilakukan oleh pedagang lain karena terbukti dapat mengurangi besarnya kerugian akibat adanya risiko. Secara umum, strategi meminimalisir risiko yang dilakukan oleh pedagang di Pasar Bunga Rawabelong tersebut terdiri dari lima strategi. Berikut adalah kelima strategi yang dijalankan oleh beberapa pedagang bunga krisan yang menjadi responden :

1. Menjalin Kerjasama dengan Banyak Pemasok

Jumlah permintaan bunga krisan yang berfluktuasi sering menyebabkan pedagang kekurangan atau berlebihan dalam menyediakan bunga krisan. Oleh karena itu, para pedagang bunga di Pasar Bunga Rawabelong menyiasatinya dengan menjalin kerjasama dengan beberapa pemasok. Dengan adanya jumlah pemasok yang banyak, para pedagang dapat terhindar dari permasalahan ketidaksediaan pasokan bunga.

Jumlah pemasok yang dimiliki para pedagang di Pasar Bunga Rawabelong paling sedikit berjumlah dua pemasok. Adapula yang memiliki tiga pemasok, namun maksimal terdiri dari lima pemasok. Jumlah pemasok yang banyak

58 tersebut dilakukan para pedagang karena sering terjadi kondisi dimana jumlah pasokan yang diminta pedagang kepada satu pemasok sedikit, sehingga para pedagang harus mencari pasokan bunga dari pemasok lain untuk memenuhi kekurangan pasokan tersebut. Dengan menjalin kerjasama dengan pemasok- pemasok lainnya, para pedagang dapat menutupi kekurangan pasokan bunga yang dimiliki dimana kekurangan tersebut dapat di supply dari para pemasok lainnya.

Secara umum, strategi ini merupakan strategi yang paling banyak dilakukan oleh para pedagang, delapan puluh persen dari responden pedagang bunga krisan melakukan strategi menjalin kerjasama dengan banyak pemasok. Delapan puluh persen responden yang melakukan strategi ini menyatakan bahwa strategi ini sangat efektif terutama dalam hal mengatasi risiko ketidakpastian pasokan serta ketidakpastian permintaan konsumen yang sering membuat persediaan pedagang habis atau bahkan kurang. Dua puluh persen responden yang tidak melakukan strategi ini rata-rata merupakan responden yang menerapkan strategi ke-dua dimana para pedagang tersebut memiliki lahan sendiri dan memproduksi sendiri bunga krisan yang mereka jual, sehingga pemasok dari luar hanya sebagai alternatif jika persediaan yang mereka miliki habis.

2. Memproduksi Bunga Krisan Sendiri

Beberapa pedagang juga ada yang memproduksi bunga krisan sendiri. Bunga krisan yang diproduksi sendiri adalah produk krisan utama yang mereka jual. Sedangkan bunga krisan dari para pemasok hanya digunakan sebagai tambahan jika persediaan bunga krisan yang dimiliki habis atau kurang. Para pedagang yang memproduksi bunga krisan sendiri biasanya hanya memiliki satu pemasok. Pemasok yang bekerjasama dengan mereka hanya digunakan untuk membantu jumlah persediaan jika produksi bunga yang dihasilkan sendiri memiliki jumlah yang sedikit. Namun, jika produksi bunga yang dihasilkan sendiri cukup banyak atau dapat memenuhi permintaan konsumen, maka para pedagang ini tidak akan memasok persediaannya dari pemasok.

Strategi ini merupakan strategi yang paling sedikit dijalankan oleh para pedagang krisan di Pasar Bunga Rawabelong, hanya dua puluh persen dari responden pedagang krisan yang melakukan strategi ini. Hal tersebut karena rata- rata para pedagang di Pasar Bunga Rawabelong terbatas hanya sebagai penjual

59 bunga krisan saja dimana mereka tidak memiliki lahan sendiri untuk menanam bunga kisan. Meskipun strategi ini sedikit dilakukan oleh para pedagang, namun para pedagang yang tidak melakukan strategi ini mengakui bahwa strategi ini cukup berhasil terutama dalam hal mengatasi masalah harga yang sering muncul akibat adanya harga yang tinggi atau tidak menentu dari para pemasok. Dengan menerapkan strategi ini, para pedagang dapat mengontrol sendiri harga bunga krisan yang mereka jual, sehingga mereka dapat memperkirakan besarnya pendapatan yang akan diperoleh.

3. Menjalin Kerjasama antar Pedagang di Rawabelong

Jumlah pedagang bunga krisan yang sangat banyak di Rawabelong membuat persaingan antar pedagang tinggi. Terutama ketika pembeli sedang sepi atau jumlah permintaan tidak banyak. Terkadang hanya satu pedagang yang memiliki permintaan bunga yang banyak, namun pedagang lainnya sedikit atau bahkan tidak ada permintaan sama sekali. Hal tersebut bisa membuat perbedaan pendapatan yang sangat besar antar pedagang, dan dari segi sosial dapat menimbulkan kecemburuan sosial antar pedagang.

Namun ternyata beberapa pedagang melakukan kerjasama yang baik satu sama lain. Salah satu contohnya adalah ketika permintaan sepi dan salah satu pedagang memiliki kelebihan permintaan, dan ketika itu pemasok tidak dapat memberikan pasokan, maka pedagang tersebut akan meminta bantuan pasokan dari pedagang bunga terdekatnya di Pasar Bunga Rawabelong. Dengan melakukan kerjasama ini diakui para pedagang dapat memperoleh banyak hal positif. Hal positif tersebut diantaranya adalah para pedagang tetap memiliki pendapatan walaupun kondisi sedang sepi pembeli, terciptanya hubungan yang baik antar pedagang, serta menghindari dari permasalahan sulitnya mendapatkan pasokan dari pemasok karena adanya permintaan yang berlebihan.

Strategi ini telah dilakukan oleh tujuh puluh persen responden pedagang bunga krisan. Para pedagang yang menjalankan sistem ini merasa dengan melakukan kerjasama antar pedagang bisa saling membantu dan menguntungkan antar pedagang. Selain itu juga dapat menjaga nama baik pedagang dimata konsumen serta menjaga loyalitas ketika permintaan sedang banyak, namun persediaan yang dimiliki sedang sedikit. Akan tetapi, terdapat beberapa pedagang

60 yang tidak melakukan strategi ini. Para pedagang yang tidak melakukan strategi ini karena mereka sampai saat ini belum pernah mengalami kekurangan persediaan, sehingga belum pernah meminta bantuan pasokan kepada pedagang lain. Namun, para pedagang tersebut mengakui bahwa mereka juga akan melakukan sistem bantuan jumlah pasokan tersebut jika mereka mengalami kekurangan pasokan, hal tersebut dilakukan semata-mata untuk menjaga loyalitas dari konsumen.

Kerjasama juga terjadi ketika beberapa pedagang mengalami kondisi bunga krisannya tidak laku terjual. Bunga krisan yang tidak laku terjual banyak yang dibuang begitu saja oleh pedagang. Namun, ada beberapa pedagang yang mengurangi risiko kerugian tersebut dengan menjualnya ke pedagang lain yang menawarkan jasa merangkai bunga. Biasanya para pedagang bunga krisan yang menjual bunga krisannya kepada pengrajin bunga rangkai adalah pedagang yang menjual bunga krisan dengan jangka waktu penjualan selama tiga hari, jika sudah lebih dari tiga hari maka bunga akan dijual pada pengrajin bunga rangkai. Bunga krisan memiliki daya tahan maksimal untuk dijual selama tujuh hari. Bunga krisan yang sudah lebih dari tujuh hari sudah tidak bisa lagi dijual pada pengrajin bunga rangkai karena bunga sudah benar-benar layu dan menghitam. Oleh karena itu, beberapa pedagang bunga krisan yang yakin bahwa krisannya tidak akan laku terjual untuk empat hari kedepan akan menjual bunga krisannya pada pengrajin bunga rangkai. Namun, ada pula pedagang yang tidak menjual bunga krisannya pada pengrajin bunga rangkai dan mempertahankannya hingga tujuh hari. Sehingga, ketika bunga krisan tidak laku terjual, mereka harus membuangnya. Sistem menjual bunga krisan pada pengrajin bunga rangkai ini belum banyak yang melakukan, dari keseluruhan responden pedagang krisan hanya tiga puluh persennya yang telah melakukan strategi ini. Hal tersebut karena jumlah pengrajin bunga rangkai di Pasar Bunga Rawabelong lebih sedikit dan banyak para pedagang yang memilih untuk mempertahankan menjual bunga krisannya hingga masa daya tahan maksimal.

61 4. Menjalin Kerjasama dengan Konsumen Besar dengan Menerapkan Sistem

Abodement

Bunga krisan tidak hanya dikonsumsi dalam satu-satuan, tetapi juga dikonsumsi dalam jumlah besar. Pembelian dalam jumlah besar banyak dilakukan oleh konsumen individu, florist lain, juga dari perusahaan-perusahaan. Pembelian tersebut tidak hanya dilakukan oleh florist dari daerah Jakarta, tetapi juga dari luar daerah bahkan hingga luar pulau Jawa. Perusahaan-perusahaan biasanya membeli bunga dalam jumlah besar ketika akan mengadakan sebuah acara seperti seminar, pertemuan-pertemuan, dan lain-lain. Sedangkan, untuk individu perseorangan yang membeli dalam jumlah yang besar biasanya dikarenakan hajatan, atau perayaan hari raya besar. Florist sendiri merupakan penjual bunga dari daerah lain yang membutuhkan bunga untuk dijual kembali dan biasanya florist-florist ini membeli bunga di Pasar Bunga Rawabelong dalam jumlah yang besar.

Sistem abodement merupakan sistem yang diterapkan oleh beberapa pedagang bunga di Pasar Bunga Rawabelong. Sistem abodement ini diterapkan dengan menjalin kerjasama dengan perusahaan atau florist lain di luar Pasar Bunga Rawabelong dimana jumlah yang dikirim, harga, serta waktu nya sudah ditetapkan dengan pasti sesuai dengan perjanjian awal. Dengan adanya sistem ini, padagang sudah mengetahui kapan saja mereka harus mengirim bunga, serta berapa jumlah bunga yang harus mereka sediakan. Dengan demikian, sistem ini dapat menghindari pedagang dari permasalahan yang terkait jumlah permintaan yang tidak pasti. Selain itu, pedagang juga dapat mengetahui pendapatan pasti yang akan mereka dapatkan.

Namun, tidak semua pedagang di Pasar Bunga Rawabelong melakukan sistem abodement ini, hanya sekitar lima puluh persen dari responden pedagang bunga krisan yang melakukan strategi ini. Hal tersebut dikarenakan belum semua pedagang memiliki link ke perusahaan atau ke florist lain di luar Pasar Bunga Rawabelong. Kerjasama yang dilakukan ini dapat menjadi alternatif dalam mengurangi risiko yang dihadapi pedagang bunga krisan. Selain para pedagang memperoleh kepastian terkait pasokan dan permintaan, pihak lain pun memperoleh keuntungan dalam hal terjaminnya kebutuhan akan bunga krisan.

62 5. Mengolah Sendiri Bunga Krisan Menjadi Bunga Rangkai

Strategi melakukan kerjasama dengan pengrajin bunga rangkai tidak semua dilakukan oleh para pedagang di Pasar Bunga Rawabelong. Ada pedagang yang melakukan strategi tersebut, ada yang tidak melakukannya. Para pedagang yang tidak bekerjasama dengan pengrajin bunga rangkai lebih memilih untuk mempertahankan menjual bunganya hingga daya tahan maksimal. Selain itu ada pula pedagang yang merangkai bunganya sendiri. Para pedagang yang merangkai bunganya sendiri merupakan pedagang yang memiliki jasa bunga rangkai. Rata- rata pedagang yang memiliki jasa bunga rangkai merupakan pedagang yang memiliki toko khusus sendiri (florist). Para pedagang ini tidak hanya menjual bunga potong saja, tetapi juga menjual berbagai jasa bunga rangkai. Biasanya bunga yang digunakan dalam rangkaian bunga rangkai tersebut merupakan bunga potong yang tidak habis terjual setelah tiga hari masa penjualan. Penggunaan bunga untuk bunga rangkai tersebut tidak hanya berasal dari bunga milik sendiri, tetapi juga diperoleh dari pedagang lain diluar pedagang (florist) tersebut.

Secara keseluruhan, responden pedagang bunga krisan yang melakukan strategi ini sebesar lima puluh persen. Lima puluh persen pedagang yang melakukan sistem ini rata-rata merupakan pedagang yang memang memiliki jasa bunga rangkai. Para pedagang yang melakukan strategi ini mengakui bahwa dengan melakukan strategi ini mereka dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dibandingkan menunggu kepastian selama empat hari kedepan. Sedangkan, lima puluh persen responden pedagang bunga krisan yang tidak melakukan merupakan para pedagang yang tidak memiliki jasa bunga rangkai. Para pedagang yang tidak melakukan strategi ini beralasan bahwa ketidaksediaan SDM yang mampu merangkai bunga yang membuat mereka hanya menjual bunga saja hingga akhir daya tahan bunga. Oleh karena itu, para pedagang juga masih mempertahankan untuk menjual bunga krisannya hingga daya tahan maksimal dan tidak diolah lebih lanjut menjadi bunga rangkai. Namun, tidak semua pedagang tersebut mempertahankan bunganya hingga masa daya tahan maksimal. Beberapa dari pedagang tersebut juga melakukan kerjasama dengan pedagang yang memiliki jasa bunga rangkai yaitu dengan menjual bunganya untuk diolah menjadi bunga rangkai.

63 Kelima strategi tersebut merupakan strategi yang selama ini diterapkan oleh beberapa pedagang bunga di Pasar Bunga Rawabelong. Strategi-strategi tersebut diakui pedagang mampu dalam meminimalisir risiko. Sampai saat ini memang belum semua pedagang di Pasar Bunga Rawabelong yang menerapkan strategi-strategi tersebut. Namun, menurut para pedagang penggunaan kelima strategi tersebut saat ini makin banyak diadaptasi oleh pedagang lainnya. Akan tetapi belum semua pedagang di Pasar Bunga Rawabelong mengetahui kelima strategi tersebut. Oleh karena itu, dengan adanya pengidentifikasian strategi ini diharapkan dapat membantu dalam memberikan informasi strategi apa saja yang dapat dilakukan pedagang khususnya di Pasar Bunga Rawabelong untuk meminimalisir risiko.